Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

KRIStologi

merdiaris's picture
 
YESUS KRISTUS TUHAN KITA
 
 
            Dalam menyelidiki Kristologi, beberaqpa faktor pentng tertentu timbul. Yang pertama adalah. Kenyataan bahwa sistem Kristoogi tidak lebih baik dari pandangan alkitab yang mendasarinya,ortodoksi secara Historis sudah menerrima ketepatan wewenangdan kebenaran Alkitab. Oleh sebab itu penyelidikan bagi yesuys yang historis maupun fakta-fkta  teologis menngenai Dia ditentukan dibawah apa yang sebenarnya diajarkan oleh Alkitab. Penting perhatikan bahwa terpisah dari beberapa bidat, yang ajaran-ajarannya sangat bertentangan, para pelajar kristologi yang menerima Alkitab sebagai Firman Allah yang benar, dan otoritatif( Berkuasa), juga keilahian Yesus Kristus dan kebenaran sejarah. Bahwa ia dilahirkan oleh seorang perawan, yang mempunyai kehidupan tanpa dosa, kematianNya sebagai pengganti orang  berdosa, dan kebangkitanNya secara badani. Perbedaan-perbedaan atas aspek-aspek utama dari Kristologi.ini hampir selalu berasal dari penolakan terhadap sesuatu kebenaran dan otoritas Kitab Suci.
 
            Yang kedua ialah tentang hermeneutics atau prinsip-prinsip me-nafsirkan Kitab Suci. Mereka yang — seperti sekolah kuno theologia di Alexandria — menyangkal bahwa Alkitab harus dipertimbangkan dalam pengertian susunan tata bahasa dan sejarahnya, dan yang menggan-tikan dengan tafsiran simbolis belaka, juga cenderung untuk mempersoal-kan fakta-fakta besar mengenai Yesus Kristus. Apabila Alkitab tjdak boleh diterima secara apa yang tertulis, maka kelahiranNya dari seorang perawan, mujizat-mujizat yang dilakukanNya, kematianNya di kayu salib dan ke­bangkitanNya serta penjelasan theologis tentang fakta-fakta bersejarah ini semuanya diragukan pula. Penyelidikan Kristologi yang sejati yang tidak dihubungkan dengan Alkitab sebagai yang mempunyai otoritas terakhir adalah tak akan ada akhirnya dan hampir tidak membuahkan apa-apa.
            Kekacauan masa kini dan pandangan yang beraneka ragam mengenai Kristus di abad ke-20 ini adalah akibat dari ketidak tentuan mengenai apakah isi Alkitab bersifat otoritatif dan merupakan fakta. Titik berat akan terus menerus berpindah di antara mereka yang menerima Alkitab lebih serius dari pada orang-orang lain seperti Barth, dan mereka yang berusaha menulis kembali Alkitab selengkapnya seperti Bultmann. Kenya-taan bahwa tafsiran-tafsiran yang teoritis ini kerap kali jatuh bangun dalam generasi yang sama merupakan suatu bukti bahwa mereka kurang mempunyai hubungan yang obyektif dengan Alkitab dan norma kebenaran yang tahan terhadap penyelidikan kritis gerierasi-generasi selanjutnya.
 
