Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

Manusia Sebelum Adam

Ficky Kurniawidi's picture

 

Selama ini ada beberapa pertanyaan yang tidak terjawab ketika membaca Alkitab, misalnya seputar kitab Kejadian sehingga membuat orang enggan membaca Alkitab. Sebagai contoh adalah pertanyan mengenai siapa yang menjadi istri Kain. Ataupun pertanyaan mengenai Adam. Alkitab menunjukkan bahwa Adam sebagai manusia pertama diciptakan sekitar 6000 tahun yang lalu. Sedangkan ilmu pengetahuan menunjukkan akan adanya kehidupan atau fosil manusia di masa sebelum 6000 tahun yang lalu, yakni puluhan ribu atau bahkan jutaan tahun yang lalu. Karena hal demikian, Alkitab dipandang bertentangan dengan fakta yang ada. Maka Alkitab dianggap dongeng. Ceritera mengenai Adam dan Hawa jatuh ke dalam dosa dianggap dongeng. Sehingga kematian Yesus Kristus di kayu salib sebagai penebusan atas dosa manusia, karena Adam mula-mula jatuh ke dalam dosa, juga adalah dianggap korban dongeng. Apakah benar demikian? Alkitab mengajarkan kepada kita tentang sikap menerima Firman Tuhan seperti sikap orang-orang di Berea. Dalam Kis.17:11–12 dikatakan bahwa:
 
Orang-orang Yahudi di kota itu lebih baik hatinya dari pada orang-orang Yahudi di Tesalonika, karena mereka menerima firman itu dengan segala kerelaan hati dan setiap hari mereka menyelidiki Kitab Suci untuk mengetahui, apakah semuanya itu benar demikian. Banyak di antara mereka yang menjadi percaya; juga tidak sedikit di antara perempuan-perempuan terkemuka dan laki-laki Yunani.
 
Sebenarnya melalui Alkitab dengan jelas dapat kita ketahui adanya manusia sebelum Adam. Manusia ini hidup di muka bumi sebagai manusia tanpa roh, hanya terdiri dari tubuh dan jiwa saja seperti binatang yang juga hanya terdiri dari tubuh dan jiwa. Mengenai manusia tanpa roh ini akan kita selidiki apakah benar demikian melalui Alkitab, khususnya kitab Kejadian.
                Di dalam kitab Kejadian Allah menciptakan manusia di hari keenam seperti tertulis dalam Kej.1:26–31:
 
Berfirmanlah Allah: "Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi." Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka. Allah memberkati mereka, lalu Allah berfirman kepada mereka: "Beranakcuculah dan bertambah banyak; penuhilah bumi dan taklukkanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas segala binatang yang merayap di bumi." Berfirmanlah Allah: "Lihatlah, Aku memberikan kepadamu segala tumbuh-tumbuhan yang berbiji di seluruh bumi dan segala pohon-pohonan yang buahnya berbiji; itulah akan menjadi makananmu. Tetapi kepada segala binatang di bumi dan segala burung di udara dan segala yang merayap di bumi, yang bernyawa, Kuberikan segala tumbuh-tumbuhan hijau menjadi makanannya." Dan jadilah demikian. Maka Allah melihat segala yang dijadikan-Nya itu, sungguh amat baik. Jadilah petang dan jadilah pagi, itulah hari keenam.
 
                Dari ayat 26 dan 27 kita ketahui bahwa manusia diciptakan sekaligus laki–laki dan perempuan, tidak hanya satu orang saja. Kata laki–laki dan perempuan di ayat ini menurut bahasa aslinya adalah Zakar dan Nekeba, yang berarti jantan dan betina. Di dalam Alkitab bahasa Inggris, kata Zakar dan Nekeba ini ditulis sebagai male dan female baik dalam Kej.6:19, Kej.7:3, 7:99 maupun Kej.1:27, sedangkan pada umumnya untuk kata laki–laki dan perempuan dalam Alkitab bahasa Inggris menggunakan kata man dan women. Maka penciptaan manusia pada Kej.1:26–27 ini adalah seperti pada penciptaan binatang-binatang, jantan dan betina sekaligus dan tidak mempunyai roh, hanya tubuh dan jiwa saja.
               
