Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

nubitol fifth blog - something wrong

nisa's picture

hidup di suatu negara yang mayoritas penduduknya beragama non-kristen itu susah-susah gampang alis gampang-gampang susah.

nope... kalau ada yang menduga bahwa blog ini hendak menyoroti susahnya mendirikan rumah ibadah; sudah banyak ulasan tentang hal itu dan ga ada gunanya nambahin garam di laut. blog ini lebih tertarik untuk membahas pengaruh ajaran agama mayoritas kepada orang2 yang menyebut dirinya orang kristen.

pernah suatu kali di facebook gue iseng nyapa temen mantan gereja gue dulu... dia cewek dan entah kenapa saat itu sangat bersemangat untuk memposting tentang bagaimana seorang suami harus menjadi imam bagi istrinya. pertama posting oke lah, kedua kali mulai mengganggu, ketiga, keempat, kelima, dst... mulai deh timbul keisengan gue, hehehe.

gue comment di wall dia kira2 gini, "wow, lama ga ketemu rupanya lo udah jadi mualaf yah?"; dan persis seperti dugaan gue, ga sampe lima menit, dia langsung ngirim private message ke gue, hahahaha.

setelah basa basi ga penting, dia say sorry karena dia akan menghapus comment gue karena dikuatirkan akan membuat salah pengertian. lebih lanjut dia nanya ke gue kenapa gue sebut dia mualaf. lalu gue bilang bahwa di Islam, memang bener bahwa suami adalah imam bagi istri, tapi di kristen, suami hanyalah pemimpin keluarga saja... imam setiap orang kristen adalah Yesus Kristus.

dibilangin begitu dia jadi es-mo-si, ga percaya, lalu mulai bilang gue aneh, menghakimi, dan seribu satu denial.... sampe ujung2 nya, seperti biasa, dia tanya gue beribadah rutin dimana sekarang dan ketika gue jawab gue ga ke gereja, dia mencap gue sesat, puas deh, hahahaha.

lucu, menurut gue.

mungkin saking banyaknya jargon2 di sinetron2, atau saking akrabnya bergaul dengan non-kristen, segala nilai yang dianggap baik langsung ditelan mentah2 dan dianggap sebagai ajaran kristen.

contoh lain adalah soal "perhitungan dosa vs tindak kebaikan penghapus dosa".

setau gue di kristen ajaran nya secara umum kira2 berbunyi begini, "dosa kamu sudah diampuni, berusahalah berubah... hatimu yang berubah, bukan sekedar perbuatan yang tampak... kalo masih jatuh kepada dosa, akui dan move on... anugerah Tuhanmu lebih besar daripada dosamu" (koreksinya ditunggu kalo ada yang salah).

dengan ajaran model begini, harusnya orang ga perlu lagi kuatir tentang dosa. selama niat berubah itu ada, jatuh seberapa kali pun ga masalah... kesan nya selalu ada jaring pengaman yang siap menangkap.

ga begitu dengan kesan gue tentang ajaran di Islam... somehow ngobrol dengan teman2 Muslim, kesan gue adalah kayak ada "timbangan" antara perbuatan baik dan dosa. sukur2 pas meninggal, timbangan nya lagi condong ke perbuatan baik... makanya mereka rajin berpuasa, baik yang normal maupun yang spesial (1 hari puasa dapet menghilangkan dosa setahun ke depan), rajin bersedekah, rajin shalat, rajin beritual, dan seribu satu jenis "kerajinan" lain nya.

makanya di mereka, ukuran orang saleh adalah tinggal liat seberapa banyak aja dia ikut "kerajinan"2 ini. makin banyak melakukan, makin saleh... sebaliknya makin sedikit melakukan, maka kesalehan dan keimanan orang itu akan diragukan atau dipertanyakan.

