Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

Pemimpin (Gali Kata Alkitab dalam Tinjauan Tulisan Ibrani Kuno)

Hery Setyo Adi's picture

 

Pemimpin

Kata “pemimpin” di antaranya diterjemahkan dari kata Ibrani sar (Sin-Patah-Resh). Kata sar berasal dari turunan akar kata induk sr (Samekh-Resh). Mungkin kita bingung mengapa kata sar  yang huruf pertamanya menggunakan huruf Sin, sedangkan akar kata induknya menggunakan huruf Samekh (bukan Sin)? Hal ini dapat dijelaskan bahwa pada awalnya, tidak ada pemisahan antara huruf Sin dan Samekh. Baru di kemudian hari ada pemisahan tersebut. Namun seluruh kata yang menggunakan huruf Sin berhubungan makna dengan kata-kata yang menggunakan huruf Samekh di tempat yang sama. Jadi, kata sar (Sin-Patah-Resh) diturunkan dari akar kata induk sr (Samekh-Resh) dapat kita pahami.

Dalam piktograf Ibrani kuno, huruf  Samekh adalah sebuah gambar duri atau onak yang mewakili ide memutar, sebagaimana binatang buas yang memutari pelindung berduri yang gagal memangsa domba-domba gembalaan. Sedangkan huruf  Resh adalah gambar kepala. Gabungan dua gambar ini berarti “memutar kepala”, yaitu memutar kepala ke arah yang lain. Pemimpin berarti seorang yang mengatur putaran orang ke arahnya. Pemutaran kepala anak atau murid ke arah tertentu.

Kata sar (pemimpin) ini memiliki akar kata induk yang sama dengan musar (didikan) yang telah dibahas dalam Gali Kata Alkitab Edisi 24 (21 Agustus 2008). Dengan demikian, kedua kata tersebut memiliki makna yang sangat dekat. Seorang pemimpin memberikan didikan kepada orang lain. Ia “memutar kepala” orang lain, supaya mengarahkan pandangannya kepada dirinya.

Jadi kata “pemimpin” mengandung makna  seorang yang mengarahkan pandangan orang lain ke arahnya atau menyatukan pandangan orang lain ke arah pandangannya.

Teguran Tuhan melalui Yesaya

Yesaya menyampaikan tuduhan (yang pasti benar!) terhadap para pemimpin Yehuda. Dia menulis (1:23): “Para pemimpinmu adalah pemberontak dan bersekongkol dengan pencuri. Semuanya suka menerima suap dan mengejar sogok. Mereka tidak membela hak anak-anak yatim, dan perkara janda-janda tidak sampai kepada mereka.”

Dengan pemahaman makna kata “pemimpin” di atas, kita dapat memperkirakan pengaruh perilaku pemimpin yang buruk tersebut terhadap masyarakat luas. Bayangkan, semua orang “memutar kepala” (yang berarti mengarahkan pandangannya) ke arah pemimpin yang berlaku buruk itu. Mereka melihat perilaku pemimpinnya. Bukankah belajar yang efektif itu dilakukan dengan cara melihat? Terlebih lagi, dalam tinjauan tulisan Ibrani kuno, makna kata “pemimpin” berhubungan dekat dengan makna “didikan”. Setiap hal yang dilakukan pemimpin, itulah yang dididikkan bagi bangsanya. Karenanya, kalau perilaku pemimpinnya buruk, perilaku bangsa itu pun akan buruk.

Perilaku pemimpin yang seperti inilah yang membuat Tuhan murka dan mau menghukum Yehuda. Tuhan “bertindak” untuk memurnikan mereka. “Aku akan memurnikan perakmu dengan garam soda, dan akan menyingkirkan segala timah dari padanya (Yesaya 1:25).

Aplikasi

Sebagian dari kita barangkali berkedudukan sebagai pemimpin, atau paling tidak kita adalah seorang yang memiliki peran pemimpin dalam cakupan tertentu. Apakah kedudukan atau peran kita yang ternyata “memutar kepala” orang lain, yaitu mengarahkan pandangan orang lain ke arah kita atau menyatukan pandangan mereka ke arah pandangan kita, dapat dipertanggungjawabkan di hadapan Tuhan?

Kata “pemimpin” memiliki kesamaan akar kata induk dengan kata “didikan” dan kata “didikan” menyangkut hidup atau matinya seseorang, karena berhubungan dengan jalan Tuhan (lihat artikel Didikan!).  Bagaimana dengan ke-pemimpin-an kita: apakah kita sudah mengarahkan pandangan mereka ke arah jalan Tuhan, sehingga mereka memiliki hidup? Atau, apakah arah pandangan mereka kita arahkan ke jalan yang sesat? Jika kita melakukan hal terakhir ini, pasti Tuhan “bertindak” untuk memurnikan kita.

Marilah kita mengarahkan pandangan orang lain ke arah pandangan kita, yaitu pandangan yang membawa mereka hidup oleh anugerah Tuhan, bukan pandangan yang menyesatkan mereka.

(Artikel ini ditulis oleh Hery Setyo Adi  yang menggunakan berbagai sumber sebagai bahan rujukan)

 

henso's picture

wah, tafsiran baru neh...

Apakah memang makna kata "pemimpin" itu demikian? Bagaimana jika dilihat dari huruf cina? Apakah maknanya jadi lain lagi?

apakah huruf Samekh jika dipakai untuk kata lain akan membuat kata lain itu juga mengandung makna memutar?
Juga dengan huruf Resh, apakah harus selalu dikaitkan dengan kepala?
Hery Setyo Adi's picture

Bung Henso

Maaf Bung Henso, respon saya terlambat,...bahkan sangat terlambat...

Setidaknya itulah maknanya dilihat dari tulisan Ibrani kuno. Jika dilihat dari huruf Cina, saya tidak tahu... Yang jelas, itulah makna awal yang sesuai dengan budaya dan pola pikir orang Ibrani.

Karena kajian ini bertitik tolak dari akar-induk kata Ibrani, maka setiap akar-induk yang mengandung huruf-huruf tersebut akan berkaitan dengan makna itu atau variasi maknanya. Huruf Resh misalnya, bisa berkaitan dengan kepala, pemimpin, memimpin, dsb.