Wayibraa' 'Elohiym 'et- haa'aadaam btsalmow btselem 'Elohiym baaraa' 'otow zaakaar uw nqeebaah baaraa' 'otaam (Kej.1:27)
 
Gam mee`owp hashaamayim shib`aah shib`aah zaakaar uw nqeebaah lchayowt zera` `al- pneey kaal- haa'aarets (Kej.7:3)
 
Manusia dalam Kej.1:26-27 ini tugasnya beranak cucu, berkuasa atas semua binatang (Kej.1:28). Makanan sumber hidup manusia Kej.1:26-27 ini adalah segala tumbuh–tumbuhan yang berbiji di seluruh bumi dan segala pohon-pohonan yang buahnya berbiji (Kej.1:29). Dari keturunan manusia Kej.1:26-27 yang tanpa roh ini, Allah memilih (menyeleksi) satu manusia yang terbaik, diberi nafas hidup sehingga manusia ini menjadi mahkluk yang hidup, diberiNya roh kepada manusia yang sudah terdiri dari tubuh dan jiwa ini. Hal ini terdapat dalam Kej.2:7. :
 
                And the LORD God formed man of the dust of the ground, and breathed into his nostrils the breath of spirit of life; and man became a living being.
               
Tuhan Allah menempatkan manusia Kej.2:7 ini di Taman Eden. Tugas manusia ini bukanlah hanya beranak cucu, bertambah banyak, memenuhi bumi, menaklukan dan berkuasa atas binatang–binatang, melainkan juga menjaga Taman Eden (Kej.2:15). Makanan sumber hidup manusia rohani ini bukanlah hanya tumbuh–tumbuhan berbiji dan berbuah saja seperti manusia tanpa roh. Roh memerlukan makanan rohani. Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap Firman yang keluar dari mulut Allah (Mat.4:4). Maka makanan rohani bagi manusia Kej.2:7 ini adalah Firman Tuhan. Pada Kej.2:16–17, lalu Tuhan Allah memberi perintah ini kepada manusia: “Semua pohon dalam taman ini boleh kau makan buahnya, sebab pada hari engkau memakannya, pastilah engkau mati.“ Perintah Allah bagi manusia ini memberi hidup bagi roh manusia, karena perintahNya adalah hidup yang kekal (Yoh.12: 50).
                Adam adalah manusia rohani pertama. Adam mendapat roh dengan cara dihembusi nafas hidup ke dalam hidungnya (bandingkan dgn Yoh.20:22) sedangkan binatang–binatang dan manusia tanpa roh (Kej.1:26-27) tidak dihembusi nafas hidup ini. Adam hasil seleksi dari keturunan manusia Kej.1:26-27, maka Adam mempunyai orang tua, tetapi Hawa tidak mempunyai orang tua. Hal ini dapat kita ketahui dari Kej.2:21–24:
 
                Lalu TUHAN Allah membuat manusia itu tidur nyenyak; ketika ia tidur, TUHAN Allah mengambil salah satu rusuk dari padanya, lalu menutup tempat itu dengan daging. Dan dari rusuk yang diambil TUHAN Allah dari manusia itu, dibangun-Nyalah seorang perempuan, lalu dibawa-Nya kepada manusia itu. Lalu berkatalah manusia itu: "Inilah dia, tulang dari tulangku dan daging dari dagingku. Ia akan dinamai perempuan, sebab ia diambil dari laki-laki." Sebab itu seorang laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya menjadi satu daging.
 
                Adam meninggalkan ayah ibunya, namun Hawa tidak, karena Hawa tidak memiliki orang tua, Hawa dibentuk dari tulang rusuk Adam. Sedangkan Adam adalah manusia Kej.1:26 - 27 yang diberi roh. Jadi ada kemungkinan ada dua macam manusia. Ketika Kain dihukum Tuhan, dibuang sebagai pelarian dan pengembara di bumi, ia takut dibunuh oleh barang siapa yang bertemu dengan dia (Kej.4:8–16).
 
