Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

Selfism Syndrome (3)

Liem Sien Liong's picture

“Sebab semuanya mencari kepentingannya sendiri,

bukan kepentingan Kristus Yesus” (Filipi 2:21)

 

 

Bacaan hari ini: Filipi 2:19-24.

Self-ism Syndrome (3)

 

            Kita telah mengetahui bahwa Self-ism Syndrome sulit dideteksi, karena ia dapat memakai media yang baik untuk melayani dan menyembah dirinya. Namun ini bukan berarti kita tidak dapat mengetahuinya. Jika Paulus, dapat mengatakan bahwa “semuanya mencari kepentingannya sendiri dan bukan kepentingan Kristus Yesus” (Flp. 2:21), maka ini membuktikan bahwa Self-ism Syndrome bisa diketahui. Namun yang paling penting adalah bukan mengetahui atau tidak dapat mengetahuinya, melainkan bagaimana kita mengatasinya; sebab Self-ism Syndrome ini dapat dialami oleh semua orang.

            Di dalam Filipi 2:19-24, Paulus menyebut Timotius sebagai anak rohaninya, sekaligus orang yang dianggap tidak terjerat dalam Self-ism Syndrome (ay. 19-22). Apa yang dilakukan Timotius, sehingga Paulus yakin bahwa ia tidak melayani dirinya sendiri, tetapi sungguh-sungguh melayani Tuhan?

            Pertama, Timotius melayani demi keutuhan dan kepentingan tubuh Kristus. Paulus memuji dan percaya kepada Timotius karena ia sungguh-sungguh memperhatikan kepentingan tubuh Kristus (ay. 19-21). Timotius melayani bukan untuk mencari pujian, penghargaan atau kepentingan dirinya; melainkan rela menderita demi kemajuan iman jemaat. Pada masa kini, sikap demikian sulit kita temukan, karena tidak semua orang suka menderita demi orang lain. Sebaliknya, kalau bisa, ia mendapatkan keuntungan darinya; jika tidak, maka ia tidak mau melakukannya (melayani).

Kedua, Timotus melayani dengan kesetiaan dan perhatian penuh terhadap orang lain. Paulus tidak hanya memuji kesungguhannya melayani jemaat, tetapi juga kesetiaan-nya terhadap kebenaran Injil Tuhan dan kepeduliaannya terhadap saudara seiman; yang dibuktikannya dengan menolong Paulus dalam kesulitannya. Semua ini tidak teruji dalam waktu sesaat, tetapi sekian waktu di mana Timotius mengiring Paulus. Bagaimana dengan kita, masihkah kita menempatkan firman Tuhan sebagai yang utama dalam diri kita dan melayani sesama (tubuh Kristus) sebagai panggilan Tuhan dalam hidup kita?

 

__________________

Dear, my friend

Ang Chen Chen

Mengenai pencobaan Ayub memang seringkali dipandang bahwa Allah sedang bertaruh dengan iblis, namun hal ini tentu akan menimbulkan asumsi yang menakutkan sebab kredibilitas Allah bergantung pada s

sandman's picture

Om NAGA ...Bagaimana Jika..

Kok blognya dibagi-bagi sih? kenapa gak dibuat jadi satu aja.. biar lebih TAJAM dan MENGENA ulasannya.. atau anda sedang mencoba mempraktekan TRITUNGGAL dalam tulisan.

BTW selamat berkarya disini.. semoga bisa memberkati khalayak dengan KARYA anda begitupun SEBALIKNYA semoga om NAGA bisa mendapatkan berkat dari KARYA-KARYA  lainnya yang ada di SS.

 

 

Karena kita sungguh berharga bagi-Nya dan Dia mengasihi kita.

__________________