kemaren di facebook (lagi), adik gue post bahwa one of his favourite reading is the bible. namanya juga adik, gue tau banget seberapa jarang dia buka itu bible, so gue godain dia. setelah hahahihi sebentar, dia becanda dan bilang bahwa dia "ngeri" kalo kebanyakan baca bible, cukup2 dikit2 aja, takut "kebakar" katanya. dia ketawa, gue ketawa, tapi tiba2 ada suara di hati gue yang bilang bahwa "inilah yang salah".

bible adalah kumpulan surat yang mengabarkan kabar keselamatan... kabar yang menyenangkan... kabar yang seharusnya meng-encourage orang dan membuat hati senang dan akhirnya bersyukur... tapi somehow orang menganggap sebaliknya.

anggapan yang salah ini akhirnya membuat orang jadi males bersentuhan dengan segala macam produk kekristenan... selain itu karena pengaruh Islam, maka orang juga jadi salah menempatkan prioritas... dari masalah hati kepada masalah ritual yang tampak...

kadang gue suka mikir bahwa orang Indo ini emang cocoknya jadi Muslim saja... gimana nggak? bahkan mereka yang mengaku kristen pun berpola pikir seperti Muslim Cool

Tante Paku's picture

Muslim Kristen nisa.

Tulisan KHAS ala nisa yang selalu menarik buat diikuti. Bicara soal MUSLIM, orang Kristen juga bisa disebut muslim lho, bahkan MUSLIM SEJATI itu ya seperti Yesus Kristus, cuma kita sering terjebak dengan KATA muslim tanpa memahami arti yang sebenarnya.

Salam.

__________________

Semoga Bermanfaat Walau Tidak Sependapat

nisa's picture

tambahan ilmu

nah ini baru tambahan ilmu... jadi, menurut om tepe, apa arti dari kata "muslim" tsb?

Tante Paku's picture

Mau tak tulis dalam blog saja

nisa, saya akan menuliskannya dalam tulisan tersendiri soal Yesus itu muslim sejati, sementara masih di dapur sensor, semoga bisa singkat dan padat.

__________________

Semoga Bermanfaat Walau Tidak Sependapat

Daniel's picture

Yesus memang Muslim

Kata "Muslim" berasal dari kata "Islam" yang mempunyai akar kata yang sama dengan kata "salam" (Arab) dan "shalom" (Ibrani) yang sekarang biasanya diterjemahkan dengan "selamat".

Tapi sebenarnya kata ini mempunyai makna yang lebih dalam yang berkaitan dengan "keutuhan", "keamanan" dan "kegenapan" (whole, safe, complete). Dalam pengertian yang lebih dalam ini "salam" atau "shalom" bukan hanya sekadar berarti "selamat", tapi juga berarti ketenteraman yang utuh, lengkap, tidak kurang suatu apa pun, kepuasan yang mendalam, baik secara jasmani maupun rohani.

Selanjutnya kata "Islam" memperluas makna ini menjadi "penyerahan diri secara utuh kepada suatu Pribadi yang memberi shalom" dan "Muslim" berarti "orang yang menyerahkan diri secara utuh".

Jadi dalam konteks ini Yesus (dan kita yang meneladani-Nya) memang benar-benar Muslim.

widdiy's picture

@nisa.....

Betul 100%, orang-orang Kristen sekarang lebih mengutamakan ritual....hehehe

Huanan's picture

Kejar omzet

... somehow ngobrol dengan teman2 Muslim, kesan gue adalah kayak ada "timbangan" antara perbuatan baik dan dosa. sukur2 pas meninggal, timbangan nya lagi condong ke perbuatan baik... makanya mereka rajin berpuasa, baik yang normal maupun yang spesial (1 hari puasa dapet menghilangkan dosa setahun ke depan), rajin bersedekah, rajin shalat, rajin beritual, dan seribu satu jenis "kerajinan" lain nya.