                Kata Kain kepada Habel, adiknya: "Marilah kita pergi ke padang." Ketika mereka ada di padang, tiba-tiba Kain memukul Habel, adiknya itu, lalu membunuh dia. Firman TUHAN kepada Kain: "Di mana Habel, adikmu itu?" Jawabnya: "Aku tidak tahu! Apakah aku penjaga adikku?" Firman-Nya: "Apakah yang telah kauperbuat ini? Darah adikmu itu berteriak kepada-Ku dari tanah. Maka sekarang, terkutuklah engkau, terbuang jauh dari tanah yang mengangakan mulutnya untuk menerima darah adikmu itu dari tanganmu. Apabila engkau mengusahakan tanah itu, maka tanah itu tidak akan memberikan hasil sepenuhnya lagi kepadamu; engkau menjadi seorang pelarian dan pengembara di bumi." Kata Kain kepada TUHAN: "Hukumanku itu lebih besar dari pada yang dapat kutanggung. Engkau menghalau aku sekarang dari tanah ini dan aku akan tersembunyi dari hadapan-Mu, seorang pelarian dan pengembara di bumi; maka barangsiapa yang akan bertemu dengan aku, tentulah akan membunuh aku." Firman TUHAN kepadanya: "Sekali-kali tidak! Barangsiapa yang membunuh Kain akan dibalaskan kepadanya tujuh kali lipat." Kemudian TUHAN menaruh tanda pada Kain, supaya ia jangan dibunuh oleh barangsiapapun yang bertemu dengan dia. Lalu Kain pergi dari hadapan TUHAN dan ia menetap di tanah Nod, di sebelah timur Eden.
                Jika tidak ada manusia lain sebelum Adam, maka setelah Kain membunuh Habel, yang tinggal adalah Adam, Hawa dan Kain sendiri. Namun dari ayat–ayat tersebut di atas kita tahu bahwa Kain takut dibunuh, dan Tuhan tidak menyatakan bahwa tidak ada orang lain, akan tetapi Tuhan menaruh tanda pada Kain agar ia tidak dibunuh. Berarti orang–orang tanpa roh yang sudah ada sejak sebelum Adam diberi nafas roh yang hidup, dapat menghakimi dan menghukum Kain. Mereka hidup dengan memiliki budaya, pengetahuan, dan hubungan sosial seperti halnya manusia zaman sekarang yang belum lahir baru. Hanya mereka tidak memiliki roh dari Allah seperti halnya orang-orang yang belum lahir baru. Alkitab membedakan antara anak-anak Allah dan anak-anak manusia. Hal ini dapat kita temukan dalam Kej.6:1–3 :
 
                Ketika manusia itu mulai bertambah banyak jumlahnya di muka bumi, dan bagi mereka lahir anak-anak perempuan, maka anak-anak Allah melihat, bahwa anak-anak perempuan manusia itu cantik-cantik, lalu mereka mengambil isteri dari antara perempuan-perempuan itu, siapa saja yang disukai mereka. Berfirmanlah TUHAN: "Roh-Ku tidak akan selama-lamanya tinggal di dalam manusia, karena manusia itu adalah daging, tetapi umurnya akan seratus dua puluh tahun saja."
 
