Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

Michelin

victorc's picture

Teks: Lukas 9:25
"Apa gunanya seorang memperoleh seluruh dunia, tetapi ia membinasakan atau merugikan dirinya sendiri?"

Shalom, selamat malam saudaraku. Michelin adalah sejenis bintang penghargaan bagi restoran-restoran berkualitas di Perancis. Bintang 1 sudah bagus, bintang 2 artinya kualitas luar biasa, bintang 3 artinya chef kelas dewa. Ada link yang menyebut bahwa hanya ada 27 restoran di Perancis yang meraih bintang 3 Michelin. (1)
Yang unik dengan bintang Michelin ini adalah stres yang luar biasa bagi chef yang menyandangnya.
Begitu stresnya, sampai-sampai ada chef bintang 3 bernama Sebastien Bras yang baru-baru ini menjadi berita lantaran meminta Michelin untuk mengambil kembali ketiga bintangnya.(2)
Mungkin saja, meski belum pasti, bahwa langkah Sebastien itu terinspirasi dari film tentang chef di Perancis, berjudul The Hundred-Foot Journey.(3) Kebetulan kemarin film ini ditayangkan ulang di salah satu saluran tv kabel.

Kisah ringkas
Film ini dibuka dengan Hassan dan keluarganya yang baru tiba di Perancis, namun mobilnya mengalami kerusakan rem di sebuah desa. Mereka berasal dari India. Dan peristiwa ini menjadi inspirasi bagi ayah Hassan untuk membuka restoran India di desa itu.
Ternyata lokasi restoran yang mereka buka berhadapan dengan resto Perancis yang dimiliki oleh seorang wanita Perancis yang sangat konservatif (dimainkan dengan sangat apik oleh Helen Miller).
Tentu saja terjadi persaingan baik terbuka maupun tersembunyi antara pemilik maupun pegawai-pegawai kedua restoran itu. Namun akhirnya, Hassan membantu restoran Perancis di seberang resto ayahnya itu sehingga meraih dua bintang Michelin.
Selanjutnya, Hassan ingin menjajal keahliannya sebagai chef di Paris, kota idaman para chef kelas dunia. Dia bergabung dengan sebuah resto modern, yang menerapkan ilmu gastronomi (bukan astronomi) untuk mengembangkan cita rasa yang spektakuler. Akhirnya Hassan berhasil menjadi chef terkemuka di seluruh Perancis, dan mendapat Michelin ketiga.
Namun, suatu kali ia teringat kembali dengan masakan India, dengan keluarganya, dan akhirnya ia memutuskan kembali ke desa dan restoran tempat ia dulu meraih bintang Michelinnya.

Komentar
Memang ini film tentang bagaimana suka dukanya meraih bintang Michelin, namun saya kira ada pesan yang sangat penting juga disisipkan dalam film ini, yakni: betapapun kerasnya persaingan antara dua restoran yang berhadapan, namun lebih indah kerjasama dan persahabatan. Lihat juga (4).
Pesan penting lainnya, menjadi orang yang berprestasi cemerlang dan dikagumi orang banyak itu memang bagus, tapi lebih bagus lagi menjadi diri sendiri dan hidup dalam sukacita bersama keluarga dan orang-orang yang kita kasihi.
Pada akhirnya, film ini merupakan kisah yang baik tentang filsafat "anti-utilitarianisme," yang sangat berbeda dengan utilitarianisme (Benthamism) yang sangat mewarnai teori-teori ekonomi modern.(5)(6)
Bagi penulis, ajaran-ajaran Yesus sangat bernuansa anti-utilitarian(7), lihat misalnya perumpamaan berikut:

    15  Kata-Nya lagi kepada mereka: "Berjaga-jagalah dan waspadalah terhadap segala ketamakan, sebab walaupun seorang berlimpah-limpah hartanya, hidupnya tidaklah tergantung dari pada kekayaannya itu." 
    16  Kemudian Ia mengatakan kepada mereka suatu perumpamaan, kata-Nya: "Ada seorang kaya, tanahnya berlimpah-limpah hasilnya. 
    17  Ia bertanya dalam hatinya: Apakah yang harus aku perbuat, sebab aku tidak mempunyai tempat di mana aku dapat menyimpan hasil tanahku. 
    18  Lalu katanya: Inilah yang akan aku perbuat; aku akan merombak lumbung-lumbungku dan aku akan mendirikan yang lebih besar dan aku akan menyimpan di dalamnya segala gandum dan barang-barangku. 
    19  Sesudah itu aku akan berkata kepada jiwaku: Jiwaku, ada padamu banyak barang, tertimbun untuk bertahun-tahun lamanya; beristirahatlah, makanlah, minumlah dan bersenang-senanglah! 
    20  Tetapi firman Allah kepadanya: Hai engkau orang bodoh, pada malam ini juga jiwamu akan diambil dari padamu, dan apa yang telah kausediakan, untuk siapakah itu nanti? 
    21  Demikianlah jadinya dengan orang yang mengumpulkan harta bagi dirinya sendiri, jikalau ia tidak kaya di hadapan Allah."  (Luk. 12:15-21)

Penutup
Film The Hundred-Foot Journey ini sangat direkomendasikan untuk disaksikan sekeluarga, karena banyak pelajaran berharga tentang nilai-nilai kehidupan dan persahabatan.

Versi 1.0: 5 oktober 2017, pk. 11:07
VC

Referensi:
(1) https://www.eater.com/maps/the-27-michelin-three-star-restaurants-of-france
(2) https://www.nytimes.com/2017/09/21/world/europe/sebastien-bras-michelin-star.html
(3) http://www.imdb.com/title/tt2980648/
(4) Samuel Bowles & Herbert Gintis. A cooperative species. Princeton: Princeton University Press, 2011.
(5) https://en.m.wikipedia.org/wiki/Utilitarianism
(6) http://www.efm.bris.ac.uk/het/sidgwick/bentham0.htm
(7) http://commons.cc/antropi/wp-content/uploads/2013/02/Anti-utilitarianism-Economics-and-the-Gift-paradigm.pdf

__________________

Dari seorang hamba Yesus Kristus (Lih. Lukas 17:10)

"we were born of the Light"

Prepare for the Second Coming of Jesus Christ:

http://bit.ly/ApocalypseTV

visit also:

http://sttsati.academia.edu/VChristianto


http://bit.ly/infobatique