Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

KEBAIKAN YANG SELALU MENANG !!!

Pestaria Happy's picture

Seiring dengan berjalannya waktu, keadaan semakin tidak menentu. Jangan
lemah karena ada banyak hal yang dapat terus kita lakukan. Berbuat baik… atau
“Kebajikan” dapat terus kita lakukan. Ada banyak orang yang mengulurkan tangan
kepada kita untuk meminta kebaikan.

Namun tak semua orang punya hati untuk menangkap uluran tangan itu. Ketika
kita mengulurkan tangan, ada yang mencibir, marah, mencemooh, jangan menyerah. Lakukan
terus… bagaimana caranya ?? Simak artikel ini !!!!

 

“Tak selamanya sesuatu yang
baik itu mendapatkan dukungan, selalu ada cacian, kritikan, celaan.
Namun demikian, tetaplah maju karena sesuatu yang
baik akan selalu menjadi pemenang.”

 

 

Berbuat
baik, yach… satu kalimat yang selalu didengungkan saat-saat ini.  Apalagi dengan banyaknya bencana alam :
banjir, gempa bumi, Lumpur lapindo, tanah longsor.  Bencana alam itu membawa dampak dalam
kehidupan setiap insan. Kelaparan juga melanda negeri ini, terbukti dengan
banyaknya bayi-bayi yang meninggal karena “GIBUR” alias gizi buruk.

Siang itu,
tak kusangka ada seorang ibu yang membawa ketiga anaknya. Dengan panas matahari
yang menyengat, satu anak yang masih balita ada dalam gendongannya, dua anak
yang lain ada dalam gandengannya. Kupersilahkan mereka masuk. Hati ini terasa
miris, tak terasa aku “Mbrebes Mili” atau keinginan menangis yang tak
tertahankan, tapi harus aku tahan. Ketika mereka duduk, aku menggendong anaknya
yang balita. “Berapa usianya,” tanyaku. Ia menjawab dengan lantang 14 bulan.
“Sudah bisa jalan ?” kataku. “Belum, nggak tahu kenapa ?” jawabnya. Ketika aku
perhatikan, kakinya kecil, tak berdaya dan tak ada kekuatan sedikitpun untuk
menopang tubuhnya. Kemungkinan besar karena kekurangan gizi selama
pertumbuhannya.

Mungkin,
kita tak merasakan apapun ketika membaca peristiwa di atas. Tetapi tunggu
sejenak, ada satu kalimat yang saya yakin membuat kita merasakan sesuatu.
“Ambillah salah satu dari anak ini, supaya dia bisa jadi orang ,” kata ibunya
dengan wajah tertunduk. Air mata yang tadinya kutahan, tak terbendung sudah.
Aku tahu bagaimana rasanya ketika kalimat itu terpaksa ia lontarkan. Bagaimana
dengan anda?????????

Melalui
kisah nyata itu, membuatku berpikir untuk melakukan sesuatu. Timbul keinginan
untuk membuka Pusat Pendidikan Anak yang sekarang sedang masuk dalam proses
perwujudan. Yach… sesuatu yang baik untuk menolong sesama.

Namun
demikian, semuanya tidak berjalan seperti yang aku harapkan.
Ada sebagian orang yang sangat mendukung, dengan
memberikan motivasi, sumbangan pikiran, tenaga dan dana. Tetapi di sisi yang
lain, ada yang mencibir dengan berkata, “Mana mungkin dapat dana, sekarang kan
keadaan sedang sulit-sulitnya ?” kata mereka yang pesimis. Ada juga yang
berkata, “Nggak, usah sok baik lah, biar dipuji orang ?” ucap seorang ibu yang
tidak senang orang lebih di puji dibandingkan dengan dia. Masih banyak lagi
kritikan dan cercaan yang aku dapatkan. Teringat olehku satu motto hidupku
“Tak selamanya
sesuatu yang baik itu mendapatkan dukungan, selalu ada cacian, kritikan,
celaan. Namun demikian, tetaplah maju karena sesuatu yang baik akan selalu
menjadi pemenang.” Bagaimana caranya supaya kebaikan itu menjadi pemenang ?

Pertama, pahamilah dan yakini bahwa segala yang bernama kebajikan
alias perbuatan baik, selalu mendapat dukungan dari yang Maha Kuasa. Kalau yang
Maha Agung aja mendukung kita, mengapa mesti takut kalah ???? saya rasa
kemenangan pasti menjadi bagian kita.

Kedua, change your focus. Terkadang sesuatu yang tidak mendukung,
negative dan menyakitkan menjadi focus utama kita. Akibatnya semua energi kita
terserap di dalamnya. Cobalah untuk merubah focus dari hambatan kepada hasil
yang akan di capai. Sebagai seorang pengajar, ada saja hambatan yang di alami,
baik dari sisi peserta didik maupun pendidik lainnya. Suatu saat saya
difitnahkan sesuatu yang tidak sesungguhnya. Rasanya sakit, ingin marah bahkan
menemui orang yang bersangkutan. Tetapi ketika aku melihat foto semua murid,
hati ini terasa lega. Karena aku tahu, ada begitu banyak orang yang perlu untuk
dibantu dibandingkan hanya terfokus pada orang-orang yang tidak mendukung.

Tak ada sesuatupun yang
mampu menghalangi kita untuk berbuat kebajikan. Teruslah berbuat karena semua
yang kita lakukan tidak pernah sia-sia.