                Menurut ayat–ayat ini, anak–anak Allah mengambil istri dari anak–anak manusia. Siapakah anak–anak Allah ini. Apakah mereka itu adalah malaikat? Tuhan Yesus berfirman bahwa malaikat tidak kawin dan dikawinkan (Mat.22:30). Anak–anak Allah ini adalah keturunan Adam, manusia yang mempunyai roh, sedangkan anak–anak manusia adalah manusia yang tidak mempunyai roh. Pada saat itu terjadi kawin campur antara keturunan Adam manusia (Kej.2:7) dengan manusia tanpa roh. TUHAN melihat bahwa hal ini adalah kejahatan, karena bertentangan dengan tujuan Tuhan dalam memberikan rohNya bagi manusia. Karena dari manusia rohani, Adam, TUHAN merencanakan untuk menurunkan keturunan Illahi, yakni Yesus Kristus. Akan tetapi dengan terjadinya kawin campur ini, keturunan dari perkawinan campuran ini tidak memiliki roh lagi, dan jika dibiarkan terus menerus akan berbahaya. Seperti kita ketahui 1 x 1 = 1, 1 x 0 = 0, 0 x 1 = 0, 0 x 0 = 0. Maka keturunan Adam yang memiliki roh akan habis jika dibiarkan terus menerus terjadi kawin campur dengan manusia tanpa roh. Manusia tanpa roh ini dalam bahasa Ibraninya adalah Nephilim, dan semua telah habis binasa ketika terjadi peristiwa air bah pada zaman Nuh. Kata Nephilim ini dapat kita temukan dalam alkitab bahasa Inggris, khususnya New International Version, pada Kej.6:4.
 
                The Nephilim were on the earth in those days and also afterwards – when the Sons of God went to the daughters of men and had children by them. They were the heroes of old, men of renown. (Genesis 6:4).
 
                Nephilim menurut The New King James Version – Reference Bible dapat berarti fallen ones (unselection) atau mighty ones. Fallen ones berarti “yang gugur“ (tidak terpilih). Manusia dari Kej.1:27 disebut sebagai “yang gugur“. Karena setelah Adam dipilih (diseleksi) untuk mendapat roh dengan dihembusi nafas hidup, maka manusia–manusia lain yang tidak terpilih disebut sebagai nephilim / yang gugur. Nephilim dapat berarti juga mighty ones, karena manusia tanpa roh ini tidak mempunyai takut akan Tuhan. Mereka gagah berani dalam memperjuangkan hidupnya, baik berburu, membunuh binatang, bahkan berjuang terhadap sesama manusia. Kata mighty ones ini diterjemahkan dalam Alkitab bahasa Indonesia sebagai orang–orang raksasa.
                Kehidupan sex manusia nephilim ini, berdasarkan naluri, seperti binatang. Mereka bersetubuh hanya pada saat musim kawin. Hal ini berbeda dengan keturunan Adam yang disebut anak–anak Allah dalam Kejadian pasal 6. Keturunan Adam dapat berhubungan sex tanpa musim kawin karena manusia rohani ini diciptakan sebagai berikut: Hawa diambil dari tulang rusuk Adam, maka kapan saja manusia rohani ini ingin bersatu , tidak seperti manusia nephilim yang menunggu musim kawin. Maka pada Kej.6:1–2 anak–anak Allah yang mengambil inisiatif untuk mengambil anak–anak manusia sebagai istri mereka, dan bukan sebaliknya.
                Jika kita melihat Keturunan Adam dalam Kejadian 5, nama Kain dan keturunannya tidak lagi dicantumkan, melainkan terpisah di Kej.4:17-22. Hal ini juga menunjukkan bahwa adanya pemisahan antara manusia roh dan manusia tanpa roh yaitu keturunan Kain. Keturunan Kain tidak mempunyai roh karena istri Kain juga adalah manusia tanpa roh (nephilim), bukan keturunan Adam. Bahkan perhatikan juga Kej.5:1-3
Inilah daftar keturunan Adam. Pada waktu manusia itu diciptakan oleh Allah, dibuat-Nyalah dia menurut rupa Allah; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka. Ia memberkati mereka dan memberikan nama "Manusia" kepada mereka, pada waktu mereka diciptakan. Setelah Adam hidup seratus tiga puluh tahun, ia memperanakkan seorang laki-laki menurut rupa dan gambarnya, lalu memberi nama Set kepadanya.
                Sebelum Adam, manusia hanya dinamakan “Manusia”, belum memiliki nama satu persatu seperti halnya mahkluk ciptaan yang lain juga tidak mempunyai nama. Allah menciptakan “sapi”, “ayam”, “anjing”, “gajah”, tanpa memiliki nama sendiri-sendiri. Akan tetapi kemudian setelah satu manusia dipilih, diberi nafas roh yang hidup, ditempatkan di taman Eden, dinamakan Adam. Setelah itu baru ada nama-nama manusia secara spesifik.
Kata yang digunakan dalam penciptaan manusia dalam Kej.1:27 adalah CREATE (ingat creation), diciptakan dari yang belum ada. Tetapi dalam Kej.2:7 digunakan kata FORM (ingat kata formation) yang berarti dibentuk dari yang sudah ada.
 
