Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

My Girls

anakpatirsa's picture

Kita berteman saja, Aku sudah punya pacar, Kuanggap kakak itu kakakku. Kalimat itu bertujuan mengurangi rasa sakit. Mereka tidak berani berkata, Maaf, kamu sudah tereliminasi, Kamu bukan tipeku, atau Lihat cermin dong. Penolakan itu terlalu sopan, tetapi buku harian pun tidak mampu menampung keluh kesah.  Jawaban itu selalu berakhir dengan pertanyaan, Setelah ini kamu masih mau berteman denganku, kan?

Aku membutuhkan lebih dari sekedar curhat setelah itu.

Bagiku, kalimat-kalimat ini berarti saatnya mencari bahasa baru. Wajah atau nama mereka muncul di layar monitor. Komputer "hang" karena GOTO-nya BASIC mengingatkanku pada sepeda yang hilang. Engkol disk drive mengingatkanku saat Herlina memutarnya lalu mengeluarkan disket dBASE III PLUS. Pesan Syntax Error di editor PASCAL mirip wajah Vera. Dua tanpa plus di belakang huruf C mirip mata Ega. Patung muka Opening Screen Delphi mengingatkanku pada ibu kos Lasmi. Gambar unta Perl mengingatkanku saat berjalan dengan Titin dari Hotel Ambarrukmo ke Janti, duduk berduaan menunggu bis Joglo di bawah jembatan layang. Kepulan asap kopi Java mengingatkanku saat berduaan dengan Olivia di rental komputer dekat Kalasan, dan sebuah pertengkaran setelah itu.

***

"Hello World!"--Siapa yang pernah belajar bahasa pemrograman tahu kalimat ini, program pertama yang ia tulis saat mempelajari bahasa pemrograman baru. Ada cerita panjang mengapa orang menulis Hello World. Hallo dunia ini muncul di buku "The C Programming Language" pada tahun 1978. Sejak itu, Hello World menjadi kalimat standar setiap bahasa komputer di planet ini. Kalimat yang muncul untuk membuktikan compiler atau interpreter sudah terpasang dengan baik. Para hacker pun menampilkan tulisan ini untuk membuktikan keberhasilan mereka menyusupi sebuah sistem.

Aku tidak pernah menulis Hello World di setiap program pertamaku. Hampir semua buku panduan yang kupakai menulis contoh program Hello World. Tidak pernah kutulis "Hello World" ataupun "Hallo Dunia". Aku menggantinya dengan kalimat "Ega Cantik" atau hanya sekedar sebuah nama.

Aku tidak kesulitan mengenang para gadis yang pernah menolakku. Caranya mudah, hanya tinggal mengingat bahasa pemrograman yang pernah sedikit kupelajari. Tidak perlu kulihat buku harian bila ingin mengingat wajah mereka. Hanya tinggal mengingat warna editor bahasa pemrograman yang pernah populer di planet ini.

Salah satunya, BASIC--Beginners’ All-purpose Symbolic Instruction Code. Seperti singkatan namanya, BASIC memang bahasa pemrograman bagi kamu pemula. Cukup mudah memahami alur logikanya, apalagi ada nomor baris depan setiap perintah.

Bahasa ini kulirik setelah Berli jadian dengan Chandra. Aku tidak berniat merebut Berli dari tangannya. Bukan hanya karena tidak mau mencari masalah dengan juara nasional Taekwondo, juga bukan karena tidak mau menggangu persiapan Chandra untuk pra-olimpiade. Aku hanya melihat gelagat memang sudah saatnya melihat cermin. Biarlah sepeda itu saja yang menjadi korban.  Aku hanya meng-copy program BASICA. Belajar perintah LET, DATA, atau GOTO. Perintah yang paling aku sukai adalah perintah PRINT. Dengan perintah ini aku bisa menampilkan namanya di layar komputer.

Saat mempelajari perulangan di BASIC, aku menulis program ini:

100 PRINT "BERLIANTI, I LOVE YOU"

110 GOTO 100

Si Berli baru bisa hilang setelah kumatikan komputer. Waktu itu belum ada hardisk, dan Ctrl-C belum populer. Kalau mau mematikan komputer yang sedang menjalankan perulangan abadi, tinggal menekan tombol power. Memastikan dulu tidak salah menekan tombol, karena zaman itu ada tombol lain, tombol turbo. Fungsinya seperti gas sepeda motor.

