Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

Khotbah di Atas Bukit

sandiputra's picture

Khotbah diatas bukit ditulis oleh rasul Matius dalam Injilnya kepada orang-orang Yahudi kebanyakan yang kurang pendidikan, mempunyai tujuan untuk menegaskan bahwa 'Yesus adalah nabi yang akan datang', yang dinubuatkan oleh nabi Musa di dalam Taurat, yang harus didengarkan perkataanNya (Ul.18:15). Karena Dia adalah TUHAN (Yahweh) sendiri yang memberikan Perintah Baru di atas bukit (Mat.5:1-12), seperti TUHAN (Yahweh) yang telah memberikan Sepuluh Perintah kepada Musa di atas gunung Sinai. Dengan menggunakan gambaran seperti ini, rasul Matius memberikan penilaian bahwa Yesus Kristus mempunyai kwalitas yang sejajar dengan nabi Musa, yang diakui sebagai nabi terbesar diantara nabi-nabi orang Yahudi, bahkan lebih dari padanya; dan mereka dapat mengerti pesan yang diberitakan rasul itu.

Ul.18:15. Seorang nabi dari tengah-tengahmu, dari antara saudara-saudaramu, sama seperti aku, akan dibangkitkan bagimu oleh TUHAN (Yahweh), Allahmu; dialah yang harus kamu dengarkan.

Mat. 5:1-12. Ketika Yesus melihat orang banyak itu, naiklah Ia ke atas bukit dan setelah Ia duduk, datanglah murid-murid-Nya kepada-Nya.

Maka Yesus pun mulai berbicara dan mengajar mereka, kata-Nya:

"Berbahagialah orang yang miskin di hadapan Allah, karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga.
Berbahagialah orang yang berdukacita, karena mereka akan dihibur.
Berbahagialah orang yang lemah lembut, karena mereka akan memiliki bumi.
Berbahagialah orang yang lapar dan haus akan kebenaran, karena mereka akan dipuaskan.
Berbahagialah orang yang murah hatinya, karena mereka akan beroleh kemurahan. Berbahagialah orang yang suci hatinya, karena mereka akan melihat Allah.
Berbahagialah orang yang membawa damai, karena mereka akan disebut anak-anak Allah.
Berbahagialah orang yang dianiaya oleh sebab kebenaran, karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga.
Berbahagialah kamu, jika karena Aku kamu dicela dan dianiaya dan kepadamu di fitnah kan segala yang jahat.
Bersukacita dan bergembiralah, karena upahmu besar di sorga, sebab demikian juga telah dianiaya nabi-nabi yang sebelum kamu".

1. Berbahagialah orang yang miskin di hadapan Allah, karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga.

 Orang yang miskin dihadapan Allah adalah orang yang miskin secara rohani dan selalu mengharapkan pertolongan Allah, karena ia sendiri tidak menemukan jalan bagi dirinya sendiri untuk mendapatkan hidup yang tenang dan nyaman. Mereka yang mempunyai perasaan seperti ini berarti sudah mendapatkan Kerajaan Allah sebagai miliknya, yaitu sukacita damai sejahtera dalam hatinya dan tidak kuwatir akan hidupnya.

2. Berbahagialah orang yang berdukacita, karena mereka akan dihibur.

 Orang yang berdukacita adalah orang yang senantiasa memikirkan hidup orang lain/ mempunyai empathi terhadap kesusahan orang lain. Dalam hal ini ia tidak bermalas-malasan untuk berbagi dengan orang lain, karena itu ia mendapatkan kebahagiaan batin atau kepuasan dalam hatinya, yang tidak dapat diperolehnya dari segala macam barang duniawi yang dimilikinya.

3.
Berbahagialah orang yang lemah lembut, karena mereka akan memiliki bumi.

Orang yang lemah lembut adalah orang yang memperlakukan orang lain dengan penuh perhatian dan dengan hati yang tulus, tidak mempunyai motivasi lain yang terselubung, misalnya : untuk mencari keuntungan atau memuaskan keinginan dagingnya. Ia tidak menilai orang dari penampilan luarnya saja, dan tidak membeda-bedakan orang atas dasar apapun, baik ras, agama, suku, budaya, umur, jabatan, jumlah kekayaan, warna kulit, dan lain-lain. Ia memandang orang lain sebagai manusia seutuhnya, yaitu sebagai mahkluk ciptaan Tuhan yang bermartabat, mulia dan berharga untuk dikasihi.

4.
Berbahagialah orang yang lapar dan haus akan kebenaran, karena mereka akan dipuaskan.

Orang yang lapar dan haus akan kebenaran adalah orang yang senantiasa mengusahakan hidupnya sesuai dengan firman Tuhan (Mat. 4:4), karena Tuhan sendiri adalah sumber kebenaran (Yoh. 14:6). Dengan tindakannya itu, ia dapat berjalan selangkah demi selangkah di jalan Tuhan (Mzm. 119:105) untuk menuju kepada Kerajaan Allah yang kekal.

Mat. 4:4. Tetapi Yesus menjawab: "Ada tertulis: Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah."

Mat. 14:6. Kata Yesus kepadanya: "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.

Mzm. 119:105. Firman-Mu itu pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku.

5. Berbahagialah orang yang murah hatinya, karena mereka akan beroleh kemurahan.

 Orang yang murah hatinya adalah orang yang selalu mau memberi kepada orang lain dengan sepenuh hati, baik waktu, harta dan hidupnya, bahkan nyawanya akan diberikan bila memang diperlukan. Walaupun demikian ia tidak pernah kekurangan, karena Tuhan senantiasa memberikan segala sesuatu yang baik dan memberi semua yang dibutuhkan di dalam hidupnya.

Mzm. 23:1-6. Mazmur Daud. TUHAN (Yahweh) adalah gembalaku, takkan kekurangan aku. Ia membaringkan aku di padang yang berumput hijau, Ia membimbing aku ke air yang tenang; Ia menyegarkan jiwaku. Ia menuntun aku di jalan yang benar oleh karena nama-Nya. Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman,aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku;gada-Mu dan tongkat-Mu, itulah yang menghibur aku. Engkau menyediakan hidangan bagiku, di hadapan lawanku;Engkau mengurapi kepalaku dengan minyak; pialaku penuh melimpah. Kebajikan dan kemurahan belaka akan mengikuti aku, seumur hidupku; dan aku akan diam dalam rumah TUHAN (Yahweh) sepanjang masa.

6.
Berbahagialah orang yang suci hatinya, karena mereka akan melihat Allah.

Orang yang suci hatinya adalah orang yang hidup dengan sepenuh hati mengikut Tuhan, sehingga dalam segala perasaan, pikiran, perkataan dan tindakannya, semuanya sesuai dengan hati nuraninya yang terdalam. Di dalam dirinya sudah tidak terdapat lagi satu titik pun kepalsuan atau kebohongan atau kemunafikan. Bilamana 'ya' akan dikatakannya 'ya', bila 'tidak' maka akan dikatakannya 'tidak'. Orang yang demikian termasuk orang yang sudah dewasa imannya, sehingga bila Tuhan Yesus datang untuk yang kedua kalinya, maka ia akan termasuk orang yang akan melihatNya dan diangkatNya ke langit.

Mat. 5:37. Jika ya, hendaklah kamu katakan: ya, jika tidak, hendaklah kamu katakan: tidak. Apa yang lebih dari pada itu berasal dari si jahat.

Why. 14:4-5. Mereka adalah orang-orang yang tidak mencemarkan dirinya dengan perempuan-perempuan, karena mereka murni sama seperti perawan. Mereka adalah orang-orang yang mengikuti Anak Domba itu ke mana saja Ia pergi. Mereka ditebus dari antara manusia sebagai korban-korban sulung bagi Allah dan bagi Anak Domba itu. Dan di dalam mulut mereka tidak terdapat dusta; mereka tidak bercela.

7.
Berbahagialah orang yang membawa damai, karena mereka akan disebut anak-anak Allah.

Orang yang membawa damai adalah orang yang keberadaannya membawa kesejukan, kegembiraan, kesenangan, ketenangan, kesukaan, kebebasan, kelegaan, dan segala perasaan yang nyaman bagi orang-orang yang berada di dekatnya. Ia akan dapat memberikan jalan bagi orang yang berada dalam kebuntuan. Ia akan dapat mendamaikan orang yang sedang bermusuhan. Ia akan dapat menolong orang yang dalam kesulitan. Dan ia akan dapat menunjukan jalan Tuhan kepada orang yang hidup tersesat di dalam lembah kekelaman (hidup dalam dosa).

8.
Berbahagialah orang yang dianiaya oleh sebab kebenaran, karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga.

Orang yang dianiaya oleh sebab kebenaran adalah orang yang melakukan perbuatan baik sesuai dengan hati nurani dan firman Tuhan tetapi dicela, dimusuhi dan dianiaya, karena menentang dan merugikan orang yang hidup tidak benar. Dari sisi rohani sesungguhnya Tuhan sedang menguji iman orang itu. Bilamana kemudian ia bertahan menghadapi keadaan itu maka imannya akan meningkat dan bertumbuh dengan cepat menjadi dewasa, dan menemukan Kerajaan Sorga. Ia akan selalu dapat bersyukur dan dapat berserah kepada Tuhan Yesus dalam segala keadaan; serta senantiasa mempunyai sukacita damai sejahtera sepanjang hidupnya. sehingga ia merasakan hidupnya di dunia seperti di dalam sorga.

Mat. 6:9-13. Karena itu berdoalah demikian: Bapa kami yang di sorga, Dikuduskanlah nama-Mu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di sorga. Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya dan ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami; dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan, tetapi lepaskanlah kami dari pada yang jahat. [Karena Engkaulah yang empunya Kerajaan dan kuasa dan kemuliaan sampai selama-lamanya. Amin.]

9.
Berbahagialah kamu, jika karena Aku kamu dicela dan dianiaya dan kepadamu di fitnah kan segala yang jahat.

Pada Perintah Berbahagia yang ke sembilan Tuhan Yesus memberikan satu peringatan bagi orang yang mengikutiNya, untuk bersiap-sedia menanggung semua beban dan kesulitan yang akan dihadapinya karena keputusannya itu. Yaitu segala penderitaan yang harus ditanggung pada perasaan dan harga diri mereka, yang bersifat batiniah sampai kepada siksaan yang bersifat badaniah. 

10.
Bersukacita dan bergembiralah, karena upahmu besar di sorga, sebab demikian juga telah dianiaya nabi-nabi yang sebelum kamu."

Pada Perintah Berbahagia yang ke sepuluh Tuhan Yesus memberikan satu penghiburan bagi orang yang mau mengikutinya dan bertahan dengan imannya. Bahwa semua yang akan dihadapinya bukanlah hal baru dan bukanlah hal yang sangat sulit karena hal itu juga sudah dialami terlebih dahulu oleh nabi-nabi dalam Perjanjian Lama dan mereka dapat menanggungnya sampai selesai.

Dengan Sepuluh Perintah Berbahagia dalam khotbah di bukit yang diberitakan Tuhan Yesus itu, Ia memberikan dasar bagi orang beriman tentang bagaimana mereka harus mulai (start) menjalani hidup yang benar, dan sejauh mana perjalanan iman yang harus mereka lalui sampai batas akhirnya (finish). Sebagaimana Tuhan Yesus menyimpulkan Sepuluh Perintah yang diterima Musa di gunung Sinai dengan dua kalimat yang ringkas, yaitu: "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu; dan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri". Maka Sepuluh Perintah Berbahagia yang diberitakan Tuhan Yesus Kristus di dalam Khotbah di Bukit dapat diringkas menjadi : "Berbahagialah orang yang berharap kepada Tuhan Yesus Kristus, dengan segenap hati dan dengan segenap jiwa dan dengan segenap akal budi; dan berbahagialah orang yang menderita dan mati dalam nama Tuhan Yesus Kristus".

Jadi Sepuluh Perintah TUHAN di atas gunung Sinai diberikan kepada bangsa Israel, yang hidup di bawah Hukum Dosa yang mematikan; tetapi Sepuluh Perintah Berbahagia di atas bukit diberikan Tuhan Yesus Kristus kepada bangsa Israel Rohani, yang hidup di bawah Hukum Kasih Karunia yang menyelamatkan.

Mat. 22:37-39. Jawab Yesus kepadanya: "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu. Itulah hukum yang terutama dan yang pertama. Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.


1. Berbahagialah orang yang miskin di hadapan Allah, karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga.

Orang yang miskin dihadapan Allah adalah orang yang miskin secara rohani dan selalu mengharapkan pertolongan Allah , karena ia sendiri tidak menemukan jalan bagi dirinya sendiri untuk mendapatkan hidup yang nyaman dan tenang. Mereka yang mempunyai perasaan seperti ini akan mendapatkan Kerajaan Allah sebagai miliknya, yaitu sukacita damai sejahtera dalam hatinya dan tidak kuwatir akan hidupnya.

Mzm.63:8-9. sungguh Engkau telah menjadi pertolonganku, dan dalam naungan sayap-Mu aku bersorak-sorai. Jiwaku melekat kepada-Mu, tangan kanan-Mu menopang aku. 

Mzm.121:1-4. Nyanyian ziarah. Aku melayangkan mataku ke gunung-gunung; dari manakah akan datang pertolonganku? Pertolonganku ialah dari TUHAN, yang menjadikan langit dan bumi. Ia takkan membiarkan kakimu goyah, Penjagamu tidak akan terlelap. Sesungguhnya tidak terlelap dan tidak tertidur Penjaga Israel.

Mat.11:28-30. Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu. Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan. Sebab kuk yang Kupasang itu enak dan beban-Kupun ringan."

