Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

Rencanaku Bukanlah Rencana-Nya

Agatha Ria Budiyana's picture
Shalom..
Suatu kebanggaan bagi saya untuk bisa menulis blog ini. Nama saya Agatha Ria Budiyana, saya lahir sebagai anak pertama dari keluarga yang sederhana. Setiap anak muda pasti memiliki keinginan dalam hidupnya, memiliki rancangan kedepan untuk masa depan. Namun, terkadang rencana kita tak sejalan dengan apa yang Tuhan rencanakan. Dan sebagian besar dari kita pernah mengalami yang namanya kekecewaan ketika suatu kondisi atau situasi berjalan tidak sesuai dengan apa yang kita mau. Terkadang rencana Tuhan lebih menyakitkan, terasa perih untuk kita rasakan. 
Dua tahun yang lalu, ketika saya duduk di bangku SMK tepatnya saat menjelang ujian saya merasakan kekecewaan bahkan keterpurukan yang berlarut. Saya dulu adalah seorang siswa yang rajin, saya selalu membuat planning ke depan tentang kegiatan yang akan saya lakukan. Setiap siswa SMA/SMK yang ingin melanjutkan kuliah pasti memiliki keinginan untuk melanjutkan pendidikan di Perguruan Tinggi yang memiliki kualitas terbaik. Saya pun berpikir demikian waktu itu, saya sudah membuat berbagai rencana kemana saya akan melanjutkan pendidikan. Waktu itu, orangtua saya sangat mendukung saya untuk berkuliah di Perguruan Tinggi yang saya dambakan. Saya pun aktif untuk menanyakan informasi kepada orang lain bahkan saudara saya mengenai Perguruan Tinggi tersebut. Saya beserta orangtua pun bergumul di dalam doa, setiap hari kami selalu memohon pada Tuhan agar segala persiapan dapat dilaksanakan dengan maksimal.
Hingga pada saatnya saya mengikuti Tes, saya memiliki keyakinan yang besar bahwa saya akan diterima di Perguruan Tinggi tersebut sebab minggu-minggu sebelumnya saya sudah berlatih dengan berbagai soal. Dan ketika tiba pengumuman hasil tes, saya pun berdoa kepada Tuhan agar apapun hasilnya nanti saya akan menerima dengan lapang dada. Dan ketika saya membuka website, saya pun senang ternyata nama Agatha Ria Budiyana terpampang disana. Namun sayangnya, saya diterima di jurusan lain dan bukan jurusan yang saya idamkan. Saya pun kecewa pada Tuhan, saya mengutarakan segala isi hati saya pada orangtua. Mereka pun memberi semangat kepada saya dan menyarankan kepada saya untuk melakukan tes lagi. 
Saya pun bergumul didalam doa, saya dan keluarga semakin memperbanyak waktu kami untuk berdoa. Tidak hanya berdoa, saya pun rajin untuk mencoba mengerjakan soal-soal yang sekiranya saya ingat ketika mengerjakan tes dan menanyakan jawaban yang benar kepada teman saya yang pintar. Hingga pada akhirnya saya pun memutuskan untuk mengikuti tes kembali, kali ini orangtua saya mendampingi saya untuk melakukan tes, dan sayapun semakin bersemangat dalam mengerjakan. Dan singkatnya, ketika pengumuman tiba, saya membuka website dan saya sangat kecewa bahkan melebihi kekecewaan yang sebelumnya sebab nama saya tidak tercantum dalam daftar nama yang diterima. Hari itu saya penuh dengan kesedihan, saya menjadi sangat pendiam, saya menyimpan kemarahan dalam hati saya. Saya marah terhadap diri saya sendiri, saya marah kepada orangtua, dan saya pun marah kepada Tuhan. Ayah saya pun menghibur saya, beliau datang kepada saya dan membacakan suatu ayat yaitu Yeremia 29:11 "Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan." 
Ayah saya kemudian memberi berbagai nasihat dan mencoba untuk menghibur saya melalui ayat tersebut. Saya pun menangis sambil merenungkan ayat tersebut. Hingga pada suatu saat, saya pun memutuskan untuk berkuliah di Perguruan Tinggi Swasta di Solo, walaupun awalnya itu bukan pilihan yang saya inginkan, tetapi Tuhan menunjukkan bahwa disitulah Tuhan sudah rencanakan saya berkuliah. Dan saya mulai merasakan bahwa rencana Tuhan lebih indah dari apa yang sudah saya rencanakan. Saya bisa berkuliah lebih dekat dari rumah, biaya kuliah tidak terlalu mahal, saya bisa lebih menunjukkan prestasi saya ketika saya sudah mulai berkuliah. Sungguh Tuhan memiliki rencana yang indah dari apapun yang kita rencanakan. Walaupun terkadang rencananya menimbulkan kekecewaan namun yakinlah bahwa Tuhan adalah Bapa yang tidak ingin memberi rancangan kecelakaan pada setiap anak-anakNya. Tuhan Yesus memberkati.