Asthon-Tate, mendengar kata ini, ada yang pasti teringat layar hitam dengan tulisan Command Line dan nama drive <A:> atau <B:> berlatar belakang putih di pojok kiri bawah. Opening screen yang begitu kentara, membuat nama Asthon-Tate, perusahaan pembuatnya menjadi populer. Nama ini tidak terlalu penting bagiku, tetapi nama Herlina tidak bisa kulupakan begitu saja.

Saat itu, aku menjadi penjaga malam di sebuah tempat kursus komputer. Suatu malam, pemiliknya melakukan inspeksi mendadak. Pasti mengecek apakah aku tidur terlalu nyenyak. Ia punya kunci sendiri, masuk tanpa mengetuk. Tiba-tiba saja ada suara di belakangku.

 "Kamu mau jadi instruktur di sini?"  suara itu membuat jantungku seperti komputer yang tombol reset-nya ditekan.

Aku menoleh kaget. Memang tidak tidur saat jaga malam, tetapi itu sama saja. Keasyikan mengerjakan latihan terakhir di buku berjudul "Panduan Kursus dBASE III PLUS Interaktif and Programming" sampai tidak tahu ada orang masuk.

Aku tidak menolaknya, apalagi tidak perlu lagi sembunyi-sembunyi memakai komputer. Setelah mendapat latihan tambahan, akupun menggantikan kakakku yang keluar dari situ. Salah satu muridku adalah Herlina, anak diploma I yang paling manis.

Masih kuingat suasana ruang praktek waktu itu. Zamannya pakai disket. Untuk menjalankan dBASE perlu dua disket, satunya disket DOS yang harus dimasukkan ke dalam drive yang ada engkolnya, satunya lagi sebuah disket program dBASE. Disket DOS-nya sudah 'dimodifikasi', sehingga ada lagu Begawan Solo sebelum muncul pesan di layar:

Starting MS DOS…

Current date is sun 01-01-1980

Enter new date (mm-dd-yy) : _

Orang biasanya malas mengisi tanggal dan waktu. Kebanyakan, termasuk aku, hanya menekan Enter. Memilih berada di tahun 1980. Zaman itu, jam dan tanggal komputer memang tidaklah terlalu penting.

Bila sudah muncul huruf A di layar, istilahnya A Prompt, tinggal memutar engkol kekiri, menarik disket besar tipis itu, lalu memasukkan disket dBASE III PLUS. Kalau tidak ada jamur, semuanya berjalan lancar. Untuk menyimpan data, perlu satu disket lagi. Terletak di bawah disket program. Semua orang zaman itu mengerti mana disket data dan mana disket program hanya dengan melihat apakah lubang di sisinya ditambal atau tidak.

Aku melihat Herlina sudah mengeluarkan disket paling bawah. Inilah saatnya membicarakan sesuatu yang serius.

"Aku udah punya pacar," jawab Herlina.

Hanya kami berdua di ruangan komputer. Tangannya bergerak ke drive atas, memutar engkolnya kekiri. Siap mengeluarkan disket program.

Setelah hari itu aku tetap mengerjakan tugasku. Cukup menikmati pekerjaan ini sehingga masalah pribadi bisa tersingkir untuk sementara. dBASE Programming akhirnya membuatku sedikit menyingkirkan wajah Herlina. Hanya saja, bila harus memasukkan data percobaan, aku mengisinya dengan nama, alamat, agama, hobi, tanggal lahir, nama orang tua, dan bintangnya si Herlina. Ia membuatku menyukai perintah CASE, DO WHILE, ENDDO ataupun RETURN TO MASTER.

Tempat kerjaku pindah, ke SMEA. Kami mengelola lab komputer SMEA, sore hari membuka kursus komputer. Ada peserta dari hulu sungai yang melewati kampungku. SMP-nya di kampungku juga, bahkan sekelas dengan Deni, adikku. Gadis ini banyak bercerita tentang adikku, tentang kebiasaan ayah waktu mengajar mereka, serta tentang apa kata orang di hulu sungai mengenai keluarga kami.

Ia akhirnya berkata, "Aku anggap kakak sebagai kakakku."

Akupun melirik bahasa pemrograman baru. PASCAL, bahasa pemrograman yang diciptakan tahun 1971 oleh Profesor Niklaus Wirth. Bahasa yang ia ciptakan untuk membantu mengajarkan konsep pemrograman komputer kepada mahasiswanya ini sedikit memacu andrenalin. Bahasa cikal-bakal pemrograman terstruktur ini sangat menekankan pendekatan pada bahasa manusia, sangat cocok untuk suasana hatiku saat itu.