Orang yang merasa miskin secara rohani menunjuk pada seorang yang mau mengakui bahwa dirinya banyak melakukan kesalahan, seorang yang mau mengakui bahwa dirinya banyak melakukan dosa, dan juga seorang yang mengakui dirinya tidak mampu melakukan perbuatan baik bagi dirinya sendiri maupun bagi orang lain.
Sedangkan orang yang selalu mengharapkan pertolongan Tuhan menunjuk pada seorang yang mengerti bahwa yang dapat menolong dirinya agar tidak melakukan kesalahan lagi, yang dapat menolong dirinya untuk berbuat yang benar, dan juga yang dapat menolong dirinya mempunyai kemampuan berbuat baik hanyalah Tuhan Yesus Kristus. Karena seorang dengan percaya kepada Nya, dengan beriman kepada Nya, dan dengan melakukan firman Nya akan diberikan Roh Kudus yang akan mengkuduskan dirinya, atau Roh Penolong yang akan menolongnya sehingga mampu melakukan perbuatan baik dan mampu menolak perbuatan dosa, atau Roh Penghibur yang akan menguatkan dirinya sehingga mampu bertahan dalam imannya itu dan memimpin serta membimbing dirinya sehingga mampu bertumbuh menjadi seorang yang dewasa imannya (Yoh.14:15-17;23-27).
Seorang yang mempunyai iman yang dewasa menunjuk kepada seorang yang telah mencapai iman yang sempurna atau iman yang nyaris sempurna. Ia adalah seorang yang telah mendapatkan Kerajaan Allah, ia adalah seorang yang telah mempunyai hidup yang dipenuhi dengan sukacita damai sejahtera (Rm.14:17), ia adalah juga seorang yang telah mendapatkan ketenangan didalam jiwanya dan tidak pernah kuwatir akan hidupnya sendiri. Karena ia telah mendapatkan Kerajaan Sorga walaupun masih hidup di dalam dunia yang fana, pada posisi demikian ia tidak lagi mengejar kesenangan duniawi dan materi untuk memuaskan keinginan dagingnya, karena ia telah merasa puas dengan apa yang ada pada dirinya dan bersuka cita karenanya.

Yoh.14:15-17. "Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala perintah-Ku. Aku akan minta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan kepadamu seorang Penolong yang lain, supaya Ia menyertai kamu selama-lamanya, yaitu Roh Kebenaran. Dunia tidak dapat menerima Dia, sebab dunia tidak melihat Dia dan tidak mengenal Dia. Tetapi kamu mengenal Dia, sebab Ia menyertai kamu dan akan diam di dalam kamu.

Yoh.14:23-27. Jawab Yesus: "Jika seorang mengasihi Aku, ia akan menuruti firman-Ku dan Bapa-Ku akan mengasihi dia dan Kami akan datang kepadanya dan diam bersama-sama dengan dia. Barangsiapa tidak mengasihi Aku, ia tidak menuruti firman-Ku; dan firman yang kamu dengar itu bukanlah dari pada-Ku, melainkan dari Bapa yang mengutus Aku.
Semuanya itu Kukatakan kepadamu, selagi Aku berada bersama-sama dengan kamu; tetapi Penghibur, yaitu Roh Kudus, yang akan diutus oleh Bapa dalam nama-Ku, Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu. Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu. Damai sejahtera-Ku Kuberikan kepadamu, dan apa yang Kuberikan tidak seperti yang diberikan oleh dunia kepadamu. Janganlah gelisah dan gentar hatimu.

Rm.14:17. Sebab Kerajaan Allah bukanlah soal makanan dan minuman, tetapi soal kebenaran, damai sejahtera dan sukacita oleh Roh Kudus.

Perintah yang pertama ini merupakan petunjuk yang diberikan Tuhan Yesus Kristus agar seseorang dapat masuk dan menemukan kekayaan Kerajaan Sorga yang dijanjikan Allah kepada umat manusia. Banyak orang yang berusaha masuk ke dalam Kerajaan Sorga tetapi tidak menemukan pintu untuk masuk ke dalamnya. Mereka gagal menemukannya karena mereka menggunakan pandangan duniawi, menggunakan akal dan logika, tidak menggunakan pandangan rohani, tidak menggunakan mata batin.
Pandangan duniawi adalah cara pandang yang membatasi firman Tuhan sebatas yang masuk akal, membatasi firman Tuhan yang dapat diterima logika manusia saja. Hal ini yang kemudian menjadi tabir yang menutupi firman Tuhan dan yang menjadikannya suatu rahasia yang tidak dapat diungkapkan oleh orang-orang yang cerdik dan pandai, tapi dapat diketahui oleh orang-orang biasa, orang-orang yang berpikiran sederhana dan orang-orang yang dianggap bodoh oleh dunia (Mrk.4:11-12; 1Kor.1:18-19). Orang-orang yang terakhir ini sebenarnya adalah orang-orang yang cerdas secara rohani, mereka mempunyai pemikiran yang tidak berbelit-belit, tulus dan rendah hati, sehingga mudah sekali menerima suara Tuhan yang datang kedalam hatinya. Ia mudah percaya dan mau segera melakukannya tanpa harus memikirkannya berlama-lama.

Mrk.4:11-12. Jawab-Nya: "Kepadamu telah diberikan rahasia Kerajaan Allah, tetapi kepada orang-orang luar segala sesuatu disampaikan dalam perumpamaan, supaya: Sekalipun melihat, mereka tidak menanggap, sekalipun mendengar, mereka tidak mengerti, supaya mereka jangan berbalik dan mendapat ampun."

1Kor.1:18-19. Sebab pemberitaan tentang salib memang adalah kebodohan bagi mereka yang akan binasa, tetapi bagi kita yang diselamatkan pemberitaan itu adalah kekuatan Allah. Karena ada tertulis: "Aku akan membinasakan hikmat orang-orang berhikmat dan kearifan orang-orang bijak akan Kulenyapkan."

Dikatakan bahwa orang yang miskin dihadapan Allah adalah orang yang berhak memiliki Kerajaan Allah, ungkapan ini menunjukan bahwa tanpa memiliki hati seperti yang telah diuraikan di atas maka seseorang tidak akan mempunyai hak untuk memiliki Kerajaan Allah. Karena hanya ada satu pintu saja untuk masuk kedalam Kerajaan Allah (Yoh.14:6).
Jadi seorang yang percaya dan beriman kepada Tuhan Yesus, ia harus hidup dengan menggunakan hatinya, selalu mendengarkan suara Tuhan yang berfirman di dalam hatinya dan menurutinya dengan segera tanpa harus berpikir berlama-lama (Kej.6:22; 12:4; 14:16; Kel.7:6; Mat.1:24). Karena bilamana ia berlama-lama maka Iblis akan menggodanya dengan segala pertimbangan yang masuk akal dan dapat diterima logika, yang pada akhirnya akan membuatnya urung melakukan firman Tuhan yang datang padanya (Kej.3:1-6). Dalam hal ini iblis telah berhasil menariknya menjauh dari Tuhan, sehingga lama-kelamaan suara Tuhan tidak dapat didengarnya lagi, dan akhirnya ia akan mengingkari imannya dan hidup menuruti cara hidupnya yang lama, yang penuh dosa.

Kej.6:22. Lalu Nuh melakukan semuanya itu; tepat seperti yang diperintahkan Allah kepadanya, demikianlah dilakukannya.

Kej.12:4. Lalu pergilah Abram seperti yang difirmankan TUHAN kepadanya, dan Lot pun ikut bersama-sama dengan dia; Abram berumur tujuh puluh lima tahun, ketika ia berangkat dari Haran.

Kel.7:6. Demikianlah diperbuat Musa dan Harun; seperti yang diperintahkan TUHAN kepada mereka, demikianlah diperbuat mereka. 

Yoh.14:6.
Kata Yesus kepadanya: "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku. 

Mat.1:24. Sesudah bangun dari tidurnya, Yusuf berbuat seperti yang diperintahkan malaikat Tuhan itu kepadanya. Ia mengambil Maria sebagai isterinya, 

Kej.3:1-6. Adapun ular ialah yang paling cerdik dari segala binatang di darat yang dijadikan oleh TUHAN Allah. Ular itu berkata kepada perempuan itu: "Tentulah Allah berfirman: Semua pohon dalam taman ini jangan kamu makan buahnya, bukan?" Lalu sahut perempuan itu kepada ular itu: "Buah pohon-pohonan dalam taman ini boleh kami makan, tetapi tentang buah pohon yang ada di tengah-tengah taman, Allah berfirman: Jangan kamu makan ataupun raba buah itu, nanti kamu mati." Tetapi ular itu berkata kepada perempuan itu: "Sekali-kali kamu tidak akan mati, tetapi Allah mengetahui, bahwa pada waktu kamu memakannya matamu akan terbuka, dan kamu akan menjadi seperti Allah, tahu tentang yang baik dan yang jahat." Perempuan itu melihat, bahwa buah pohon itu baik untuk dimakan dan sedap kelihatannya, lagipula pohon itu menarik hati karena memberi pengertian. Lalu ia mengambil dari buahnya dan dimakannya dan diberikannya juga kepada suaminya yang bersama-sama dengan dia, dan suaminyapun memakannya.


2. Berbahagialah orang yang berdukacita, karena mereka akan dihibur.

Orang yang berdukacita adalah orang yang senantiasa memikirkan hidup orang lain/ mempunyai empathi terhadap kesusahan orang lain. Dalam hal ini ia tidak bermalas-malasan untuk berbagi dengan orang lain, karena itu ia mendapatkan kebahagiaan batin atau kepuasan dalam hatinya, yang tidak dapat diperolehnya dari segala macam barang duniawi yang dimilikinya.

Orang yang berdukacita menunjuk pada orang yang dapat merasakan kesusahan dan kesulitan orang lain (Luk.10:33). Ia adalah seorang yang mau melakukan perbuatan yang tidak mendatangkan keuntungan dan kebaikan bagi dirinya sendiri tetapi yang mendatangkan kebaikan bagi hidup orang lain, baik orang yang dikenal maupun yang tidak dikenalnya. Hati nuraninya selalu terbeban bila melihat orang mengalami kesusahan dan ia mau perduli pada mereka.

Luk.10:30-37. Jawab Yesus: "Adalah seorang yang turun dari Yerusalem ke Yerikho; ia jatuh ke tangan penyamun-penyamun yang bukan saja merampok nya habis-habisan, tetapi yang juga memukulnya dan yang sesudah itu pergi meninggalkannya setengah mati. Kebetulan ada seorang imam turun melalui jalan itu; ia melihat orang itu, tetapi ia melewatinya dari seberang jalan. Demikian juga seorang Lewi datang ke tempat itu; ketika ia melihat orang itu, ia melewatinya dari seberang jalan. Lalu datang seorang Samaria, yang sedang dalam perjalanan, ke tempat itu; dan ketika ia melihat orang itu, tergerak lah hatinya oleh belas kasihan. Ia pergi kepadanya lalu membalut luka-lukanya, sesudah ia menyiraminya dengan minyak dan anggur. Kemudian ia menaikkan orang itu ke atas keledai tunggangannya sendiri lalu membawanya ke tempat penginapan dan merawatnya. Keesokan harinya ia menyerahkan dua dinar kepada pemilik penginapan itu, katanya: Rawat lah dia dan jika kau belanja kan lebih dari ini, aku akan menggantinya, waktu aku kembali. Siapakah di antara ketiga orang ini, menurut pendapatmu, adalah sesama manusia dari orang yang jatuh ke tangan penyamun itu?" Jawab orang itu: "Orang yang telah menunjukkan belas kasihan kepadanya." Kata Yesus kepadanya: "Pergilah, dan perbuat lah demikian!"
Seseorang dapat merasakan kesusahan dan kesulitan orang lain, apabila orang mempunyai hati yang peka dan hati nurani yang terlatih. Adalah hal yang sangat sulit dan mustahil orang dapat mempunyai dua hal itu bila ia tidak mempunyai hati yang lembut, karena kebiasaan manusia cenderung melakukan perbuatan yang disenanginya untuk melampiaskan nafsu dagingnya. Hati yang peka ini hanya dapat diperoleh orang dengan beriman kepada Tuhan Yesus Kristus, karena dengan beriman kepadaNya, Roh Kudus tinggal diam dalam dirinya (Yoh.14:15-17; 25-27); Ia yang akan memimpinnya, yang akan menolongnya dan yang akan memampukan nya untuk mengikut Yesus Kristus. Ia akan terlatih dengan berbagai penderitaan, yang menuntutnya untuk menyangkal diri, yaitu: mau menanggung penderitaan baik jasmani maupun batinnya, dan juga mau menanggung kerugian materiil maupun non materiil.

Yoh.14:15-17. "Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala perintah-Ku. Aku akan minta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan kepadamu seorang Penolong yang lain, supaya Ia menyertai kamu selama-lamanya, yaitu Roh Kebenaran. Dunia tidak dapat menerima Dia, sebab dunia tidak melihat Dia dan tidak mengenal Dia. Tetapi kamu mengenal Dia, sebab Ia menyertai kamu dan akan diam di dalam kamu.

Yoh.14:25-27. Semuanya itu Kukatakan kepadamu, selagi Aku berada bersama-sama dengan kamu; tetapi Penghibur, yaitu Roh Kudus, yang akan diutus oleh Bapa dalam nama-Ku, Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu. Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu. Damai sejahtera-Ku Kuberikan kepadamu, dan apa yang Kuberikan tidak seperti yang diberikan oleh dunia kepadamu. Janganlah gelisah dan gentar hatimu.

Seorang beriman yang berlatih terus menerus, imannya akan tumbuh semakin menjadi dewasa dan hati nuraninya menjadi semakin peka terhadap sesamanya dan semakin terlatih hidup menuruti bisikan Roh Kudus. Pada mulanya ia merasakan betapa sakit dan berat hidup menurut roh, namun seiring berjalannya waktu, ia menjadi terbiasa dan rasa sakit itu tidak menyiksanya lagi. Ia menjadi terbiasa menyangkal dirinya dan terlatih memikul salib yang diberikan Tuhan Yesus Kristus kepadanya.

Mat.11:28-30. Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu. Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan. Sebab kuk yang Kupasang itu enak dan beban-Ku pun ringan."

Mat.16:24. Lalu Yesus berkata kepada murid-murid-Nya: "Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salib nya dan mengikut Aku.

Pada saat itu ia telah mempunyai hati yang peka dan hati nurani yang terlatih, ia melakukan semua perbuatan yang baik sesuai dengan firman yang didengarnya, dengan suka cita dan senang hati. Melakukan keinginan roh sudah bukan lagi pekerjaan berat tapi merupakan kesenangan dan ia tidak mau lagi hidup menuruti keinginan dagingnya. Karena kesenangannya ini, ia merasa bahagia dan puas ketika ia bisa berbuat baik dan menyenangkan orang lain. Perasaan ini melebihi semua yang bisa didapat nya di dunia, karena kebahagiaan ini tidak dapat dinilai dengan uang atau materi. Perasaan bahagia yang demikianlah yang merupakan penghiburan Tuhan Yesus Kristus kepada orang beriman yang mau mendengarkan firman dan melakukannya.


