Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

Simson, berapa kali pun kau melanggar, doamu tetap dikabulkanNya

erick's picture

Aku mengenal orang tuanya. Rumah mereka dekat rumahku. Pada satu hari, malaikat datang menemui istri pemilik rumah itu. “Seorang anak laki-laki akan lahir dari rahim mu, melaluinya Tuhan akan melepas bangsa pilihannya, yaitu Israel” begitu kira-kira isu yg ku dengar beberapa hari kemudian. Malaikat itu memberikan wanita itu syarat-syarat tentang bagaimana nanti merawat anak yang dimaksudnya. Ketika ia bertemu suaminya, Manoah, diceritakanlah apa yang baru saja dialaminya. Malaikat Tuhan yang dipercaya oleh Manoah datang mengabarkan bahwa ia akan memiliki seorang anak.

Menyadari istrinya mandul, namun juga begitu percaya apa yang dikatakan isterinya,.... laki-laki itupun memohon pada Tuhannya, agar malaikat bersedia datang dan memberikan juga padanya persyaratan, atau apalah yang dimaksud isterinya sebagai petunjuk bagaimana merawat sang anak yang dijanjikan malaikat kepada mereka kelak. Istri Manoah begitu takut melihat rupa abdi Allah itu. Ia tak bertanya, bahkan malaikat itupun tak memberikan namanya pada istri Manoah. Tetapi perempuan itu begitu yakin bahwa yang menampakkan diri padanya adalah Malaikat dari Tuhan yang dipercaya suaminya, Manoah.

Malaikat datang kepadanya dan menjawab pertanyaan Manoah bahwa mereka harus menjaga diri dari makanan dan minuman. Mereka dilarang minum anggur atau minuman yang memabukan, tidak boleh makan makanan haram, dan atau kotor. Dan satu hal untuk anak itu, rambut anak tersebut tidak boleh kena pisau cukur. Manoah, mengerti jelas semua yang di beritakan malaikat kepadanya dan isterinya.

Menurutku, mereka adalah pasangan yang sangat baik. Mereka mempersembahkan persembahan bakaran mereka, dan persembahan itu diterima Allah orang Israel.  Begitulah, pasangan suami-istri itu menjaga nazar mereka. Mereka juga sepasang suami-istri yang taat kepada Tuhannya, dan yang percaya akan janji Tuhan. Dari sebelum anak itu lahir, hingga beranjak dewasa, Tidak ada minuman beralkohol yang memabukan dikonsumsi, tidak juga makanan haram. Mereka tidak pernah memotong rambut anak yang mereka beri nama Simson.

Mereka menjaga anak itu, memanjanya, dan mencintanya dengan berlebih. Rambut Simson yang tak pernah kena pisau cukur bukan berarti anak itu tidak terawat tubuhnya. Simson tumbuh dengan tubuh yang sempurna. Ototnya berisi, dan tenaganya besar. Sejak kecil Simson pandai berkelahi. Ia tak pernah kalah dalam bertarung. Kekuatan dirinya begitu luar biasa. Sebagai anak tunggal, pergaulannya tidak sempit. Ia begitu terkenal di Israel, bahkan orang Filistin pun mengenalnya. Anak itu bergaul dengan bebasnya, walau ajaran yang ditanamkan kedua orang tuanya tidaklah buruk. Namun inilah jalan hidup si anak gondrong di bumi.

Simson menyukai perempuan cantik, namun malang sepertinya para perempuan yang dicintanya hanya memperalatnya. Satu waktu, Simson jatuh cinta pada gadis berpawakan elok, orang Filistin. Ia meminta orang tuanya melamar gadis ini, enatahlah siapa namanya.

Ternyata gadis itu tidak mencintai Simson, ia hanya memanfaatkannya.  Ketika Simson dalam perjalanan dari rumah orang Filistin itu, ia menemukan kembali bangkai singa yang ia tikam sebelumnya. Ada yang menarik dari tawon yang mengerubunginya. Madu manis yang di keruk dari bangkai seekor singa diberikannya sebagai oleh-oleh untuk kedua orang tua yang di cintanya. Sepertinya inilah kelalaian Manoah dan istrinya. Kelalaian menjaga diri dari makanan haram. Mereka bertiga telah makan makanan kotor. Aku tak tahu apa yang terjadi, namun sebuah kejadian besar mengungkap sebuah kesalahan yang dilakukan anak ini. Dan melibatkan kedua orang tuanya.

Perempuan yang disukainya adalah racun. Ia membocorkan sebuah  jawaban permainan teka-teki Simson. Padahal taruhan dari permainan teka-teki itu adalah kebahagiaan yang dipersembahkan Simson kepada si jalang itu sebagai tanda cinta nantinya. Aku melihat bahwa Simson hanya mengalami apa yang dikatakan orang dengan istilah cinta bertepuk sebelah tangan. Karena setelah kejadian di Askalon, -waktu itu Simson membunuh 30 orang yang mengolok-olok dirinya atas kekalahannya pada permainan teka-teki itu- Setelah apa yang terjadi, Simson tetap mencintai perempuan jalang itu.

Ia kembali kerumah perempuan jadah itu, dan menemuinya  lagi. Namun yang ia dapatkan adalah sebuah kenyataan bahwa perempuan jalang itu telah memiliki suami baru. Patah hati Simson dibuatnya. Dan yang membuat pemuda itu marah bukan kepalang, mertuanya menawarkan anak gadisnya yang lain pada Simson. Simson sungguh amat berang! Ia membakar ladang gandum yang siap tuai. Semua hangus, ini  membuat warga Filistin menanggung kesulitan selama 1 musim tanam. Mereka kehilangan tuaian mereka, tidak ada tuaian sedikitpun dari bumi yang dapat mereka nikmati saat itu. Sebuah pernikahan yang tragis. Kasihan Simson...

