Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

Merebut Abraham

dedyriyadi's picture

Di dalam Alkitab dituliskan, Abraham mengorbankan anak sulungnya yaitu Ishak sebagai korban sembelihan kepada Tuhan. Ishak, sebenarnya bukan anak sulung jika dilihat dari garis keturunan Abraham sebab ada Ismael yang merupakan anak pertamanya yang lahir dari budak perempuan bernama Hagar. Klaim Ishak sebagai anak sulung dilihat dari siapakah ibunya. Sara adalah istri sah Abraham. Hagar hanya budak. Jadi menurut Alkitab, anak sulung Abraham dari istri sahnya adalah Ishak. Sedangkan dalam ajaran agama Islam, korban sembelihan Ibrahim adalah Ismail.

Mengapa keturunan Abraham atau Ibrahim menjadi hal yang begitu penting bagi kedua agama ini? Karena di dalam sejarahnya, baik dalam Alkitab maupun Al Quran, Ibrahim adalah orang yang sangat diberkati oleh Tuhan. Bahkan keturunannya dibilang akan seperti bintang di langit, dan pasir di laut. Dan semua keturunannya akan tetap diberkati. Orang Yahudi maupun Arab sangat meyakini bahwa merekalah yang dimaksud sebagai keturunan sah yang dimaksud dalam nash-nash kitab suci itu. Orang Kristen juga tidak mau kalah, Paulus dalam pengajarannya menyatakan adanya bangsa Yahudi secara rohani, anak-anak Abraham yang diberkati.

Jauh sebelum Kristus Yesus mengajar, Yohannes atau Nabi Yahya mengatakan kepada Kaum Saduki dan Farisi - yang ternyata mereka juga mengklaim bahwa mereka keturunan Abraham - dengan kata-kata yang keras " Dan janganlah mengira, bahwa kamu dapat berkata dalam hatimu: Abraham adalah bapa kami! Karena aku berkata kepadamu: Allah dapat menjadikan anak-anak bagi Abraham dari batu-batu ini!"

Sedangkan Kristus Yesus mengajarkan bahwa keturunan Abraham adalah orang-orang yang melakukan apa yang dilakukan oleh Abraham selama hidupnya. Dalam Alkitab dikatakan : "Kata Yesus kepada mereka: "Jikalau sekiranya kamu anak-anak Abraham, tentulah kamu mengerjakan pekerjaan yang dikerjakan oleh Abraham". Setelah sebelumnya Kristus Yesus mengatakan kepada mereka perihal kemerdekaan yang sesungguhnya adalah menerima kebenaran, tetapi mereka merasa bahwa mereka adalah keturunan Abraham yang tidak pernah dijajah.

Dari kedua pengajaran ini, jelaslah sebenarnya yang patut direnungkan dan direbut adalah bukan mempersoalkan siapakah dari beragam bangsa yang ada sebagai keturunan sah Abraham yang di-nash-kan oleh Kitab-kitab suci tetapi lebih kepada meneladani kehidupan spiritual Abraham, dan itulah keturunan Abraham yang sebenarnya, tidak peduli bangsa apapun kita. Senada dengan pengajaran Yahudi rohaniah nya Rasul Paulus itu.

Sepanjang hidupku diberkati!

joli's picture

ismael adlah anak sulung

Di dalam Alkitab dituliskan, Abraham mengorbankan anak sulungnya yaitu Ishak sebagai korban sembelihan kepada Tuhan. Ishak, sebenarnya bukan anak sulung jika dilihat dari garis keturunan Abraham sebab ada Ismael yang merupakan anak pertamanya yang lahir dari budak perempuan bernama Hagar. Klaim Ishak sebagai anak sulung dilihat dari siapakah ibunya. Sara adalah istri sah Abraham. Hagar hanya budak. Jadi menurut Alkitab, anak sulung Abraham dari istri sahnya adalah Ishak. Sedangkan dalam ajaran agama Islam, korban sembelihan Ibrahim adalah Ismail.

Dedy, salam kenal

Ismael anak sulung Abram, Hagar adalah istri Abram..

Jadi Sarai, isteri Abram itu, mengambil Hagar, hambanya, orang Mesir itu, --yakni ketika Abram telah sepuluh tahun tinggal di tanah Kanaan--,lalu memberikannya kepada Abram, suaminya, untuk menjadi isterinya. Kej 16:3

Abram menghampiri Hagar, lalu mengandunglah perempuan itu. Ketika Hagar tahu, bahwa ia mengandung, maka ia memandang rendah akan nyonyanya itu. Kej 16:4

Anak dari istri yang tidak di cintai adalah anak sulung

"Apabila seorang mempunyai dua orang isteri, yang seorang dicintai dan yang lain tidak dicintainya, dan mereka melahirkan anak-anak lelaki baginya, baik isteri yang dicintai maupun isteri yang tidak dicintai, dan anak sulung adalah dari isteri yang tidak dicintai, ul 21:15

dedyriyadi's picture

Terimakasih Koreksinya ...

Terimakasih atas koreksinya ...