Buku panduan menyuruhku menulis program untuk menampilkan "Hello World". Aku tidak melakukannya, kuganti Hello World dengan cara sendiri.

Program HelloWorld;

begin

   writeln('VERA, My Love');

end.

Jogja, akhirnya menginjakkan kaki di kota ini. Semester pertama, Vera masih muncul di layar komputer. Mata kuliah Algoritma dan Pemrograman itu membuatku terpaksa memandang editor PASCAL.

Mata kuliah Bahasa Pemrograman akhirnya sedikit menghibur, bahasa C++-nya menyelamatkanku. Tetapi Ega, anak ekonomi itu yang membuatku lekat dengan C. Kami satu gereja. Ia yang sudah selesai latihan singer duduk di sampingku. Menemaniku mengerjakan Warta Jemaat. Membuat hidungku kembang kempis. Entah setan mana yang menyuruhku membuka Turbo C++ editor itu, lalu mengetik baris-baris berikut:

int x=0

void main(void)

{

   while (x < 10)

   {

     cout << "EGA CANTIK  ";

   }

}

Banyak cara mengungkapkan isi hati, termasuk dengan ribuan "EGA CANTIK" tanpa henti memenuhi layar. Aku harus menekan Ctrl-C untuk menghentikannya.

"Matikan saja komputernya, kalau begitu," kata Ega setelah kujelaskan tengan perulangan abadi, momok dunia programming

Setelah itu, berbulan-bulan aku berkutat dengan bahasa C++. Caranya menyuruhku menghentikan tulisan yang mengotori layar itu sudah cukup bagiku untuk benar-benar pindah dari PASCAL.

Delphi, aku terpaksa mengingat kembali sintaks-sintaks PASCAL. Bahasa yang sama, hanya layar biru itu sudah tidak ada, program visual, istilahnya. Banyak tombol dan gambar yang bisa dipindahkan ke tengah layar. Hanya dengan mengklik dua kali sebuah obyek, muncul editor untuk mengetik sintaks yang mirip PASCAL.

Delphi ini penuh kenangan, kenangan bertahun-tahun bersama Lasmi. Tetapi hubungan inipun akhirnya kandas. Saat terakhir kali menelpon, ia bercerita tentang teman-teman seangkatan yang sudah menjadi kepala bagian. Ada yang di Batam, di Jakarta dan di Aceh. Mereka punya mobil kreditan. Ia bertanya apakah aku iri, aku bilang masih cukup puas dengan sepeda yang sudah ada.

"Dasar, tidak berubah-berubah juga," katanya tanpa bisa menahan tawa sebelum menutup telpon.

Di kampus tengah sawah ini juga aku mengenal istilah pemrograman skrip. Identik dengan pemrograman di lingkungan Linux. Demam bahasa pemrograman tanpa pandang sistem operasi, membuatku melirik Perl, Practical Extraction and Reporting Language. Bahasa pemrograman bergambar unta ini menarik perhatianku. Aku juga sangat menyukai buku "Programming Perl", yang terkenal sebagai Buku Unta.

Anak musik gereja dari Ambonlah yang membuatku memperdalam Perl. Titin yang suka warna pink membuat tugas pemrograman skrip-­ku penuh latar belakang merah jambu. Gara-gara ia berkata, selama ini kamu kuanggap sahabat terbaikku, maka aku benar-benar berkutat dengan bahasa yang terkenal dengan 'keeleganan' sintaksnya. Bahasa yang susah dibaca karena banyak menggunakan simbol yang bukan huruf dan angka ini membuatku bisa menyingkirkan wajahnya dari depan monitor

Memang sudah lama kulupakan Titin, tetapi kenangan  bersama Perl tidak bisa kulupakan. Di sinilah aku mengenal dunia open source, serta meninggalkan raksasa bernama Microsoft .NET.

Lalu ada Java.

James Gosling yang sering memandangi pohon oak di depan jendela ruang kerjanya memberi nama Oak bagi bahasa yang sedang mereka buat. Sayangnya  nama ini tidak bisa dipakai untuk versi release Java. Sudah ada perangkat lunak terdaftar dengan merk dagang ini. Ia memilih Java. Menurut gosip, Gosling sangat menyukai kopi tubruk murni dari Indonesia. Bahasa inipun akhirnya identik dengan gambar secangkir kopi panas mengepul.