            Prinsip-Prinsip Yang Mempengaruhi Kristologi Alkitabiah
 
            Dalam studi tentang pribadi dan pekerjaan Kristus, prinsip-prinsip theologis dan hermeneutis yang dipakai akan mendiktekan sesuatu pada hasil tafsiran terakhir. Seorang pelajar Kristologi harus menentukan dari mulanya masalah-masaiah penting mengenai apakah Alkitab merupakan pernyataan yang tidak dapat salah dan otoritatif tentang fakta-fakta dari Yesus Kristus. Sepanjang sejarah, pandangan tentang Alkitab yang diterima oleh ponafsirnya hampir selalu menentukan hasil tafsirannya. Mereka yang menerima Alkitata sebagai tidak pernah keliru, pada umumnya mendukung pandangan ortodoks tentang Kristus.
            Yang   penting   dalam   prinsip   dasarnya ialah   bahwa   Alkitab   itu bersifat nyata dan memberikan pernyataan lengkap dalam menyajikan .kebenaran. Para ahli theologia neoortodoks seperti Barth, Brunner, dan Niebuhr memandang Kitab Suci sebagai suatu saluran wahyu. Jadi Alkitab bukan catatan obyektif yang nyata, dan Alkitab bisa keliru. Bultmann dan ajrannya memandang kitab suci sebagai catatan abad pertama yung banyak diubah sehingga tidak dapat diterima nilainya. Ahli-ahli theoloqia liberal pada umumnya menyangkal sifat otoritas pacla Alkitab, dan sampai berbagai-bagai taraf mempersoalkan baik fakta maupun penyajian Kitab suci sebagai kebenaran. Jelas bahwa sebuah Kristologi tidak dapat lebih baik dari pada pandangan Kitab Suci yang menjadi dasarnya.
 
            Di dalam ortodoksi terdapat beberapa soal penafsiran. Keempat Injil itu menyajikan perlakuan yang berbeda tentang kehidupan, kematian dan kebangkitan Kristus. ini merupakan bidang studi khusus. Pada umum­nya para sarjana ortodoks mengambil prinsip yang mengatakan bahwa keharmonisan theologis dan fakta dari catatan keempat Injil itu dapat dicapai, walaupun penyelesaian terhadap beberapa masalah adalah kurantj terang. Meskipun keempat Injil itu menyajikan empat gambar yang ber­beda dari Kristus.,ortodoksi beranggapan bahwa perbedaan-perbedaan itu bukan merupakan pertentangan, melainkan gambar-gambar yang ber-lainan dari satu Pribadi yang sama.
Setiap sistem penafsiran Kristologi tidak bolch didasarkan hanya pada yang tertulis di dalam keempat Injil, melainkan juga pada tafsiran fakta-fakta tentang Kristus yang tertulis dalam kitab Kisah Para Rasul, Surat-surat Kiriman dari rasul-rasul dan kitab Wahyu.
            Tugas para pelajar Kristologi ialah mengambil atau menggali fakta-fakta yang terdapat dalam Kitab Suci dan menyusun fakta-fakta itu men­jadi risalah theologis. Theologia masa kini telah tersesat karena adanya banyak pandangan yang tidak mengakui ketepatan isi Alkitab dan tidak sudi menerima pernyataan yang bersifat fakta Alkitabiah mengenai pribadi dan pekerjaan Yesus Kristus, serta hanya menekankan pandangan-pandang-an yang didasarkan pada pengalaman belaka, lebih dari pada Kitab Suci itu sendiri. Kristus dari pengalaman masa kini tidak memberikan norma-norma, dan sejumlah konsep Kristologi yang dihasilkan dari pendekatan ini menandai ciri-ciri Kristologi moderen. Pendekatan secara Alkitabiah, sambil memperhitungkan segala iionijalaman roharii yang murni, bersandar pada catatan Kitab Suci secara historis dan theologis, di atas inilah Kristologi Alkitabiah harus didirikan.
 
 
KRISTUS DALAM KEKEKALAN MASA LAMPAU
 
            Salah satu problema yang paling p.enting dalam mempelajari pribadi dan pekerjaan Kristus adalah masalah keberadaanNya dari waktu kekekalan masa lampau sebagai Pribadi kedua dari Tritunggal. Masalah inilah yang menimbulkan permusuhan mendadak dari orang-orang Yahudi ketika Kristus berkata, "Sebelum Abraham jadi, Aku telah ada" (Yohanes 8:58). Para pendengarNya dengan segera mengerti bahwa Kristus sedang me-ngeluarkan tuntutan bahwa diriNya adalah kekal dan oleh karena itu menyatakan diriNya sebagai Allah. Sebagaimana Stauffer menunjukkan, perkataan "Aku ..." ini adalah-puncak dari serentetan pernyataan-pernyataan di dalam Yohanes 8 yang dimulai dengan "Akulah terang dunia" (Yohanes 8:12). ')
Maka orang Yahudi memungut batu untuk merajam Yesus, yang me­rupakan hukuman bagi orang yang menghujat Allah.
            Dalam sejarah gereja pertentangan ini memuncak di Nicaea pada tahun 325 Masehi ketika ajaran bidat Arjan — yang mengajarkan bahwa Kristus adalah roh pertama yang diciptakan, dan tidak kekal — ditolak mentah-mentah, dan kekekalan Allah Anak dinyatakan dengan terang. Dalam kebanyakan literatur agama dari abad ke-20, di mana memakai istilah-istilah seperti "keilahian" dan "Allah Anak" bagi Kristus, masih sering kurang adanya pernyataan yang togas bahwa la adalah kekal. Studi tentang Kristus dalam kekekalan masa lampau oleh karena itu menjadi kunci untuk mengerti pernyataan Kitab Suci secara total, dan definisi tentang pribadiNya dalam kekekalan masa lampau merupakan suatu pernyataan dan bukti dari keilahianNya yang kekal.
 
