Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

SAMIN

windiantono's picture

Saat saya masuk dan membaca blog di KEMANUSIAAN.WORDPRESS,saya jadi teringat pada sekelompok suku di jawa tengah namanya suku samin,orang suku samin ini sangat lugu,jujur dan selalu mengerjakan apa yang terucap tanpa dinalar ataupun ditafsirkan dan mereka masih menganut kepercayaan (animisme).

Suatu saat kami pergi ke desa suku samin tersebut dan bertandang kerumah kepala desanya,kami berbicara tentang adat istiadat disuku samin tsb..tak terasa hari sudah mulai siang dan perut mulai terasa lapar,kamipun berinisiatif untuk membeli makanan guna makan siang bersama kades..kamipun minta tolong kepada kades untuk menyuruh salah satu warganya membeli makanan dikedai.kadespun memanggil salah satu warganya dan menyuruhnya untuk membeli makanan...ternyata jarak kedai tersebut cukup jauh (sekitar 5 km),supaya cepat kami menyarankan agar warga tersebut membawa sepeda,setelah warga tersebut pergi,kamipun masuk kerumah kades dan melanjutkan pembicaraan dg kades sambil menunggu makan siang..waktu terus berjalan tak terasa sudah 2 jam kami menunggu dan warga tersebut belum datang juga,kamipun (mungkin karena perut yang lapar) jadi negative thinking kpd warga tsb,kami pikir uangnya dibawa lari....sekitar 30 menit kemudian barulah datang warga tersebut dengan menuntun sepeda dan badan yang berkeringat,dan terjadilah percakapan antara warga tsb dengan kades (dalam bhs jawa yg kalau diartiin kira kira seperti ini) :

 

kades  :  kok lama amat sih..

warga   : kan warungnya jauh pak

kades  : kan pake sepeda

warga   : justru sepeda ini yang bikin lama pak

kades   : lho (dengan wajah heran)....

warga   : iya pak,saya kan gak bisa naik sepeda,makanya saya tuntun aja sepedanya,mana berat lagi sepedanya

kades   : lha kalo gak bisa naik sepeda kenapa kamu bawa sepeda tadi..

warga   : saya kan disuruh bawa sepeda sama bapak 2 itu (sambil menunjuk kearah kami).

mendengar jawaban tsb kamipun tertawa bersama dan minta maaf karena telah bersyak wasangka thd warga tsb..dan akhirnya kami makan siang dengan rasa gembira bersama kades dan warga tsb..

cerita tersebut diatas sama seperti apa yang tertulis didalam blog di kemanusiaan.wordpress dimana penulisnya membaca alkitab secara harafiah dan tidak menafsirkan secara yang tersirat dan menelannya mentah mentah.

demikian tulisan kami semoga berguna bagi kita semua

Shaloom..Bapa mengasihi kita semua..

 

 

gkmin's picture

webnya orang ateis: saya juga sudah baca...

