Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

Kita, Generasi Digital dan masa depan Internet

peterkambey's picture

Masa depan internet sudah dapat dipastikan akan mengarah ke Triple Player yakni Data, Voice dan Video. Di dunia internet yang disebut dengan “Data” adalah informasi dalam bentuk text biasa yang sudah kita ketahui seperti World Wide Web (www), Email, Chating, RSS, dsb. Sedangkan “Voice” adalah bentuk komunikasi suara yang umumnya kita kenal menggunakan teknologi analog seperti telpon rumah. Namun kini komunikasi suara dalam bentuk analog sudah berubah bentuk menjadi digital dan ditransmisikan lewat internet. Teknologi inilah yang kita kenal sebagai VoIP dan digunakan oleh Google dalam bentuk Google Call, Yahoo! dalam bentuk Yahoo! Messenger and Voice, dan yang paling populer adalah Skype. Berikutnya adalah format “Video” yakni bentuk informasi dan hiburan Suara dan Gambar seperti TV terrestrial misalnya RCTI, SCTV, dsb, lalu TV cable seperti kabelvision, atau juga TV satellite seperti Indovision. Saat ini, teknologi Video dapat dikonversi dan ditrainsmisikan melalui teknologi jaringan internet sehingga kita dapat menikmati siaran TV lokal, internasional, maupun Video on demand melalui layar komputer dan laptop kita.

Jika kita masih tidak percaya bahwa masa depan internet akan mengarah ke Triple Player? Coba lihat saja, raksasa Microsoft yang tadinya hanyalah perusahaan software OS dan Office application, kini mereka memiliki VoIP dan Unified Communication sendiri. Coba lihat juga perusahaan Google yang tadinya hanya bermain di bisnis pencarian data, gambar dan berita, sekarang memiliki Google Call bahkan Google TV. Google kini lengkap sudah memiliki layanan Triple Player. Perusahaan Facebook adalah contoh paling gres dan menarik untuk dijadikan contoh lainnya. Mereka adalah perusahaan berbasis pertukaran data yang dikemas dalam dunia Social Networking. Belum lama ini mereka melakukan kerjasama dengan Skype untuk mengintegrasikan layanan Voice Skype yang sudah sedemikian terkenalnya di dunia maya internet dengan Facebook. Jika kolaborasi ini berhasil, akibatnya adalah 500 juta pengguna aktif facebook akan dapat saling menelpon satu sama lain, berhaha-hihi ria tidak hanya melalui status, comment, wall dan chating tapi juga komunikasi suara seperti telpon biasa.

Bagaimana dengan perusahaan Apple? Tadinya mereka hanya berjualan Mac, kini merambah dunia music, dan sudah sejak lama meluncurkan Apple TV. Contoh lainnya, perusahaan Cisco, yang menjadi market leader di dunia Switching, mereka pulalah yang pertama kali mempopulerkan VoIP dan kini Telepresence, sebuah produk untuk konferensi dan meeting tatap muka jarak jauh.

Pada akhirnya baik Microsoft, Google, Apple, Cisco, Avaya, Alcatel, HP maupun Facebook, FourSquare akan menjadi trend setter dan diikuti oleh perusahaan-perusahaan enterprise, menengah maupun kecil untuk memanfaatkan teknologi internet dalam menyebarkan informasi perusahaan, produk terbaru, dsb . Diikuti dengan mengembangkan teknologi suara via jaringan PSTN, GSM, CDMA dan internet melalui IP-PBX yang dapat digunakan untuk Call Center maupun Unified Communication. Unified Communication adalah bentuk komunikasi suara melalui perangkat lunak/software. Jadi bercakap-cakap melalui komputer dan laptop. Bahkan beberapa diantaranya dapat meninggalkan Voice Mail langsung ke alamat email dari orang yang bersangkutan. Untuk Video, besar kemungkinan akan digunakan untuk Video on demand seperti Video Demo Product, Video cara penggunaan dan perawatan suatu barang, Video tutorial untuk berbagai kebutuhan, dsb.

Menyikapi trend yang sedang berkembang ini mau tidak mau kita harus terus menerus belajar dan mengantisipasi perubahan teknologi. Yang pasti, jika dipelajari dengan seksama, internet dengan Triple Player-nya dapat menjadi sarana yang tepat untuk membuka peluang bisnis yang baru, mengembangkan ide-ide, melipatgandakan bisnis yang sudah berjalan, dan berbagai hal baru yang dapat dikembangkan. Jika sudah begini, betapa menariknya hidup kita di era digital ini.

Purnomo's picture

Menarikkah hidup di era digital?

Jika sudah begini, betapa menariknya hidup kita di era digital ini (????)

Berangkat dari pernyataan ini, blog ini bisa dikembangkan dengan hal-hal menarik dan membumi.

 

 

Menarik karena anak-anak sekarang bisa menikmati permainan yang tidak pernah terbayang akan ada oleh orang tuanya. Pertanyaan yang menggigit adalah anak-anak siapa? Lalu bagaimana sikap anak-anak yang tidak bisa menikmatinya?

Menarik karena dalam pabrik sebuah rangkaian ban berjalan yang dulu harus dilayani 30 orang sekarang hanya butuh 2 orang saja. Tetapi apakah ini menarik bagi 28 orang yang harus di-delete?

