Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

LAST KISS

mercy's picture

Tadi malam saya nonton film yang bercerita tentang kehidupan rumah tangga beserta pernik-perniknya, dari beberapa pasangan, baik itu pasangan suami istri maupun pasangan yg belum menikah, namun sudah tinggal serumah.

 

Inti cerita film tersebut adalah mengenai ketakutan salah satu pihak dari pasangan-pasangan tersebut akan terjadinya kebosanan pada diri mereka, ketika mereka “hanya” memiliki satu pasangan hidup dan terikat dalam kehidupan rumah tangga yg monoton.

 

Ketakutan yg dimaksud adalah ketakutan bahwa mereka akan kehilangan kesempatan untuk mengalami dan melakukan “kegilaan-kegilaan”, karena mereka telah memiliki keluarga. Dengan kata lain, mereka “takut” tidak lagi bisa bebas,  termasuk dlm hal seks.

 

Sebagai akibat dari sikap ketakutan tadi, alih-alih mencoba mensiasati dengan hal-hal yg positif, mereka justru bereaksi dengan melakukan “negative surprises” seperti selingkuh dan ada yang bahkan meninggalkan keluarganya. Mereka selingkuh bahkan ketika hubungan dengan pasangan tetap mereka belum lama berlangsung.

 

Efeknya, saat pasangan mereka mengetahui kecurangan mereka dan kemudian menolak untuk tetap hidup bersama lagi, barulah mereka merasakan betapa kelirunya mereka. Bahwa ketakutan mereka selama ini telah menutupi atau mengaburkan perasaan mereka yang sebenarnya. Bahwa mereka sesunggunya tidak sanggup untuk kehilangan keluarga mereka. Ketika mereka memohon dengan bercucuran air mata kepada pasangannya untuk kembali hidup bersama, mereka ditolak.

 

Selesai nonton, saya jadi ingat, ada orang yang pernah bilang, “we never know what we got till it’s gone”. Mungkin itu juga, makanya sering orang bilang, penyesalan (selalu) datang belakangan.

 

Oh iya, hampir lupa, film yg saya ceritakan diatas judulnya LAST KISS

 

Dalam kehidupan nyata, kejenuhan dalam melakukan rutinitas sehari-hari didalam sebuah rumah tangga, sangatlah mungkin terjadi termasuk dalam keluarga kristen. Salah satu cara mengatasinya yaitu dengan mengupayakan agar tercipta “surprises” yg positif dan menyenangkan (dan juga romantis tentunya) bagi kita dan pasangan kita, khususnya pasangan suami istri, memang dibutuhkan. Meminjam bahasa iklan, kita perlu kreatif didalam kehidupan rumah tangga, untuk “bikin hidup lebih hidup”.

 

Ada yg melakukannya dengan cara memberikan “something” kepada pasangannya diluar hari-hari penting mereka (diluar hari ulang tahun, ulang tahun pernikahan atau valentine dll).

 

Ada yg melakukannya dengan cara pergi berdua selama beberapa waktu dan menitipkan  anak mereka (bagi yg sudah punya anak) kepada orangtua atau mertua.

 

Ada yg melakukannya dengan cara seharian ngobrol berdua tanpa melakukan kegiatan atau pekerjaan rutin mereka.

 

Bagaimana dengan rekan-rekan sabdaspace, apa yang biasa Anda lakukan dengan pasangan Anda dalam upaya “bikin hidup lebih hidup”? Ada yang mau berbagi resep?

 

Tuhan Yesus memberkati.

 

Sola Gratia

__________________

 

 

 

Sola Gratia

rio@poenya's picture

Last Kiss juga ada di Indonesia

Versi lain di Indonesia juga ada, dan selalu di awali dengan kata "jenuh", itu alasan semua orang kalo ditanya kenapa selingkuh dan kenapa membuat kekeliruan. Di Indonesia khususnya Jakarta, hal yang paling rentan dalam berkomunitas aktif adalah terjadinya perselingkuhan...entah dikantor, kampus, sekolah bahkan yang paling heboh di Gereja antara singer dan pemain musik atau antara pendeta dengan pendoa syafaatnya dan itu memang terjadi tapi bukan karena ada "ketakutan" bahwa manusia tersebut tidak bisa bebas. Kadang...bukan jaminan bahwa dengan adanya saran-saran 'date' ke-2 atau hanymon ke-2 membuat hubungan tidak jenuh, karena sebelumnya sudah ada masalah yang mengakar yang tidak pernah diselesaikan hingga menjadi benalu dalam hubungan dengan orang yang kita sayangi. Tapi tetap aja kata "jenuh" tidak bisa lepas begitu saja. Last Kiss atau ciuman terakhir....ini seperti berbicara hubungan ini hanya sampai disini, tapi begitu udah terjadi perpisahan semuanya baru tersadar...apakah aku sudah mengambil keputusan yang benar atau aku salah mengambil keputusan. Tapi penyesalan selalu datang terakhir. Bagi saya, komunikasi adalah yang terpenting dalam sebuah hubungan karena tidak mungkin diam dan aktif bisa selaras...tetap dibutuhkan kerja sama yang yahud. Sebenarnya beruntunglah anda-anda yang menikah dengan seiman karena selalu ada pengajaran pra-nikah sebelum anda nikah, ini dimaksudkan supaya anda tidak salah memilih pasangan dan tidak jenuh apabila udah menikah. So..keep your love for anything, jangan gegabah dan jangan main api apa bila kejenuhan itu datang. Bagi yang punya iman tetap berdoa, minta pimpinan Tuhan dan hikmat-Nya supaya tidak salah langkah tapi bagi yang setengah beriman...berpikirlah sebanyak mungkin untuk mengambil keputusan yang salah menurut anda. Love From Jesus.....
mercy's picture

