Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

MENUNGGU

clara_anita's picture

Aku benci menunggu...
Karena menunggu membuatku diam terpaku...
Menunggu membuatku lumpuh dan layu...
Menunggu bagaikan sebuah perjalanan tanpa tahu arah dituju...

Aku benci menanti...
Karena penantian berarti...
Menginsyafi bahwa waktu terus berlari...
Sementara tubuh harus tetap diam berdiri...
Memiliki sayap-sayap mimpi tuk terbang tinggi...
dengan kaki terbenam di bumi...

Dan saat ini aku harus menikmati dan menghayati
Arti sebuah "menanti"

Aku marah dan tidak mengerti
Aku meronta dan merintih
Aku menyerah dan tidak peduli
Aku sakit dan menangis pilu
dan akhirnya aku kembali pada-Mu

Atau...

Apa sebenarnya Engkaulah yang datang menghampiriku?
Apa selama penantian yang terasa lama  dan tak bertepi ini,
Kau sebenarnya ada di sini bersamaku?
Apa sebenarnya saat aku menangisi ketakberdayaanku,
Kau tengah membentukku tuk jalani jalan yang telah Kau siapkan untukku?

Benarkah Tuhan?
Dan sekali lagi air mata itu menggenang....
Saat kata "ya"-Mu dalam benakku menggema dan terus terngiang

Pengunjung's picture

Puisinya Bagus

Puisinya bagus ...
Bin Nun's picture

terus tunggu...

Kau akan terus menunggu...

kita akan terus menunggu...

sampai DIA yakin...

bahwa kita benar-benar siap

menerimanya...

BIG GBU!

Waskita's picture

Ternyata, menunggu jauh

Ternyata, menunggu jauh lebih melelahkan dibanding tak kala kita berlari. Siapa sangka menunggu ternyata membutuhkan energi sebesar itu yah ...

We wait ... we are  not in hurry 

__________________

kalau saya tida ada di rumah, cari saya di sini

dennis santoso a.k.a nis's picture

menunggu

setuju, "menunggu" jauh lebih susah daripada "berlari".

ini bukan konsep baru. tokoh2 jaman dulu seperti brother lawrence dan madame guyon dalam usaha mereka untuk bersahabat dengan Tuhan telah menemukan "masalah" ini.

"masalah" sudah ditemukan, sialnya ga ada "jalan keluar instant" nya. ikut Tuhan emang kadang2 repot deh, hehehe ...

clara_anita's picture

mungkin nggak ya . . .

memang konsep "menunggu" itu melelahkan,

mungkin nggak ya kita menunggu sambil berlari. . ..

 

soalnya saya sedang melakukan itu sekarang . . .

 

any comment???

dennis santoso a.k.a nis's picture

menunggu bukan berarti diam saja

"mungkin nggak ya kita menunggu sambil berlari. . .."

secara fisika hal ini sangat mungkin, bahkan di banyak kasus itulah yang terjadi.

ketika mobil berjalan ke depan dan mengerem, sebenarnya ada daya yang "melawan". kalo masih inget, di soal2 fisika anak SMP, daya ini digambarkan sebagai daya yang berlawanan dengan arah jalan si mobil.

pada dunia nyata hal ini akan kita alami ketika nyetir mobil dan berhenti di jalan yang menanjak. ada dua cara supaya mobil tidak mundur. mau pake rem tangan atau dengan "setengah kopling". contoh di atas terjadi bila kita memilih alternatif kedua, "setengah kopling".

ketika "setengah kopling", kita harus menahan pedal kopling dan tetep menginjak gas untuk melawan kecenderungan mobil untuk turun, tetapi pada saat bersamaan kita harus menahan supaya mobil itu tidak maju dan menabrak mobil di depan kita.

jadi walau tidak kelihatan, sebenarnya tetap ada "usaha" yang melawan "kecenderungan yang sedang berjalan/terjadi".

analogi ini menurut saya sama dengan kasus "menunggu" diatas.

kecenderungan manusia adalah "bergerak". kita bernapas dengan menggerakkan paru2 kita (walau tanpa sadar). jantung kita bergerak memompa darah ke seluruh tubuh. dan lain sebagainya, semua bergerak untuk suatu maksud tertentu.

dengan begitu, "menunggu" sebenarnya bukan lah tidak bergerak sama sekali. dengan menunggu maka kita harus melakukan sesuatu untuk melawan kecenderungan alami kita tersebut.

makanya jadi susah ;)

 

Waskita's picture

Menunggu sambil berlari?

Menunggu sambil berlari? hem... kalau makan sambil berlari saya tahu, konsekwensinya saya di jewer sama siMbok.

Tapi kalau menunggu sambil berlari, kadang saya juga melakukannya ding. Tapi seringnya justru ke pentok. Mungkin karena tidak mantab saat berlari. Beberapa kali saya memilih jalannya Thomas. Setidaknya pas kepentok saya jadi yakin bahwa keputusan saya memang salah. Cuma ya itu, namanya kepentok itu suakit ... harus mulai dari awal lagi... dll.

"ikut Tuhan emang kadang2 repot deh, hehehe ..." betul itu Mas. :D

__________________

kalau saya tida ada di rumah, cari saya di sini

Joseph Wise Poriman's picture

menunggu sambil berharap

Saya berani meyakini bahwa tidak ada seorangpun yg suka menunggu alias menanti. Namun untuk mendapatkan sgl sesuatu tak jarang kita harus menungu terlebih dahuu. Untuk makan saja, kita harus menunngu sampai hidangannya masak terlebih dahulu. Petani harus menunggu sekian waktu sampai tiba waktu untuk panen. Untuk mendapatkan pasangan hidup yg tepat, org juga harus sabar untuk menunggu.

Byk tokoh Alkitab juga harus melewati proses menunggu. Sebutlah Abraham yg harus menunggu sampai usianya 100 tahun untuk mendapatkan anak yg dijanjikan. Nuh harus menanti sampai berumur 600 tahun sampai air bah benar2 datang. Bangsa Israel menunggu selama 40 tahun berputar-putar di padang gurun sebelum tiba di Kanaan. Lalu apa sebenarnya yg ingin Tuhan ajarkan melalui proses "menunggu" ini ?

Yg pertama adalah : pengharapan. Kita bisa menunggu bila kita tahu bahwa ada pengharapan, yakni hal baik yg akan terjadi pada akhirnya nanti. Mazmur 130 : 6 mengibaratkan sebuah penantian seperti seorang penjaga yg mengharapkan pagi. Pengharapan ada bila kita mempercayai Tuhan sebagai Pribadi yg selalu menepati janjiNya. Yg kedua adalah : kasih setia. Waktu untuk menunggu merupakan ujian terhdp kasih dan kesetiaan kita. Bisakah kta terus setia dalam menunggu ?

Bila saat ini Tuhan menghendaki anda untuk menunggu, lakukanlah dengan setia ( Maz 130 : 5 ). So : menunggu merupakan ujian atas pengharapan dan kesetiaan kita. Mari, biarlah kita menunggu sambil berharap apa yang kita tunggu dan yg kita nanti-nantikan itu satu saat akan kita dapatkan.

 

God bless ya.