Orang Filistin begitu membenci Simson. Disatu malam ketika Simson menghampiri seorang sundal di Gaza, orang Filistin bersekutu untuk mengepungnya hanya untuk membalas dendam dan benci mereka. Namun Simson sungguh tak terkalahkan. Dia mengankat pintu-pintu gerbang kota itu sampai ke gunung Hebron dipundaknya. Luar biasa! Semua orang tahu bahwa Simson adalah seorang hakim Israel, yang lemah terhadap nafsu birahi. Tetapi kekuatannya sungguh tak terkalahkan. Kekuatan yang diberikan secara cuma-cuma dari Allah kaum Israel sejak ia lahir. Mereka semua semakin ingin tahu apa rahasia kekuatan yang dipecaya diberikan Allah orang Israel kepadanya.

Delila, seorang sundal di lembah Sorek. Ia adalah penakluk lelaki. “Si pembinasa” adalah julukan yang diberikan padanya, karena rayuan mautnya sungguh membinasakan. Konon, kata orang Delila begitu cantik. Aku tidak tahu. Mungkin suamiku tahu tapi suamiku tidak berkawan dengan orang-orang yang tidak menuhankan Tuhan kami, Tuhan orang Israel. Berbeda dengan Simson, ia selalu berada disana, dan bergaul dengan mereka. Ia jatuh cinta setengah mati pada Delila. Bukan sekali dua kali Simson mencoba menjaga rahasianya. Ia menjawab asal jika mereka menayakan tentang rahasia kekuatannya. Namun sepandai-pandainya Simson mengalihkan subyek pembicaraan, ia takluk oleh cumbu-rayu Delila, dan mempercayakan rahasia kekuatannya pada Delila. Delila yang sudah terang-terangan pada Simson bahwa ia bersekongkol dengan orang Filistin, yang notabene bermusuh dengan Simson.

“Kepalaku tak pernah kena pisau cukur, sebab dari kandungan ibuku aku ini orang nazir Allah. Jika kepalaku dicukur, maka kekuatanku akan lenyap dari padaku, dan menjadi lemah, dan menjadi sama dengan orang-orang lain” bisik Delila kepada kurir orang Filistin, mengulangi apa yang dikatakan Simson kepadanya. Dan, perempuan sundal itu memangkas rambut Simson begitu teganya, dan membangunkannya dengan kalimat “Orang Filistin menyergap engkau, Simson”. Simson di bawa ke gaza dan dijadikan pekerja rodi. Namun ia tak memiliki tenaga yang dibutuhkan sebagai seorang pekerja rodi. Betapa malangnya Simson. Ia dipermalukan, sebagai hakin orang Israel ia direndahkan, ia malu dan mempelajari kesalahan2 yang telah dilakukannya sebagai abdi Allah.

Dua kali ia terhina oleh cintanya. Ia pria biasa yang mencinta. Namun cintanya selalu membawanya derita. Derita taktertangunggkan.

Melihat orang Filistin menghina Allah orang Israel, Allah Simson, yaitu dirinya sendiri, ia menangis. Menangisi dirinya. Bukan cintanya yang kandas. Ia bertobat. Memohon agar kiranya Tuhan memaafkan kesalahannya. Ia mengakui diri hanya sebagai manusia berdosa di hadapan Allah. Segala kekuatan yang dimilikinya adalah berasal hanya dari Allah, bukan karena tubuhnya yang berotot, bukan juga karena kepalanya yang takpernah terkena pisau cukur. Ini adalah pelajaran tertinggi yang dipelajari Simson dalam hidupnya, dan ia percaya dan mengerti itu.

Ditengah pesta-pora, ditengah hiruk-pikuk penyembahan berhala, ditengah kenajisan yang luar biasa, Simson berdoa kepada Allahnya. Sebuah doa permohonan penyesalan. “Ya Tuhan Allah, ingatlah kiranya kepadaku dan buatlah aku kuat, sekali ini saja, ya Allah, supaya dengan satu pembalasan juga kubalaskan kedua mataku itu kepada orang Filistin” .

Cerita ini adalah cerita terakhir yang aku tahu mengenai Simson. Ia mati bersama semua orang yang ada disana, diantara dewa2 sundal yang disembah orang Filistin. Mayat Simson diketemukan, lalu dibawa oleh keluarganya untuk dikuburkan dalam kubur ayahnya, Manoah. Seorang ayah yang baik yang memanja anaknya. Bagiku, mereka adalah contoh keluarga yang taat pada Tuhannya. Manoah, Istrinya, dan Simson. Rencana Tuhan bagi Simson adalah melaluinya bangsa Israel mulai terbebas.
 

__________________

Lord, when I have a hammer like YOU, every problem becomes a nail. =)

sandman's picture

@Erick..

Kalau menurut cerpennya pak Purnomo, tulisan diatas termasuk kedalam cinta pertama yang mana nich?

Dua kali ia terhina oleh cintanya. Ia pria biasa yang mencinta. Namun cintanya selalu membawanya derita. Derita taktertangunggkan.

karena cintanya apa karena keinginan?

 

Karena kita sungguh berharga bagi-Nya dan Dia mengasihi kita.

__________________

TaunyaKaukan's picture

apakah

apakah itu karena  takdir dari simson?

__________________

siapakah seperti Engkau ya Tuhan.