Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

Suatu Sore di Hari Jumat

Waskita's picture

Ini hanya kisah sederhana ... cerita biasa ...

Sudah bau solar ... begitulah seperti biasa Theo menyapa ku setiap Jumat pagi. Ya, karena Jumat berarti hari terakhir kerja. Hari yang aku tunggu-tunggu untuk bisa segera menyelesaikan pekerjaan, dan cabut ke Solo (mudik). Maklum sudah hampir tiga bulan ini aku bekerja di Salatiga. Di kota yang dulu, selama empat tahun aku pernah menghabiskan masa-masa kuliah.

Sudah bau solar ... he..he..he.. aku cuma bisa membalasnya dengan senyuman.

Tanpa terasa hari sudah menjelang sore, sebentar lagi pukul lima. Tapi mendekati jam itu bukannya merasa senang... aku malah semakin tegang. Maklum beberapa hari terakhir ini, selalu ada saja pekerjaan tambahan yang harus kami selesaikan, hingga yah... harus overtime, mbur... mbur... lembur...

Benar dugaanku. belum sampai jarum jam menunjuk angka 5 sore ... Yani temanku tiba-tiba datang. "Mas kamu dipanggil bos". Wah ... matang dah ...,

Tum diundang mbok mu ... tum diundang mbokmu ... sayup-sayup masih terdengar lagu Tumini dari komputernya Heru. Bukan mbok mu tapi Bos! keluh ku. Alamat...alamat dapat kerjaan lagi nih. Moga-moga tidak sampai lembur jauh malam. AKU INGIN PULANGGG....

Dengan perasaan malas aku masuk ke ruangan bos. Sejenak kemudian kami sudah tenggelam dengan pembicaraan mengenai progres proyek yang sedang kami kerjakan. Sesuatu yang aku takutkan terjadi juga, ada beberapa bagian yang masih kurang dan harus kami selesaikan sore itu juga. Tidak hanya itu. Bos punya ide-ide baru. Buru-buru aku bilang, "Mengenai ide itu, kami tidak bisa kerjakan hari ini Pak... saya rasa tidak cukup waktu untuk merealisasikannya, sekarang".

Untung bos cukup bijak sana jadi bisa ditunda hingga senin depan. Tapi tunggu dulu, kami harus tetap memperbaiki beberapa masalah kecil, harus selesai sore ini juga.

Keluar dari ruangan bos, aku langsung bagi-bagi tugas ke teman-teman... ngak enak juga sih... tapi tugas adalah tugas, dan sudah menjadi tanggung jawab kai untuk menyelesaikannya.

Aku berusaha untuk menikmati saja, beruntung teman-teman juga masih kelihatan cukup berniat menyelesaikannya. Jam enam akhirnya kami selesai. setelah mengirimkan laporan ke bos via email, kamipun pulang...

Tum diundang mbok mu ... Ya Mbok .. anak-mu mulih ... Selamat tinggal Salatiga .... sudah bau solar nih ... sudah kangen masakan rumah ... kangen mbok ku, kangen pak ku, genduk nicole, kangen ngusilin Brino, dan tentui saja kangen sama ...

Balik dulu ke kos ambil barang. Wah Dhono lama banget .. mana sudah terdengar bunyi petir. Langit Salatiga mulai mendung, tiba-tiba gelap ... waduh bisa kehujanan nih... gara-gara lembur pikirku. coba tadi pulang jam lima. Beberapa waktu aku sempat mengeluh, kupacu motorku sekencangnya ...

Sambil memacu motor, mataku tajam melihat motor dan mobil yang melintas berlawanan arah denganku, siapa tahu, ada pengendara motor yang pakai jas hujan, atau mobil yang basah kuyup, itu berarti di depan hujan sudah turun. Entah di Kota Ampel atau Boyolali.

Harap-harap cemas, beruntung teryata tidak seperti yang aku duga ... sepanjang perjalanan aku dan Dhono tidak kehujanan ... sebab dikota-kota yang kami lalui ternyata hujan justru baru saja berhenti, sejauh perjalanan kami hanya melewati aspal yang masih basah oleh air hujan, tanpa setetespun air hujan turun dari langit mengguyur kami.