3. Berbahagialah orang yang lemah lembut, karena mereka akan memiliki bumi.

Orang yang lemah lembut adalah orang yang memperlakukan orang lain dengan penuh perhatian dan dengan hati yang tulus, tidak dengan motivasi lain, misalnya : untuk mencari keuntungan atau memuaskan keinginan dagingnya. Ia tidak menilai orang dari penampilan luarnya saja; dan tidak membeda-bedakan orang atas dasar apapun, baik ras, agama, suku, budaya, umur, jabatan, jumlah kekayaan, warna kulit, dan lain-lain. Ia memandang orang lain sebagai manusia seutuhnya, yaitu sebagai ciptaan Tuhan yang bermartabat, mulia dan berharga untuk dikasihi.

Orang yang berpikiran duniawi akan berbuat baik kepada orang lain berdasarkan azas manfaat, yaitu apabila yang dilakukan bermanfaat baginya. Paling sedikitnya mereka akan berpikiran bahwa 'perbuatan baik yang ia lakukan kepada orang juga akan dilakukan orang lain kepada dirinya bilamana ia suatu ketika mengalami kesusahan'. Ketika ia mengalami kesusahan, ternyata tidak mendapatkan pertolongan yang ia harapkan, hatinya menjadi kecewa dan tawar; kemudian ia tidak mau berbuat baik lagi.
Kebanyakan orang akan melakukan perbuatan baik karena mempunyai maksud atau keinginan tersembunyi, yang ditutupi dengan suatu alasan agar mendapat citra yang baik, agar keinginan, maksud dan tujuan yang sebenarnya tidak diketahui orang. Pada dasarnya yang ia lakukan adalah suatu strategi untuk dapat memuaskan keinginan dagingnya atau nafsunya.
Seorang pegawai/ bawahan berbuat sebaik mungkin kepada bos/ atasannya agar ia mendapatkan gaji yang lebih baik atau mendapatkan promosi untuk jabatan yang lebih tinggi. Atau seseorang pemuda berbuat baik dan bertingkah-laku yang manis kepada seorang pemudi, agar mau diajaknya berkencan dan menjadi pasangan hidupnya. Sebaliknya seorang pemudi juga akan berbuat baik dan tampil secantik mungkin agar pemuda yang disukainya tertarik kepadanya dan mau mengencaninya.
Tetapi terdapat orang-orang yang berbuat lebih jahat lagi, yaitu orang yang merancang perbuatan-perbuatan atau tipu daya tertentu, mulai yang halus sampai yang kasar untuk memancing orang masuk perangkapnya, dan kemudian dipaksa nya untuk menyerahkan miliknya kepada orang itu. Perbuatan yang terakhir ini sangat jahat dan sering dilakukan orang didalam dunia bisnis dan dunia politik, oleh karena itu banyak pebisnis dan politikus yang kemudian menjadi kehilangan hati-nurani, yang mengakibatkan mereka tidak pernah lagi bisa berbuat baik dengan tulus dan murni dari hatinya kepada sesama.

Sebaliknya seorang yang berpikiran rohani akan berbuat baik kepada orang lain yang dijumpainya, lebih-lebih kepada orang yang dalam keadaan menderita atau mengalami kesulitan (Mat:12:50; 25:40,45). Ia akan dengan senang hati mau mengulurkan tangannya menolong orang. Hatinya penuh kasih pada sesamanya, ia hidup dengan mengikuti suara hati. Ia hidup dengan mengandalkan suara roh atau hati nurani yang berbicara kepadanya dalam berbagai keadaan sepanjang hidupnya. Ia adalah orang yang hidup menurut roh atau hidup dengan iman dan menjadi pelaku firman.

Mat.12:46-50. Ketika Yesus masih berbicara dengan orang banyak itu, ibu-Nya dan saudara-saudara-Nya berdiri di luar dan berusaha menemui Dia. Maka seorang berkata kepada-Nya: "Lihatlah, ibu-Mu dan saudara-saudara-Mu ada di luar dan berusaha menemui Engkau." Tetapi jawab Yesus kepada orang yang menyampaikan berita itu kepada-Nya: "Siapa ibu-Ku? Dan siapa saudara-saudara-Ku?" Lalu kata-Nya, sambil menunjuk ke arah murid-murid-Nya: "Ini ibu-Ku dan saudara-saudara-Ku! Sebab siapapun yang melakukan kehendak Bapa-Ku di sorga, dialah saudara-Ku laki-laki, dialah saudara-Ku perempuan, dialah ibu-Ku."

Mat.25:31-46. "Apabila Anak Manusia datang dalam kemuliaan-Nya dan semua malaikat bersama-sama dengan Dia, maka Ia akan bersemayam di atas takhta kemuliaan-Nya. Lalu semua bangsa akan dikumpulkan di hadapan-Nya dan Ia akan memisahkan mereka seorang dari pada seorang, sama seperti gembala memisahkan domba dari kambing, dan Ia akan menempatkan domba-domba di sebelah kanan-Nya dan kambing-kambing di sebelah kiri-Nya. Dan Raja itu akan berkata kepada mereka yang di sebelah kanan-Nya: Mari, hai kamu yang diberkati oleh Bapa-Ku, terimalah Kerajaan yang telah disediakan bagimu sejak dunia dijadikan. Sebab ketika Aku lapar, kamu memberi Aku makan; ketika Aku haus, kamu memberi Aku minum; ketika Aku seorang asing, kamu memberi Aku tumpangan; ketika Aku telanjang, kamu memberi Aku pakaian; ketika Aku sakit, kamu melawat Aku; ketika Aku di dalam penjara, kamu mengunjungi Aku. Maka orang-orang benar itu akan menjawab Dia, katanya: Tuhan, bilamana kah kami melihat Engkau lapar dan kami memberi Engkau makan, atau haus dan kami memberi Engkau minum? Bilamana kah kami melihat Engkau sebagai orang asing, dan kami memberi Engkau tumpangan, atau telanjang dan kami memberi Engkau pakaian? Bilamana kah kami melihat Engkau sakit atau dalam penjara dan kami mengunjungi Engkau? Dan Raja itu akan menjawab mereka: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku. Dan Ia akan berkata juga kepada mereka yang di sebelah kiri-Nya: Enyahlah dari hadapan-Ku, hai kamu orang-orang terkutuk, enyahlah ke dalam api yang kekal yang telah sedia untuk Iblis dan malaikat-malaikatnya. Sebab ketika Aku lapar, kamu tidak memberi Aku makan; ketika Aku haus, kamu tidak memberi Aku minum; ketika Aku seorang asing, kamu tidak memberi Aku tumpangan; ketika Aku telanjang, kamu tidak memberi Aku pakaian; ketika Aku sakit dan dalam penjara, kamu tidak melawat Aku. Lalu merekapun akan menjawab Dia, katanya: Tuhan, bilamana kah kami melihat Engkau lapar, atau haus, atau sebagai orang asing, atau telanjang atau sakit, atau dalam penjara dan kami tidak melayani Engkau? Maka Ia akan menjawab mereka: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang tidak kamu lakukan untuk salah seorang dari yang paling hina ini, kamu tidak melakukannya juga untuk Aku. Dan mereka ini akan masuk ke tempat siksaan yang kekal, tetapi orang benar ke dalam hidup yang kekal."

Adalah sangat mudah diucapkan segala uraian perkataan atau kalimat di atas, namun pada kenyataannya sangat sulit dilakukan. Untuk itu yang perlu diperhatikan orang beriman agar dapat melakukan firman, adalah : Datang kepada Nya dan mau hidup menurut yang diajarkan Tuhan Yesus, yaitu orang hidup tidak boleh kuatir (Mat.6:25,34), orang hidup harus bersyukur atas semua berkat yang telah diberikan kepadanya, dan berkerja dengan rajin tapi tidak ambisius dan tidak serakah. Ia harus mempunyai motivasi bahwa semua yang dikerjakannya adalah untuk memuliakan Tuhan dan melakukannya dengan memperhatikan azas kepantasan.
Orang yang mau dan dapat melakukan apa yang diajarkan Nya itu, ia akan menemukan kelegaan dan ketenangan dalam jiwanya disepanjang hidupnya, yang tidak mungkin dapat diperolehnya dengan cara lain.

Mat.6:25-34. "Karena itu Aku berkata kepadamu: Janganlah kuatir akan hidupmu, akan apa yang hendak kamu makan atau minum, dan janganlah kuatir pula akan tubuhmu, akan apa yang hendak kamu pakai. Bukankah hidup itu lebih penting dari pada makanan dan tubuh itu lebih penting dari pada pakaian? Pandanglah burung-burung di langit, yang tidak menabur dan tidak menuai dan tidak mengumpulkan bekal dalam lumbung, namun diberi makan oleh Bapamu yang di sorga. Bukankah kamu jauh melebihi burung-burung itu? Siapakah di antara kamu yang karena kekuatirannya dapat menambahkan sehasta saja pada jalan hidupnya? Dan mengapa kamu kuatir akan pakaian? Perhatikanlah bunga bakung di ladang, yang tumbuh tanpa bekerja dan tanpa memintal, namun Aku berkata kepadamu: Salomo dalam segala kemegahannyapun tidak berpakaian seindah salah satu dari bunga itu. Jadi jika demikian Allah mendandani rumput di ladang, yang hari ini ada dan besok dibuang ke dalam api, tidakkah Ia akan terlebih lagi mendandani kamu, hai orang yang kurang percaya? Sebab itu janganlah kamu kuatir dan berkata: Apakah yang akan kami makan? Apakah yang akan kami minum? Apakah yang akan kami pakai? Semua itu dicari bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah. Akan tetapi Bapamu yang di sorga tahu, bahwa kamu memerlukan semuanya itu. Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu. Sebab itu janganlah kamu kuatir akan hari besok, karena hari besok mempunyai kesusahannya sendiri. Kesusahan sehari cukuplah untuk sehari."

Mat. 11:25-30. Pada waktu itu berkatalah Yesus: "Aku bersyukur kepada-Mu, Bapa, Tuhan langit dan bumi, karena semuanya itu Engkau sembunyikan bagi orang bijak dan orang pandai, tetapi Engkau nyatakan kepada orang kecil. Ya Bapa, itulah yang berkenan kepada-Mu. Semua telah diserahkan kepada-Ku oleh Bapa-Ku dan tidak seorangpun mengenal Anak selain Bapa, dan tidak seorangpun mengenal Bapa selain Anak dan orang yang kepadanya Anak itu berkenan menyatakannya. Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu. Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan. Sebab kuk yang Kupasang itu enak dan beban-Ku pun ringan.".

Orang yang memiliki bumi adalah orang mempunyai hidup yang bahagia, penuh suka cita damai sejahtera dan dikasihi banyak orang. Keberadaan dirinya senantiasa membawa kesejukan, kedamaian, dan kesenangan bagi orang yang ada disekelilingnya. Oleh karena itu kehadirannya dirindukan oleh banyak orang dan banyak orang yang ingin bertemu dan mengenalnya, karena pribadinya seperti sebuah magnet yang kuat, yang menarik pribadi-pribadi lain kepadanya, mempengaruhinya dan mengubah pribadi orang-orang itu menjadi seperti dirinya.


4. Berbahagialah orang yang lapar dan haus akan kebenaran, karena mereka akan dipuaskan.

Orang yang lapar dan haus akan kebenaran adalah orang yang senantiasa mengusahakan hidupnya sesuai dengan firman Tuhan (Mat. 4:4), karena Tuhan sendiri adalah sumber kebenaran (Yoh. 14:6). Dengan tindakannya itu, ia dapat berjalan selangkah demi selangkah di jalan Tuhan (Mzm. 119:105) untuk menuju kepada Kerajaan Allah yang kekal.

Mat. 4:4. Tetapi Yesus menjawab: "Ada tertulis: Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah."

Yoh. 14:6. Kata Yesus kepadanya: "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.

Mzm. 119:105. Firman-Mu itu pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku.

Orang yang lapar dan haus akan kebenaran menunjuk pada seorang yang beriman yang hidup menurut imannya itu. Ia mau merespon firman Tuhan yang diterimanya dan segera melakukannya dengan sepenuh hati. Ia melakukannya seperti seorang yang kelaparan mendapat makan atau seperti seorang yang kehausan mendapat air minum; ia akan segera makan dan minum dengan lahap.
Roti adalah makanan pokok bagi orang Israel, dan manusia membutuhkan makanan itu untuk dapat hidup dengan sehat; bagi anak-anak agar dapat bertumbuh menjadi dewasa, dan bagi orang dewasa agar mendapat tenaga untuk beraktivitas dan bekerja. Roti atau makanan berguna untuk hidup manusia secara jasmani, tetapi firman Tuhan berguna untuk kehidupan rohani seorang beriman, karena roh manusia merupakan pribadi sejati dari manusia. Roh manusia juga mengalami pertumbuhan seperti halnya jasmaninya, maka ia juga memerlukan makanan yang akan menjadikannya sehat dan dapat bertumbuh dewasa dengan baik. Seorang beriman yang memperhatikan kehidupan rohaninya akan senantiasa menyediakan dirinya untuk menerima firman Tuhan, baik dalam keadaan bangun maupun dalam keadaan tidur (Mzm.1:2) , karena firman yang datang kepadanya dapat melalui pembacaan firman Tuhan, khotbah dalam ibadah, nubuat, penglihatan dalam doa (saat teduh), mendengar suara, atau mimpi dalam tidurnya; dan ia siap melakukannya dengan segera.

Mzm.1:1-3. Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik, yang tidak berdiri di jalan orang berdosa, dan yang tidak duduk dalam kumpulan pencemooh, tetapi yang kesukaannya ialah Taurat TUHAN, dan yang merenungkan Taurat itu siang dan malam. Ia seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buahnya pada musimnya, dan yang tidak layu daunnya; apa saja yang diperbuatnya berhasil. 