Seperti bahasa Jawa, bahasa Java tidak benar-benar kuperdalam. Tidak juga mengingatkanku pada putri Jawa, tetapi pada gadis Manado. Saat itu aku satu kelompok tugas dengan Olivia. Mengerjakan tugas Bahasa Pemrograman di rental daerah Kalasan. Kali ini tidak ada patah hati, tetapi cemburu. Mungkin wajar Lasmi cemburu, saat itu Olivia belum punya pacar dan ia selalu memilih rental yang paling jauh.

Akhirnya aku lulus dengan seribu kenangan tentang bahasa pemrograman. Rencana awal, pulang kampung, mengayuh cangkul sambil tinggal di pondok tengah hutan yang ada komputernya. Itu terpaksa kutinggalkan. Lagu Begawan Solo yang pernah terdengar sebelum A Prompt muncul sedikit membuatku ingin melihat Solo. Sebelum meninggalkan Jogja, aku membeli buku "Pemrograman Python".  Inilah satu-satunya bahasa komputer yang kupelajari bukan karena patah hati.

Waktu itu, seseorang berkata, "Saat ini Python, bukan Perl, yang paling ampuh dalam pemrosesan teks.

***

Catatan:

Bila terlalu banyak istilah teknis di sini, dan terkesan sok komputer. Itu bukan tujuanku. Ini bagian dari kisah cintaku. Bahkan awalnya kusiapkan untuk sebuah blog pribadi. Blog tentang dunia komputer yang kukenal, tetapi rencana itu belum terlaksana. Terbentur masalah point di SABDA Space.

clara_anita's picture

@Ap : semangat!!

Duh Ap, Masih bergumul dengan point yang menyangkut harga diri ya?

Begitu saya membaca blog ini, saya langsung teringat pada Pak Asep-- guru SMP ku yang mengenalkan saya pada dBase dan Basic. Pada masa ketika komputer belum dilengkapi mouse dan untuk sekedar membuat tabel saja harus menghafalkan kombinasi kunci yang sedemikian rumit buat saya

 

Geli juga ketika membaca cerita Ap yang patah hati ditolak wanita Tapi tak tahukah Ap, kalau menolak permohonan cinta seorang pria pun meninggalkan bekas yang sama menyakitkan pada si wanita?

Ada berbagai rasa yang bercampur baur di situ. Ada bingung yang sibuk bertarung. Dan tak jarang ada kecewa di ujung hari.

Entah kenapa tiba-tiba terlintas di benak saya, lagu milik band asal kota  dimana Ap menunggu bus di perempatan Janti-nya itu.

"Mungkin salahku melewatkanmu..

Hingga kau kini dengan yang lain..

Maafkan aku.."

 

Ah, sudahlah. Tetap berjuang ya AP... Semoga cepat menemukan tambatan hati seiring bermunculannya bahasa-bahasa pemrograman baru...

 

ebed_adonai's picture

@AP: saya tidak tahu...

Bro AP, saya tidak tahu apa cerita saya ini ada hubungannya dengan pengalaman bro AP atau tidak. Tapi dulu waktu masih kuliah, pas kelas puisi, ada dosen yang tiba-tiba bertanya begini.

"Siapa di antara kalian yang belum pernah putus cinta?"

Saat itu, teman-teman yang sudah punya pasangan, atau yang punya pengalaman indah-indah soal cinta, tampak kembang-kempis hidungnya, walau mereka belum tahu maksud sang dosen sesungguhnya, dan suasana pun jadi agak riuh. Lalu sang dosen melanjutkan kalimatnya:

"Memahami puisi adalah dengan "rasa", dan orang-orang yang sudah pernah patah hati biasanya mempunyai "rasa" yang tinggi, ketimbang kalian-kalian yang perjalanan cintanya mulus-mulus saja. Jadi kalian harus belajar banyak dari teman-teman kalian yang pernah patah hati"

Suasanapun jadi agak senyap.

Maju terus bro AP!

Shalom!

(...shema'an qoli, adonai...)

__________________

(...shema'an qoli, adonai...)

anakpatirsa's picture

Mengalami Sendiri

"Memahami puisi adalah dengan "rasa", dan orang-orang yang sudah pernah patah hati biasanya mempunyai "rasa" yang tinggi, ketimbang kalian-kalian yang perjalanan cintanya mulus-mulus saja. Jadi kalian harus belajar banyak dari teman-teman kalian yang pernah patah hati"

Setuju. Bukan hanya itu, kita bisa berkata pada orang yang sedang mengalaminya, "tenang saja, aku pernah mengalami apa yang sedang kamu alami."

