Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

MANUSIA, ANJING, DAN BERKAT TUHAN

akhung's picture

Dog and Master

  • Ketika anjing melihat tuannya datang, dia akan begitu bersukacita dan segera menyambut tuannya. Sedangkan manusia, ketika melihat BERKAT TUHAN datang, akan menyambutnya dengan sukacita, lalu dengan segera melupakan TUHAN.

  • Berkat (makanan) membuat anjing makin mengasihi tuannya. Sedangkan berkat, membuat manusia bisa melupakan TUHAN.

  • Seekor anjing senang ketika dekat dengan tuannya. Sedangkan sebagian manusia hanya senang ketika dekat dengan berkat TUHAN.

  • Walaupun makanan yang diberikan tuannya tidak enak, anjing itu tetap setia, dan tetap menyambut tuannya yang pulang dengan bersukacita. Sedangkan manusia, ketika berkat TUHAN tidak seperti yang dia inginkan, bisa langsung marah-marah dan meninggalkan TUHAN.

 

Ketika lulus, saya punya sejuta harapan. Yang paling dekat adalah harapan bisa memperoleh pekerjaan dengan gaji yang besar. Mungkin itu salah satu impian para fresh graduate. Saya coba-coba lamar, wawancara, dan diterima di sebuah perusahaan (perusahaan pertama saya dulu), tapi tawaran gaji yang saya terima tidak sesuai harapan saya. Setelah saya doakan, dan sharing dengan beberapa orang, saya yakin untuk tetap masuk, karena itu sesuai dengan bidang saya, dan saya bisa berkembang di sana.

Saya menikmati pekerjaan saya. Sayang sekali, saya tetap merasa kurang. Terlalu banyak waktu saya habiskan untuk mengeluh dan mengeluh. Akhirnya mengacaukan semuanya. Selama beberapa bulan saya sempat tidak menikmati pekerjaan saya. Terkadang saya protes sama TUHAN, meragukan bahwa TUHAN sedang memimpin saya.

Suatu saat saya sharing dengan seorang sahabat saya. Teman seangkatan saya (tapi lain jurusan). Dia orang yang sangat pintar dan berbakat. Saya sharing bahwa saya sulit sekali merasa bersyukur. Dia tertawa dan sharing ke saya, bahwa gaji dia lebih kecil. Tapi dia menyukai pekerjaannya, dia tahu TUHAN memimpin dia ke tempat itu, dan sama sekali tidak terlihat kekuatiran dalam dirinya. Dia bahkan bisa menyisihkan uangnya untuk memberi ke ladang pelayanan (diluar perpuluhan).

Saya akhirnya bertanya-tanya pada diri saya. Kenapa saya begitu kuatir? Kenapa saya begitu mudah meragukan TUHAN? Bukankah dulu saya memutuskan untuk masuk ke perusahaan ini saya sungguh-sungguh mendoakannya? Kenapa sulit untuk bersyukur? Dan saya mulai membangun kembali semangat saya. Saya teringat kata-kata salah seorang pembimbing rohani saya, kira-kira seperti ini

Jika kamu mampu memberikan 10, berikanlah 10, meskipun kamu hanya dihargai 6. Tuan yang baik akan bisa melihat itu. Kalau kamu hanya memberikan kemampuanmu sebesar penghargaan yang kamu terima, jangan berharap kamu mendapatkan lebih.

(Terinspirasi dari Kolose 3:23 : “Apapun juga yang kamu perbuat, perbuatlah itu dengan segenap hatimu, seperti untuk Tuhan, dan bukan untuk manusia”).

Saya belajar mempraktekan itu, dan ternyata, saya bisa menikmati banyak hal. Saya menikmati ketika hari demi hari pengetahuan dan skill saya bertambah. Saya menikmati untuk belajar hal-hal baru. Lama-kelamaan, perasaan selalu merasa tidak cukup itu hilang dengan sendirinya. Tentu saja penghargaan yang saya peroleh pun meningkat. Tapi saya jauh lebih bersukacita karena menyadari bahwa saya sedang memanfaatkan segala daya yang TUHAN anugerahkan.

Pulpen bisa dipakai untuk menulis, menggambar, bahkan bisa juga dipakai untuk memukul orang, menggaruk badan, hiasanpun bisa. Tapi kegunaan pulpen yang terbesar adalah ketika dia bisa berfungsi sesuai hakekatnya. Menulis. Talenta dan energi manusia bisa dipakai untuk melakukan hal-hal lain yang tidak berguna. Mengeluh, protes, dll. Tapi manusia akan lebih berbahagia ketika dia bisa menggunakan semua itu sesuai dengan tujuan talenta itu diciptakan. Disitulah seorang manusia berguna.