Kebenaran yang ada pada manusia bersifat sementara, ia dikatakan benar selama belum ada yang dapat menyangkalnya atau menyanggahnya, tetapi ketika ada kebenaran baru yang dapat membuktikan bahwa apa yang dikatakan benar saat itu ternyata adalah salah atau tidak seutuhnya benar, maka kebenarannya akan digantikan dengan kebenaran yang baru. Sedangkan 'kebenaran' yang dari Allah bersifat absolut dan kekal, di dalam kebenaran yang dari Allah ini tidak terdapat kesalahan walaupun setitik atau sekecil apapun dan kebenaran dari Allah tidak pernah berubah sepanjang jaman ,sepanjang masa, sepanjang kehidupan manusia, sepanjang kehidupan alam raya dan sepanjang kehidupan alam roh di sorga. Karena Kebenaran itu adalah Tuhan sendiri yang datang dari Allah, yaitu Yesus Kristus, sang Juru Selamat manusia.
Orang beriman yang hidup menurut firman yang diajarkan Tuhan Yesus Kristus akan mau memikul salibnya dan mengikuti cara hidup yang diajarkan Nya. Ia akan hidup dengan menggunakan imannya, seperti halnya seorang yang berjalan ditengah-tengah kegelapan dengan menggunakan pelita firman Tuhan untuk mencapai tujuan hidup kekal didalam Kerajaan Allah yang dijanjikanNya.
Orang beriman dalam perjalanan hidupnya selalu menggunakan iman, ia tidak kuatir akan hidupnya lagi, ia tidak kuatir akan apa yang akan ia makan dan minum; biarpun ia tidak tahu apa yang akan diberikan Tuhan kepadanya dan biarpun ia juga tidak tahu apa yang akan terjadi pada dirinya kelak. Orang beriman dalam perjalanan hidupnya selalu mengikuti firman yang diperolehnya, ia melangkah menuruti firman Tuhan selangkah demi selangkah. Ketika ia mendapat dan melangkah menuruti firman Tuhan ia akan diberikan firman lagi, demikian yang terjadi selanjutnya ia akan mendapat firman lagi setelah melangkah menuruti firman yang diperoleh sebelumnya; sampai suatu ketika dalam hidupnya ia tiba pada titik sempurna atau hampir sempurna, ia diubahkan tubuhnya dengan tubuh kemuliaan dan diangkat ke sorga (Kej.5:24; Ibr.11:5; 2Raj.2:11; Mrk.16:19) atau ia mendapat Baptisan Api (Kis.7:59-60; 12:1-2) dan menyerahkan nyawanya bagi Tuhan kemudian diangkat ke sorga untuk berkumpul bersama-sama dengan Tuhan Yesus Kristus dan orang-orang lain yang telah 'diangkat' Nya terlebih dahulu.

Kej.5:24. Dan Henokh hidup bergaul dengan Allah, lalu ia tidak ada lagi, sebab ia telah diangkat oleh Allah. 

Ibr.11:5. Karena iman Henokh terangkat, supaya ia tidak mengalami kematian, dan ia tidak ditemukan, karena Allah telah mengangkatnya. Sebab sebelum ia terangkat, ia memperoleh kesaksian, bahwa ia berkenan kepada Allah. 

2 Raj.2:9-12. Dan sesudah mereka sampai di seberang, berkatalah Elia kepada Elisa: "Mintalah apa yang hendak kulakukan kepadamu, sebelum aku terangkat dari padamu." Jawab Elisa: "Biarlah kiranya aku mendapat dua bagian dari rohmu." Berkatalah Elia: "Yang kauminta itu adalah sukar. Tetapi jika engkau dapat melihat aku terangkat dari padamu, akan terjadilah kepadamu seperti yang demikian, dan jika tidak, tidak akan terjadi." Sedang mereka berjalan terus sambil berkata-kata, tiba-tiba datanglah kereta berapi dengan kuda berapi memisahkan keduanya, lalu naiklah Elia ke sorga dalam angin badai. Ketika Elisa melihat itu, maka berteriaklah ia: "Bapaku, bapaku! Kereta Israel dan orang-orangnya yang berkuda!" Kemudian tidak dilihatnya lagi, lalu direnggutkannya pakaiannya dan dikoyakkannya menjadi dua koyakan.

Mrk.16:19. Sesudah Tuhan Yesus berbicara demikian kepada mereka, terangkatlah Ia ke sorga, lalu duduk di sebelah kanan Allah.

Kis.7:51-60. Hai orang-orang yang keras kepala dan yang tidak bersunat hati dan telinga, kamu selalu menentang Roh Kudus, sama seperti nenek moyangmu, demikian juga kamu.Siapakah dari nabi-nabi yang tidak dianiaya oleh nenek moyangmu? Bahkan mereka membunuh orang-orang yang lebih dahulu memberitakan tentang kedatangan Orang Benar, yang sekarang telah kamu khianati dan kamu bunuh. Kamu telah menerima hukum Taurat yang disampaikan oleh malaikat-malaikat, akan tetapi kamu tidak menurutinya."
Ketika anggota-anggota Mahkamah Agama itu mendengar semuanya itu, sangat tertusuk hati mereka. Maka mereka menyambutnya dengan gertakan gigi. Tetapi Stefanus, yang penuh dengan Roh Kudus, menatap ke langit, lalu melihat kemuliaan Allah dan Yesus berdiri di sebelah kanan Allah. Lalu katanya: "Sungguh, aku melihat langit terbuka dan Anak Manusia berdiri di sebelah kanan Allah." Maka berteriak-teriaklah mereka dan sambil menutup telinga serentak menyerbu dia. Mereka menyeret dia ke luar kota, lalu melemparinya. Dan saksi-saksi meletakkan jubah mereka di depan kaki seorang muda yang bernama Saulus. Sedang mereka melemparinya Stefanus berdoa, katanya: "Ya Tuhan Yesus, terimalah rohku." Sambil berlutut ia berseru dengan suara nyaring: "Tuhan, janganlah tanggungkan dosa ini kepada mereka!" Dan dengan perkataan itu meninggallah ia.

Kis.12:1. Kira-kira pada waktu itu raja Herodes mulai bertindak dengan keras terhadap beberapa orang dari jemaat. Ia menyuruh membunuh Yakobus, saudara Yohanes, dengan pedang.

Orang yang dipuaskan oleh Tuhan adalah mereka yang mendapatkan kebahagiaan kekal di sorga bersama-sama dengan Nya. Kelak di sorga orang-orang yang sampai disana tidak akan merasa kecewa dan komplain kepada Tuhan , karena semua yang didapatinya disana semuanya sempurna dan memuaskan, tidak ada lagi sesuatu hal yang membuat orang tidak senang karena semua yang ditemuinya disana membuat hatinya berbahagia; enak, nyaman, senang, sukacita, damai sejahtera dan memuaskan hati. Tidak ada lagi dijumpainya kebencian, permusuhan, pertikaian, perkelahian, peperangan, kematian, kesakitan, kelaparan, kehausan, kepanasan atau pun kedinginan, semua terasa nyaman. Kepuasan yang demikianlah yang akan diberikan Tuhan kepada mereka yang hidup menurut roh, bertumbuh menjadi dewasa, menghasilkan buah roh dan menjadi sempurna.


5. Berbahagialah orang yang murah hatinya, karena mereka akan beroleh kemurahan.

Orang yang murah hatinya adalah orang yang selalu mau memberi kepada orang lain dengan sepenuh hati, baik waktu, harta dan hidupnya, bahkan nyawanya akan diberikan bila memang diperlukan. Walaupun demikian ia tidak pernah kekurangan, karena Tuhan senantiasa memberikan segala sesuatu yang baik dan memberi semua yang dibutuhkan di dalam hidupnya.

Mzm. 23:1-6. Mazmur Daud. TUHAN adalah gembalaku, takkan kekurangan aku. Ia membaringkan aku di padang yang berumput hijau, Ia membimbing aku ke air yang tenang; Ia menyegarkan jiwaku. Ia menuntun aku di jalan yang benar oleh karena nama-Nya. Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku; gada-Mu dan tongkat-Mu, itulah yang menghibur aku. Engkau menyediakan hidangan bagiku, di hadapan lawanku; Engkau mengurapi kepalaku dengan minyak; pialaku penuh melimpah. Kebajikan dan kemurahan belaka akan mengikuti aku, seumur hidupku; dan aku akan diam dalam rumah TUHAN sepanjang masa.

Orang yang murah hati menunjuk pada seorang yang berbuat baik kepada sesamanya. Ia berbuat demikian karena dorongan dari dalam hatinya, bukan karena ikut-ikutan orang lain, atau karena mempunyai motivasi yang lain. Ia dengan ringan tangan mau membantu orang , baik secara langsung maupun tidak langsung; Ia mau memberi sebagian atau seluruh miliknya kepada orang lain; Ia mau menolong orang yang sedang mengalami kesulitan baik materiil maupun immateriil; Dan ia mau berkorban bagi orang lain, baik yang bersifat fisik maupun non fisik (Luk.10:33-35)

Luk.10:30-37. Jawab Yesus: "Adalah seorang yang turun dari Yerusalem ke Yerikho; ia jatuh ke tangan penyamun-penyamun yang bukan saja merampoknya habis-habisan, tetapi yang juga memukulnya dan yang sesudah itu pergi meninggalkannya setengah mati. Kebetulan ada seorang imam turun melalui jalan itu; ia melihat orang itu, tetapi ia melewatinya dari seberang jalan. Demikian juga seorang Lewi datang ke tempat itu; ketika ia melihat orang itu, ia melewatinya dari seberang jalan. Lalu datang seorang Samaria, yang sedang dalam perjalanan, ke tempat itu; dan ketika ia melihat orang itu, tergeraklah hatinya oleh belas kasihan. Ia pergi kepadanya lalu membalut luka-lukanya, sesudah ia menyiraminya dengan minyak dan anggur. Kemudian ia menaikkan orang itu ke atas keledai tunggangannya sendiri lalu membawanya ke tempat penginapan dan merawatnya. Keesokan harinya ia menyerahkan dua dinar kepada pemilik penginapan itu, katanya: Rawatlah dia dan jika kaubelanjakan lebih dari ini, aku akan menggantinya, waktu aku kembali. Siapakah di antara ketiga orang ini, menurut pendapatmu, adalah sesama manusia dari orang yang jatuh ke tangan penyamun itu?" Jawab orang itu: "Orang yang telah menunjukkan belas kasihan kepadanya." Kata Yesus kepadanya: "Pergilah, dan perbuatlah demikian!" 

Ia dengan ringan tangan mau membantu orang , baik secara langsung maupun tidak langsung. Dalam hal ini ia dengan senang hati segera membantu orang yang dijumpainya sedang mengalami kesusahan. Ia mungkin akan membantu langsung dengan memberikan uang atau materi kepada orang tersebut, tetapi seringkali ia juga memberikannya lewat orang lain, dengan pertimbangan-pertimbangan tertentu yang membuatnya merasa lebih baik bertindak dengan tersembunyi, yaitu dengan meminta orang lain untuk melakukan baginya. Atau ia tidak memberikan uang/ materi kepada orang itu, melainkan memberinya pekerjaan, atau cukup memberinya nasihat, petunjuk atau pemikiran yang dapat membuka jalan keluar dari kesulitannya.
Dalam membantu orang, ia pun rela memberikan yang dimilikinya baik uang atau materi; bahkan ia rela memberikan seluruh harta yang dimilikinya untuk menolong orang, yang kemungkinan tindakannya itu dapat beresiko bagi dirinya sendiri. Tindakan yang demikian mungkin tidak akan dilakukan kebanyakan orang. Ia bersedia mengorbankan dirinya bagi keselamatan orang lain, walaupun ia harus menanggung penderitaan atas tubuhnya maupun batinnya. Bahkan ia juga rela bilamana harus mengorbankan nyawanya. Yang terakhir ini hanya mungkin dilakukan oleh orang yang mempunyai iman yang sudah dewasa atau mendekati sempurna, seperti juga yang telah dilakukan Yesus Kristus bagi kita (Yoh.15:12-13)

Yoh.15:9-27. "Seperti Bapa telah mengasihi Aku, demikianlah juga Aku telah mengasihi kamu; tinggallah di dalam kasih-Ku itu. Jikalau kamu menuruti perintah-Ku, kamu akan tinggal di dalam kasih-Ku, seperti Aku menuruti perintah Bapa-Ku dan tinggal di dalam kasih-Nya. Semuanya itu Kukatakan kepadamu, supaya sukacita-Ku ada di dalam kamu dan sukacitamu menjadi penuh. Inilah perintah-Ku, yaitu supaya kamu saling mengasihi, seperti Aku telah mengasihi kamu. Tidak ada kasih yang lebih besar dari pada kasih seorang yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya. Kamu adalah sahabat-Ku, jikalau kamu berbuat apa yang Kuperintahkan kepadamu. Aku tidak menyebut kamu lagi hamba, sebab hamba tidak tahu, apa yang diperbuat oleh tuannya, tetapi Aku menyebut kamu sahabat, karena Aku telah memberitahukan kepada kamu segala sesuatu yang telah Kudengar dari Bapa-Ku. Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu. Dan Aku telah menetapkan kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah dan buahmu itu tetap, supaya apa yang kamu minta kepada Bapa dalam nama-Ku, diberikan-Nya kepadamu. Inilah perintah-Ku kepadamu: Kasihilah seorang akan yang lain."  

Tuhan akan memberikan kemurahan pula kepada orang yang bermurah hati kepada sesamanya, karena Tuhan mengukur perbuatan baik manusia dengan ukuran yang digunakan oleh orang itu sendiri. Jadi seorang yang senang membantu, memberi, menolong dan berkorban bagi sesamanya, ia juga akan dibantu, diberi, dan ditolongNya pula; Tetapi banyak orang yang salah mengerti dan berharap pada kemurahan orang lain atas kemurahan hati yang pernah ia lakukan. Orang yang mengerti dengan cara demikian tentunya akan kecewa. Karena yang benar adalah berharap pada Tuhan saja, bukan berharap pada manusia. Banyak orang yang mudah berharap pada manusia tetapi sangat sulit untuk berharap pada Tuhan, padahal Tuhan yang memiliki segalanya; baik kekuasaan maupun kemuliaan di dunia dan di sorga (Mat.6:13; 24:30; Yoh.17:5).
Dan bagi orang yang berkorban dengan meneladani Nya, yaitu mau menyerahkan nyawanya bagi orang lain maka padanya akan diberikanNya kehormatan ditempat yang paling mulia dalam Kerajaan Allah (Why.12:11).

Mat.6:9-15. Karena itu berdoalah demikian: Bapa kami yang di sorga, Dikuduskanlah nama-Mu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di sorga. Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya dan ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami; dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan, tetapi lepaskanlah kami dari pada yang jahat. (Karena Engkaulah yang empunya Kerajaan dan kuasa dan kemuliaan sampai selama-lamanya. Amin.) Karena jikalau kamu mengampuni kesalahan orang, Bapamu yang di sorgaspan style= akan mengampuni kamu juga.Tetapi jikalau kamu tidak mengampuni orang, Bapamu juga tidak akan mengampuni kesalahanmu." 

