Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

LAHIR BARU (sarlen)

LAHIR BARU
Dipublikasi Artikel blog by sarlen

Yesus menjawab, kata-Nya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika
seorang tidak dilahirkan kembali, ia tidak dapat melihat Kerajaan
Allah." (Yohanes 3 : 3)
 Bagi orang-orang yang belum merasakan indahnya kasih Yesus Kristus,
ungkapan lahir baru, mungkin sulit untuk bisa mereka mengerti atau
cerna
dengan mudah dan baik, karena mereka cenderung menggunakan kekuatan
logika atau imajinasi pikiran mereka semata, untuk memahami makna yang
terkandung dalam pernyataan bahwa "seseorang telah mengalami lahir
baru."
 Dalam hal ini, kondisi seseorang yang mengalami lahir baru merupakan
sebuah kondisi yang terjadi didalam diri anak-anak Tuhan, yang telah
mengaku serta percaya bahwa Yesus Kristus adalah Tuhan dan Juruselamat
manusia.
 Sekedar mengaku serta percaya saja, tidaklah cukup, karena prinsip
keimanan yang dijalani didalam Yesus Kristus, menghendaki agar kita,
anak-anakNya, untuk hidup sebagaimana layaknya anak-anak Tuhan yang
telah mengalami lahir baru.
 Hidup lahir baru, memang merupakan sebuah kondisi perilaku seseorang,
yang telah merubah cara, pola, dan gaya hidupnya, dengan tidak lagi
melakukan serta mengingat-ingat perbuatan dosa, karena dirinya ingin
menjalani prinsip iman dengan benar dan sungguh-sungguh, serta sesuai
dengan kehendak ALLAH.
 Perubahan cara, pola, dan gaya hidup itu, tidak terjadi dengan
sendirinya karena memang tidak mudah merubah sebuah kebiasaan yang
selama ini dilakukan menjadi sebuah kebiasaan baru yang belum pernah
dijalani dengan sepenuh hati, sebelumnya.
 Dorongan kuat dari dalam diri seseorang yang ingin menjalani lahir
baru, akan terlaksana apabila anak-anak Tuhan memohon pertolongan Roh
Kudus, sebab kehidupan seseorang yang lahir baru, terjadi karena Roh
Kudus bekerja dan menaungi jalan kehidupan baru yang ingin kita jalani.
 Oleh sebab itu, sebuah kerinduan agar setiap langkah kehidupan kita
berada dalam naungan kuat kuasa pertolongan Roh Kudus, harus selalu
menjadi bagian yang tak pernah hilang dari hati dan benak pikiran kita.
 Firman Tuhan sendiri mencatatkan nama Zakheus sebagai salah seorang
tokoh Alkitab yang telah mengalami lahir baru. Mungkin, bisa disebutkan
pula nama Rasul Paulus sebagai bagian dari nama-nama yang ada didalam
Firman Tuhan, yang juga mengalami lahir baru.
 Lalu, bagaimanakah isi dari Firman Tuhan yang menyatakan tentang
bagaimana seharusnya kehidupan setiap anak-anak Tuhan yang selayaknya
telah mengalami lahir baru?
Kitab dalam Yohanes 3 tersebut, berisikan pertemuan seorang pria
anggota Sanhedrin datang kepada Tuhan Yesus. Pria tersebut adalah
seorang guru Yahudi bernama Nikodemus. Nikodemus sendiri memanggil
Yesus
sebagai Guru. Dalam hal ini, ada Seorang Guru yang berasal dari Sorga
dan seorang lagi seorang guru yang berasal dari Yahudi.
 Nikodemus mengakui Tuhan Yesus sebagai Guru yang diutus oleh Allah,
sedangkan Nikodemus sendiri menyandang gelar guru karena belajar.
Nikodemus kagum melihat tanda-tanda ajaib yang telah ditunjukkan Tuhan
Yesus.
 Kepada Nikodemus, Tuhan Yesus menyatakan : "Aku berkata kepadamu,
sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan kembali, ia tidak dapat
melihat Kerajaan Allah."
 Guru Yahudi itu tidak mengerti dengan maksud pernyataan Tuhan Yesus
tersebut. Pikirnya, mana mungkin seorang dilahirkan kembali kalau ia
sudah tua. Dalam hal ini, Nikodemus menggunakan akal kekuatan
pikirannya
sendiri untuk memahami pernyataan yang telah dinyatakan oleh Tuhan
Yesus.
 Selanjutnya Tuhan Yesus menambahkan, jika seseorang tidak dilahirkan
dari air dan Roh, ia tidak dapat masuk ke dalam Kerajaan Allah.
 Sekali lagi, Nikodemus bertambah bingung dengan pernyataan Tuhan
Yesus, sebab segala sesuatu yang dipelajarinya selama ini tidak dapat
mencerna pernyataan yang diungkapkan Tuhan Yesus kepadanya.
 Air disini berkaitan dengan baptisan kudus, bahwa tabiat lama manusia
yang sudah tercemar oleh dosa, membuat manusia buta dan tuli terhadap
Firman Tuhan serta kebenarannya. Oleh karena dosa-dosanya, manusia
harus
mati dan masuk kedalam maut.
