Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

rambut

Priska's picture

Creambath itu... Enak gila!!!

Beberapa waktu yang lalu, kepalaku terasa berat sekali. Ada rasa pusing yang tidak tertahan. Biasanya sih kalau di Solo, tinggal telepon mba Nunuk (tukang pijit lulur keliling), maka dia akan datang segera ke rumahku. Sejam kemudian pasti degh, rasa pusing dan capek yang menjalar di sekujur badan itu langsung hilang.

Ari_Thok's picture

Sar"topi" Topiku Masa Kecilku

Sartopi, itulah julukanku di masa kecil. Bagaimana tidak, identitas itu sudah melekat sejak aku duduk di bangku TK. Umurku waktu itu sekitar 6 tahun. Cerita dimulai sejak keluargaku punya satu kebiasaan cukur / potong rambut bersama, tentunya dengan pengecualian ibuku. Wah, aku baru tahu, ibuku kalau potong rambut dimana ya? Waktu itu kita mengundang satu tukang cukur rambut langganan, namanya Pak Min, rumahnya di daerah Kampung Sewu. Setelah tanya-tanya Bapak, beliau sudah meninggal sekitar 10 tahun yang lalu. Dari Bapak sampai anak terakhir semua dicukur pendek. Yah, paling tidak rambut tidak cepat memanjang sampai 2 bulan berikutnya, maklum untuk makan saja susah. Terkadang satu telur aja harus dibagi untuk 6 anggota keluarga. Kembali ke masalah cukur rambut. Saat itu biaya cukur / potong rambut total sekitar 250 rupiah untuk 5 gundul. Wow, murah banget ya .. Bandingin dengan potong rambut sekarang di Christoper, terakhir potong rambut saja sekitar 35 ribu satu kepala, hehe.