Saya teringat anjing saya dulu. Suatu saat makanannya habis. Akhirnya diberi makanan yang dia tidak suka. Awalnya dia hanya makan sedikit. Tapi ketika lapar dia makan juga. Tapi walupun demikian, dia tetap menyambut saya ketika saya pulang. Sambutannya tetap sama seperti sebelum-sebelumnya. Tidak ada yang berbeda. Dia tetap senang bermain-main dengan saya. Sedangkan manusia, ketika berkat TUHAN tidak sesuai yang diharapkan, malah mengeluh pada TUHAN, bahkan mungkin marah-marah sama TUHAN. Kadang kita perlu belajar dari teladan seekor anjing.

Ayat-ayat ini sangat-sangat menguatkan ketika kekuatiran mulai datang :

Matius 6:25-34

6:25 "Karena itu Aku berkata kepadamu: Janganlah kuatir akan hidupmu, akan apa yang hendak kamu makan atau minum, dan janganlah kuatir pula akan tubuhmu, akan apa yang hendak kamu pakai. Bukankah hidup itu lebih penting dari pada makanan dan tubuh itu lebih penting dari pada pakaian?

6:26 Pandanglah burung-burung di langit, yang tidak menabur dan tidak menuai dan tidak mengumpulkan bekal dalam lumbung, namun diberi makan oleh Bapamu yang di sorga. Bukankah kamu jauh melebihi burung-burung itu?

6:27 Siapakah di antara kamu yang karena kekuatirannya dapat menambahkan sehasta saja pada jalan hidupnya?

6:28 Dan mengapa kamu kuatir akan pakaian? Perhatikanlah bunga bakung di ladang, yang tumbuh tanpa bekerja dan tanpa memintal,

6:29 namun Aku berkata kepadamu: Salomo dalam segala kemegahannyapun tidak berpakaian seindah salah satu dari bunga itu.

6:30 Jadi jika demikian Allah mendandani rumput di ladang, yang hari ini ada dan besok dibuang ke dalam api, tidakkah Ia akan terlebih lagi mendandani kamu, hai orang yang kurang percaya?

6:31 Sebab itu janganlah kamu kuatir dan berkata: Apakah yang akan kami makan? Apakah yang akan kami minum? Apakah yang akan kami pakai?

6:32 Semua itu dicari bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah. Akan tetapi Bapamu yang di sorga tahu, bahwa kamu memerlukan semuanya itu.

6:33 Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu.

6:34 Sebab itu janganlah kamu kuatir akan hari besok, karena hari besok mempunyai kesusahannya sendiri. Kesusahan sehari cukuplah untuk sehari."

 God Bless u all.. semoga bisa jadi berkat..

Akhung Berithel Ina

__________________

 

Kita tidak bisa selalu memiliki apa yang kita sukai, tapi kita bisa belajar menyukai dan mensyukuri apa yang kita miliki

smile's picture

Akhung, karena APEL

Akhung menulis :

Ketika anjing melihat tuannya datang, dia akan begitu bersukacita dan segera menyambut tuannya. Sedangkan manusia, ketika melihat BERKAT TUHAN datang, akan menyambutnya dengan sukacita, lalu dengan segera melupakan TUHAN.

Berkat (makanan) membuat anjing makin mengasihi tuannya. Sedangkan berkat, membuat manusia bisa melupakan TUHAN.

Seekor anjing senang ketika dekat dengan tuannya. Sedangkan sebagian manusia hanya senang ketika dekat dengan berkat TUHAN.

Walaupun makanan yang diberikan tuannya tidak enak, anjing itu tetap setia, dan tetap menyambut tuannya yang pulang dengan bersukacita. Sedangkan manusia, ketika berkat TUHAN tidak seperti yang dia inginkan, bisa langsung marah-marah dan meninggalkan TUHAN.


 Dear Bro.... Apakah anda tahu kenapa manusia yang justru lebih sempurna daripada anjing, bisa berlaku lebih rendah dari anjing????

Jawaban nya...karena APEL

 

smile Ö and smileÖ, coz The WoRLd WiLL Be BeauTifuL WiTH OuR smile

 

__________________

"I love You Christ, even though sometimes I do not like Christians who do not like You include me, but because you love me, so I also love them"

akhung's picture

@smile : Anjing suka apel ga ya??


Kamu benar... gara-gara buah itu.. btw anjing kalo dikasih makan apel jadi apa ya dia???

Jesus Bless U

Akhung Berithel

Kita tidak bisa selalu memiliki apa yang kita sukai, tapi kita bisa belajar menyukai dan mensyukuri apa yang kita miliki

__________________

 

Kita tidak bisa selalu memiliki apa yang kita sukai, tapi kita bisa belajar menyukai dan mensyukuri apa yang kita miliki

kardi's picture

@akhung, selain belajar dari anjing,juga belajar dari semut.

@ akhung, selain belajar dari anjing tentang kesetiaan, juga belajar dari semut.

