Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

Pintu Gerbang Menuju Mujizat

mujizat's picture

Sekalipun Injil dan Kisah Rasul2 sudah begitu banyak mengisahkan mujizat2 yang dilakukan oleh Tuhan Yesus melalui Roh Kudus, namun kenyataannya pada saat ini masih terlalu banyak orang Kristen, aktivis2 Kristen, bahkan "hamba2Nya" yang tidak pernah menyaksikan sebuah mujizat, apalagi menjadi pelayan terjadinya sebuah mujizat, semisal mujizat kesembuhan. Tentu hal ini dapat berdampak SALAH,.. dimana bisa saja muncul keraguan apakah mujizat2 yang diceritakan dalam bibel itu adalah kumpulan fakta-fakta sepak terjang Allah ataukah hanya sekedar cerita fiksi. Jika saya tidak pernah menyaksikan, atau menjadi pelayan mujizat, mungkin saja saya akan termasuk salah satu dari kelompok skeptis ini.

Namun oleh kebaikan Tuhan, saya telah belajar, atau lebih tepatnya dikaruniai beberapa pengalaman menjadi pelayan mujizat, dimana beberapa kasus orang sakit yang boleh kami doakan menjadi sembuh seketika oleh kuasa Tuhan. Di samping itu, saya pribadi menjadi saksi mujizat, karena saya sendiri pun seringkali mengalaminya sendiri. Oleh sebab itu, bagi saya, mungkin lebih mudah melihat langit dan bumi runtuh dari pada dipaksa tidak percaya kalau mujizat Tuhan itu masih ada sampai hari ini.

Dari berbagai fenomena yang terjadi saya dapat menarik sebuah kesimpulan, bahwa ada banyak faktor - ternyata - yang memungkinkan sebuah mujizat itu terjadi yang keseluruhaan faktor itu mengerucut pada satu faktor saja, yaitu : KEHENDAK ALLAH.............

Dari satu faktor inilah sebenarnya kita "dapat mensiasati" untuk bagaimana supaya terbentuk sebuah kondisi, agar ALLAH MEMUTUSKAN untuk MENGHENDAKI terjadinya sebuah mujizat.......

Beberapa hal yang MUNGKIN akan mendorong Allah melakukan sebuah mujizat:

1) Pertobatan. Bertobat. Berhenti dari melakukan sebuah dosa yang menganiaya hatinya Tuhan. Dosa perkataan, misalnya, dimana seseorang TIDAK MAU mengendalikan mulut dan lidahnya untuk mengumpat, menyumpahi orang2 lain, dengan kata2 sumpah serapah, misal (maaf),... BANGSAT,... GUOBLOK LOE, ... TOLOL... ASU... dan lain sebagainya. Sesungguh-sungguhnyalah semua sumpah serapah seperti ini, meskipun dilakukan itu diucapkan oleh orang yang sedang teraniaya, sesungguhnya merupakan perkataan yang menganiaya hatinya Tuhan juga. Saya bersungguh-sungguh dalam menyatakan hal ini. Sangat serius....

2) Bertobat dari melakukan perbuatan kecurangan, kelicikan, korupsi, maling, merampas hak orang lain, mengabaikan yatim piatu, tidak menghormati orang tua, tidak menghormati orang yang lebih tua, tidak menghormati "orang mulia" dan berbagai perbuatan buruk lainnya.

3) Mengubah pola pikir negatif. Bertobat dari dosa pikiran. Pikiran mencurigai kalau2 Tuhan tidak adil, atau Tuhan salah membuat sebuah keputusan.

Selain dari pada hal2 tersebut, ... percaya bahwa Tuhan berkuasa melakukan APA SAJA, termasuk "HANYA" sebuah mujizat kesembuhan.

Hal terakhir yang SANGAT PENTING adalah menantikan kuasa Roh Kudus. Tertulis, "Kamu akan menerima KUASA jika Roh (Kudus) turun ke atas kamu." Roh Kudus adalah PELAKU mujizat2 di zaman pasca Yesus naik ke sorga. Bukan roh yang lain.
Saya mehgamati, banyak gereja yang KURANG SABAR menantikan kuasa Roh Kudus. Banyak hambaNya yang TIDAK MAU melakukan doa puasa dst khusus untuk memohon karunia Roh yang dahsyat luar biasa ini, yakni Roh Penolong yang dijanjikan oleh Tuhan Yesus sendiri. Alih-alih menantikan kuasa Roh Kudus, malah antar-teolog saling debat mengenai TAFSIR kitab suci, yang tidak pernah selesai meskipun sudah berlangsung berabad-abad. Inilah sala satu cara Iblis menyusup di antara teolog-teolog.

Shalom, shalom, barangsiapa bertelinga hendaklah ia mau mendengarkan apa yang dikatakan Roh kepada jemaat-jemaat

__________________

 Tani Desa