 KEKEKALAN ALLAH ANAK
            Ajaran tentang kekekalan Allah Anak adalah doktrin yang terpentirjcj dari KrJstologi. Sebab apabila Kristus tidak kekal maka la adalah suatu ciptaan yang berada dalam waktu, dan tidak mempunyai kwalitas keke­kalan serta keabadian yang merupakan ciri-ciri Allah sendiri. Sebaliknya apabila Kristus itu kekal, maka segera dapat dinyatakan bahwa la tidak bergantung kepada fihak lain bagi keberadaanNya, melainkan ada dengan sendirinya. Perkataan 'Kristus adalah kekal,' lebih kuatdari pada perkataan 'la pernah ada sebelumnya'. Arius misalnya, ia percaya bahwa Kristus telah ada sebelumnya, tetapi ia berpegang bahwa Kristus adalahroh pertama yang diciptakan. la tidak percaya bahwa Kristus adalah kekal. Apabila Kristus itu kekal, pastilah la juga sudah ada sebelumnya, yaitu la sudah ada sebelum kelahiranNya sebagai Bayi di Betlehem. Oleh sebab itu argumentasi-argumentasi bagi kekekalanNya dan bagi keilahianNya tidak dapat dipisahkan.
            Pada umumnya, orang-orang yang menerima kesaksian Kitab Suci sebagai kebenaran, menemukan bukti yang besar untuk mendukung kesimpulan bahwa Kristus tidak hanya kekal melainkan juga memiliki semua sifat Allah. Pekerjaan Kristus, gelar-gelarNya, kebesaranNya, dan janji-janji yang berhubungan dengan Dia adalah semua tentang Allah sendiri. Penampakkan diri Kristus dalam zaman Perjanjian Lama yang disebut 'theophani' juga memberikan bukti bersejarah tentang keberadaan-Nya dalam Perjanjian Lama sebelum la lahir di Betlehem.
 
            Bukti-bukti dalam Perjanjian Lama tentang kekekalan Kristus ber-sifat langsung dan juga tak langsung. Dalam nubuatan mengenai Kris­tus (Mesias) dikatakan bahwa Anak itu akan dilahirkan di Betlehem "yang permulaannya sudah sejak purbakala, sejak dahulu kala" (Mikha 5:1). Ini adalah salah satu di antara banyak bagian lain yang berbicara tentang kekekalanNya. Seperti yang dikatakan oleh A.R.Fausset, "Istilah-istilah ini memberikan pernyataan yang terkuat tentang keke­kalan Kristus yang dapat dilukiskan oleh bahasa Ibrani (bandingkan • iflazmur 90:2; Amsal 8:22,23; Yohanes 1:1)."
 