 Akan tetapi, oleh karena anugerah Allah, manusia itu tidak mati
selama-lamanya, namun kini memasuki hidup baru. Roh Kudus yang ada
dalam
diri manusia, merupakan Pribadi yang membantu dan mengarahkan kehidupan
manusia agar beroleh keselamatan.
 Air merupakan sebuah tanda dan meterai. Roh itulah yang mematikan
hidup yang lama dan menimbulkan hidup baru kepada manusia, khususnya
didalam diri pribadi lepas pribadi manusia yang menerima Yesus sebagai
Tuhan dan Juruselamat pribadi mereka.
 Lahir baru meliputi peralihan dari hidup lama yang penuh dengan dosa
menuju kehidupan baru yang taat kepada Kristus, meninggalkan kehidupan
daging dan menjadi serupa dengan Allah.
 Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang
lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang.  (II Korintus
5
: 17)
 Jangan lagi kamu saling mendustai, karena kamu telah menanggalkan
manusia lama serta kelakuannya, dan telah mengenakan manusia baru yang
terus-menerus diperbaharui untuk memperoleh pengetahuan yang benar
menurut gambar Khaliknya;  (Kolose 3 : 9 - 10)
 Orang yang telah dilahirkan kembali telah dibebaskan dari segala
ikatan dosa dan menjadi warga yang merdeka, penuh kasih terhadap sesama
manusia, lahir dari Allah dan mengenal Allah dengan baik.
 Jadi apabila Anak itu memerdekakan kamu, kamupun benar-benar merdeka.
(Yohanes 8 : 36)
 Saudara-saudaraku yang kekasih, marilah kita saling mengasihi, sebab
kasih itu berasal dari Allah; dan setiap orang yang mengasihi, lahir
dari Allah dan mengenal Allah.  (I Yohanes 4 : 7)
 Orang yang telah mengalami lahir baru akan menjauhi dosa dan tidak
akan mau menjadi serupa dengan dunia ini.
 Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh
pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak
Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.
(Roma 12 : 2)
 Manusia yang telah lahir baru akan mampu tampil beda dengan dunia ini,
dirinya akan mampu mempengaruhi lingkungan disekelilingnya, dan bukan
sebaliknya, terpengaruh oleh lingkungan yang ada disekelilingnya.
 Apapun yang dikatakan orang-orang dursila dan yang mengikuti cara-cara
dunia ini bertindak, akan tetap menunjukkan bahwa mereka adalah
anak-anak Iblis.  Karena itu setiap orang yang tetap berada di dalam
Dia, tidak berbuat dosa lagi; setiap orang yang tetap berbuat dosa,
tidak melihat dan tidak mengenal Dia.   Anak-anakku, janganlah
membiarkan seorangpun menyesatkan kamu. Barangsiapa yang berbuat
kebenaran adalah benar, sama seperti Kristus adalah benar ; 
barangsiapa yang tetap berbuat dosa, berasal dari Iblis, sebab Iblis
berbuat dosa dari mulanya. Untuk inilah Anak Allah menyatakan diri-Nya,
yaitu supaya Ia membinasakan perbuatan-perbuatan Iblis itu.  Setiap
orang yang lahir dari Allah, tidak berbuat dosa lagi; sebab benih ilahi
tetap ada di dalam dia dan ia tidak dapat berbuat dosa, karena ia lahir
dari Allah.  Inilah tandanya anak-anak Allah dan anak-anak Iblis:
setiap
orang yang tidak berbuat kebenaran, tidak berasal dari Allah, demikian
juga barangsiapa yang tidak mengasihi saudaranya.  (I Yohanes 3 : 6 -
10)
 Orang yang lahir baru adalah orang yang sama namun dengan karakter
yang berbeda dari karakter manusia yang lama. Firman Tuhan yang
tercantum dalam I Yohanes 3 : 9 mengatakan : "Setiap orang yang lahir
dari Allah, tidak berbuat dosa lagi: sebab benih Illahi tetap ada
didalam dia dan ia tidak dapat berbuat dosa, karena ia lahir dari
Allah."
 Orang yang tidak berbuat sesuatu yang dilandasi oleh kebenaran Firman
Tuhan dan tidak mengasihi saudara-saudaranya, bukanlah bagian dari
anak-anak Tuhan melainkan anak-anak Iblis. Sebelum kelahiran baru, dosa
mengendalikan manusia sehingga ia memberontak kepada Allah, Yang
Empunya
kehidupan.
 Oleh sebab itu, orang yang telah lahir baru akan berjalan menurut Roh,
hidup didalam Roh, dan dipimpin oleh Roh.
 Sekarang, Allah menantang : "APAKAH ANDA BERANI mengambil langkah
terbesar dalam kehidupan Anda, yaitu : LAHIR BARU?"
 Tuhan Yesus memberkati kita semua.
 .Sarlen Julfree Manurung
 Note :Dibuat berdasarkan rangkuman khotbah Pdt. L. Barasa, STh untuk
menyambut perayaan Natal Pemuda Gereja HKBP Resort Pondok Kelapa -
Jakarta Timur, pada tahun 2004.