Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

Tanpa Penyesalan

iik j's picture

  "Hanya satu hal yang kusesali, aku tak pernah bicara dengan ayahku sampai dia meninggal" kata Eky

"Kok bisa?" tanyaku

"Aku hanya mengenalnya sampai kelas 6 SD, setelah itu kami berpisah, sampai dia meninggal Maret lalu, aku hanya 5 kali bertemu dengannya, itupun tanpa kata-kata" katanya lagi

"Sejak kelas 5 SD aku juga tidak pernah bicara dengan ayah kandungku, hanya lebaran tahun kemarin, aku menelponnya (Ceritanya klik disini)" kataku

"Tapi kamu 'kan tidak hanya memiliki satu ayah" sanggahnya

"Betul, tapi apa bedanya. Hubunganku dengan ayah-ayahku tidak bisa dikatakan baik ataupun buruk. Biasa saja, dan juga tanpa kata-kata. Ayah tiriku yang pertama, tidak diperbolehkan menginjakkan kaki di rumah setelah ia minggat dengan perempuan lain dan bercerai dengan ibuku. Meskipun dia pernah 'jahat' tapi kini aku tak lagi membencinya. Sedangkan ayah tiriku yang kedua, meskipun aku tidak lagi membencinya (praise God..), tetapi sejujurnya aku masih belum bisa menyukainya (ceritanya klik disini)"

"Aku tak pernah menyangka ayahku pergi secepat itu, bahkan sebelum dia berusia 50 tahun. Dia pergi begitu saja, tanpa sakit. Dia baru saja menerima seorang teman yang datang bertamu, terus tiduran.. terus... meninggal... gitu aja. Dari dulu aku selalu berusaha mendekatinya, tapi selalu tidak ada kata-kata yang bisa kuucapkan padanya, begitu juga dia. Aku ingin sekali berbicara banyak dengannya seperti anak-anak lain kepada bapanya... aku pikir suatu hari itu akan terjadi, tapi... ternyata itu tidak pernah dan tidak akan pernah terjadi. Seandainya saja... waktu bisa kembali..." kata Eky dengan mata menerawang jauh

"Tapi kamu tidak membencinya 'kan?" tanyaku lagi

"Tidak, hanya saja aku tidak bisa berhubungan dengannya, tidak bisa... ah... itu mungkin jadi sesuatu yang paling kusesali sampai saat ini" jawab Eky dengan kepala tertunduk

Aku hanya bisa diam dan menghela nafas panjang. Dunia ini, begitu banyak cerita di dalamnya. Aku tidak mau penyesalan serupa terjadi padaku.

Praise God, banyak dari masa laluku telah terselesaikan dengan anugerah Tuhan. Tapi, kurasa itu belum cukup. Aku tidak mau masalah-masalah itu selesai begitu saja, aku menginginkan lebih dari itu, yakni mereka juga mengenal DIA, Kristus Yesus yang telah membuat hidupku tidak lagi menjadi sebuah 'penyesalan tanpa ujung'

Dan untuk itu terjadi, ternyata harus dimulai dengan 'satu langkah' berani, dan 'satu kata'...

satu hal kecil tapi besar untuk sebuah kehidupan tanpa penyesalan_________________

Evylia Hardy's picture

@iik j

Soal menyukai ayah tiri, mang berat, ik. Yen aku, benci sih ndak, yaa dulu pernahlah ndakk sukka bangett, cuma belum ke taraf benci. Tapi untuk menyukai ... wah, lha wong dasare memang ga klik ya gitu itu.

Eha

__________________

eha