Menarik karena bila kita malas ke gereja teknologi digital ini bisa membuat kita "hadir" di ruang ibadah tanpa harus bangun dari tempat tidur. Pendeta tentu juga senang karena ia bisa menyampaikan kotbah dari meja makan di rumahnya.

Salam.
 
Miyabi's picture

@Peterkambey: New Media

Saya justru waspada dan bersikap kritis terhadap perkembangan New Media dan pengaruhnya terhadap pengabaran injil. New Media memang mendekatkan yang jauh tapi  secara paradoks justru menjauhkan yang dekat.
 
Era heboh pertelevisian tahun 50an-60an menghasilkan tayangan-tayangan sitkom keluarga ideal "bahagia murah senyum tak pernah memaki" yang bersifat superficial/permukaan, dangkal dan kosmetik/penuh polesan.
 
Pada era tv-mania  inilah berkembang biak gereja-gereja khas amerika yang mengadopsi "American Dream" tentang kemakmuran, yang mengadopsi cara-cara pemasaran komersial dalam mencari umat. Hermawan Kartajaya pun pernah mengajak umat kristen untuk mengambil sikap kritis terhadap kecenderungan ini. 
 
 
Jika boomning TV tahun 50an amerika menghasilkan Teologi Kemakmuran, lantas teologi varian baru macam apakah yang akan dihasilkan oleh booming internet?
 
Kalau TV adalah gateway nya banjir nabi palsu, mungkin internet adalah portal banjir serigala palsu.
__________________

".... ...."

Rusdy's picture

Anak Internetan

Membaca komentar purnomo jadi ingat diskusi dengan tetangga saya kemarin. Dulu, anak-anak masih bermain di jalan dan di taman lokal. Sekarang, mainnya lewat komputer, X-Box, de el el lewat multiplayer internet dan laen-laen.

Lebih baik / lebih buruk?

PlainBread's picture

Digital Scent

Triple player sudah menjadi hal yang tidak baru lagi sebenarnya. Dari tahun 2003 bahkan sudah dibicarakan mengenai digital scent, bagaimana lewat internet kita bisa mencium aroma bunga, parfum, atau bau masakan yang sangat berguna bagi industri restoran, minyak wangi, atau pengusaha bunga dalam memasarkan produk mereka.
 
Kalau bisa dilihat dari masa depan, teknologi yang sekarang sebenarnya masih primitif. Kita masih belum punya digital scent, masih belum punya virtual reality yang bagus (baru sebatas Wii), belum punya transporter atau teleportation. Masih jauh.
Tante Paku's picture

'telepresence'

 Sebuah adegan film Star Wars menampilkan karakter puteri Leia minta tolong yang diwakili oleh gambar dirinya dalam bentuk 3 dimensi. Tak dinyana, teknologi berjuluk 'telepresence' semacam ini sudah ada cikal bakalnya sekarang.
Para periset dari University of Arizona, Amerika Serikat, mengembangkan sistem holografis yang bisa merekam gambar 3 dimensi dalam keadaan bergerak di satu tempat, dan kemudian ditayangkan di lokasi lain dalam waktu hampir bersamaan.

Materi plastik pintar yang bisa update gambar holografis 3D setiap 2 detik adalah kunci teknologi ini. Profesor Nasser Peyghambarian selaku pemimpin penelitian mengatakan, meski masih terlihat lambat, gambar 3D yang diproduksi ukurannya sama dengan yang ada di film Star Wars.

 
Dalam demo yang dimuat di jurnal Nature, dipakai sebuah model pesawat terbang. Dalam sistem teknologi yang masih prototipe, 16 kamera dipakai untuk membidik subyek dalam sudut berbeda-beda.

Informasi itu dimasukkan ke komputer dan dikirim via internet ke lokasi berbeda. Kemudian, laser memproduksi gambar 3D pesawat tersebut di sebuah layar bernama photorefractive polymer screen. Jadilah pesawat yang ada di tempat lain tiba-tiba hadir dalam bentuk hologram.

 
Diprediksi, masih perlu 7 sampai 10 tahun sebelum menerapkannya di bidang seperti periklanan, teleconference atau desain teknik.
 
Benar kata PB, masih jauh, tapi sudah ada embrionya.
__________________

Semoga Bermanfaat Walau Tidak Sependapat

KEN's picture

peterkambey: Google Earth

Anda ketinggalan yang satu ini.
 
Menurut wikipedia Earth Viewer ini sudah dikembangkan sampai kepada versi tiga dimensi. Wah, kapan versi empat dimensinya ya?
 
Di sini: http://id.wikipedia.org/wiki/Google_Earth
PlainBread's picture

Google

Sekarang sudah ada app untuk google sky dan goole ocean.
peterkambey's picture

Saya masih kurang 'future'

Bisa jadi tulisan saya ini memang masih kurang jauhhhhh ke depan, di atas langit masih ada langit begitu kira2 istilah orang. Iyahhh, harus saya akui bahwa masa depan internet memang masih lebih lebar daripada sekedar tulisan saya di atas. No Problem, I like critics. All critics are welcome. Tulisan saya mungkin masih near future, masa depan yang paling dekat bukan yang paling jauh... hehehehe... btw, terima kasih untuk masukannya... namanya juga ide, selalu ada ide yang lebih baik..