            Keil,   dalam   suatu   diskusi   yang   panjang   lebar mempertahankan konsep tentang kekekalan dan keilahian Anak yang dijanjikan itu. la berkata,
"Pengumuman   tentang asal   mula   Pemimpin   ini,   yang dikatakan telah ada sebelum dunia dijadikan, tidak perlu diragukan lagi me-nunjuk kepada sifat keilahianNya; tetapi pikiran ini tidak aneh pada nubuatan di zaman Mikha dan dinyatakan dengan tegas oleh Yesaya ketika ia memberikan gelar 'Allah yang perkasa' kepada Kristus." Semua nubuatan Perjanjian Lama tentang kedatangan Kristus yang menyatakan keilahianNya adalah juga merupakan bukti bagi kekekalan­Nya. Misalnya di dalam Yesaya 9:5 Kristus dinyatakan tidak hanya sebagai "Allah yang perkasa" melainkan juga sebagai "Bapa yang kekal." Nama Jehovah sering diberikan kepada Kristus maupun kepada Allah Bapa dan Roh   Kudus,   dan   ini   merupakan   pernyataan   lain   dari   kekekalanNya, karena gelar ini dimaksudkan sebagai A.KULAH yang kekal dalam kitab Keluaran 3:14.
 
            Kekekalan Kristus sering dinyatakan juga di dalam Perjanjian Baru dengan istilah-istilah yang lebih tegas dari pada di dalam Perjanjian Lama. Pendahuluan pada Injil Yohanes biasanya dianggap penecjuhan tnntang kekekalan Kristus dalam pernyataan "Pada mulanya adalah Firman . . .
dan Firman itu adalah Allah" (Yohanes 1:1). Perkataan "pada mulanya" (Yunani, en archei) agaknya menunjuk kepada suatu waktu dalam masa kekekalan yang silam vang mustahil kita datangi, seperti yang ditafsirkan oleh I.A.Dorner. !) Kata kerja yang dipakai juga dipilih untuk menyatakan kekekalan, karena kata "adalah" (Yunani, en) berarti keberadaan yang terus menerus. Marcus Dods mengatakan, "Firman itu bukannya mulai ada 'pada mulanya', melainkan pada titik di mana semua yang lain mulai ada, la telah ada."
            Sebagaimana ditulis di muka, pernyataan di dalam Yohanes 8:58 adalah bukti lain yang tegas tentang kekekalan Kristus, yang bahkan diakui oleh musuh-musuhNya. Ketika Kristus berkata, "Sebelum Abraham jadi (Yunani, genesthai), Aku telah ada (Yunani, eimi)," la tidak hanya me­nyatakan bahwa la telah ada sebelum Abraham, melainkan la menyatakan diri sebagai AKU yang kekal, yaitu, Jehovah dari Perjanjian Lama.
 
            Bukti bagi kekekalan Kristus juga didapatkan di dalam surat-surat kiriman Paulus, seperti dalam Kolose 1:16-17, di mana baik kekekalanNya maupun pekerjaanNya sebagai Pencipta diiyakan : "Karena di dalam Dialah telah diciptakan segala sesuatu, yang ada di sorga dan yang ada di bumi, yang kelihatan dan yang tidak kelihatan, baik singgasana, maupun kerajaan, baik pemerintah, maupun penguasa; segala sesuatu diciptakan oleh Dia dan untuk Dia. la ada terlebih dahulu dari segala sesuatu dan segala sesuatu ada di dalam Dia." Dalam ayat-ayat ini terdapat dua buah pernyataan yang menyatakan bahwa Kristus sudah ada sebelum segala sesuatu diciptakan, dan juga bahwa segala sesuatu yang diciptakan itu berasal dari perbuatan daya ciptaNya. Jikalau Kristus sudah ada sebelum segala sesuatu diciptakan, sudah terang la sendiri tidak dapat berasal dari penciptaan.
            Bukti lain tentang kekekalan Kristus terdapat dalam pernyataan-pernyataan mengenai janji-janji kekal dari Allah (Efesus 1:4) dan dalam pernyataan oleh Kristus sendiri "Aku adalah Alfa dan Omega . . . Yang Awal dan Yang Akhir" (Wahyu 1:8, 17). Dalam Perjanjian Baru — seperti dalam Perjanjian Lama — ada banyak argumentasi yang mendukung pernyataan tentang keilahian dan kekekalan Kristus seperti gelar-gelarNya, pekerjaanNya, sifat-sifat ilahiNya, janji-janjiNya yang kekal, dan hampir segala aspek pribadi dan pekerjaanNya menyatakan keilahianNya. Apabila Kristus sungguh-sungguh Allah, la juga sungguh-sungguh kekal ! Dalam sejarah gereja penting diperhatikan bahwa penyangkalan terhadap kekekalan Kristus berarti pula penyangkalan terhadap Kitab Suci sebagai Firman Allah, dan ini merendahkan pribadi Kristus menjadi lebih rendah dari pada Allah sendiri. Dalam ortodoksi belum pernah ada penyangkalan yang berhasil terhadap kekekalan Kristus, dan dasar keyakinan ortodoksi sepanjang sejarah gereja adalah menyatakan dengan tegas kekekalan Kristus.
 