So God created man in His own image; in the image of God He created him; male and female He created them. (Genesis 1:27)
 
And the LORD God formed man of the dust of the ground, and breathed into his nostrils the breath of life; and man became a living being. (Genesis 2:7)
 
Perhatikanlah juga perubahan penulisan akan Allah. Sebelum Allah menghembuskan nafas roh yang hidup dalam Kej.2:7, penulisan dalam Alkitab hanya ditulis Elohim (Allah) sebagai Allah Pencipta. Setelah Adam diberi nafas roh yang hidup samapai masa manusia belum jatuh dosa, Alkitab memakai kata YHWH Elohim (TUHAN Allah), sebagai Allah yang disegani. Tetapi setelah manusia jatuh dosa, sejak Kej.4 tidak lagi ditulis demikian tetapi hanya YHWH (TUHAN) saja sebagai Allah yang ditakuti. Sekarang DIA sudah datang sebagai Allah yang menyelamatkan umatNya, yaitu kita kenal melalui penulisan dalam Perjanjian Baru sebagai Yesus Kristus. Dialah Allah yang benar dan hidup yang kekal (1Yoh.5:20). Dari fosil-fosil pun dapat kita ketahui, sebelum Adam, sebelum 6000 tahun yang lalu sudah ada manusia di muka bumi ini. Dengan demikian jelaslah bagi kita bahwa Alkitab adalah jawaban bagi segalanya.
Apa bedanya antara iman dan pengetahuan? Iman adalah mengenai Pencipta, sedangkan pengetahuan adalah mengenai ciptaan. Iman kita kepada Yesus mutlak tidak boleh salah, karena berkaitan dengan hidup kekal. Jika kita beriman kepada ciptaan, jelas salah! Pasti binasa. Pengetahuan bisa salah dan tidak berkaitan dengan hidup kekal, hanya berkaitan dengan hidup kita di bumi. Sebelum abad 15 bumi diyakini datar, bukan bulat. Bahkan gereja memberi sanksi kepada mereka yang menyatakan bumi adalah bulat. Colombus menemukan benua Amerika karena berusaha membuktikan bahwa bumi adalah bulat. Tetapi Alkitab sudah menyatakan bahwa bumi bulat, jauh sebelum Yesus Kristus lahir di bumi. Hal ini dapat kita lihat pada Yes.40:22, yang mengatakan bahwa : Dia yang bertakhta di atas bulatan bumi. Setiap orang yang percaya dan menerima bahwa Yesus adalah Tuhan dan Juruselamat, pasti diselamatkan, sekalipun tidak mengetahui bahwa bumi itu bulat. Ini adalah iman kepada Allah Pencipta. Sedangkan sebaliknya, jika orang mengetahui bahwa bumi itu bulat tetapi tidak mau percaya dan tidak mau menerima bahwa Yesus adalah Tuhan dan Juruselamat, secara pengetahuan akan ciptaan adalah benar, namun tidak memiliki iman kepada Allah yang benar (1Yoh.5:20).  
Demikian halnya tentang pandangan di atas, bukanlah tentang iman kepada akan Allah pencipta melainkan hanyalah pengetahuan kita tentang ciptaan. Intinya adalah bahwa Alkitab kita sebenarnya menjawab segala hal yang ada di dalam kehidupan kita termasuk masa pra-sejarah yang diketahui terjadi lebih dari 6000 tahun yang lalu, jauh sebelum jaman Adam dan Hawa. Adanya manusia sebelum Adam yang hidup sebelum dihembusi nafas roh yang hidup, sebenarnya membuka wawasan akan adanya masa sebelum Adam yang rentang waktunya bisa sangat panjang. Tetapi dari Alkitab kita bisa menghitung bahwa sejak Adam sampai Abraham adalah sekitar 2000 tahun. Sejak Abraham sampai Yesus Kristus adalah sekitar 2000 tahun. Dan dari Yesus Kristus ke masa sekarang ini adalah sekitar 2000 tahun. Maka Adam dipilih Allah sekitar 6000 tahun yang lalu, dihembuskan nafas roh yang hidup sehingga manusia menjadi mahkluk roh yang hidup. Inilah masa sejarah manusia yang mulai memiliki roh dan memiliki nama pribadi satu persatu. Nama inilah yang akan dicatat dalam kitab kehidupan.
GLEN L. ARCHER : Introduction to the Old Testament
matahari's picture