penyesalan seumur hidup

Dear rio@poenya,

Thanks sdh berbagi saran,

Hal lain yg saya dapat melalui film tersebut adalah bahwa satu kali berbuat, maka akan disesali seumur hidup. Untuk itu, saya setuju saran Anda untuk berfikir banyak sebelum mengambil keputusan yg salah.

Terima kasih juga untuk masukan Anda mengenai pentingnya komunikasi serta keterbukaan dalam sebuah hubungan.

Tuhan Yesus memberkati

 

Sola Gratia

__________________

 

 

 

Sola Gratia

jesusfreaks's picture

Antidot BAHUGEL

Dear sister, Ditempatmu skr kayaknya banyak kisah last kiss ya? Untuk menghindari kejenuhan, selingkuh, atau bahugel memang gak gampang. Yg gw lakukan memahami tujuan hidup, mencari makna hidup. Yaitu menyembah BAPA dalam Roh Kudus dan Yesus Kristus. Untuk bisa menyembah seperti itu, salah satu atributnya adalah KEKUDUSAN HIDUP. Sesudah gw memahami hal tersebut, maka selanjutnya gw mengajak istri gw untuk memahaminya juga.

Jesus Freaks,

"Live X4J, die as a martyr"

__________________

Jesus Freaks,

"Live X4J, Die As A Martyr"

-SEMBAHLAH BAPA DALAM ROH KUDUS & DALAM YESUS KRISTUS- 

mercy's picture

sedih dan waspada

Dear JF,

Thanks buat masukannya.

Sedih memang, karena didaerah sini relatif tinggi persoalan "having affair" dan tang sejenisnya. Setidaknya, hal itu bisa dilihat dari berita-berita di media dan cerita dari orang-orang yg saya kenal.

Perlu waspada karena saya menyadari saya juga nggak kebal dosa.

Saya setuju dengan masukan Anda, karena ketika kita mengerti tujuan hidup kita yang benar, yaitu bahwa KITA HIDUP UNTUK DIA, maka itu akan membuat kita fokus dan memotivasi kita untuk belajar mengasihiNya lebih lagi.

Tuhan Yesus memberkati.

 

Sola Gratia

__________________

 

 

 

Sola Gratia

Priska's picture

Wah, gimana ya..

Hi Sist... Aku sih belum berkeluarga, jadi ndak tau gimana mensiasatinya. he he he... Tapi aku pernah melihat seorang temanku yang sudah berpacaran hampir 5 th. Belakangan, ketika mereka mau menentukan keputusan untuk berlanjut ke pernikahan, justru malahan bubar... Itu dia yang mungkin juga jadi ketakutan ya. Masih ingin bebas dan tidak ingin terikat dalam suatu komitmen dengan orang lain. Wedew... gimana ya alau aku menikah suatu hari nanti... :) "I can do all things through Christ who strengthen me"
__________________

"I can do all things through Christ who strengthen me"

mercy's picture

Priska, ada upaya yang sungguh-sungguh

Dear Priska atau lebih OK kalau "Dear Damar",

Thanks buat commentnya,

Kalau belum siap, jangan dulu berumah tangga adalah masukan yg baik yg sering kita dengar. Namun, apa indikasi bahwa kita sudah siap berumah tangga, itu yang mungkin tidak mudah memastikannya.

Disamping berdoa minta pertolongan dan kekuatan dari Tuhan, menurut saya, haruslah ada upaya yang sungguh-sungguh dari kedua pihak (suami dan istri) untuk mensiasatinya.

Btw, kalau Priska nikah nanti, jangan lupa undangan sekaligus tiketnya ya, soalnya saya ada di sulawesi he he he.

Tuhan Yesus memberkati

 

Sola Gratia

__________________

 

 

 

Sola Gratia