 

 

Samuel Franklyn's picture

Wow suatu masterpiece lagi dari anakpatirsa

Wow suatu masterpiece lagi dari anakpatirsa. Suatu karya yang sungguh unik.

Kalau belajar bahasa pemrograman baru terkait dengan patah hati bagi anakpatirsa maka bagi saya belajar bahasa pemrograman baru terkait dengan perubahan karir dan usaha mencari nafkah.

Bahasa pemrograman yang pertama menghasilkan uang bagi saya adalah Ms Quick BASIC. Ada seorang mahasiswa lagi bikin skripsi dan dia mencontek lalu memodifikasi program mahasiswa lain yang dibuat pakai Ms Quick BASIC untuk skripsinya  tapi dia tidak berhasil mendapatkan disket Ms Quick BASIC dan cuma punya Turbo BASIC. Programnya jalan tapi masih ada errornya. Setelah capai berusaha memodifikasi supaya program bisa jalan baik dia akhirnya menyerah dan mencari pertolongan. Saya direferensikan oleh temannya. Saya menyanggupi pekerjaan memperbaiki program tersebut dengan imbalan Rp. 500.000. Ini tahun 1992 jadi cukup lumayan. Program tersebut saya pindahkan ke Ms Quick BASIC dan saya perbaiki sehingga jalan mulus cuma dalam 3 hari. Saya berikan disket Quick BASIC padanya dan program skripsinya dan saya dibayar. Buat saya ini sungguh pertolongan Tuhan karena uangnya dipakai untuk bayar kontrak rumah keluarga saya saat itu.

Bahasa pemrograman berikut yang menghasilkan uang buat saya adalah dBASE dan Clipper. Program ini untuk menghitung berapa tiket yang dikeluarkan oleh perusahaan bus dan tiket mana yang sudah terpakai.

Bahasa pemrograman berikut adalah RPG. Bahasa ini saya pelajari waktu saya bekerja di perusahaan pertama saya yaitu PT Sigma Cipta Caraka. Lewat bahasa ini saya menulis aplikasi-aplikasi perbankan.

Bahasa pemrograman berikut yang saya gunakan mencari nafkah adalah Visual Basic mulai dari versi 3 sampai versi 6. Bahasa ini saya gunakan di perusahaan yang didirikan oleh saya dan partner. Perusahaan ini akhirnya bangkrut. Tapi sebelum bangkrut sempat mendapat pekerjaan yang menggunakan bahasa pemrograman Java. Akhirnya sejak saat itu sampai sekarang saya mendalami Java walaupun saat ini saya juga menguasai C#.NET untuk membuat aplikasi GUI.

anakpatirsa's picture

MSDN

Terima kasih atas pujiannya.

C#.NET ---  jadi ingat beberapa orang mengejanya dengan C-kress.NET.  Aku sudah meninggalkan .NET, tetapi aku tetap mengagumi kelengkapan MSDN-nya.

hai hai's picture

AnakPatirsa Di Ujung Tanduk

Anak Patirsa, cerita yang baik.

Tadi malam saya nongkrong dengan happy lee. Dia bilang, sebentar lagi saya akan kehilangan gelar blogger paling produktif menulis. Ketika membaca tulisan anda saya melihat, daftar di kanan dan tertawa. Ha ha ha ... anda benar-benar ada di ujung tanduk kawan.

Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak

__________________

Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak

Mikhael Romario's picture

@hai

dominasi anda di daftar blogger posisi paling  wahid dah mulai 'terancam'.

mesti cepat-cepat ambil strategi 'cuci gudang' pak, keluarin stock dagangannya dengan label 'quarter-year sale'

 

Damai Kristus

__________________

Damai Kristus

anakpatirsa's picture

Tentang di ujung tanduk,

Tentang di ujung tanduk, pernah terjadi pembicaraan, sepertinya tidak mungkin orang mengejar hai hai. Tetapi akhirnya Pak Pur akan memimpin. Masalahnya Pak Pur seolah-olah menahan diri, padahal hanya tinggal dua lagi. Mungkin takut kualat seperti yang ditulisnya di shoutbox.

Saya sendiri sebenarnya tidak apa-apa berada di ujung tanduk, tetapi kalau saya harus tergeser karena ponari. Bikin keki juga

 

Purnawan Kristanto's picture

Dirasani

 Wooooo....ternyata aku dirasani di sini to?

 

“Jaman lagi susah, buat apa susah? Susah itu tiada gunanya ”

~Manthous

 

 

 

__________________

------------

Communicating good news in good ways

erick's picture

:() mau bilang apa yah.....?