Nisa, kesannya kayak seorang salesman/marketing yg ngejar omset saja supaya dapetin "bonus" disana nantinya.  Pendeta di gereja saya bilang bahwa Yesus telah menebus SEMUA dosa umat manusia. Hanya krn 1 orang (Adam) manusia semua berdosa, maka hanya dgn 1 orang (Yesus) dosa manusia di hapuskan.  Katanya kalau Yesus ngak di mati di kayu salib semuanya langsung meluncur ke neraka tanpa adanya penghakiman. Justru karena Yesus maka baru adanya PENGHAKIMAN menurut perbuatan (amal ibadah, berbuat baik, shalat, dll)

@TP, apa kabarnya nih.  bicara mengenai MUSLIM SEJATI. Menurut versinya Ali Sina bahwa seorang muslim sejati adalah seorang muslim yg extreme seperti Khomeini, abu bakar, amrozi, dll. Semakin ia mendalami kitab sucinya semakin murni/sejati pula sifat ke musliman nya.    Gus Dur adalah contoh seorang muslim yg moderat. Karena lebih mengedepankan hati nuraninya dan moral.  Tapi biacara hati nurani banyak orang2 Atheis seperti di Jepang dan China memiliki tingkat hati nurani dan moral yg tinggi. Dari kecil juga sudah diajarkan bagaimana berbuat baik (moral yg baik) antar sesama manusia, saling membantu,dll.



__________________

Huanan

nisa's picture

11-12

dibilang "kejar omzet" kesannya kurang bagus deh, mungkin lebih enak didenger kalo dibilang "memupuk kebaikan".

ke salah satu temen Muslim, gue bilang gini, "asik dong, abis puasa yang 1 hari bisa nebus dosa setahun ke depan, lo bisa bebas berbuat dosa selama setahun (?)"; dia menjawab, "nggak gitu lah dul...."

sebenernya walo ajaran Islam dan kristen beda, respons pengikutnya mirip2... respon diatas senada bener dengan respon orang kristen kalo ditanya gini, "kalau lo diselamatkan karena anugerah, maka berbuat dosa aja semaunya dong (?)".

jadi agama2 ini seperti iklan teh botol, "apapun makanan nya, minum nya teh botol"... "apapun ajaran agama nya, respon nya sebelas dua belas lah" ;)

Huanan's picture

salah kaprah

"kalau lo diselamatkan karena anugerah, maka berbuat dosa aja semaunya dong (?)".

Banyak orang kristen juga salah kaprah nya disini nih. Mereka pikir yg penting udah diselamatkan oleh anugerah, nanti berbuat dosa lagi ngak napa2. Padahal maksudnya bukan demikian. Umpamanya seorang anak yg melakukan kejahatan nih lalu masuk penjara. Tapi Bapaknya datang nebus dia dgn sejumlah uang supaya bisa keluar dari penjara. lalu setelah bebas. Dia masih ingin melakukan kejahatan lagi dgn berpikir begini :" ah gw melakukan kejahatan lagi, paling2 kalo ketangkap, ada bapak gw ini yg bisa tebus gw lagi". Kalo anak yg memiliki pikiran demikian namanya kutu kupret :))   Seorang anak yg baik harus merasa malu dan tahu berterimakasih lalu tidak melakukan perbuatan dosa lagi.  Kira2 begitu kali ya ?





__________________

Huanan

antonic's picture

sharing...pd dasarnya gw

sharing...pd dasarnya gw berprinsip, yg dari tuhan pasti menghasilkan damai, kekuatan dan kemerdekaan. itu aja patokan gw, klo gak menghasilkan 3 ini biasanya ya, gw buang. kadang klo doa sudah jadi rutinitas atau ritual yg hambar, biasanya gw stop. begitu pula ibadah2 lain. somehow klo emang ada perkataan seorang sufi dr agama seberang, gw jg suka pakai, yg penting ya ke3 hal tadi. 

__________________

sukses adalah sebuah pencapaian, premium dan citra exclusive.