Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

Ketika anggapan itu ada....

hiskia22's picture

Sebuah perusahaan tempat teman saya bekerja memiliki seorang pimpinan yang baik dan jujur. Pimpinan itu adalah seorang Kristen.

Perusahaan itu memiliki sebuah Truk yang setiap hari selalu diparkir di gudang belakang perusahaan. Gudang itu hanya dibatasi oleh beberapa seng sebagai penutup sebelah kiri gudang. Dan di balik seng itu ( Di luar gudang ), setiap hari selalu dijadikan tempat berjudi oleh orang - orang di luar perusahaan itu. 

Sampai suatu kali terjadiah pencurian aki truk perusahaan itu.

Siapa yang harus disalahkan ?

Pencuri aki truk itu ?

Truk itu ?

Ataukah pimpinan perusahaan itu ?


Ketika pimpinan perusahaan itu dilaporkan tentang kejadian itu, pimpinan perusahaan dengan bijak mengatakan bahwa yang salah bukanlah pencuri aki itu. Yang harus disalahkan adalah dirinya.

Dia berkata bahwa kesalahan yang dia lakukan adalah menganggap bahwa semua orang adalah seperti dirinya. Jujur....Karena anggapan inilah,maka pimpinan perusahaan itu tidak begitu mempersoalkan para penjudi - penjudi itu dan juga kondisi gudang perusahaannya.

Pimpinan persahaan itu sudah pernah dilaporkan tentang kondisi gudang yang hanya sekedarnya, dan semua kegiatan orang - orang yang berjudi di sekitar gudang itu, pimpinan perusahaan itu menganggap bahwa semua tidaklah masalah. Pimpinan perusahaan itu berkata bahwa dia tidak mungkin mengusir orang - orang yang berjudi itu. Karena sisi sebelah luar gudang bukanlah wilayahnya. Dan dia menganggap mereka tidak akan mengganggu perusahaan itu karena perusahaan itu tidak pernah mengganggu mereka. Ternyata dia salah.

Pimpinan perusahaan itu sudah sering diperingatkan untuk segera memperbaiki gudang perusahaan miliknya. Tetapi dia tetap berpendapat bahwa semua penjudi - penjudi itu adalah seperti dirinya.

Dan dia menyadari......

bahwa dia salah. Dengan kondisi gudang yang seadanya, dan truk yang memikat itu, maka terjadilah pencurian aki truk itu.

Ya....kesalahan pertama dari pimpinan perusahaan itu adalah 

"Dia menganggap bahwa penjudi - penjudi itu seperti dirinya. Tidak mungkin mencuri....alias jujur."

Kesalahan kedua yaitu dia tidak pernah mau mendengarkan saran dan masukan dari bawahannya.
 

( Kisah kondisi gudang, penjudi - penjudi dan aki yang hilang adalah kisah nyata )

GBU

 

__________________

GBU