Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

SMU Methodist 2 Medan – Menangkal Santet Ala M2MC

hai hai's picture

“Saat ini banyak orang yang mengaku mampu menyantet orang lain dan memunahkan serangan santet. Saat ini banyak orang yang mengaku dirinya kena santet. Saat ini saya akan menunjukkan kemampuan untuk memunahkan santet. Telur adalah sumber kehidupan itu sebabnya saya akan menggunakan telur untuk memunahkan santet.” Itulah ucapan pemuda sakti itu dari atas panggung sambil memandang peserta seminar dengan penuh percaya diri.

Menurut Ev. Daud Tony, Santet adalah ilmu untuk menyiksa bahkan membunuh orang dari jarak jauh, caranya adalah dengan memasukan benda-benda ke alam gaib lalu mengeluarkannya di dalam tubuh musuh. Orang yang kena santet tubuhnya dipenuhi dengan benda-benda padat, misalnya paku, jarum, kawat, rambut, bahkan linggis. Dia akan sakit namun ketika diperiksa, dokter tidak menemukan penyakit apa-apa padanya. Ketika Santet dipunahkan baik oleh dukun maupun oleh orang Kristen, maka semua benda-benda santet di dalam tubuh tersantet akan keluar.

Dengan tetang pemuda sakti itu maju ke pinggir panggung dan mengangkat dua butir telur tinggi-tinggi, “Saya memiliki dua butir telur. Untuk membuktikan bahwa saya tidak mengada-ada, maka anda boleh memilih salah satu telur yang akan saya gunakan untuk menangkal Santet.” Dia lalu memperlihatkan telur-telur itu kepada peserta seminar, setelah menganggap hadirin telah mengamati kedua telur itu dengan seksama dia lalu berkata, “Silahkan pilih telur yang kiri atau yang kanan.” Sebagian hadirin memilih telur yang kiri, yang lainnya memilih yang kanan. Pemuda itu kembali bertanya, telur mana yang harus dia gunakan? Akhirnya hadirin sepakat agar dia menggunakan telur yang kanan.

Ketika gadis asistennya mendekati sambil mengangsurkan sebuah piring, pemuda sakti itu membenturkan telur di tangan kirinya ke bibir piring hingga pecah lalu menuangkan isinya ke atas piring tersebut. Sang asisten lalu membawa piring itu berkeliling untuk dilihat hadirin. Nampak jelas bahwa itu adalah telur mentah segar.

Pemuda sakti itu lalu mengambil mangkuk dari asistennya dan menyuruh pasiennya untuk mengambil posisi merangkak. Dia lalu meletakkan mangkuk itu di depan pasiennya, nampaknya untuk menampung muntahan sang pasien. Dia lalu menyingkapkan kaos pasiennya. Dia menarik nafas panjang, berkonsentrasi mengerahkan kesaktiannya, mengalirkannya ke telur yang dipegangnya dengan tangan kanannya. Dia mengelus punggung pasiennya dengan tangan kiri serta menpuknya ringan sekali lalu menempelkan telur itu di punggung pasiennya.       

Begitu telur itu menyentuh punggung, pasiennya menggelinjang seolah diterjang oleh sebuah kekuatan. Pemuda sakti itu mengelus punggung pasiennya dengan telur. Tiga atau empat kali elusan pertama membuat pasiennya mengelinjang seolah menahan sakit. Elusan berikutnya membuat pasien itu memberontak, nampak jelas kekuatan santet di dalam tubuhnya mengadakan perlawanan melalui tubuh pasien itu. Pemuda sakti itu menahan tubuh pasiennya dengan tangan kiri sambil semakin keras menempelkan telur itu ke tubuh pasiennya. Ketika Pemuda sakti itu menempelkan telur ke perut pasiennya langsung menjerit sambil berontak melepaskan diri. Rupanya kekuatan santet di dalam tubuhnya tidak MAMPU bertahan menghadapi kesaktian pemuda sakti itu.

Tentu saja pemuda sakti itu tidak membiarkan pasiennya melepaskan diri, dia menekan tubuh pasiennya dengan tangan kiri sementara tangan kanannya mengeluskan telur ke perut pasiennnya. Pasien itu berteriak sambil berontak semakin keras sementara pemuda sakti itu berkeras mempertahankan agar pasiennya tetap dalam posisinya. Karena tangan kirinya tidak kuat dia menggunakan lututnya untuk menekan pasiennya. Pasiennya berontak berusaha berdiri namun sia sia. Dia tetap ada di bawah kendali pemuda sakti itu. Dia terus memberontak semakin keras sambil mendengus-dengus wajahnya BERINGAS. Dia berusaha melemparkan pemuda sakti itu dengan menggeser tubuhnya ke kanan dan kekiri. Namun pemuda sakti itu dengan tangan kiri dan lutut kananya tetap menguasainya.Telur itu tetap menempel di perutnya bergerak melingkar menelusuri perutnya. Ketika telur itu menyentuh ulu hari, pasien itu mendengus keras lalu roboh. Dengan cekatan pemuda sakti itu menggeser telur itu samping perut pasiennya untuk menghindari agar telur itu tidak pecah tertindih.