Aku jadi malu karena sudah mengeluh. Sungguh Tuhan begitu baik kepada kami hari ini, kupikir Dia sengaja menunda kepulangan kami, supaya kami tidak basah oleh hujan. Jika benar pulang jam lima, mungkin kami sudah kehujanan sepanjang perjalanan.

Terimakasih Tuhan... hanya itu yang kemudian memenuhi benakku... dan entah mengapa sepanjang jalan hatiku merasa damai ... pelan aku dengar hatiku memuji Tuhan ..

Di jalan ku ku di iring ... oleh Yesus Tuhanku ...
Apalah yang kurang lagi jika Dia panduku.
Diberi damai sorgawi asal imanku teguh
Suka duka dipakainya untuk kebaikkan ku...
Suka duka dipakainya untuk kebaikkan ku ..

Jarang aku bisa merasakan damai seperti ini, serasa Tuhan begitu dekat, mengiringi perjalanan pulang ku

Empatpuluh lima menit kemudian, kami mulai memasuki kota Solo ... tiba-tiba saja hujan turun ... semakin masuk Solo... semakin deras, hingga kami terpaksa berhenti untuk memakai jas hujan.

Wah ... kurang dikit kok malah hujan ... tanggung Tuhan ... tapi tidak, aku tidak boleh mengeluh lagi... Cukup Tuhan, cukup, Engkau sudah terlalu baik menjaga kami sepanjang perjalanan sore ini, jika saat ini kami harus kehujanan juga, aku tidak akan mengeluh. Begitu aku sampai dirumah aku akan berdoa kepada-Mu.

Ah, sampai juga di rumah... teh hangat, nasi dan sayur garangasem sudah menanti... buru-buru aku ambil piring ... tapi tidak, aku lupa... aku harus berdoa dulu ... aku lari ke kamarku, berdoa... terimakasih Tuhan, hari ini Engkau sudah mengajarkan padaku satu hal.
Bahwa terkadang ... lebih baik jika aku berhenti mengeluh dan mau sabar menunggu ... tidak terburu-buru ... memaksakan keinginanku. Sebab siapa tahu Engkau sedang menyiapkan kejutan untuk ku, sesuatu yang terbaik yang bahkan aku tidak pernah menduganya.

Dan malam menjadi larut. Diluar terdengar rintik-rintik, hujan kembali turun.
Akupun beranjak tidur sambil dalam hati kunyanyikan lagu itu sekali lagi ...

Di jalan ku ku di iring ... oleh Yesus Tuhanku ...
Apalah yang kurang lagi jika Dia panduku.
Diberi damai sorgawi asal imanku teguh
Suka duka dipakainya untuk kebaikkan ku...
Suka duka dipakainya untuk kebaik kanku ...

Penulis: kristiannovianto.blogspot.com

__________________

kalau saya tida ada di rumah, cari saya di sini

waskami's picture

Wah abis kerja capek terus

Wah abis kerja capek terus sampai rumah dapat makanan enak. Emang nikmat sekali. Salut kamu bisa tetap bersyukur walaupun over time hehe

 

dapat diintip di: http://hardhono.blogspot.com

__________________

Nyari beasiswa di sini aja

Josua Manurung's picture

apa...

Apa yang tidak pernah dilihat mata, didengar telinga, dan dibayangkan manusia... itu yang disediakan Tuhan Allah bagi orang-orang yang setia.... TUHAN Memberkati.
__________________

BIG GBU!

Anie's picture

Bau Solar...

