Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

Pas di Hati

ely's picture

“Benar, waktu itu aku cinta padanya karena dia cantik”, Deny bercerita dengan semangat, ketika kembali mengingat Riska, mantan pacarnya. “Kalau si Ani, orangnya pintar, si Ati orangnya nyambung, si Ita orangnya supel, si … bla..bla..bla…” panjang lebar Deny menjelaskan beberapa cewek yang dulunya pernah ia pacari.

Dan dari sekian wanita yang pernah menjadi pacarnya. Hanya satu alasan, mengapa akhirnya ia memutuskan cewek-cewek tersebut.

Sebuah kalimat keluar begitu saja, ketika ia mengakhiri penjelasannya yang panjang lebar tersebut. “Tapi mereka tidak bisa mengerti aku”, katanya sendu.

***

“Tapi kali ini, beda, aku yakin” katanya kembali bersemangat.
“Angel adalah cewek idamanku, ia cantik, pintar, nyambung dan bla…bla…bla..” katanya panjang lebar lagi.

“Yang benar?” kata Tius menimpali.

“Sepertinya, dulu aku pernah dengar kalimat yang sama” katanya Tius kembali, ingin memastikan kebenaran dari kalimat yang baru saja keluar dari mulut Deny.

“Suer!!” kata Deny serius, sambil mengacungkan dua jarinya ke atas, memastikan kepada Tius.

Mendengar itu Tius hanya tersenyum, turut bahagia mendengar keseriuasan sahabatnya.

***

Kini giliran Deny yang ingin mendengar sahabatnya bercerita.

“Ngomong-ngomong kamu suka cewek yang gimana sih?” Tanya Deny kepada Tius, dengan mata menyipit, sedikit menyesal dengan pertanyaan yang terlanjur ia lontarkan.

Sudah sering kali ia mengajukan pertanyaan ini, tapi jawabannya tetap saja sama.

“Kali ini aku tak ingin jawaban yang sama” kata Deny kembali, masih berharap, kali ini ada jawaban berbeda dari Tius.

***

“Yang pas di hati”, jawaban yang selalu keluar dari mulut Tius, bila pertanyaan itu ditanyakan kepadanya, tidak perduli siapa yang sedang bertanya.

Deny sama sekali tak mengerti maksud Tius dengan “Pas di hati”. Sudah banyak teman-teman cewek yang ia kenalkan kepada Tius, tapi belum ada juga yang “Pas di hati” Tius. Hal ini membuat Deny akhirnya tidak suka, bahkan tak ingin lagi melontarkan pertanyaan itu kembali.

***

Lama Tius terdiam,  kemudian tersenyum.

“Aku pikir kamu sudah tahu jawabannya”, katanya lagi.

Membuat Deny harus kembali kecewa dengan jawaban itu.

 

 

__________________

Lakukan segala sesuatu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia ...

the blue's picture

@3m1: Pas di Hati Vs yg Terbaik

Aku pernah merasakan hadirnya seseorang yang "pas di hati" banyak hal yg sudah kulalui dgnnya. Akan tetapi ia memutuskan hubungn yg sudah terjalin. Aku jadi mau nanya nih ke 3m1;

Walaupun kita sudah menemukan yg pas di hati, apakah ia yg terbaik yg Tuhan berikan?

__________________

KasihSetiaNyaKekalSelamanya

ely's picture

pas di hati

Halo theblue,

Sebenarnya cerita di atas hanya cerita iseng,

Sayapun tak mengerti apa yang dimaksud dengan 'pas di hati' nya Tius. Tapi, saya akan coba menjawab, tentu dengan versi saya, bukan si Tius, hehehe ...

  1. Bila itu dari Tuhan, pasti yang Ia beri 'pas di hati' kita, yakinlah ... .
  2. Bila kita orang percaya, seharusnya kita mengerti apa yang 'pas di hati' Nya Tuhan.
  3. 'Pas di hati', bukan sebuah alasan yang akhirnya menjadi alasan. hehehe ....
__________________

Lakukan segala sesuatu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia ...

the blue's picture

@3m1: Proses yang membingungkan...

Kadang kita juga merasa bingung dengan proses yang kita lalui dalam menemukan yang pas di hati. Aku merasa sudah menemukannya, dan selalu kubawa dalam Doa ddan merasa sangat bersyukur pada apa yang Tuhan sudah berikan ini. Akan tetapi mengapa proses itu selalu membingungkan, sekarang ia pergi, meminta putus, dengan alasan bosan...

__________________

KasihSetiaNyaKekalSelamanya

ely's picture

@the blue, membingungkan

Membingungkan dan seringkali membosankan ...

Sangat manusiawi,

Mungkin kita masih perlu banyak berlatih agar tidak bingung dan kebosanan tidak lagi ada.

GBU

ely

__________________

Lakukan segala sesuatu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia ...

the blue's picture

@3m1: Berlatih...

ya... mungkin hanya itu kata pemanis untuk membuat keadaan yang membingungkan sedikit lebih indah.

__________________

KasihSetiaNyaKekalSelamanya

ely's picture

Berlatih dan belajar

hehehe...

Tau aja kalau itu kata pemanis yang indah ...

__________________

Lakukan segala sesuatu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia ...

clara_anita's picture

Kapan kita bisa percaya hati?

Pas di hati..

Pertanyaannya kapan dan dalam situasi apa?

Persepsi bisa dengan mudahnya berubah. Ketika pacaran bisa saja si dia memang yang paling pas di hati. Ketika hati berbunga-bunga, semuanya tampak indah. Tanah pun terasa coklat. Kopi pahit terasa madu.

Tapi begitu mulai menapaki hidup bersama, barulah jenuh itu muncul dari yang namanya biasa... :) dan ternyata kopi pahit itu tak lagi manis.... Perlu usaha yang berkelanjutan untuk terus menumbuhkan cinta.

cinta mungkin tidak langsung pas...

tapi dia dapat ditumbuhkan...

 

Seperti kata Dewa...

"Aku bisa membuatmu,,, jatuh cinta kepadaku meski kau tak cinta kepadaku"

 

ely's picture

Kopi Pahit ...

 

Pertanyaannya kapan dan dalam situasi apa?

'pas di hati' mungkin lebih cocok bila ditanyakan pada saat sedang dalam badai ... hehehe....

Kalau jawabannya tetap "iya" ... mungkin saja persepsinya tidak berubah.

 Kembali lagi ke belajar dan berlatih ...

Tetap mencoba menikmati manisnya kopi pahit (meski tanpa gula) ...

__________________

Lakukan segala sesuatu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia ...

the blue's picture

@clara_anita: memahami wanita...

Hai siste...

aku jadi bingung memahami seseorang gadis yg sgt special buatku, ketika mesti menghadapi kata pemutusan. pada kondisi ini masih perluka aku bertanya tentang "pas di hati?" Potensi apa saja yang mungkin terjadi seandainya kami kembali menjalin hubungan kasih?

__________________

KasihSetiaNyaKekalSelamanya