Mat.24:30. Pada waktu itu akan tampak tanda Anak Manusia di langit dan semua bangsa di bumi akan meratap dan mereka akan melihat Anak Manusia itu datang di atas awan-awan di langit dengan segala kekuasaan dan kemuliaan-Nya. 

Yoh.17:4-5. Aku telah mempermuliakan Engkau di bumi dengan jalan menyelesaikan pekerjaan yang Engkau berikan kepada-Ku untuk melakukannya. Oleh sebab itu, ya Bapa, permuliakanlah Aku pada-Mu sendiri dengan kemuliaan yang Kumiliki di hadirat-Mu sebelum dunia ada. 

Why.12:10-11. Dan aku mendengar suara yang nyaring di sorga berkata: "Sekarang telah tiba keselamatan dan kuasa dan pemerintahan Allah kita, dan kekuasaan Dia yang diurapi-Nya, karena telah dilemparkan ke bawah pendakwa saudara-saudara kita, yang mendakwa mereka siang dan malam di hadapan Allah kita. Dan mereka mengalahkan dia oleh darah Anak Domba, dan oleh perkataan kesaksian mereka. Karena mereka tidak mengasihi nyawa mereka sampai ke dalam maut.


6. Berbahagialah orang yang suci hatinya, karena mereka akan melihat Allah.

Orang yang suci hatinya adalah orang yang hidup dengan sepenuh hati mengikut Tuhan, sehingga dalam segala perasaan, pikiran, perkataan dan tindakannya, semuanya sesuai dengan hati nuraninya yang terdalam. Di dalam dirinya sudah tidak terdapat lagi satu titik kepalsuan atau kebohongan atau kemunafikan. Bilamana 'ya' akan dikatakannya 'ya', bila 'tidak' maka akan dikatakannya 'tidak'. Ia berkata-kata sesuai dengan yang ada dihatinya. Ia tidak menggunakan trik-trik atau tak-tik yang biasa dilakukan oleh orang kebanyakan, karena ia dengan sadar tidak mau mendukakan Roh Kudus yang tinggal diam dalam dirinya. Adalah menjadi kebiasaan baginya untuk selalu menyenangkan hati Tuhan dengan berlaku dan bertutur kata dengan tulus dan jujur. Orang yang demikian termasuk orang yang sudah dewasa imannya, sehingga bila Tuhan Yesus datang untuk yang kedua kalinya, ia akan termasuk orang yang akan melihatNya dan ia akan diangkatNya ke langit.

Mat. 5:37. Jika ya, hendaklah kamu katakan: ya, jika tidak, hendaklah kamu katakan: tidak. Apa yang lebih dari pada itu berasal dari si jahat.

Why. 14:4-5. Mereka adalah orang-orang yang tidak mencemarkan dirinya dengan perempuan-perempuan, karena mereka murni sama seperti perawan. Mereka adalah orang-orang yang mengikuti Anak Domba itu ke mana saja Ia pergi. Mereka ditebus dari antara manusia sebagai korban-korban sulung bagi Allah dan bagi Anak Domba itu. Dan di dalam mulut mereka tidak terdapat dusta; mereka tidak bercela.

Orang yang dengan sepenuh hati mengikut Tuhan, menunjuk pada seorang yang percaya sungguh-sungguh pada karya penyelamatan Tuhan Yesus Kristus. Ia bukan seorang yang telah terindoktrinasi suatu ajaran / aliran gereja tertentu, tapi ia percaya dari dalam hatinya dan tidak mau percaya kepada berbagai aliran pengajaran gereja yang pada kenyataannya masing-masing mempunyai doktrin yang berbeda-beda. Ia hanya percaya pada ajaran Tuhan Yesus yang ada dalam Alkitab melalui pembukaan firman yang diberikan Roh Kudus kepadanya. Perbedaan itu bisa mencakup berbagai ajaran, misalnya: tentang ketuhanan Yesus; tentang penyelamatan; tentang baptisan air; tentang baptisan Roh; tentang karunia Roh; tentang persepuluhan; tentang kebangkitan; tentang akhir zaman dan beberapa ajaran lainnya. Orang ini mampu membedakan ajaran yang benar dan sesuai pengajaran Tuhan Yesus dengan ajaran-ajaran yang tidak sesuai firman Tuhan yang terdapat dalam Alkitab; karena kepadanya Roh Kudus memberikan kemampuan untuk menimbang dan mengingatkannya akan firman Tuhan (Mat.26:75; Yoh.2:17; 12:16).

Mat.26:74-75. Maka mulailah Petrus mengutuk dan bersumpah: "Aku tidak kenal orang itu." Dan pada saat itu berkokoklah ayam. Maka teringatlah Petrus akan apa yang dikatakan Yesus kepadanya: "Sebelum ayam berkokok, engkau telah menyangkal Aku tiga kali." Lalu ia pergi ke luar dan menangis dengan sedihnya. 

Yoh.2:12-17. Sesudah itu Yesus pergi ke Kapernaum, bersama-sama dengan ibu-Nya dan saudara-saudara-Nya dan murid-murid-Nya, dan mereka tinggal di situ hanya beberapa hari saja. Ketika hari raya Paskah orang Yahudi sudah dekat, Yesus berangkat ke Yerusalem. Dalam Bait Suci didapati-Nya pedagang-pedagang lembu, kambing domba dan merpati, dan penukar-penukar uang duduk di situ. Ia membuat cambuk dari tali lalu mengusir mereka semua dari Bait Suci dengan semua kambing domba dan lembu mereka; uang penukar-penukar dihamburkan-Nya ke tanah dan meja-meja mereka dibalikkan-Nya. Kepada pedagang-pedagang merpati Ia berkata: "Ambil semuanya ini dari sini, jangan kamu membuat rumah Bapa-Ku menjadi tempat berjualan." Maka teringatlah murid-murid-Nya, bahwa ada tertulis: "Cinta untuk rumah-Mu menghanguskan Aku."  

Yoh.12:12-16. Keesokan harinya ketika orang banyak yang datang merayakan pesta mendengar, bahwa Yesus sedang di tengah jalan menuju Yerusalem, mereka mengambil daun-daun palem, dan pergi menyongsong Dia sambil berseru-seru: "Hosana! Diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan, Raja Israel!" Yesus menemukan seekor keledai muda lalu Ia naik ke atasnya, seperti ada tertulis: "Jangan takut, hai puteri Sion, lihatlah, Rajamu datang, duduk di atas seekor anak keledai." Mula-mula murid-murid Yesus tidak mengerti akan hal itu, tetapi sesudah Yesus dimuliakan, teringatlah mereka, bahwa nas itu mengenai Dia, dan bahwa mereka telah melakukannya juga untuk Dia. 

Ajaran tentang ketuhanan Yesus, ada gereja yang mengajarkan bahwa Yesus adalah manusia biasa, ciptaan Allah seperti manusia pada umumnya tetapi yang mendapat perkenan Allah Bapa sehingga mendapat karunia untuk menjadi Anak Allah. Yesus adalah nabi yang diutus Allah, bukan Tuhan. Sedangkan gereja yang lain mempunyai ajaran bahwa Yesus adalah Allah dari sejak kekal sampai kekal, yang sudah ada sebelum dunia dijadikan. Ia adalah Allah Anak yang diutus Allah Bapa turun ke dunia menjadi manusia untuk menyelamatkan umat manusia dengan mengorbankan nyawanya sebagai penebusan dosa-dosa manusia. Dan ada juga gereja yang mengajarkan bahwa Yesus yang datang ke dunia bukan manusia biasa melainkan seorang manusia illahi; Ia tidak mati dan tidak menebus dosa melainkan mengajarkan kehendak Allah sebagai nabi terakhir yang diutus Allah sebagai penggenapan dari nubuatan nabi Musa (Ul.18:15; 18-19).

Ul.18:15-22. Seorang nabi dari tengah-tengahmu, dari antara saudara-saudaramu, sama seperti aku, akan dibangkitkan bagimu oleh TUHAN, Allahmu; dialah yang harus kamu dengarkan. Tepat seperti yang kamu minta dahulu kepada TUHAN, Allahmu, di gunung Horeb, pada hari perkumpulan, dengan berkata: Tidak mau aku mendengar lagi suara TUHAN, Allahku, dan api yang besar ini tidak mau aku melihatnya lagi, supaya jangan aku mati. Lalu berkatalah TUHAN kepadaku: Apa yang dikatakan mereka itu baik; seorang nabi akan Kubangkitkan bagi mereka dari antara saudara mereka, seperti engkau ini; Aku akan menaruh firman-Ku dalam mulutnya, dan ia akan mengatakan kepada mereka segala yang Kuperintahkan kepadanya. Orang yang tidak mendengarkan segala firman-Ku yang akan diucapkan nabi itu demi nama-Ku, dari padanya akan Kutuntut pertanggungjawaban. Tetapi seorang nabi, yang terlalu berani untuk mengucapkan demi nama-Ku perkataan yang tidak Kuperintahkan untuk dikatakan olehnya, atau yang berkata demi nama allah lain, nabi itu harus mati. Jika sekiranya kamu berkata dalam hatimu: Bagaimanakah kami mengetahui perkataan yang tidak difirmankan TUHAN? apabila seorang nabi berkata demi nama TUHAN dan perkataannya itu tidak terjadi dan tidak sampai, maka itulah perkataan yang tidak difirmankan TUHAN; dengan terlalu berani nabi itu telah mengatakannya, maka janganlah gentar kepadanya."

Ajaran tentang penyelamatan, ada gereja yang mengajarkan bahwa semua orang mau percaya akan diselamatkan dan mendapat tempat di sorga, keselamatan diberikan kepada orang berdosa hanya karena iman dan perbuatan baik yang dilakukannya tidak menyelamatkannya melainkan menentukan kemuliaan yang akan diperolehnya di sorga. Ajaran ini menekankan bahwa keselamatan tidak bisa hilang/ gagal. Tapi ada gereja yang mengajarkan bahwa keselamatan hanya diberikan kepada orang yang mau percaya dan bertobat dari dosanya dan tidak hidup didalam dosa lagi; bagi orang yang mengaku beriman tapi masih hidup dalam dosa tidak akan mendapat keselamatan yang dijanjikan. Ajaran ini menekankan bahwa keselamatan bisa hilang/ gagal.

Ajaran tentang baptisan air, ada gereja yang mengajarkan bahwa baptisan air yang benar adalah dengan dicelup/ diselam. Dan bagi gereja yang mempunyai ajaran ini, orang yang dibaptis tidak diselam tidak sah dan harus dibaptis ulang. Ada aliran yang mengajarkan bahwa baptisan air yang benar harus dicelup/ diselam didalam air yang mengalir (di sungai), jadi yang dibaptis dalam air yang tidak mengalir (dalam bak/ kolam) biarpun dicelup/ diselam tidak sah. Ada aliran yang mengajarkan bahwa baptisan hanya sebagai tanda pertobatan saja, maka baptisan cukup dilakukan dengan memercikan air pada orang yang bertobat, tidak perlu dicelup/ diselam lagi. Tetapi ada juga yang mengajarkan bahwa baptisan dapat dilakukan dengan melihat situasi dan kondisi, baik dipercik maupun dicelup/ diselam dapat dibenarkan, disesuaikan dengan tempat, sarana dan orang yang akan dibaptiskan. Bila ada sungai yang bersih dan jernih baptisan dapat dilakukan, tapi bila tidak maka di dalam kolam juga bisa, atau bila yang akan dibaptis orang yang sudah tua atau sedang sakit maka baptisan pun dapat dilakukan dengan memercikan air saja.

Ajaran tentang baptisan Roh, ada gereja yang mengajarkan bahwa baptisan Roh ditandai dengan fenomena bahasa roh. Tetapi ada juga yang mengajarkan bahwa baptisan Roh terjadi ketika seseorang mengalami hidup baru, karena menurut ajaran ini hidup baru merupakan tanda bahwa Roh Kudus telah masuk ke dalam diri orang itu dan merubah pola hidupnya yang lama. Dalam aliran ini baptisan Roh terjadi bersamaan dengan baptisan air dan bahasa Roh bukan tanda dari baptisan Roh.

Ajaran tentang karunia bahasa Roh, ada aliran yang mengajarkan bahwa karunia bahasa Roh sebagai kepenuhan Roh merupakan satu tiket keselamatan orang percaya, sehingga seorang yang belum kepenuhan Roh belum memperoleh keselamatan. Tetapi ada juga gereja yang mengajarkan bahwa karunia bahasa Roh bukan syarat memperoleh keselamatan, karena karunia itu diberikan kepada orang tertentu yang Tuhan Yesus anggap berkenan, dan kepada siapa Tuhan Yesus memberikan adalah hak mutlak Tuhan sendiri dan berdasarkan kerelaanNya.

Ajaran tentang persepuluhan, ada gereja yang menekankan bahwa persepuluhan adalah wajib disetorkan seorang beriman kepada gereja dimana ia menjadi anggota jemaatnya; karena ia mendapatkan makanan rohani dan dipelihara/ digembalakan di dalamnya. Dan bagi jemaat yang melakukannya akan diberkati Tuhan baik jasmani maupun rohaninya. Tetapi ada juga gereja yang mengajarkan bahwa persepuluhan diserahkan kepada masing-masing orang beriman dan mereka yang mempunyai kesadaran untuk menyetorkan persepuluhan dianggap mempunyai iman yang telah dewasa. Gereja ini tidak mengajarkan tentang berkat duniawi, ia hanya mengajarkan tentang berkat rohani.

Ajaran tentang kebangkitan, ada gereja yang mengajarkan bahwa kebangkitan akan terjadi bagi darah dan daging (tubuh) orang-orang yang sudah mati, sehingga gereja mengajarkan bahwa orang beriman setelah meninggal dunia tubuhnya harus dikuburkan. Sedangkan gereja yang lain mengajarkan bahwa yang dibangkitkan adalah tubuh rohaninya; sehingga bagi gereja ini orang yang meninggal, tubuhnya boleh dibakar atau dikubur.