sy juga sudah baca web tersebut, justru yang perlu kita lakukan, adalah membuat tulisan-tulisan agar dibaca oleh si ateis, dan mungkin dari membaca tulisan2 kita dia bisa mulai berpikir tentang Tuhan. Silakan tulis, dan sampaikan ke dia, dimana tulisan itu ditempatkan (mungkin di blog anda?!) saya salut dengan keberanian si atheis, mengungkapkan "isi hatinya". @windiantono, anda bisa saja menilai dia begitu, menyamakan dia dengan orang samin, tapi saya kira tidak demikian, kalau demikian orang kristen juga banyak yang samin..., dibilang surga begini-begitu, dibilang neraka begini-begitu, langsung percaya begitu saja... dibilang yesus juru selamat, ya tanpa babibu, langsung percaya. dibilang sama pendeta untuk berbahasa roh, lamalamakurabarabaradadarata.... ikut-ikutan begitu. Contoh lain: LAI mengganti YHWH menjadi TUHAN dan ALLAH, juga dipercaya sebagai kebenaran....seorang pendeta saya temui dan bilang, "ya kalau LAI berubah, kita berubah...." bukankah pendeta ini sedang "nyamin" nurut saja sama LAI. Mungkin anda juga masih menyebut "Allah", pernahkah anda kritis, sesungguhnya Allah itu apa, siapa, bagaimana? Apakah anda tahu? atau "pokoknya Allah yang saya maksud adalah Tuhan Bapa?" (nah.., itu khan anggapan anda, tetapi sesungguhnya apa/siapa/bagaimana "Allah" itu?) coba baca gkmin.net Coba.., renungkan, apakah anda menyebut Allah karena "nyamin" ikut-ikutan atau sudah dengan pemikiran kritis bahwa memang sudah tepat anda menyebut "Allah". Bukan setiap hal harus kita kritisi, tetapi sikap kritis tetap diperlukan. Justru si ateis, berpikir kritis. bahwa kekritisannya itu membuatnya jadi tidak percaya pada Tuhan, itulah yang dia temui, sebaliknya, kekritisan kita mungkin membuat kita bertemu Tuhan. Tugas kita adalah membimbing si ateis untuk menemukan Tuhan. Silakan itu dilakukan. Saya sedang mencobanya, mempersiapkan tulisan untuk saya pasang di website saya, seperti yang diminta si atheis, bahwa tulisan itu mungkin tidak mengubah apa-apa, yang penting saya berusaha menyampaikan pandangan saya tentang Tuhan.

gkmin.net -salatiga-jawa tengah

__________________

gkmin.net -salatiga-jawa tengah

windiantono's picture

@ gkmin

@gkmin yang terkasih dalam Yesus. saya justu tahu web itu dari tulisan sdr gkmin. Saya memang tidak/belum dikaruniai bahasa roh seperti yg anda tuliskan yg seperti abrakadabra tapi ternyata saru (lamalamakurabarabaradadarata..)tapi saya pernah tersentuh oleh sesuatu yang menurut hatiku adalah roh kudus,yang membalikkan aku kembali ke jalanNya,meninggalkan dosa dosaku..yang membuatku kembali bahagia hidup dg keluargaku..dan bagi saya orang mau nyebut YHWH,Allah,Adonai dll terserah aja karena menurutku yang penting kemana arah hati menuju dan percaya hanya Yesus satu satunya jalan.....dan bagi saya lagi saya lebih suka memanggilnya denan nama Bapa Surgawi..krn Bapa itu melambangkan kasih bukan perbudakan. Shaloom bapa mengasihi kita semua
joli's picture

@Windiantono.. Suku Samin

Dear Windiantono

sekelompok suku di jawa tengah namanya suku samin,orang suku samin ini sangat lugu, jujur dan selalu mengerjakan apa yang terucap tanpa dinalar ataupun ditafsirkan dan mereka masih menganut kepercayaan (animisme).

O.. artinya Samin itu tho..  di jawa tengah tepatnya dimana suku samin berada?kepingin kenal dengan mereka..

Jadi ingat kopdar ultah klewer agustus kemarin kita makan-makan di tengah sungai kali Samin.. sering menyebut namanya tapi baru tahu artinya Samin itu lugu, jujur dan agak2.. gitu ya..

 

 

gkmin's picture

suku Samin di Kabupaten Blora..

di Kabupaten Blora, daerah Randublatung, juga ada di daerah Bojonegoro (Jatim). ada teman kantor sy, juga satu gereja dg sy, menulis desertasi dengan obyek "suku" Samin. sebenarnya bukan 'suku', tapi para pengikut Ki Samin Surasentika (1859-1914), jadilah sekarang masyarakat 'Samin'

gkmin.net -salatiga-jawa tengah

__________________

gkmin.net -salatiga-jawa tengah

windiantono's picture

@ joli

yang kudatangin dulu yang diBlora..jateng