Memang kesetiaan seekor anjing kepada tuannya sudah menjadi cerita legenda, sampai kuburannya lebih mewah dari kebanyakan kuburan manusia.  Peri kemanusiaan sudah dikalahkan oleh peri kebinatangan akhir-akhir ini, mungkin karena manusia sudah melupakan jati dirinya, sedang binatang belajar terus untuk menemukan jati kebinatangannya ? ??

Si semut  yang kecil memberikan keteladanan dalam bekerja dan hemat menabung untuk masa yang akan datang. Saya sendiri belum dapat mencapai taraf seperti itu, karena saya lebih sering menghabiskan uang yang didapat untuk foya-foya, menyenangkan kedagingan sesaat saja dan seakan tidak peduli dengan masa yang akan datang. Mungkin karena  so pasti Tuhan mencukupi kebutuhan saya  kelak dan saya ada dalam rancanganNya senantiasa ??? Tapi saya mengamini hal itu.

FT pada akhir tulisanmu  menjadi berkat buat saya, dan saya akan renungkan dalam keheningan malam ini dengan hati tetap bersyukur kepada Yesus Tuhan.Apa yang menjadi kekurangan dalam hidup saya, Yesus Tuhan akan menambahkannya, apa yang menjadi kelemahan saya, Dia akan kuatkan. Amin, GBU

akhung's picture

@kardi: bersyukur itu menyenangkan

ketika melihat ciptaan TUHAN dengan karakteristiknya masing-masing, tidak ada kata lain selain kagum.. bahkan semut yang kecil dan sering diinjak bisa mengajarkan banyak hal pada manusia.. Mungkin saja TUHAN memang menciptakan mereka supaya manusia bisa belajar dari mereka...

ada satu quote yang bagus mengenai rasa syukur nih...

bukan kebahagiaan yang membuat kita bisa bersyukur, tapi rasa syukurlah yang membuat kita berbahagia

Jesus Bless U

Akhung Berithel

Kita tidak bisa selalu memiliki apa yang kita sukai, tapi kita bisa belajar menyukai dan mensyukuri apa yang kita miliki

__________________

 

Kita tidak bisa selalu memiliki apa yang kita sukai, tapi kita bisa belajar menyukai dan mensyukuri apa yang kita miliki

antisehat's picture

akhung: terkait DOG

kata temanku, beternak anjing menguntungkan,

dia beternak anjing Golden,

sekali saja anjing tsb beranak, sudah balik modal

namun kudu hobby, sebab seekor anjing yang beranak

ditempat penjualnya, belum tentu beranak ditempat kita, katanya...

 

 

___________________________ 

giVe tHank’s wiTh gReaTfull heArt

www.antisehat.com

 

smile's picture

akhung : Antisehat (AS) dan Ko Hai

Antisehat menulis :

kata temanku, beternak anjing menguntungkan,

dia beternak anjing Golden,

sekali saja anjing tsb beranak, sudah balik modal

namun kudu hobby, sebab seekor anjing yang beranak

ditempat penjualnya, belum tentu beranak ditempat kita, katanya...

 

Akhung....kalau masalah kesehatan dan obat obatan...tanya sama bro kita yang satu ini....pakarnya...antisehat..hehehehihihi..bukan promosi lho bro AS...

Jika yang diceritakan tenatang beternak anjing oleh antisehat, ada pakarnya juga disini dalam hal anjing...yaitu Ko Hai Hai....

Anda boleh langsung bertanya pada pakarnya...hehehehihihi..bukan promosi lho ko Hai....

 

smile Ö and smileÖ, coz The WoRLd WiLL Be BeauTifuL WiTH OuR smile

 

 

__________________

"I love You Christ, even though sometimes I do not like Christians who do not like You include me, but because you love me, so I also love them"

akhung's picture

Promosi Anjing to....

Haha... ternyata promosi...  ok2.. tenang aja.. ada apa2 aku tanya..

 

Jesus Bless U

Akhung Berithel

Kita tidak bisa selalu memiliki apa yang kita sukai, tapi kita bisa belajar menyukai dan mensyukuri apa yang kita miliki

__________________

 

Kita tidak bisa selalu memiliki apa yang kita sukai, tapi kita bisa belajar menyukai dan mensyukuri apa yang kita miliki

lentin's picture

bljr dr anjing

Iya, dlu aku punya anjing... pas liat org2 di rumah aja dia seneng, padahal blm tentu malah kita bwain makanan buat dia. Dia paling seneng duduk di pangkuan kita dan dielus-elus, dia bisa tenang bgt tidur.

Aku jg bisa denger gong2annya klo aku da mau nyampe rumah, dia da tau, walaupun aku masi jauh, aku bisa denger keras tp keliatan seneng bgt. Pas aku sampe garasi dia da disitu, sambil goyang2in ekornya terus. Aku yg udah capek, pas liat dia ky gtu rasanya jd seneng.

Iya ternyata kita bisa belajar dr hewan. Kita bisa liat apakah kita lebih rendah dr hewan.

Hewan aja bisa mengasihi tuannya dng tulus.