 Keadaan-Ada-Lebih-Dahulu (Pra-eksistensi) Dari Allah Anak
 
            Meskipun ungkapan yang menyatakan bahwa Kristus telah ada lebih dahulu, yaitu telah ada sebelum kelahiranNya di Betlehem, tidak persis sama dengan yang mengatakan bahwa la kekal, namun secara praktis bukti tentang pra-eksistensiNya telah diterima oleh para ahli theologia sebagai bukti kekekalanNya. Sejak perselisihan Arian pada abad keempat, belum pernah orang berhasil menyangkal secara total kekekalanNya dengan tidak juga menyangkal pra-eksistensiNya. Bukti bahwa Kristus sudah ada dalam Perjanjian Lama adalah mendukung bukti tentang kekekalanNya.
 
            Doktrin bahwa Kristus sudah ada sejak kekekalan masa lampau telah menjadi theologia ortodoks dari gereja, yang dengan jelas diumum-kan sejak Dewan Nicaea diadakan. Kekekalan Kristus tidak hanya penting bagi keilahian Oknum Allah kedua ini, tetapi juga m'erupakan dasar dalam doktrin Tritunggal. Dogma tentang kekekalan Kristus adalah satu-satunya dasar untuk memulai Kristologi yang Alkitabiah, dan ada kecenderungan yang bertambah besar bahkan di kalangan para ahli liberal untuk mengakui bahwa inilah yang diajarkan Alkitab. Kristusnya Alkitab adalah Allah, dan Allah yang tidak kekal bukanlah Allah. Oleh sebab itu bukti keke­kalan Kristus dihubungkan dari dalam dengan keilahianNya dan memben-tuk sebuah konsep penting untuk mempelajari seluruh Kristologi.
 
            Bukti-bukti yang menyokong konsep pra-eksistensi dari Kristus banyak sekali sehingga mustahil menyangkal bukti-bukti itu tanpa me­nyangkal ketepatan Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru. Ayat-ayat yang umum dikenal seperti Yohanes 3:17 yang mengatakan "sebab Allah mengutus AnakNya ke dalam dunia bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelematkannya oleh Dia," menunjukkan bahwa Anak Allah (Kristus) telah ada sebelum inkarnasiNya. Yohanes 3:31 berbunyi lebih khusus, "Siapa yang datang dari atas adalah di atas semua-nya; siapa yang berasal dari bumi, termasuk pada bumi dan berkata-kata dalam bahasa bumi." Kristus sendiri berkata, "Sebab Aku telah turun dari sorga bukan untuk melakukan kehendakKu, tetapi untuk melakukan kehendak Dia yang telah mengutus Aku" (Yohanes 6:38). Di dalam Yohanes 17:5, 24 Kristus berbicara tentang kemuliaanNya di sorga se­belum la turun ke bumi untuk berinkarnasi. Ini bukti keberadaanNya pada masa yang silam. Terlalu banyak ayat-ayat Alkitab yang dapat dikutip untuk menyatakan bahwa asalNya dari sorga (Yohanes 1:15,18, 30; 3:13,16; 6:33,42,50-51,58,62; 7:29; 8:23,42; 9:39; Efesus 1:3—5; I Petrus 1:18—20). Ayat-ayat yang menunjuk kepada pra-eksistensi Kristus terdapat di seluruh Alkitab, tetapi penting dicatat bahwa kebanyakan ayat-ayat itu terdapat di dalam Injil Yohanes dalam hubungan dengan bukti keilahianNya.
 
