Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

Lari Ramai-Ramai

Rusdy's picture

Merasa ke-pria-an saya tertantang, maka saya terpaksa meng-iya-kan ajakan teman saya untuk berlari ramai-ramai hari Minggu kemaren. Mengumpulkan nyali dan stamina yang ada, saya dan beserta 37,000 peserta lain berkumpul di belakang garis start.

Di kilometer pertama dan kedua, saya sempat menunjukkan kejantanan saya dengan mendahului banyak peserta lain. Agar terlihat lebih jantan lagi, cara mendahului pun tidak bisa sembarangan. Dengan nafas yang beringas dan sedikit menabrak peserta-peserta lain, kesan keperkasaan saya pun bertambah dibanding peserta lain.

Bak di dalam lomba lari dalam kilometer yang pertama, di dalam kehidupan kekristenan, saya juga banyak menemukan saudara-saudari lain yang jauh lebih 'lemah' daripada saya. Maksud saya dengan 'lemah' (subjektif), pengetahuan Firman Tuhan mereka jauh lebih dangkal daripada saya. Dengan bangganya, saya pun menunjukkan kepada mereka bahwa mereka itu salah, salah, salah! Kalau perlu, dengan cara menubruk dan beringas, bwua ha ha ha!

Ehem... lanjut,

Di kilometer keenam, selain dada mulai terasa sesak, kaki saya pun mulai terasa sakit. Dari ribuan orang yang mendahului saya, ada seorang ibu tua yang mulai mendahului saya. Wuih, pada saat ini kejantanan saya pun mulai terancam. Lebih parahnya lagi, mulai banyak anak-anak yang mendahului saya. Aduh duh..

Ternyata lari ramai-ramai mulai menunjukkan kepada saya, bahwa saya jelas-jelas bukanlah yang terkuat. Jelas-jelas juga bukan di top-10,000. Kalau mau dianalogikan dengan kehidupan kekristenan saya, pada saat ini banyak saudara-i lain yang menunjukkan kepada saya, bahwa mengikut Tuhan lebih dari sekadar tubruk sana-sini, melainkan berlari secara konsisten sampai tujuan.

Lari Rame-rame

Di kilometer yang kesepuluh, sakitnya dengkul saya mulai tak tertahankan. Melihat teman saya yang mulai mendahului saya, saya pun mulai memaksa lari lebih cepat lagi. Masalahnya, di kilometer yang kesebelas, kaki saya mulai menunjukkan kuasanya, bahwa tanpanya saya tidak dapat melanjutkan lari ini. Saya pun harus puas melihat teman saya berlari di depan saya, dan mulai menjauh.

Di kilometer yang keduabelas, garis finish mendekat. Dengan kaki yang mulai copot, dan puluhan (mungkin ratusan) peserta lain mendahului saya setiap detiknya, akhirnya saya melewati garis tersebut. Setiap peserta yang melewati garis finish mendapatkan sebuah medali. Medalinya pun semua sama, dipersiapkan dari awalnya, dan diberikan kepada setiap peserta yang menyelesaikan lomba tersebut.

Pelajaran yang saya tarik dari hari itu? Ya, seharusnya saya menubruk lebih banyak orang lagi. Kalau perlu menyakiti mereka dengan beribu cara, mulai dari membuat mereka terluka, tersesat dan lain sebagainya.

Untuk apa? Ya, supaya saya saja yang mendapatkan medali! Bukankah Paulus pun berkata demikian?

 

1 Korintus

 
9:24 Tidak
tahukah kamu, bahwa dalam gelanggang pertandingan semua peserta turut
berlari, tetapi bahwa hanya satu orang saja yang mendapat hadiah?
Karena itu larilah begitu rupa, sehingga kamu memperolehnya!

Penonton's picture

@Rusdy: butuh berapa lama?

Dear rusdy, Rus, kamu bisa lari 11 km.....ck..ck..ck....hebat banget... Trus terang aku cuman penasaran dengan nenek/ibu tua yang nyelonong mendahului kamu di kilometer ke 6, pelat nomornya dicatat nggak :) Kapan-kapan ajak-ajak donk, kayaknya seru...bisa tubruk-tubruk sambil dapat mendali....he he he From OZ....far...far...away..
__________________

xxx

Yenti's picture

Ke-pria-an dan kejantanan:)

Rusdi,apa bedanya ke-pria-an dan kejantanan?? kejantanan saling tubruk, ke-pria-an dengan pikiran normal dan sehat?? he..he... Rusdi : Pelajaran yang saya tarik dari hari itu? Ya, seharusnya saya menubruk lebih banyak orang lagi. Kalau perlu menyakiti mereka dengan beribu cara, mulai dari membuat mereka terluka, tersesat dan lain sebagainya. Untuk apa? Ya, supaya saya saja yang mendapatkan medali! Bukankah Paulus pun berkata demikian? Yenti: tubrukan maut yah...yang penting g menang, yang lain EGP,seperti lagu Maya:) he..he...
Love's picture

Before you hit the wall ....

Danny Lehmann menulis dalam bukunya, ada waktu di mana seorang pelari marathon akan masuk dalam fase "menghantam/menabrak tembok". Tentunya sakit sekali bukan, jika kita menabrak tembok? Namun rasa sakit yang dialami setiap pelari saat menghantam tembok itu berbeda-beda. Ada yang ketika menghantam tembok itu tidak sanggup lagi meneruskan perlombaan saking sakitnya, ada pula yang tetap bisa menyelesaikan pertandingan karena rasa sakit saat menabrak tembok dapat dia tahan atau bahkan tidak terlalu mengganggunya. Nah, pelari-pelari yang bisa bertahan sampai akhir setelah melewati fase "menabrak tembok" itu, biasanya telah mempersiapkan diri dengan baik dan serius sebelum mengikuti lomba marathon tersebut. Begitu pula dengan kehidupan kita sebagai anak Tuhan. Dalam pertandingan iman, ada saat-saat di mana kita juga "menghantam tembok" melalui pencobaan, ujian, dan godaan-godaan dalam hidup. Nah, saat rasa sakit ketika menghantam tembok itu kita alami, apakah kita mau menyerah atau terus melanjutkan pertandingan iman itu dengan berserah penuh pada kedaulatan Tuhan dalam hidup kita? Jawabannya tergantung apakah kita, seperti para pelari marathon, telah melatih jiwa kita melalui disiplin rohani. Thanks Rusdy buat sharingnya .... mengingatkan saya lagi mengenai "tembok-tembok" yang harus saya lalui dan disiplin rohani yang udah mulai agak kendur, nih.
clara_anita's picture

@Rusdy: Pertandingan....

Salut buat kak Rusdy yang mampu bertahan sampai garis finish... Hebat lho.... Tapi kok pake tubruk sana-tubruk sini ya? Saking ingin menangkah? Jadi ingat pernah dinasihati oleh seorang teman dulu.. ya mungkin nasihatnya agak basi sih.. Bukan masalah menang atau kalah.. tapi bagaimana memberikan yang terbaik dalam pertandingan tetap bermain jujur dan manis :) Seperti yang di II Timotius 4:7 Aku telah mengakhiri pertandingan yang baik, aku telah mencapai garis akhir dan aku telah memelihara iman. GBU
agatha kharissanti's picture

selamat lari

smangat biar kita sama2 dapat medali

laffyou..

addme priscillagatha@plasa.com

agatha

__________________

Soli deo Gloria,, xoxo