Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

Mati Ketawa ala Penyintas Gempa (1)

Purnawan Kristanto's picture

1. Tidak Retak

Setelah gempa besar, biasanya ada gempa susulan. Jika terjadi gempa susulan, di kalangan pengungsi muncul kelakar demikian:

Warga I: "Bagaimana keadaan rumahmu setelah gempa tadi?"Warga II: "Tidak ada retaknya sama sekali."Warga I: "Hebat dong! Apakah rumahmu tahan gempa?"

 Warga II:"Bagaimana bisa retak, lha wong temboknya saja sudah tidak ada.”

 

  2. Halaman Berkeramik

Seorang relawan di posko kemanusiaan sedang ngobrol dengan salah satu warga yang rumahnya roboh.Relawan: "Warga di sini lebih hebat dari penduduk di kota."Warga: "Mengapa Anda bisa berkata begitu?"Relawan: "Soalnya kalaui di sini, halaman rumahnya saja dilapisi keramik" (sambil menunjuk bekas lantai rumah)  

 

3. Budaya Suap

Seorang warga desa mendatangi posko. Kepada pelaksana rekonstruksi dia mengutarakan maksudnya supaya dapat menerima bantuan pembangunan satu unit lagi untuk anaknya.Koordinator proyek menolak permintaannya karena menurut peraturan, anaknya tidak berhak menerima bantuan.

Bapak itu tidak putus asa. Dengan terang-terangan dia menawarkan sejumlah uang untuk sang Koordinator itu.Dengan kata lain dia berusaha menyuap. Tapi sekali lagi, permintaan itu ditolak dengan tegas.

Kalau dipikir-pikir, lucu juga kejadian itu. Namanya juga bantuan, tanpa diiming-imingi dengan uang pun sebenarnya bantuan akan diberikan jikalau dia memang berhak menerimanya. Nah, kalau penyintas menawarkan uang kepada pemberi bantuan, berarti logikanya sudah terbalik-balik.

 © Purnawan Kristanto (relawan tim Gerakan Kemanusiaan Indonesia di Klaten)Penyintas=orang yang selamat dari musibah

__________________

------------

Communicating good news in good ways