Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

Hati-hati pakai mulut

mujizat's picture

Shalom,

Belum lama ini saudara tua Muji menulis kesaksian DISINI dan berikut kesaksian itu:

[quote]

Suatu ketika saya menderita sakit yang biasa-biasa saja. Waktu itu anak saya yang lokasinya berbeda dengan keberadaan kami menanyakan kepada kami,

” papa sakit apa? ” dan saya jawab : ” sakit parah ” ( saya mengkondisikan penyakit yang parah ).
” Separah apa ? ” kembali anak saya bertanya.
” Seperti mau mati rasanya ” saya menjawab suka-suka.

Apa yang terjadi kemudian ?,..

Saya dihajar Tuhan. Apa yang saya ucapkan benar-benar terjadi. Tiga hari tiga malam sakit tidak kunjung sembuh, bahkan tidak berani mandi. Pada hari ke tiga pukul 21.00 badan serasa menggigil tak tertahankan, saya melihat roh maut mulai mendekati saya dalam bentuk beruang besar dan mata bersinar.

Saya berteriak memangil Wilbert anak saya: ” Wilbert peluk papa, berdoa pada Tuhan agar menolong papa “.

” Papa bercanda “? Wilbert bertanya.

” Ini serius Wilbert,.. papa tidak pura-pura ” sahutku sambil terus menggigil kedinginan.

” Minta ampun pah sama Tuhan ” desah Wilbert sambil menitikkan air mata.
Saat itu saya teringat akan ucapan saya pada anak saya yang menanyakan penyakit saya. Segera saya mohon pengampunan atas ucapan saya yang sembrono, yang melebih-lebihkan keadaan yang sebenarnya.

Pergumulan melawan demam yang sangat menggigil, dan nafas yang tersengal-sengal benar-benar seperti mau mati persis seperti yang saya ucapkan.

Pertolongan Tuhan akhirnya datang. Ketika saya pejamkan mata saya merasakan ada sosok yang mendampingi saya di sebelah kanan saya, tetapi ketika saya buka mata ternyata hanya kaki tempat tidur ( saya tiduran di lantai ). Tutup mata lagi, merasakan lagi bahwa ada sosok di sebelah kanan saya.

Tepat jam 23.00 Tuhan Yesus jamah saya, sembuhkan saya total 100 %. Seketika demam hilang, menggigil hilang dan malam itu juga saya rasakan segarnya mandi malam hari. ( sudah 3 hari tidak mandi ).

Para pembaca,.. hati-hati dengan mulut.

[end of quote]

Nah,

Sepertinya memang benar perkataan Salomo yang ini:

Amsal 18:21  Hidup dan mati dikuasai lidah, siapa suka menggemakannya, akan memakan buahnya.

semoga dapat menjadi berkat.

Shalom,

__________________

 Tani Desa

KEN's picture

Coba perhatikan tulisan di atas!

Saya tidak bilang bahwa tulisan saya sudah bagus.

Tapi...

Coba perhatikan baik-baik tulisan di atas! Ketawa disangka mengejek... terus terang aja deh, emang pantas diejek dan ditertawakan... haha..

salah satunya yg ini paling parah...

” Separah apa ? ” kembali anak saya bertanya.
” Seperti mau mati rasanya ” saya menjawab suka-suka.

Emang penyakit "suka-suka gue" kental banget ama nih orang haha...

Haaaaaaaaaaaaaahahahaha..... (sambil tepok tepok meja)

PlainBread's picture

Seperti mau mati rasanya

Ada kejadian A.

Lalu ada kejadian B.

Kenapa kita orang beragama suka connecting the dots antara A dan B, sebagai itu pasti karena Tuhan yang buat?

Bukankah di sekolah kita belajar bahwa ada kejadian2 yang walaupun jaraknya singkat, lokasinya sama, sebenarnya tidak ada korelasi apa2? Tidak ada korelasi. TIdak ada sebab akibat.

Misalnya:

Saya buang angin dan mules2 pengen ke belakang (A)

Jendela kamar terbuka dari pagi (B)

Apakah A bisa terjadi karena B? Bisa jadi, mungkin masyarakat klenik bilangnya masuk angin. Tapi kalo diperiksa seksama, ternyata saya salah makan dari makan malam semalam.

Hannah's picture

Kok cape ya?

Gw baca blognya oom Muji malah jadi cape.. Pemikiran oom mirip banget ma ortu gw, kalo ada sesuatu kejadian yang gak enak pasti larinya ke nyari-nyari salah apa ampe ada kejadian gak enak.

Di Alkitab Yesus sewaktu didatangi orang sakit Dia gak pernah nyuruh orang itu bertobat / minta ampun dari dosa CMIIW (correct me if I'm wrong) ya. Sekali Dia pernah bilang "Dosamu sudah diampuni" ke seorang yang lumpuh tapi gak pernah sekalipun Dia menyinggung tuh orang dosa apa atau menyuruh orang itu bertobat sebelum Dia menyembuhkannya.

Dia memerintahkan kesembuhan dan beberapa kali Alkitab mencatat perbuatan-Nya itu disebabkan oleh hati-Nya yang tergerak oleh belas kasihan.
Dia gak menyelidiki penyebab kenapa orang sakit / susah tapi orang Kristen malah melakukan yang sebaliknya. Orang Kristen sering kali bukannya membantu, menyembuhkan atau meringankan beban sesamanya tapi malah menenggelamkan sesamanya dalam depresi yang lebih dalam dengan menimbulkan rasa bersalah karena ada dosa (katanya) padahal siapa seh manusia yang gak ada dosa coba? 

Kalo sakit karena ada dosa. Kalo mati gak wajar karena ada dosa. Kalo anak nakal karena ada dosa. Kalo pasangan selingkuh karena ada dosa. Kalo belum ketemu jodoh biarpun usia uda kepala 3 karena ada dosa. Anak lahir cacat karena ada dosa... dst dst

Haiya piye tah, oom? :-)

__________________

“The Roots of Violence: Wealth without work, Pleasure without conscience, Knowledge without character, Commerce without morality, Science without humanity, Worship without sacrifice, Politics without principles.” - M. Gandhi

y-control's picture

dibikin rumit

hal sederhana dibikin rumit, hal buruk itu gak cuma berupa penyakit, ditampar orang gara-gara omong sembarangan itu sudah contoh amsal salomo di atas.. mujizat ini merendahkan alkitab hanya semata sebagai obat dan Yesus sebagai tukang obat

Huanan's picture

Dalam kelemahan kita bermegah

Bang Muji, saya rasa tidak semua sakit dikarenakan dosa, kadang Tuhan tidak menyembuhkan 100% penyakit kita agar supaya kita jangan meninggikan diri, dalam kelemahan kita kuasaNya menjadi sempurna  dan kuasa Kristus tetap menaungi kita.  (2 Kor 12:5-9).

Menurut saya Mujizat (kesembuhan,dll) hanya merupakan SARANA(sekunder) dan bukan TUJUAN(primer) untuk membawa manusia mengenal Yesus. TUJUANNYA adalah kerajaan kekal dilangit dan bumi baru. Oleh karena itu sarana tidak bisa dijadikan sebagai primer.

 

__________________

Huanan