Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

Mengungkap Misteri di Alam Bawah Sadar (3)

KEN's picture

...

Ketika siuman, aku melihat matahari senja menyinari ruangan menembus jendela kamar tempat saya dibaringkan, sinar itu menyilaukan mataku, seolah-olah aku seperti baru terbangun dari tidur yang panjang. Di kepalaku sebelah kiri, begitu terasa darah yang dikeluarkan itu mengalir melalui selang yang dipasangkan di kepalaku. "Ma, tolong tutupkan gerai jendela itu, sinarnya terang sekali, aku tidak bisa melihat", kataku kepada ibuku yang sedang menjagaku.

Dokter dan suster pun berdatangan untuk mengecek keadaanku, seraya mengatakan kepadaku dengan bahasa Melayu seadanya, "cepat sembuh ya", katanya. Kemudian dokter bercakap-cakap dengan ibuku dan aku mendengar percakapan mereka dengan bahasa Melayu sang dokter yang seadanya, bahwa batok kepalaku dibor kira-kira 1 inci untuk ukuran selang saja, supaya darah yang membeku di kepalaku itu bisa dikeluarkan dan kemudian sang dokter juga mengatakan bahwa dalam waktu yang telah ditentukan akan mencabut selang itu dan memasangkan batok buatan yang telah dibor itu, ketika aku mendengar hal itu, aku langsung merinding membayangkan bahwa batok kepalaku seperti sebuah benda mati yang bisa dibongkar pasang seenaknya begitu saja, "uh, kapan ini semua berakhir?", aku mengeluh.

Tibalah waktunya, selang dikepalaku dicabut begitu saja, dan aku melihat tangan sang dokter bekerja aktif dan memang seperti yang beliau katakan, aku merasakan dia memasangkan sesuatu di kepalaku dan terakhir tidak lupa dia juga seperti memasangkan kawat lunak seperti "stepless", kira-kira ada 40 buah kawat lunak itu dan memasangkannya seperti memasangkan "stepless" yang biasa kita pakai untuk men "stepless" kertas itu, dipasangkannyalah pada kulit kepalaku yang disobek waktu pengoperasian dengan maksud ditempelkan kembali seperti semula, tapi aku tidak merasa sakit, karna kepalaku bagian kiri telah dibius.

Beberapa hari setelah itu, dokter kembali menjengukku seraya bercakap-cakap dengan ibuku, dia mengatakan bahwa dia sangat heran dengan fisikku yang begitu kuat, seolah-olah bisa melawan kematian, karna menurut analisanya sebagai dokter, aku sepantasnya sudah divonis mati dengan kondisi demikian. Ibuku dan dokter langsung menatapku, dan ibuku saat itu juga langsung menangis, menurutku, ibuku juga tidak akan menyangka hal itu bisa terjadi, aku melihat ibuku juga menunjukkan sikap orang keheranan dan kebingungan.

Setelah lama bercakap, kami juga sempat bersenda gurau dengan sang dokter untuk beberapa saat, hingga suatu ketika dokter berkata akan mengurangi biaya pengoperasian, aku dan ibuku begitu senang mendengarnya, aku pikir dengan kejadian ini, dokter telah merasakan sesuatu yang di luar nalarnya dan juga menyentuh hatinya yang membuatnya tercengang sebagai dokter dan mungkin dia juga ingin mengungkapkan rasa simpati dan ketakjubannya dengan kejadian ini sebagai hadiah buat kami? Buat Tuhan? Jika beliau berTuhan?

Setelah 3 minggu berlalu, kawat lunak yang telah terpasang di kepalaku dibuka satu-persatu dan kami pun sudah diperbolehkan pulang oleh dokter dan diberi status rawat jalan.

 

 

Rusdy's picture

Kaki Lemez

Duh, cerita bor2an sama stapless bikin kaki lemezz nih. Masih ada bekasnya?
KEN's picture

@Rusdy

Bekas operasi gak bakal ilang deh kayaknya bro... Yah, apalagi saya yang mengalaminya.. ngeri... tapi mau gimana lagi... tapi setelah melewati kisah itu lega rasanya hehehehe....

>>>=GOD=LOVE=YOU=>>