Dibentuk dari debu tanah...

Artikel yang bagus... tapi mohon agar dijelaskan di Kej 2:7

ketika itulah TUHAN Allah membentuk manusia itu dari debu tanah dan menghembuskan nafas hidup ke dalam hidungnya; demikianlah manusia itu menjadi makhluk yang hidup.

 

 

 

Kalau saya perhatikan disitu, kurang cocok dng uraian anda bahwa Adam adalah manusia hasil seleksi alias yg dipilih Allah dari sekian banyak manusia tanpa roh.  Di ayat diatas jelas sekali bahwa Adam diciptakan dengan cara "dibentuk" sendiri oleh Allah dari debu tanah.  Jadi bukan dipilih dari orang2 yg sudah ada.

Tentunya konteks penciptaan dari debu tanah ini bukan untuk manusia di Kej 1:27, karena kalo debu tanah ini untuk Kej 1:27 maka teori anda diatas menjadi gugur.

Jadi mohon penjelasannya... terimakasih.

ferdyn's picture

Menurut Alkitab, Manusia Pertama bukan Adam saja?

Perhatikan kisah di ayat berikut ini:

"Lalu Kain pergi dari hadapan TUHAN dan ia menetap di tanah Nod, di sebelah timur Eden". (Kejadian 4:16)


"...dan IA MENETAP DITANAH NOD, DI SEBELAH TIMUR EDEN..."

Itu berarti Kain meninggalkan Adam dan Hawa dan dan PERGI JAUH KE TANAH NOD.

Kita ingat, bahwa manusia saat itu tinggal TIGA karena Habel telah mati. (ADAM, HAWA, dan KAIN).

Ayat selanjutnya yang membingungkan:

"Kain bersetubuh dengan ISTERINYA dan mengandunglah PEREMPUAN itu, lalu melahirkan Henokh; kemudian Kain mendirikan suatu kota dan dinamainya kota itu Henokh, menurut nama anaknya". (Kejadian 4:17)

 

Kesimpulan:

Setelah Kain menetap di tanah Nod, baru ia bertemu isterinya; atau

Isterinya/perempuan ini jelas bertemu Kain di tanah Nod.

Pertanyaan:

Isterinya/Perempuan ini dari mana datangnya? Kok tiba2 nongol di sana ya?

Ada yang bilang, isterinya adalah anak Adam juga. Lho, kok tidak diceritakan? Sedangkan Set (anak Adam yang nomor tiga) diceritakan di Ayat 25.

"Adam bersetubuh pula dengan isterinya, lalu perempuan itu melahirkan seorang anak laki-laki dan menamainya Set, sebab katanya: "Allah telah mengaruniakan kepadaku anak yang lain sebagai ganti Habel; sebab Kain telah membunuhnya." (Kejadian 4:25)

Nah, looo...

 

 

 

 

sandman's picture

@Ferdyn...

Saya beri clue aja yah, benang merahnya, "ANUGRAH KESELAMATAN"

 

Karena kita sungguh berharga bagi-Nya dan Dia mengasihi kita.

__________________