Ah, mas Theo... dari dulu sampai sekarang dan mungkin sampai selama-lamanya, "bau solar" melulu. Yang lain dong, gak kreatif banget...
__________________

Tumbuh Bersama, Satu Hati, Memenangkan Jiwa

Waskita's picture

Buat Mas Josua dan Dhik Ani

Benar hlo Mas Josua Manurung, kalau kita bisa menghayati hal-hal sederhana, kita bisa menjadi semakin peka dengan begitu Tuhan sangat mengasihi kita, bahkan hal-hal kecilpun selalu dia perhitungkan untuk kebaikan kita. Kalau ingat itu semua, saya jadi malu sendiri karena sering mengeluh .... :)

Ani gimana kabarnya? dapat salam dari Theo, sekarang dia ganti dari solar, ganti wedangan ... hampir tiap malam dia ngajak makan di wedangan, tongkrong2 sambil nyruput jahe panas... senang sih .. tapi lama-lama bisa kurang gizi inih kalau tiap malam cuma makan nasi kucing (ikan teri dan sambal).

__________________

kalau saya tida ada di rumah, cari saya di sini

clara_anita's picture

Rindu Pulang...

Mas Waskitha... Sepertinya kita punya paling tidak dua kesamaan... Pertama, kita bekerja di kota yang sama Kedua, Kita kuliah di kota yang sama dan mungkin di universitas yang sama... Tapi ada satu bedanya Mas.. Saya belum pernah pulang kampung ke kota dimana saya dibesarkan selama lebih dari tujuh tahun... Membaca perjuangan Mas untuk pulang ke rumah, saya jadi terenyuh skaligus rindu untuk pulang ke rumah bapak di Jakarta... Tapi begitu membaca komentarnya mas Joshua... Saya toh jadi mengerti.... walaupun saya sulit melihat langsung "kampung halaman" saya...saya percaya disinilah Tuhan menyediakan berkat-Nya bagi saya. GBU
Waskita's picture

kemungkinan besar kita satu almamater :))

Ya, di Salatiga cuma ada satu universitas sih ... kemungkinan besar kita satu almamater :))

Memang rencana Tuhan siapa yang tahu, tapi yang terpenting adalah kita setia pada panggilan-Nya.

Soal kangen kampung halaman ... saya sedang kumpul-kumpul foto-foto jadul saya ... rencana sih mau bikin blog galeri. Foto plus cerita ... jadi kalau kangen tinggal buka ... baca...baca ... siapa tahu ada teman-teman lama yang menemukannya di internet jadi bisa menyambung tali silaturahmi lagi ... meski cuma online ... :))

kristiannovianto.blogspot.com


__________________

kalau saya tida ada di rumah, cari saya di sini

clara_anita's picture

Mungkin juga ya....

Mungkin juga ya...

Tapinya aku dah lulus dua tahun yang lalu.....

MAsih cinta ma Salatiga ya?

Kutunggu galeri foto jadulnya ya...

GBU 

 

 

Waskita's picture

Gimana ya... soalnya

Gimana ya... soalnya salatiga sekarang selain panas, padat juga semakin gersang saja. Daerah kemiri yang dulu ijo royo-royo hekarang sudah jadi hutan beton. Kasihan para hantu dan dedemit yang sering nganggu kita waktu pulang malam, sekarang pada trasmigrasi kemana ya. Soal galery, Sipp lah, cuma masih bingung cari scanernya. Ntar aku kabari deh. GBU too
__________________

kalau saya tida ada di rumah, cari saya di sini

clara_anita's picture

The greenhouse effect has reached salatiga!

Yup..

Saya setuju 200% kalau Salatiga sekarang jado lebih panas.

8 tahun lalu saat saya hijrah ke kota ini, kalau pagi udaranya dingiiiiiiiiin banget. Serasa di dlam kulkas. Sekarang agak siang sedikit saja sudah butuh tisu berlrmbar-lembar.

BTW mas Waskita, kebetulan lokasi kerja saya di dekat kemiri menghadap ke arah pemakaman. Kami sering bercanda, kalau di Amrik sana ada park view (pemukiman menghadap taman), mountain view, lake view, dsb; nah kantor saya bisa disebut cemetary view (soalnya menghadap ke sarean Wink). Nah, baru-baru ini saat ngelembur buat nilai akhir semester, salah seorang teman mengaku dilihati penampakan. Nah kesimpulan saya para hantu dan demit itu ndak kegusur kok. Mereka pinter beradaptasi juga. MUngkin malah dah bisa ngenet.Laughing

Yah. kudoain biar cepet dapat scannernya deh

 

GBU