Ajaran tentang akhir zaman, ada gereja yang mengajarkan tentang akhir zaman terjadi dengan segera dan meramalkannya pada tahun tertentu, tetapi kenyataannya tidak terjadi sesuai ramalan gereja itu, dan meralatnya beberapa kali namun tetap tidak menjadi kenyataan. Walaupun demikian jemaat gereja yang demikian masih tetap setia menjadi anggotanya. Sedangkan gereja lain mengajarkan agar anggota jemaatnya untuk senantiasa berjaga-jaga, memperhatikan ibadahnya dengan tekun mengikuti persekutuan, doa dan pembacaan firman setiap hari; agar ketika Tuhan Yesus datang, yang waktunya tidak ada yang tahu, ia akan diangkat Nya ke sorga.

Orang yang berlaku dan bertutur kata tulus dan jujur, menunjuk pada seorang yang hidup apa adanya. Oleh karena cara hidupnya yang demikian ia tidak pernah merasa terbeban dalam menjalani hidupnya walaupun dalam kondisi dan situasi yang kurang mengenakan. Ia berbuat segala sesuatu kepada orang-orang dilingkungannya sesuai dengan kata hatinya, maka ia akan berbuat atau melakukan sesuatu dengan wajar, tidak dibuat-buat atau untuk mencari perhatian orang lain dan berkata-kata dengan jujur apa adanya, tanpa ada yang disembunyikan. Sehingga ia mejadi orang yang dipercaya orang banyak dan dihargai sebagai orang yang baik dan sederhana. Walaupun ada orang yang tidak suka padanya dan memusuhinya, ia tidak membalas dan tetap berlaku baik dan memaafkan orang yang berbuat jahat padanya (Mat.18:22); karenanya orang yang tidak suka dan memusuhinya menjadi malu dan berbalik menyukai dan menyeganinya (Rm.12:20). Oleh perbuatan orang-orang seperti inilah maka justru kebaikannya menjadi nyata dihadapan orang banyak dan imannya menghasilkan buah roh yang menyenangkan hati Tuhan, sehingga dalam Kerajaan Allah ia akan duduk dan makan semeja dengan Tuhan (Luk.22:30).

Mat.18:21-35. Kemudian datanglah Petrus dan berkata kepada Yesus: "Tuhan, sampai berapa kali aku harus mengampuni saudaraku jika ia berbuat dosa terhadap aku? Sampai tujuh kali?" Yesus berkata kepadanya: "Bukan! Aku berkata kepadamu: Bukan sampai tujuh kali, melainkan sampai tujuh puluh kali tujuh kali. Sebab hal Kerajaan Sorga seumpama seorang raja yang hendak mengadakan perhitungan dengan hamba-hambanya. Setelah ia mulai mengadakan perhitungan itu, dihadapkanlah kepadanya seorang yang berhutang sepuluh ribu talenta. Tetapi karena orang itu tidak mampu melunaskan hutangnya, raja itu memerintahkan supaya ia dijual beserta anak isterinya dan segala miliknya untuk pembayar hutangnya. Maka sujudlah hamba itu menyembah dia, katanya: Sabarlah dahulu, segala hutangku akan kulunaskan. Lalu tergeraklah hati raja itu oleh belas kasihan akan hamba itu, sehingga ia membebaskannya dan menghapuskan hutangnya. Tetapi ketika hamba itu keluar, ia bertemu dengan seorang hamba lain yang berhutang seratus dinar kepadanya. Ia menangkap dan mencekik kawannya itu, katanya: Bayar hutangmu! Maka sujudlah kawannya itu dan memohon kepadanya: Sabarlah dahulu, hutangku itu akan kulunaskan.Tetapi ia menolak dan menyerahkan kawannya itu ke dalam penjara sampai dilunaskannya hutangnya. Melihat itu kawan-kawannya yang lain sangat sedih lalu menyampaikan segala yang terjadi kepada tuan mereka. Raja itu menyuruh memanggil orang itu dan berkata kepadanya: Hai hamba yang jahat, seluruh hutangmu telah kuhapuskan karena engkau memohonkannya kepadaku. Bukankah engkaupun harus mengasihani kawanmu seperti aku telah mengasihani engkau? Maka marahlah tuannya itu dan menyerahkannya kepada algojo-algojo, sampai ia melunaskan seluruh hutangnya. Maka Bapa-Ku yang di sorga akan berbuat demikian juga terhadap kamu, apabila kamu masing-masing tidak mengampuni saudaramu dengan segenap hatimu."

Rm.12:19-21. Saudara-saudaraku yang kekasih, janganlah kamu sendiri menuntut pembalasan, tetapi berilah tempat kepada murka Allah, sebab ada tertulis: Pembalasan itu adalah hak-Ku. Akulah yang akan menuntut pembalasan, firman Tuhan.Tetapi, jika seterumu lapar, berilah dia makan; jika ia haus, berilah dia minum! Dengan berbuat demikian kamu menumpukkan bara api di atas kepalanya. Janganlah kamu kalah terhadap kejahatan, tetapi kalahkanlah kejahatan dengan kebaikan! 

Luk.22:24-30. Terjadilah juga pertengkaran di antara murid-murid Yesus, siapakah yang dapat dianggap terbesar di antara mereka.Yesus berkata kepada mereka: "Raja-raja bangsa-bangsa memerintah rakyat mereka dan orang-orang yang menjalankan kuasa atas mereka disebut pelindung-pelindung. Tetapi kamu tidaklah demikian, melainkan yang terbesar di antara kamu hendaklah menjadi sebagai yang paling muda dan pemimpin sebagai pelayan. Sebab siapakah yang lebih besar: yang duduk makan, atau yang melayani? Bukankah dia yang duduk makan? Tetapi Aku ada di tengah-tengah kamu sebagai pelayan. Kamulah yang tetap tinggal bersama-sama dengan Aku dalam segala pencobaan yang Aku alami. Dan Aku menentukan hak-hak Kerajaan bagi kamu, sama seperti Bapa-Ku menentukannya bagi-Ku, bahwa kamu akan makan dan minum semeja dengan Aku di dalam Kerajaan-Ku dan kamu akan duduk di atas takhta untuk menghakimi kedua belas suku Israel.


7. Berbahagialah orang yang membawa damai, karena mereka akan disebut anak-anak Allah.

Orang yang membawa damai adalah orang yang keberadaannya membawa kesejukan, kegembiraan, kesenangan, ketenangan, kesukaan, kebebasan, kelegaan, dan segala perasaan yang nyaman bagi orang-orang di dekatnya. Ia akan dapat memberikan jalan bagi orang yang berada dalam kebuntuan. Ia akan dapat mendamaikan orang yang sedang bermusuhan. Ia akan dapat menolong orang yang dalam kesulitan. Dan ia akan dapat menunjukan jalan Tuhan kepada orang yang hidup tersesat di dalam lembah kekelaman (hidup dalam dosa).

Orang yang membawa damai, menunjuk pada seorang yang dapat dipercaya oleh orang banyak. Ia adalah orang yang mempunyai hati melayani sesamanya manusia, mau memikirkan kepentingan orang lain, senang menolong, rela berkorban dan mau merugi bagi orang lain; oleh karena itu kehadirannya diantara orang-orang banyak dirindukan; dan ia mampu membawa kesejukan, kegembiraan, kesenangan, ketenangan, kesukaan, kebebasan, kelegaan, dan kenyamanan bagi orang-orang itu.

Mat.23:11-12. Barangsiapa terbesar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu. Dan barangsiapa meninggikan diri, ia akan direndahkan dan barangsiapa merendahkan diri, ia akan ditinggikan. 

Orang banyak merespon demikian karena ia dapat memberi mereka solusi/ harapan terhadap banyak hal yang sedang mengalami kebuntuan. Yang sebelumnya mereka merasa sudah tidak melihat lagi jalan keluar dari masalah mereka; baik masalah yang berhubungan dengan lingkungan, masyarakat maupun kehidupan pribadi mereka sendiri. Ketika bertemu dengannya mereka seperti mendapatkan terang terhadap masalah mereka, yang sebelumnya sudah dirasa gelap dan tidak ada harapan lagi.

Ia dapat mendamaikan orang-orang yang sedang bermusuhan, baik permusuhan antar kelompok atau permusuhan antar pribadi. Karena pihak-pihak yang bermusuhan itu menganggap dirinya yang benar dan tidak ada yang mau mengalah; mereka masing-masing berusaha untuk saling mengalahkan, menjatuhkan, membunuh, atau menghancurkan yang lain; tetapi dengan kehadirannya kedua belah pihak bisa diajak untuk melakukan musyawarah guna mendapatkan jalan untuk menyelesaikan perseteruan itu tanpa harus ada yang merasa dikalahkan, dirugikan, ditindas, atau dipermalukan; mereka dapat bersatu pikiran mencari kata sepakat untuk menciptakan perdamaian, dan masing-masing pihak mendapatkan keadilan yang memuaskan mereka.

Ia dapat menolong mereka dari kesulitan yang sedang membelit hidup mereka, baik kesulitan ekonomi maupun kesulitan yang bersifat emosional. Dalam kesulitan ekonomi ia dapat memberikan bantuan secara finansial dari miliknya pribadi, dan secara non finansial ia bisa memberikan nasihat, petunjuk, motivasi ataupun pekerjaan; dimana semua yang diberikan itu dapat memberikan mereka peluang untuk keluar dari kesulitannya.

Dan ia juga dapat menunjukan jalan terang bagi mereka yang hidup dalam kegelapan dosa. Yaitu mereka yang hidup di dalam perjinahan; atau yang hidup dalam belenggu ketergantungan akan minuman keras dan narkotika (mirasantika); atau yang hidup dalam keadaan jiwa yang tertekan/ stress dan frustasi karena adanya kekecewaan yang mendalam; atau mereka yang mengalami gangguan jiwa/ gila yang disebabkan oleh sebab-sebab yang bersifat psikologis atau karena diganggu oleh roh-roh jahat.

Mereka yang dapat melakukan semua diatas itu disebut anak-anak Allah, karena mereka melakukan apa yang dikehendaki dan diajarkan Tuhan Yesus kepadanya, melalui firman yang diberikanNya kepada mereka melalui berbagai cara; baik melalui pembukaan firman, nubuat, mimpi, penglihatan atau firman yang didengarnya langsung.
Anak-anak Allah menunjuk pada orang beriman yang telah mempunyai karakter yang menyerupai karakter Allah yang menjadi bapaknya. Logika yang demikian adalah sangat umum ditemukan di dalam kehidupan manusia; dimana seorang anak manusia harus mempunyai ciri-ciri secara fisik (fisiologis) dan psikis (psikologis) yang menyerupai bapaknya atau ibunya atau kombinasi dari keduanya, demikian pula dengan anak hewan atau anakan tumbuhan juga harus mempunyai ciri-ciri yang sama dengan ciri-ciri yang dipunyai oleh indukannya. Bila tidak demikian maka ia tidak dapat dikatakan sebagai anak dari bapak-ibunya atau anakan dari indukannya.
Jadi seseorang yang dapat dikatakan sebagai anak-anak Allah adalah juga mereka yang mempunyai ciri-ciri atau karakter yang sama dengan ciri-ciri atau karakter yang dimiliki Allah. Karena Allah tidak dapat di lihat manusia maka ciri-ciri dan karakterNya dikenal dari apa yang telah Ia kerjakan didalam sejarah umat manusia, yaitu yang Ia nyatakan dalam diri Tuhan Yesus Kristus; melalui pekerjaan-pekerjaan yang dilakukanNya di dunia dan firmanNya kepada murid-muridNya dan umat manusia. Dan mereka yang menjadi anak-anak Allah akan dibangkitkan dan mempunyai hidup yang kekal di dalam sorga (Mat. 5:16; Luk.20:36).

Mat.5:13-16. "Kamu adalah garam dunia. Jika garam itu menjadi tawar, dengan apakah ia diasinkan? Tidak ada lagi gunanya selain dibuang dan diinjak orang. Kamu adalah terang dunia. Kota yang terletak di atas gunung tidak mungkin tersembunyi. Lagipula orang tidak menyalakan pelita lalu meletakkannya di bawah gantang, melainkan di atas kaki dian sehingga menerangi semua orang di dalam rumah itu. Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga."

Luk.20:34-38. Jawab Yesus kepada mereka: "Orang-orang dunia ini kawin dan dikawinkan, tetapi mereka yang dianggap layak untuk mendapat bagian dalam dunia yang lain itu dan dalam kebangkitan dari antara orang mati, tidak kawin dan tidak dikawinkan. Sebab mereka tidak dapat mati lagi; mereka sama seperti malaikat-malaikat dan mereka adalah anak-anak Allah, karena mereka telah dibangkitkan. Tentang bangkitnya orang-orang mati, Musa telah memberitahukannya dalam nas tentang semak duri, di mana Tuhan disebut Allah Abraham, Allah Ishak dan Allah Yakub. Ia bukan Allah orang mati, melainkan Allah orang hidup, sebab di hadapan Dia semua orang hidup."


8. Berbahagialah orang yang dianiaya oleh sebab kebenaran, karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga.

Orang yang dianiaya oleh sebab kebenaran adalah orang yang melakukan perbuatan baik sesuai dengan hati nurani dan firman Tuhan tetapi dicela, dimusuhi dan dianiaya, karena menentang dan merugikan orang yang hidup tidak benar. Dari sisi rohani sesungguhnya Tuhan sedang menguji iman orang itu. Bilamana kemudian ia bertahan menghadapi keadaan itu maka imannya akan meningkat dan bertumbuh dengan cepat menjadi dewasa, dan ia mendapatkan Kerajaan Sorga yang dijanjikan Allah. Ia akan selalu dapat bersyukur dan dapat berserah kepada Tuhan Yesus serta senantiasa mempunyai sukacita damai sejahtera dalam hatinya disepanjang hidupnya. Dengan demikian ia akan merasakan hidupnya di dunia seperti di dalam sorga (Mat.6:10).

Mat. 6:9-13. Karena itu berdoalah demikian: Bapa kami yang di sorga, Dikuduskanlah nama-Mu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di sorga. Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya dan ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami; dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan, tetapi lepaskanlah kami dari pada yang jahat. [Karena Engkaulah yang empunya Kerajaan dan kuasa dan kemuliaan sampai selama-lamanya. Amin.]