            Doktrin tentang pra-eksistensi Kristus dikuatkan pula oleh ayat-ayat lain misalnya Ibrani 1:5—14, dan seterusnya, sehingga diskusi mengenai berbagai aspek dari pribadi dan pekerjaan Kristus bisa diambil dari ayat-ayat itu sendiri sebagai bukti. KaryaNya dalam menciptakan segala sesuatu sebelum la berinkarnasi ke bumi, tindakanNya yang bersifat mahakuasa, pemeliharaanNya atas segala sesuatu, janji-"janjiNya di kekekalan masa lampau, penampakkan diriNya dalam masa Perjanjian Lama, dan banyak isyarat lain tentang pra-eksistensiNya, digabung bersama membentuk suatu bukti yang padat bahwa Kristus sudah ada sebelum la dilahirkan di Betlehem. Setiap orang yang menerima kesaksian dan ketepatan Kitab Suci, tidak perlu lagi ragu-ragu tentang keadaan-ada-lebih-dahulu dari Kristus dan kekekalanNya, dengan melihat semua bukti di atas.
 
            Bahkan seorang sarjana neo-ortodoks seperti Oscar Cullmann me­ngakui pra-eksistensi Kristus. la menulis, "Kita harus memahami kepentingan khusus yang diberikan oleh penulis Injil ini kepada Kristus yang sudah ada sebelumnya. Dia yang berinkarnasi, Anak Manusia itu, yang menampakkan diri di dalam daging, adalah pusat segala sejarah, Oleh sebab itu timbul juga pertanyaan mengenai apa yang dikerjakanNya sebelum la berinkar­nasi. Dia yang merupakan pusat seluruh Heilsgeschichte ( sejarah masa keselamatan ) tidak mungkin semata-mata menampakkan diri tanpa datang dari sesuatu tempat. Oleh karena itu Injil Yohanes sangat menekankan partisipasi dari pra-eksistensi Kristus dalam ciptaan — bahkan lebih menekankan dari pada tulisan-tulisan lain dalam Perjanjian Baru yang juga membicarakan hal yang sama." ')
 
 KESIMPULAN
 
            Dari penjelasan diatas kami mengambil kesimpulan bahwa polarisasi-polarisasi yang bekembang dikalanahgn para teolog yang meragukan tentang eksistensi Yesus Kristus sama sekali tidak dibenarkan, karena Alkitab sudah jelas mengungkapkan tentang hal ini. Juga kita sebagai para teolog masa kini. Kita tidak boleh terpengaruh deng hal-hal itu dan dlam mempelajari kristologi. Kita harus selalu berpedoman pada alkitab dan iman kita sebagai orang kristen, sehingga kita tidak salah dalam memahami hal ini.
__________________

MrLapu

sandman's picture

Orang ini ...

Maksud orang ini membombardir SS dengan blog2 gak jelas maksudnya apa sih?? bingung pisan...

 

Karena kita sungguh berharga bagi-Nya dan Dia mengasihi kita.

__________________

rogermixtin09's picture

@Merdiaris

Merdiaris,anda ini bagaimana sih ?

komentar di blog anda yang lain aja belum bisa dijawab sudah posting lagi.

 

Tuhan Yesus memberkati

Kiem's picture

@Merdiaris, sebaiknya pertanggungjawabkan dulu blog yang lama

Salam Damai Sejahtera Sdr. Merdiaris

Sebaiknya pertanggungjawabkan dulu tulisan-tulisan anda yang lama, baru memuat tulisan baru.

Dengan cara demikian, anda akan sebakin terdidik melalui interaksi dengan bloger lain, apalagi anda ini Calon pelayan? (maaf kalau salah).

Saya memang masuk di SS ini membuat 2 (dua) buah tulisan sekaligus, tetapi kalau anda melihat, pada hari yang sama, saya mempertanggungjawabkannya. Anda boleh lihat DISINI dan DISINI.