Pemuda sakti itu menggunakan kekuatan tangan kiri dan lututnya untuk memaksa pasiennya kembali pada posisi semula merangkak. Setelah pasiennya dalam posisi demikian dengan telapak tangan kirinya pemuda sakti itu menepuk punggung pasiennya. Pasien itu melonjak seolah tercekik lalu sambil mendengus darah kental kehitaman muncrat dari mulutnya. Terdengar suara dentingan keras ketika darah muncrat itu menyentuh dasar mangkuk. Pemuda sakti itu melancarkan sebuah pukulan tenaga dalam dengan telapak tangan kirinya, walaupun punggungnya tidak tersentuh telapak tangan pemuda sakti itu namun pasien itu melonjak seolah terpukul tenaga yang kuat. Kembali darah kehitaman muncrat dari mulutnya dan berdenting ketika menyentuh dasar mangkuk.

Asisten pemuda sakti itu, seorang wanita cantik berjalan mendekat sambil membawa sebotol air. Dia meletakkan air itu di lantai lalu mengangkat mangkuk itu untuk di dekatkan ke mulut pasien itu yang terus tersedak-sedak berusaha memuntahkan darah kental kehitaman yang tersangkut di tenggorokannya. Setiap kali muncratan darah hitam itu menyentuh dasar mangkuk terdengar suara dentingan.

Pemuda sakti itu Menarik tenaga dalamnya yang terpancar dari telapak tangan kirinya ketika pasiennya  memperoleh kesadarannya kembali. Setelah terbatuk-batuk beberapa kali pasien itu kembali memuntahkan darah kental kehitaman, namun jumlahnya tidak sebanyak tadi. Pemuda sakti itu lalu mengambil mangkuk dari asistennya dan membantu pemuda itu untuk memuntahkan semua darah kental dari mulutnya. Sementara asistennya mengangsurkan tisue untuk membersihkan mulutnya dan memberikan air agar pasien itu dapat berkumur membersihkan mulutnya.

 



Setelah yakin semuanya telah selesai, pemuda sakti itu mengangkat mangkuk itu untuk diperlihatkan kepada peserta seminar. Nampak di dalam mangkuk itu darah kental kehitaman dan paku serta jarum. Rupanya bunyi denting yang terdengar tadi adalah bunyi benturan paku dan jarum pada dasar mangkuk tersebut. Sang asisten setelah yakin bahwa pasien sudah merasa nyaman dengan mulut yang bersih dan sadar sepenuhnya. Lalu meninggalkan pasien itu. Dia ke balakang panggung lalu kembali dengan membawa sebuah piring. Saat itu pemuda sakti itu sudah turun dari panggung menghampiri para peserta seminar. Tangan kanannya memegang mangkuk yang berisi darah kental kehitaman dan paku serta jarum sementara tangan kanannya mengacungkan telur. Asisten cantik itu menghampirinya dia meletakkan piring itu di atas mangkuk. Semua mata peserta seminar melihat mangkuk itu sambil mengamati telur di tangan kanannya. Semuanya bertanya-tanya apa yang akan terjadi selanjutnya?

Para peserta lelaki menampakkan wajah penasaran sementara peserta wanita nampak bergidik melihat darah kental kehitaman dan paku-paku serta jarum di dalam mangkuk itu. Namun semuanya sama-sama melotot ke telur di tangan pemuda sakti itu. Di bawah sorotan lampu yang terang, di depan mata para peserta seminar yang sebagian bahkan hanya berjarak kurang dari setengah meter, pemuda sakti itu memegang telur dengan jari telunjuk, jari tengah dan jempol dan memperlihatkannya kepada peserta seminar. Telur itu UTUH, tidak ada RETAKAN sama sekali. Saya menjamin bahwa telur itu memang utuh dan yakin puluhan peserta seminar yang melihatnya dari jarak dekat akan ikut memberikan jaminannya bahwa telur itu tetap UTUH.

Pemuda sakti itu lalu membenturkan telur yang dipegangnya ke bibir piring hingga pecah. Dengan ketiga jarinya pemuda sakti itu meremas telur itu sehingga isinya jatuh di atas piring. Sungguh TIDAK MASUK AKAL! Selain putih dan kuning telur segar, ternyata telur itu juga berisi paku-paku serta jarum. SUNGGUH TIDAK MASUK AKAL. MUSTAHIL memasukkan paku-paku serta jarum ke dalam telur segar. NAMUN ITULAH YANG TERJADI. Mustahil pemuda sakti itu memainkan trik di bawah sorotan lampu yang demikian terang di depan puluhan pasang mata yang melihatnya dari jarak dekat, bahkan ada yang melihatnya dari jarak kurang dari setengah meter. Paku-paku dan jarum itu benar-benar keluar dari telur SEGAR itu.

Mustahil MENYANGKAL bahwa pasien itu benar-benar memuntahkan darah kental kehitaman dan paku-paku serta jarum dan telur yang digunakan oleh pemuda sakti itu untuk menangkal SANTET benar-benar berisi PAKU-PAKU dan JARUM. Pemuda itu benar-benar sakti dan MAMPU menangkal SANTET dengan TELUR SEGAR. 

__________________

Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak