Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

perubahan

Sri Libe Suryapusoro's picture

Sebuah pertanyaan sederhana, apakah dengan menjadi diri sendiri berarti tidak perlu berubah? Saya salut dengan perusahaan Astra. Sistem managementnya terutama dalam merekrut pemimpin berikutnya sungguh luar biasa bagus. Setiap orang yang sudah masuk dalam jajaran pimpinan maka mereka akan mendapatkan pelatihan sekitar tiga minggu. Lalu mereka di tempatkan kembali di pekerjaannya. Tidak lama setelah itu, orang penjualan akan ditempatkan di bagian produksi dan orang produksi ditempatkan bagian personalia. Mereka diputar ke departemen yang berbeda.

            Beberapa diantara mereka akan mendapatkan pekerjaan ganda dengan gaji tetap, sebagian lainnya akan diperhadapkan dengan pekerja yang sangat vocal. Mereka diputar ke tempat yang berbeda dengan permasalahan yang belum pernah mereka hadapi. Tujuannya jelas, supaya terlihat kemampuan seseorang dalam menghadapi permasalahan yang pernah ada atau mungkin tidak terduga sama sekali. Mereka dilatih untuk melakukan sesuatu yang tidak pernah mereka lakukan.

            Menjadi diri sendiri tidak berarti anti terhadap perubahan. Justru seperti setiap calon pemimpin di perusahaan Astra- selalu siap untuk berubah. Perubahan bukan hal yang buruk bahkan tanpa kita sadari setiap waktu yang ada di bumi ini selalu berubah. Pagi berubah menjadi siang, terang berubah menjadi mendung, tubuh kita pun berubah menjadi semakin dewasa dan akhirnya tua. Semua pasti berubah, lalu perubahan seperti apakah yang bisa kita lakukan sehingga kita tetap menjadi diri kita sendiri?

            Saya sendiri menyatakan bahwa metode boleh berubah, arah dan tujuan kita pun bisa berubah tetapi prinsip itulah yang sesedikit mungkin kita ubah. Sebelum mengubah diri kita, kita harus memahami apakah itu berhubungan dengan prinsip hidup kita atau sekedar metode. Saya selalu siap untuk mengubah metode atau hal-hal lain yang bukan prinsip. Misalnya, saya suka memakai kaos dan sandal tetapi karena untuk menghormati orang lain saya mulai memakai sepatu dan kaso berkerah. Pakaian bukanlah masalah prinsip buat saya-mungkin buat yang lain itu masalah prinsip.

            Mary McLeod Bethune seorang wanita kulit hitam yang tidak bisa membaca. Hanya saja dia tidak menyerah dengan keadaan dirinya. Seharusnya orang seperti dia tidak boleh masuk dalam sekolah apalagi sekolah kulit putih. Tetapi dia melakukannya bahkan dia membuat sekolah untuk oranng kulit hitam lainnya. Dia berubah dan melakukana perubahan di lingkungannya. Selama itu masih berhubungan dengan kemampuan, kita pun harus berubah. Kita harus mengubah kemampuan kita, kita harus meningkatkannya. Tetapi kita harus berhati-hati dalam melakukan perubahan.          Jangan sampai perubahan yang kita lakukan membuat kita tidak mengenal diri kita. Jangan juga perubahan dilakukan karena kita melihat semua orang berubah.

            John Gray dalam buku Mens from Mars & Women from venus mengatakan laki-laki mempunyai kebiasaan masuk ke dalam gua untuk menyendiri. Scott Mac Millan (instruktur bela diri) mengatakan masuk ke dalam gua adalah keharusan bagi setiap orang dalam mengembangkan pribadinya. Dengan kata lain, sebelum melakukan perubahan masuklah ke dalam gua. Ini untuk melihat apakah perubahan yang akan kita lakukan merupakan perubahan yang kita inginkan dan sesuai dengan diri kita.

            Memang tidak salah jika kita mendengar pendapat dari teman-teman kita tetang banyak hal, termasuk tentang diri kita sendiri. Juga tidak salah jika kita membaca banyak buku dan akhirnya mengerti banyak hal. Tapi jangan tergesa-gesa melakukan perubahan. Jangan sampai mendapatkan ide lalu langsung melakukan perubahan. Masuklah terlebih dulu ke dalam gua. Hanya Anda sendiri, diam di suatu tempat yang tidak diganggu oleh orang lain. Kalau perlu matikan HP. Jangan lupa sediakan Alkitab untuk mengoreksi setiap keputusan perubahan Anda. Disinilah Anda akan menemukan alasan mengapa perubahan Anda lakukan. Apakah karena pengaruh teman Anda, keharusan dari atasan Anda, supaya Anda dapat diterima di suatu komunitas, atau hal lain.

            Berikan alasan yang jujur dalam diri Anda. Terus terang saya menemukan alasan-alasan yang negative ketika saya memulai pelayanan ini. Perubahan harus saya lakukan. Tadinya saya pelayanan di tempat lain sekarang melakukan pelayanan sendiri. Saya temukan alasan seperti ingin lebih terkenal, menghasilkan uang tambahan, supaya dikagumi dll. Saya tulis semua alasan yang mungkin ada ketika perubahan akan saya lakukan. Lalu saya pikirkan perubahan seperti apa yang benar-benar akan saya lakukan. Saya hindari perubahan yang akhirnya alasan negative itu menonjol. Misalnya supaya alasan menjadi terkenal tidak muncul lagi saya menggunakan nama belakang saya (sedikit orang yang mengetahuinya) atau kalau perlu menggunakan nama samaran. Untuk menghindari keinginan mengambil keuntungan, saya membagikannya secara gratis. Saya sengaja melakukan perubahan yang sangat berlawanan dengan alasan-alasan yang tidak saya inginkan tetapi saya akui itu muncul ketika saya ada di dalam gua.

            Perubahan tidak bisa dilakukan sendiri. Karena saya sudah memiliki istri maka saya melibatkannya dalam perubahan tersebut. Saya diskusikan dengannya tentang perubahan-perubahan yang harus saya lakukan. Saya minta pendapatnya, perubahan apa yang membuat saya tidak menjadi diri saya sendiri dan melanggar prinsip hidup saya. Sangat baik juga kalau kita melibatkan mentor rohani kita untuk mendapatkan konfirmasi berhubungan dengan Firman Tuhan. Apakah perubahan yang kita lakukan sesuai dengan Firman Tuhan atau tidak.

            Setelah semua itu dilakukan, mulailah berubah. Motivasi terbaik untuk berubah adalah supaya diri kita menjadi lebih baik bagi manusia ataupun bagi Tuhan. Selamat berubah.

__________________

Small thing,deep impact