Perasaanku tadi lagi sedih, karena baca aja, salah mulu. Hasilnya ga ngerti deh apa yg dibaca. Pindah ke ss overlocker yg belum aku kenal dah said quit, even before said hi to me......, so sad  :(

 

Tapi pas baca tulisan di blog anakpatirsa,...... apa lagi komen-komen yg masuk..... halah  lutuna....... sepertinya rugi meninggalkan ss

 

@nankpatirsa, mau jadi parbada no.1 yah?

 

Oh yah, mengenai penamaan program, untuk komputer sepertinya lebih kenama laki-laki seperti:  pascal. Ini juga seperti penamaat kapal terbang .

Tetapi, untuk kapal laut dan kapal pesiar, biasanya dinamakan perempuan seperti: Elizabeth.  Castil juga sering diberi nama perempuan....  Kenapa yah?

__________________

Lord, when I have a hammer like YOU, every problem becomes a nail. =)

Purnawan Kristanto's picture

Ikut Nanya

 Ikutan tanya: Mengapa nama-nama badai kebanyakan menggunakan nama perempuan?

Ana
Arlene
Allison
Bonnie
Bertha
Claudette
Cindy
Daniell
Debby
Dolly
Erika
Emily
Florence
Grace
Gabrielle
Helene
Isabel
Irene
Isidore
Jeanne
Joyce
Josephine
Kate
Katrina
Karen
Kyle
Lisa
Lenny
Leslie
Lili
Mindy
Maria
Michelle
Nicole
Nadine
Nana
Rose
Rita
Rebekah
Rene
Sally
Teresa
Tanya
Valerie
Vicky
Wanda
Wilma

 

“Jaman lagi susah, buat apa susah? Susah itu tiada gunanya ”

~Manthous

 

 

 

__________________

------------

Communicating good news in good ways

Daniel's picture

nama badai

Tidak juga pak, sejak tahun 1978, mereka menggunakan nama pria dan wanita bergantian, menurut urutan abjad dari A sampai Z dan kembali ke A lagi, demikian seterusnya, jadi misalnya badai pertama bernama Arlene, berikutnya Brad, lalu Cindy, Dennis, Emma, Franklin, ... dan seterusnya

Purnawan Kristanto's picture

@Daniel: OIC

 Oh begitu ya..... Ini adalah informasi baru bagi saya.

Oh ya ada humor berkaitan dengan hal ini:

Pria A: Apa persamaan wanita dengan badai?

Pria B:Kalau dia datang kepadamu dengan tidak diduga-duga. Kalau pergi, dia akan membawa lebih dari separuh isi rumahmu.

 

“Jaman lagi susah, buat apa susah? Susah itu tiada gunanya ”

~Manthous

 

 

 

__________________

------------

Communicating good news in good ways

hai hai's picture

@ Romario ... Ha ha ha ...

Iya nich Romario, Akhir-akhir ini Mas Wawan memang sangat produktif. Nampaknya sulit untuk mengalahkannya, kecuali main curang. Misalnya, memasukkan kumpulan puisi saya. Ha ha ha ...

Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak

__________________

Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak

the blue's picture

@anakpatirsa: Belajar dgn patah hati..

Aku ragu dengan keberhasilan anakpatirsa ini, maksudku ragu dengan priduk akhirnya, jangan-jangan banyak menghasilkan virus-virus dengan slogan-slogan sakit hati dan penolakan. Bro.. selain kita berpikir positif kita harus juga mempertimbangkan hal2 negatif kalau perlu interogatif (introspeksi).

__________________

KasihSetiaNyaKekalSelamanya

josh putra's picture

salut dan terus berkarya

wah wah saya baca tulisan dan komentarnya.... ujung-ujungnya point ya.... gpp namanya juga usaha

ternyata berlaku juga istilah "sesama bis kota dilarang saling mendahului" di ss, tapi sayang banyak angkot yang saling kejar setoran....

ap tulisan anda sangat luar biasa, saya salut dan terus berkarya.

saya juga jadi teringat tahun 90an awal saya pernah jadi asisten di lembaga komputer, bahkan dipanggil ke perusahaan2 untuk mengajarkan ws, lotus dan dbase.... tapi ..... hari ini semua program itu ga ada yang tersisa, perubahannya cepat sekali.

hidup kita juga berubah cepat sekali, mungkin sekarang kalo dicoba lagi program yang dulu udah di delete, ceritanya bisa lain tuh....