'Kebenaran' menurut dunia sering berbanding terbalik dengan kebenaran Tuhan; karena yang terjadi di dunia, orang mengikuti jalan hidup yang baik dan benar malahan banyak yang mengalami celaka dan menderita. Sedangkan orang yang hidup menurut jalan yang jahat dan serong justru beruntung dan dapat hidup dengan aman sentosa. Kejadian yang demikian banyak sekali dijumpai di dalam kehidupan manusia dibelahan bumi bagian manapun juga; dari sejak dahulu sampai sekarang akan terjadi terus dan terus terjadi hingga sampai pada kesudahan jaman. Banyak orang yang pada mulanya hidup menurut jalan yang benar, karena mendapat tantangan, mengalami kekecewaan dan didera dengan penderitaan memilih untuk berbalik arah, mengambil keputusan untuk berputar haluan dan lebih suka mengambil jalan yang tidak benar supaya mendapatkan kesenangan, kenyamanan, keselamatan dan kepuasan duniawi, walaupun ia tahu itu semua hanya bersifat sementara; karena ia tidak tahan menghadapi tantangan, kesulitan dan penderitaan yang harus ditanggung sebelumnya.

Orang yang dianiaya oleh sebab kebenaran, menunjuk pada seorang yang mau hidup menurut jalan sempit atau mau hidup dengan memikul salib yang diberikan Yesus Kristus kepadanya (Mat.7:14; 10:38; 16:24) . Ia mau dan rela menjalani hidupnya dengan penuh kesesakan dan penderitafont-family: inherit;an, baik secara fisik maupun secara batin. Ia mau menahan diri untuk tidak menuruti keinginan dagingnya melainkan memilih untuk mengikuti kehendak roh, yaitu dengan melakukan firman Tuhan setiap saat ,setiap hari, dan sepanjang hidupnya. Ia rela dimusuhi, difitnah dan dianiaya orang-orang yang tidak suka kepadanya karena ia melakukan kebenaran seperti yang diajarkan firman Tuhan.

Mat.7:12-14. "Segala sesuatu yang kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah demikian juga kepada mereka. Itulah isi seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi. Masuklah melalui pintu yang sesak itu, karena lebarlah pintu dan luaslah jalan yang menuju kepada kebinasaan, dan banyak orang yang masuk melaluinya; karena sesaklah pintu dan sempitlah jalan yang menuju kepada kehidupan, dan sedikit orang yang mendapatinya." 

Mat.10:38. Barangsiapa tidak memikul salibnya dan mengikut Aku, ia tidak layak bagi-Ku. 

Mat.16:24-28. Lalu Yesus berkata kepada murid-murid-Nya: "Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku. Karena barangsiapa mau menyelamatkan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya; tetapi barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku, ia akan memperolehnya. Apa gunanya seorang memperoleh seluruh dunia tetapi kehilangan nyawanya? Dan apakah yang dapat diberikannya sebagai ganti nyawanya? Sebab Anak Manusia akan datang dalam kemuliaan Bapa-Nya diiringi malaikat-malaikat-Nya; pada waktu itu Ia akan membalas setiap orang menurut perbuatannya. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya di antara orang yang hadir di sini ada yang tidak akan mati sebelum mereka melihat Anak Manusia datang sebagai Raja dalam Kerajaan-Nya."

Hidup menurut jalan sempit adalah cara hidup yang penuh dengan kesulitan-kesulitan, penuh dengan kesesakan, dan penuh dengan penderitaan yang diperbuat orang lain kepadanya; karena orang tidak suka pada imannya, karena orang merasa iri atas kebaikan yang dapat diraihnya, dan karena orang merasa dengki atas perbuatan baik yang dibuatnya.

Kesulitan-kesulitan yang dihadapinya dapat berupa hambatan-hambatan yang dilakukan orang yang memusuhinya dengan tujuan agar ia undur dari imannya. Hambatan ini masih dilakukan dengan cara yang tidak begitu kentara, tidak secara langsung, tidak menggunakan kekerasan fisik, tapi lebih menggunakan kekuasaan lembaga resmi yang ada; dengan mengusahakan, membuat dan menerbitkan undang-undang, peraturan-peraturan, larangan-larangan dengan tujuan untuk menghambat aktifitasnya.

Kesesakan yang dirasakannya adalah berupa fitnah atau upaya mengkambing-hitamkannya atas perbuatan yang tidak pernah ia lakukan. Fitnah ini merupakan suatu cara dan upaya yang dilakukan oleh orang-orang yang memusuhinya agar supaya orang-orang banyak memusuhinya dan melakukan tindakan kekerasan kepadanya; baik kekerasan yang bersifat fisik atau kekerasan yang bersifat non fisik, dalam hal ini orang-orang yang memusuhinya itu melakukan kekerasan secara tidak langsung dengan meminjam tangan orang-orang banyak yang sebenarnya hanya digunakan sebagai alat saja, dengan tujuan agar ia mau mengikuti kemauan mereka dan mengingkari imannya.

Penderitaan yang ditanggungnya adalah berupa kekerasan secara fisik dan non fisik yang dilakukan secara langsung dan terang-terangan dengan mengabaikan hukum yang berlaku (anarkis). Pada tingkat ini kekerasan dilakukan dengan maksud yang sama yaitu untuk membuat orang mengingkari imannya atau bila perlu ia dimusnahkannya.

Hidup dengan memikul salib yang diberikan Yesus Kristus adalah cara hidup yang penuh dengan penderitaan batin, penuh dengan penyangkalan diri, dan penuh dengan pengorbanan baik dalam bentuk materi maupun non materi.

Penderitaan batin yang harus dipikulnya adalah perasaan sakit di dalam hati yang timbul karena ia telah melakukan perbuatan yang baik dan benar tetapi harus menerima balasan yang jahat dari orang yang telah menerima perbuatan baiknya itu; baik dari orang-orang yang tidak dikenalnya, dari orang-orang yang baru dikenalnya, sampai dari orang-orang yang paling dekat dengan dirinya, bahkan dari orang-orang yang sangat dikenalnya dan yang paling disayanginya. Penderitaan yang demikian adalah sangat menyakitkan, jauh lebih sakit dari pada penderitaan akibat kekerasan terhadap fisiknya yang dilakukan orang-orang dengan terang-terangan.

Penyangkalan diri yang harus dilakukannya adalah menahan diri untuk tidak berbuat menuruti keinginan-keinginan dagingnya; walaupun sebenarnya ia mempunyai kesempatan dan bebas memilih untuk melakukan menurut kemauan sendiri. Pengendalian diri yang dilakukan sebenarnya menimbulkan perasaan pilu, kecewa dan tidak nyaman baginya, tetapi ia harus mau menelannya mentah-mentah demi dapat melakukan kehendak Roh Kudus dan demi menyenangkan hati Tuhan.

Pengorbanan dalam bentuk materi adalah pengorbanan yang dilakukannya dengan memberikan materi yang dimilikinya dari hasil jerih payah dan kerja keras yang dilakukannya dalam waktu yang cukup lama, kepada orang lain dan merelakan digunakan dan dinikmatinya; yang seharusnya dapat dinikmatinya sendiri. Sedangkan pengorbanan dalam bentuk non materi adalah korban perasaan, misalnya: Orang yang sudah diperlakukannya dengan kasih dan ramah tetapi membalasnya dengan perbuatan yang menyakiti dan dengan perbuatan jahat ganti perbuatan baik yang telah diberikan padanya.

Mereka yang empunya Kerajaan Sorga, adalah menunjuk pada orang yang mau hidup melalui jalan sempit dan memikul salibnya sampai batas akhir dan tidak mengingkari imannya; walaupun mengalami banyak penganiayaan yang berat dan tidak mudah. Ia adalah orang yang telah teruji kesabarannya, ketekunannya, dan kesungguhannya mengikut Yesus Kristus sepanjang hidupnya; sejak ia mulai percaya sampai akhir hidupnya di dunia. Ia adalah orang beriman yang telah bertumbuh menjadi dewasa dan menghasilkan buah Roh dalam hidupnya. Dan ia adalah seorang berbahagia yang termasuk ke dalam kumpulan 144.000 orang kudus Allah; yang selalu bersama-sama dengan Yesus Kristus dan mengiringiNya kemana saja Ia pergi (Why.14:1,4b).

Why.14:1-5. Dan aku melihat: sesungguhnya, Anak Domba berdiri di bukit Sion dan bersama-sama dengan Dia seratus empat puluh empat ribu orang dan di dahi mereka tertulis nama-Nya dan nama Bapa-Nya. Dan aku mendengar suatu suara dari langit bagaikan desau air bah dan bagaikan deru guruh yang dahsyat. Dan suara yang kudengar itu seperti bunyi pemain-pemain kecapi yang memetik kecapinya. Mereka menyanyikan suatu nyanyian baru di hadapan takhta dan di depan keempat makhluk dan tua-tua itu, dan tidak seorangpun yang dapat mempelajari nyanyian itu selain dari pada seratus empat puluh empat ribu orang yang telah ditebus dari bumi itu. Mereka adalah orang-orang yang tidak mencemarkan dirinya dengan perempuan-perempuan, karena mereka murni sama seperti perawan. Mereka adalah orang-orang yang mengikuti Anak Domba itu ke mana saja Ia pergi. Mereka ditebus dari antara manusia sebagai korban-korban sulung bagi Allah dan bagi Anak Domba itu. Dan di dalam mulut mereka tidak terdapat dusta; mereka tidak bercela.


9. Berbahagialah kamu, jika karena Aku kamu dicela dan dianiaya dan kepadamu di fitnah kan segala yang jahat.

Pada Perintah Berbahagia yang ke sembilan Tuhan Yesus memberi peringatan bagi orang yang mengikutiNya, untuk bersiap-sedia menanggung semua beban dan kesulitan yang akan dihadapi karena keputusannya untuk hidup mengikuti Dia; yaitu segala penderitaan besar yang harus ditanggung pada perasaan dan harga dirinya yang bersifat batiniah sampai kepada siksaan yang bersifat fisik terhadap mereka.

Perintah ini ditujukan pada orang beriman yang telah mengalami pertumbuhan iman hingga dewasa dan hampir sempurna. Kepada orang ini Tuhan Yesus berkenan untuk memberikan baptisan Api, yang berguna untuk menyempurnakan imannya itu; Seperti halnya dengan seorang tukang emas yang memurnikan emas, semakin lama dibakar diatas tungku api yang panas, ia akan menjadi semakin dimurnikan; karena api yang panas itu akan membakar habis unsur logam dan unsur lain yang masih ada di dalamnya.
Demikian pula halnya dengan orang beriman yang mendapatkan baptisan Api, ia akan dibakar dengan penganiayaan dan penyesahan sampai batas terakhir hidupnya sehingga sifat-sifat kedagingan yang masih ada dalam dirinya habis tidak bersisa dan menjadikannya suci murni serupa dengan Tuhan Yesus Kristus.

Mat.3:11. Aku membaptis kamu dengan air sebagai tanda pertobatan, tetapi Ia yang datang kemudian dari padaku lebih berkuasa dari padaku dan aku tidak layak melepaskan kasut-Nya. Ia akan membaptiskan kamu dengan Roh Kudus dan dengan api. 

Mrk.10:38-40. Tetapi kata Yesus kepada mereka: "Kamu tidak tahu apa yang kamu minta. Dapatkah kamu meminum cawan yang harus Kuminum dan dibaptis dengan baptisan yang harus Kuterima?" Jawab mereka: "Kami dapat." Yesus berkata kepada mereka: "Memang, kamu akan meminum cawan yang harus Kuminum dan akan dibaptis dengan baptisan yang harus Kuterima. Tetapi hal duduk di sebelah kanan-Ku atau di sebelah kiri-Ku, Aku tidak berhak memberikannya. Itu akan diberikan kepada orang-orang bagi siapa itu telah disediakan." 

Why.3:17-22. Karena engkau berkata: Aku kaya dan aku telah memperkayakan diriku dan aku tidak kekurangan apa-apa, dan karena engkau tidak tahu, bahwa engkau melarat, dan malang, miskin, buta dan telanjang, maka Aku menasihatkan engkau, supaya engkau membeli dari pada-Ku emas yang telah dimurnikan dalam api, agar engkau menjadi kaya, dan juga pakaian putih, supaya engkau memakainya, agar jangan kelihatan ketelanjanganmu yang memalukan; dan lagi minyak untuk melumas matamu, supaya engkau dapat melihat. Barangsiapa Kukasihi, ia Kutegor dan Kuhajar; sebab itu relakanlah hatimu dan bertobatlah! Lihat, Aku berdiri di muka pintu dan mengetok; jikalau ada orang yang mendengar suara-Ku dan membukakan pintu, Aku akan masuk mendapatkannya dan Aku makan bersama-sama dengan dia, dan ia bersama-sama dengan Aku. Barangsiapa menang, ia akan Kududukkan bersama-sama dengan Aku di atas takhta-Ku, sebagaimana Akupun telah menang dan duduk bersama-sama dengan Bapa-Ku di atas takhta-Nya. Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengarkan apa yang dikatakan Roh kepada jemaat-jemaat."

Baptisan Api yang diterimanya adalah penganiayaan dan penderitaan yang disebabkan oleh karena imannya dalam Yesus Kristus. Oleh karena nama Nya, ia pada mulanya hanya akan dicela, karena mereka menganggap beriman kepada Nya adalah keputusan yang salah, bodoh, dan tersesat. Pada tahap selanjutnya bila ia dicela tidak mau meninggalkan imannya itu, maka ia akan mulai dianiaya secara fisik, ia akan dipukul, ia akan dicambuk, dan ia akan disiksa dan berdarah-darah sampai setengah mati. Sampai pada tahap terakhir apabila ia masih tetap bertahan maka ia akan di fitnahkan hal-hal yang jahat agar mereka mempunyai alasan untuk dapat membunuh dia.

Why.14:1-5. Dan aku melihat: sesungguhnya, Anak Domba berdiri di bukit Sion dan bersama-sama dengan Dia seratus empat puluh empat ribu orang dan di dahi mereka tertulis nama-Nya dan nama Bapa-Nya. Dan aku mendengar suatu suara dari langit bagaikan desau air bah dan bagaikan deru guruh yang dahsyat. Dan suara yang kudengar itu seperti bunyi pemain-pemain kecapi yang memetik kecapinya. Mereka menyanyikan suatu nyanyian baru di hadapan takhta dan di depan keempat makhluk dan tua-tua itu, dan tidak seorangpun yang dapat mempelajari nyanyian itu selain dari pada seratus empat puluh empat ribu orang yang telah ditebus dari bumi itu. Mereka adalah orang-orang yang tidak mencemarkan dirinya dengan perempuan-perempuan, karena mereka murni sama seperti perawan. Mereka adalah orang-orang yang mengikuti Anak Domba itu ke mana saja Ia pergi. Mereka ditebus dari antara manusia sebagai korban-korban sulung bagi Allah dan bagi Anak Domba itu. Dan di dalam mulut mereka tidak terdapat dusta; mereka tidak bercela. 