Dengan melihat banyaknya komentar, maka lama kemudian baru saya membuat blog setelah berselang hampir 3 bulan. Itupun blog yang saya tulis adalah blog exclusif, dengan maksud untuk menyisir jalan dulu untuk memuluskan pembuatan blog selanjutnya. LIHAT DISINI. (dan perhatikan tanggal penulisannya)

Sesudah menyisir dengan blog exclusive ini, satu bulan kemudian baru saya menuliskan yang baru.

Dengan demikian, kita membuat tulisan, benar-benar kita tujukan untuk memberkati orang lain (BUKAN MENCARI POPULARITAS).

Sekarang ini, sudah ada 12 calon judul blog dalam buku kecil saya, sampai-sampai sudah lewat, misalnya : Renungan Paskah, ini lagi sampai hampir lewat hari kebangkitan atau sudah  hampir hari kenaikan Tuhan Yesus, ada 2 - 3 calon tulisan yang belum saya poting.

Anda tahu sebabnya?

Karena saya masih melihat ada komentar dalam blog saya sebelumnya (walaupun sudah ramai) LIHAT DISINI, dimana calon blog yang akan saya posting merupakan lanjutannya.

Saran saya kepada anda calon pelayan (atau yang masih sekolah theologia, jika benar seperti dugaan saya), sebaiknya :

  • Mulailah mempertanggungjawabkan blog sebelumnya
  • Banyak-banyaklah mengomentari tulisan orang lain.

Pengalaman saya, saya lebih banyak belajar dari menjawab komentar orang lain dan belajar dari mengomentari tulisan orang lain.

Memang yang saya sarankan ini lebih sakit, dan cara anda menulis terus lebih enak.

Ingat, Petrus, ketika menolak 'Penyaliban Yesus" atau menolak penderitaan, apa dikatakan Yesus?, Yesus mengatakan kepada Petrus "IBLIS".

Semoga komentar saya ini berguna,

Maju terus dalam menulis dan dalam pelayanan Tuhan.

Tuhan Yesus memberkati

smile's picture

Merdiaris 10 alasan mengapa anda begitu.

Mungkin Merdiaris ini belajar pada seorang Penulis terkenal(katanya) yang bisanya cuma nuliiiissssssss mulu,....

Untung saja tidak direkomen datang ke kopdar SS...

Ada sebab kenapa Merdiaris seperti itu.(kemungkinan kemungkinan yang menyebabkannya)

1.Hanya suka menulis seperti penulis terkenal(katanya)

2.Baru mulai mengerti akan dunia blogging

3.Maaf ya...baru lulus microsoft words

4.Baru punya laptop pribadi, atau komputer desktop pribadi

5.Baru ada jaringan internet dirumahnya, atau ditempat tinggalnya

6.Baru ngerti internet

7.Baru lahir baru, berapi api, asal jangan kebakar sendiri

8.Baru masuk sekolah pendeta, masih dalam pembelajaran

9.Baru kenal Yesus Kristus

10.Sedang mengajari semua bloggers SS

11.Semoga kesemua kemungkinan diatas salah....

Jika salah,..sebutkan alasan anda... jika tidak berarti ya.Benarkah demikian Merdiaris?

 

sincerely,
smile

*Penakluk sejati adalah orang yang mampu menaklukkan dirinya sendiri*

 

 

 

__________________

"I love You Christ, even though sometimes I do not like Christians who do not like You include me, but because you love me, so I also love them"

merdiaris's picture

knkk

MrLapu

__________________

MrLapu

merdiaris's picture

MrLapu apa yang tuduhkan

MrLapu

apa yang tuduhkan kepada saya tidak sam sekali seperti itu alasan saya adalah... tulisan yang sama muat bukan karena alsan -alasan anda itu tetapi karena beberapa waktu lalu say lupa pasword saya dan saya baru bisa menginagt kembali pasword say beberapa hari lalu. dan dari pada tulisan saya mengndap di leptop saya lebih baik say muat di SS. dan saya pikir tidak ada salahnya.. tetapi kalau menurut anda hal ini sangat membuat anda merasa tergangu,, saya minta maaf.. dan saya tidak akan mengulanggi hal ini lagi... ok Tuhan Yesus memberkati

__________________

MrLapu