Dipihak manusia iman orang yang mendapat baptisan Api adalah pengorbanan yang paling bodoh, peristiwa paling konyol dan kematiannya dianggap sebagai kematian yang sia-sia. Tapi dipihak Allah iman orang itu merupakan persembahan korban bakaran yang berbau harum dan menyukakan hati Allah dan Ia berkenan pada iman orang itu; Persembahan korban bakaran yang ia persembahkan setara dengan persembahan korban bakaran Habel yang naik sampai ke araz takhta Allah; Oleh karenanya Ia akan mengaruniakan padanya kemuliaan tertinggi dalam Kerajaan Sorga. Dan ia akan termasuk pada bilangan orang yang paling beruntung diantara segenap manusia yang pernah hidup di dunia dari sejak dunia diciptakan sampai pada akhir kesudahannya.

Kej.4:3-4. Setelah beberapa waktu lamanya, maka Kain mempersembahkan sebagian dari hasil tanah itu kepada TUHAN sebagai korban persembahan; Habel juga mempersembahkan korban persembahan dari anak sulung kambing dombanya, yakni lemak-lemaknya; maka TUHAN mengindahkan Habel dan korban persembahannya itu, 

Ibr.11:4. Karena iman Habel telah mempersembahkan kepada Allah korban yang lebih baik dari pada korban Kain. Dengan jalan itu ia memperoleh kesaksian kepadanya, bahwa ia benar, karena Allah berkenan akan persembahannya itu dan karena iman ia masih berbicara, sesudah ia mati. 

Rm.12:1. Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati.


10. Bersukacita dan bergembiralah, karena upahmu besar di sorga, sebab demikian juga telah dianiaya nabi-nabi yang sebelum kamu."

Pada Perintah Berbahagia yang ke sepuluh Tuhan Yesus memberikan satu penghiburan bagi orang yang mau mengikutinya dan bertahan dengan imannya. Bahwa semua yang akan dihadapinya bukanlah hal yang baru dan bukanlah hal yang sangat sulit karena hal itu sudah dialami juga oleh nabi-nabi dalam Perjanjian Lama dan mereka dapat menanggungnya sampai selesai.

Mat.21:33-40. "Dengarkanlah suatu perumpamaan yang lain. Adalah seorang tuan tanah membuka kebun anggur dan menanam pagar sekelilingnya. Ia menggali lobang tempat memeras anggur dan mendirikan menara jaga di dalam kebun itu. Kemudian ia menyewakan kebun itu kepada penggarap-penggarap lalu berangkat ke negeri lain. Ketika hampir tiba musim petik, ia menyuruh hamba-hambanya kepada penggarap-penggarap itu untuk menerima hasil yang menjadi bagiannya. Tetapi penggarap-penggarap itu menangkap hamba-hambanya itu: mereka memukul yang seorang, membunuh yang lain dan melempari yang lain pula dengan batu. Kemudian tuan itu menyuruh pula hamba-hamba yang lain, lebih banyak dari pada yang semula, tetapi merekapun diperlakukan sama seperti kawan-kawan mereka. Akhirnya ia menyuruh anaknya kepada mereka, katanya: Anakku akan mereka segani. Tetapi ketika penggarap-penggarap itu melihat anaknya itu, mereka berkata seorang kepada yang lain: Ia adalah ahli waris, mari kita bunuh dia, supaya warisannya menjadi milik kita. Mereka menangkapnya dan melemparkannya ke luar kebun anggur itu, lalu membunuhnya. Maka apabila tuan kebun anggur itu datang, apakah yang akan dilakukannya dengan penggarap-penggarap itu?" 

Bilamana Tuhan Yesus berkenan membaptis orang beriman dengan baptisan Api, maka ia yang beruntung mendapatkannya harus bersuka dan bergembira, karena baptisan itu merupakan undangan dari Tuhan Yesus Kristus untuk masuk ke dalam Kerajaan Nya dan mendapatkan karunia yang terbesar, yang tertinggi dan yang termulia, yang merupakan karunia yang diberikan oleh Allah Bapa kepada umat manusia; tiada karunia lain yang dapat melebihinya.
Jadi baptisan Api merupakan 'pintu' (yang satu-satunya) untuk dapat masuk ke dalam Kerajaan Nya itu, barang siapa hendak masuk ke dalam Kerajaan Sorga, maka ia harus mau dan dapat menanggung penderitaannya sampai mati/ martir dalam baptisan Api itu. Tanpa melalui baptisan Api tiada seorang pun dapat masuk ke dalam kebahagiaan Tuhan yang dijanjikanNya, sebagai upah mengikut Yesus Kristus, yaitu upah yang terbesar dan yang paling mulia di sorga.

Kis.14:22. Di tempat itu mereka menguatkan hati murid-murid itu dan menasihati mereka supaya mereka bertekun di dalam iman, dan mengatakan, bahwa untuk masuk ke dalam Kerajaan Allah kita harus mengalami banyak sengsara. 

Mat.22:1-14. Lalu Yesus berbicara pula dalam perumpamaan kepada mereka:"Hal Kerajaan Sorga seumpama seorang raja, yang mengadakan perjamuan kawin untuk anaknya. Ia menyuruh hamba-hambanya memanggil orang-orang yang telah diundang ke perjamuan kawin itu, tetapi orang-orang itu tidak mau datang. Ia menyuruh pula hamba-hamba lain, pesannya: Katakanlah kepada orang-orang yang diundang itu: Sesungguhnya hidangan, telah kusediakan, lembu-lembu jantan dan ternak piaraanku telah disembelih; semuanya telah tersedia, datanglah ke perjamuan kawin ini. Tetapi orang-orang yang diundang itu tidak mengindahkannya; ada yang pergi ke ladangnya, ada yang pergi mengurus usahanya, dan yang lain menangkap hamba-hambanya itu, menyiksanya dan membunuhnya. Maka murkalah raja itu, lalu menyuruh pasukannya ke sana untuk membinasakan pembunuh-pembunuh itu dan membakar kota mereka. Sesudah itu ia berkata kepada hamba-hambanya: Perjamuan kawin telah tersedia, tetapi orang-orang yang diundang tadi tidak layak untuk itu. Sebab itu pergilah ke persimpangan-persimpangan jalan dan undanglah setiap orang yang kamu jumpai di sana ke perjamuan kawin itu. Maka pergilah hamba-hamba itu dan mereka mengumpulkan semua orang yang dijumpainya di jalan-jalan, orang-orang jahat dan orang-orang baik, sehingga penuhlah ruangan perjamuan kawin itu dengan tamu. Ketika raja itu masuk untuk bertemu dengan tamu-tamu itu, ia melihat seorang yang tidak berpakaian pesta. Ia berkata kepadanya: Hai saudara, bagaimana engkau masuk ke mari dengan tidak mengenakan pakaian pesta? Tetapi orang itu diam saja. Lalu kata raja itu kepada hamba-hambanya: Ikatlah kaki dan tangannya dan campakkanlah orang itu ke dalam kegelapan yang paling gelap, di sanalah akan terdapat ratap dan kertak gigi. Sebab banyak yang dipanggil, tetapi sedikit yang dipilih." 

Pintu masuk ke dalam Kerajaan Allah sudah pula dilewati oleh nabi-nabi yang datang sebelum Yesus Kristus; nabi-nabi Allah juga mendapatkan baptisan Api dan mereka mengalami penderitaan yang harus ditanggungnya sampai mati/ martir, karena dengan martir demi Tuhan para nabi baru mendapatkan pintu supaya dapat masuk ke dalam Kerajaan Allah dan dapat menerima masing-masing upahnya yang besar dan paling mulia, yaitu: " sukacita damai sejahtera disisi Allah selama-lamanya."

Inilah daftar nama nabi-nabi yang mendapatkan upah besar, yang mendapat pintu masuk ke dalam Kerajaan sorga melalui baptisan Api:

1. Yesaya bin Amos
Nabi yang menegur dengan keras akan dosa-dosa bangsa Israel, menurut tradisi akhirnya dibunuh dengan digergaji atas perintah raja Manaseh. (Ibr.11:37)

2.Yeremia bin Hilkia
Nabi yang dibunuh dengan dilempari batu. (Ibr.11:37)

Ibr.11:37 Mereka dilempari, digergaji, dibunuh dengan pedang; mereka mengembara dengan berpakaian kulit domba dan kulit kambing sambil menderita kekurangan, kesesakan dan siksaan.

3.Yehezkiel bin Busi

4. Amos
Seorang peternak domba dari Tekoa

5. Mika
Orang Moresyet

6. Zakaria bin Berekya
Nabi yang dibunuh dengan dilempari batu di pelataran bait Allah.(Luk.11:51)

Luk.11:51. mulai dari darah Habel sampai kepada darah Zakharia yang telah dibunuh di antara mezbah dan Rumah Allah. Bahkan, Aku berkata kepadamu: Semuanya itu akan dituntut dari angkatan ini.( bandingkan dengan 2Taw.24:21)

Mat.23:35. supaya kamu menanggung akibat penumpahan darah orang yang tidak bersalah mulai dari Habel, orang benar itu, sampai kepada Zakharia anak Berekhya, yang kamu bunuh di antara tempat kudus dan mezbah. ( bandingkan dengan 2Taw.24:21)

2Taw.24:21. Tetapi mereka mengadakan persepakatan terhadap dia, dan atas perintah raja mereka melontari dia dengan batu di pelataran rumah TUHAN.

7. Yohanes Pembaptis bin Zakaria
Nabi yang dibunuh dengan dipenggal kepalanya atas perintah Herodes Antipas sebagai hadiah bagi keponakannya Salome anak Herodias istri saudaranya Herodes Filipus I.(Mat.14:10)

Mat.14:6-12. Tetapi pada hari ulang tahun Herodes, menarilah anak perempuan Herodias di tengah-tengah mereka dan menyukakan hati Herodes, sehingga Herodes bersumpah akan memberikan kepadanya apa saja yang dimintanya. Maka setelah dihasut oleh ibunya, anak perempuan itu berkata: "Berikanlah aku di sini kepala Yohanes Pembaptis di sebuah talam." Lalu sedihlah hati raja, tetapi karena sumpahnya dan karena tamu-tamunya diperintahkannya juga untuk memberikannya. Disuruhnya memenggal kepala Yohanes di penjara dan kepala Yohanes itupun dibawa orang di sebuah talam, lalu diberikan kepada gadis itu dan ia membawanya kepada ibunya. Kemudian datanglah murid-murid Yohanes Pembaptis mengambil mayatnya dan menguburkannya. Lalu pergilah mereka memberitahukannya kepada Yesus. 

8. Yesus Kristus bin Daud bin Abraham
Nabi dan Tuhan sendiri yang dibunuh dengan disalib.(Mat.27:35, 50)

Mat.27:33-50. Maka sampailah mereka di suatu tempat yang bernama Golgota, artinya: Tempat Tengkorak. Lalu mereka memberi Dia minum anggur bercampur empedu. Setelah Ia mengecapnya, Ia tidak mau meminumnya. Sesudah menyalibkan Dia mereka membagi-bagi pakaian-Nya dengan membuang undi. Lalu mereka duduk di situ menjaga Dia. Dan di atas kepala-Nya terpasang tulisan yang menyebut alasan mengapa Ia dihukum: "Inilah Yesus Raja orang Yahudi." Bersama dengan Dia disalibkan dua orang penyamun, seorang di sebelah kanan dan seorang di sebelah kiri-Nya. Orang-orang yang lewat di sana menghujat Dia dan sambil menggelengkan kepala, mereka berkata: "Hai Engkau yang mau merubuhkan Bait Suci dan mau membangunnya kembali dalam tiga hari, selamatkanlah diri-Mu jikalau Engkau Anak Allah, turunlah dari salib itu!" Demikian juga imam-imam kepala bersama-sama ahli-ahli Taurat dan tua-tua mengolok-olokkan Dia dan mereka berkata: "Orang lain Ia selamatkan, tetapi diri-Nya sendiri tidak dapat Ia selamatkan! Ia Raja Israel? Baiklah Ia turun dari salib itu dan kami akan percaya kepada-Nya. Ia menaruh harapan-Nya pada Allah: baiklah Allah menyelamatkan Dia, jikalau Allah berkenan kepada-Nya! Karena Ia telah berkata: Aku adalah Anak Allah." Bahkan penyamun-penyamun yang disalibkan bersama-sama dengan Dia mencela-Nya demikian juga. Mulai dari jam dua belas kegelapan meliputi seluruh daerah itu sampai jam tiga. Kira-kira jam tiga berserulah Yesus dengan suara nyaring: "Eli, Eli, lama sabakhtani?" Artinya: Allah-Ku, Allah-Ku, mengapa Engkau meninggalkan Aku? Mendengar itu, beberapa orang yang berdiri di situ berkata: "Ia memanggil Elia." Dan segeralah datang seorang dari mereka; ia mengambil bunga karang, mencelupkannya ke dalam anggur asam, lalu mencucukkannya pada sebatang buluh dan memberi Yesus minum. Tetapi orang-orang lain berkata: "Jangan, baiklah kita lihat, apakah Elia datang untuk menyelamatkan Dia." Yesus berseru pula dengan suara nyaring lalu menyerahkan nyawa-Nya.

 

brtext-align: justify;

__________________

Hal Kerajaan Allah seumpama seorang pedagang yang mencari mutiara yang indah. Setelah ditemukannya mutiara yang sangat berharga, iapun pergi menjual seluruh miliknya lalu membeli mutiara itu. Mat.13:45-46

azermikel's picture

KHOTBAH DI ATAS BUKIT

Khotbah terbaik,terindah dan sempurna sepanjang masa dari seorang Anak Allah dan penuh dengan Roh

sandiputra's picture

@azermikel - amin...

amin...GBU

__________________

Hal Kerajaan Allah seumpama seorang pedagang yang mencari mutiara yang indah. Setelah ditemukannya mutiara yang sangat berharga, iapun pergi menjual seluruh miliknya lalu membeli mutiara itu. Mat.13:45-46