Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

Terpaksa murtad karena nikah lain agama, tapi Tuhan melihat hati

mujizat's picture

Melayat atasan Greja yg barusan meninggal, teman satu mobil memberi kesaksian bagaimana kakaknya menikah dengan lelaki non Kristen yang kemudian melarangnya ibadah di gereja. Ketika usia pernikahan baru 3 tahun, tiba2 saja wanita ini meninggal, lalu dikuburkan secara non Kristen. Tetapi sore harinya, seorang kakak ipar kesurupan roh yang mengaku si mati, yang minta tolong karena ia tidak tahu jalan; serba gelap, tidak tahu harus jalan kemana. Lalu keluarganya yg kristen berdoa, dan yang kesurupan langsung sadar, roh yang masuk ke dia sudah pergi atau dibawa pergi. Berikut kisahnya.

Nama wanita ini Ibu Latiati, eks warga Gereja tertentu di desa Gunung Reja, dulunya nama desa tsb Tjidrudju (Cidruju), kec Sidareja, kabupaten Cilacap, Jawa Tengah. Pernah menikah dengan suami pertama, tetapi meninggal, lalu janda ini menikah dengan seorang lelaki muslim, inisialnya Thrn, mereka menikah sekitar 3 th lalu. Dengan suami kedua ini praktis sdr Latiati tidak boleh kebaktian di Gereja, dan di bawah kondisi ini terpaksalah wanita ini murtad. Kabar baiknya adalah: bahwa Ibu Latiati seringkali mengeluh kepada saudara-saudaranya bahwa sebenarnya hatinya masih Kristen, ingin beribadah ke Gereja, namun apa boleh buat, nggak diijinkan suami.

Sampai pada suatu pagi, hari Minggu tanggal 21 Oktober 2012, wanita ini kedapatan tergeletak di dekat daun pintu kamar tidurnya dengan tangan masih memegang handphone, tetapi di kamar tsb dia bersama anaknya yang masih berumur 3 tahun. Mengira ibunya tidur dan nggak mau dibangunin, anak 3 th ini menyeret kursi untuk mengambil anak kunci yang digantungkan di atas, dan dia membuka pintu kamar. Ketahuanlah oleh keluarganya bahwa ternyata Ibu Latiati ini sudah meninggal, sekitar pukul 04.30 WIB.

Sekitar jam 11 siang, jasad Latiati dikuburkan secara muslim.

Lalu sore harinya, seorang kakak ipar (wanita) baru datang dari luar kota, dan mengeluh kakinya kesemutan, minta dipijitin dan "diblonyohi", sementara Ibu Endang, yang menuturkan kesaksian ini, yakni adik dari Ibu Latiati, Ibu Endang menyiapkan air panas buat merendam kaki kakak iparnya yang kesemutan. Belum lagi siap, sang kakak seperti pingsan, tangan dan kakinya dingin sekali, dan bermanifestasi, kesurupan.

"Aduh, peteng, ora weruh dalan, kudu liwat ngendi yo? Aku bingung, aku bingung,..." (Aduh, gelap, tidak bisa lihat jalan, harus lewat mana? ... ). Begitu kira-kira kata-kata yang keluar dari mulut sang kakak ipar yang kesurupan.

Lalu anggota keluarga (Kristen, GKBI) berkumpul dan berdoa. Ada yang berdoa Bapa Kami, lalu berdoa untuk minta pengampunan dan pertolongan Tuhan Yesus agar arwah Ibu Latiati ditolong Tuhan Yesus.

Ajaibnya, ketika doa selesai, sang kakak ipar yang kesurupan langsung sadar, puji Tuhan.

Di hari berikutnya, para pemangku Jawatan di greja tersebut (semacam pengerja dan pendeta gereja pd umumnya) dan keluarga PLUS suami almarhum, mereka pergi ke kuburan ibu Latiati tersebut untuk mendoakan arwahnya, secara Kristen tertentu. Saat ini anaknya yang baru berumur 3 tahun tersebut, ikut keluarga kerabatnya yang Kristen tertentu tsb, dan dididik secara Kristen tertentu.

Seperti diketahui, Gereja tertentu ini mempunyai acara rutin, Kebaktian Istimewa yang dilakukan 3 bulan sekali, yakni Kebaktian khusus melayani orang-orang mati, dan dua minggu setelah kejadian meninggalnya Ibu Latiati adalah tepat diadakan Kebaktian Istimewa, yaitu hari Minggu, 4 November 2012. Liwat kebaktian ini, seorang arwah diwakili oleh seorang yang masih hidup untuk dibaptis dalam nama Bapa, Tuhan Yesus dan Roh Kudus, memenuhi Hukum Kerajaan Allah.

Tidak lama sesudah Kebaktian Istimewa tersebut, seorang kerabat bermimpi ditemui Ibu Latiati yang berkata bahwa sekarang dia sudah bahagia.

Jika kejadian ini benar demikian, maka benang merahnya adalah: bahwa sekalipun seseorang - oleh karena keadaan yang sulit dielakkan - terpaksa murtad, akan tetapi hatinya masih tetap percaya dan rindu kepada Tuhan Yesus, jadi meskipun fisiknya non-Kristen, akan tetapi dengan kondisinya itu bathinnya sebenarnya merindukan Tuhan Yesus, maka sesungguhnya Tuhan adalah Dia yang melihat hati.

Shalom.

__________________

 Tani Desa

Huanan's picture

@Mujizat

Bang Muji, anda mengatakan : " Liwat kebaktian ini, seorang arwah diwakili oleh seorang yang masih hidup untuk dibaptis dalam nama Bapa, Tuhan Yesus dan Roh Kudus, memenuhi Hukum Kerajaan Allah."

Pertanyaan saya :

Bagaimana mungkin seorang yang sudah meninggal arwah(roh)nya MASIH BISA DIBABTIS ?. Standar manakah yang dipakai gereja tsb? Menurut saya Alkitab TIDAK PERNAH MENCATAT pembabtisan arwah/roh yang sudah meninggal.

GBU

 

__________________

Huanan

mujizat's picture

@Huanan, dibaptis bagi orang yang sudah meninggal

@Huanan,

Praktek dibaptis mewakili orang yang sudah meninggal sudah menjadi sebuah pakem, bagian dari dogma gereja kami. Ada sebuah ayat di Alkitab, tulisan rasul Paulus yang mungkin maknanya tepat berkait masalah ini.

I Korintus  15

15:29 Jika tidak demikian, apakah faedahnya perbuatan orang-orang yang dibaptis bagi orang mati? Kalau orang mati sama sekali tidak dibangkitkan, mengapa mereka mau dibaptis bagi orang-orang yang telah meninggal?

Saya belum check makna sebenarnya tulisan Paulus tersebut, yang dikait dengan bahasa aslinya, serta konteks yang melatari tulisan ayat ini. Tapi upacara ini sudah baku di gereja kami. Banyak kesaksian orang2 yang mendapat mimpi terkait pertolongan kepada arwah.

Mungkin Anda masih ingat peristiwa runtuhnya terowongan Mina dai Arab Saudi sekian puluh tahun yang lalu di musim haji. Tepat beberapa saat setelah kejadian tersebut - dan beritanya belum sempat diekspos di media massa - seseorang warga kami melaporkan bagaimana dia bermimpi: ratusan, atau mungkin ribuan orang berpakaian muslim dan muslimah minta tolong dan minta didoakan. Mimpi tsb dilaporkan ke pemangku jawatan, yakni semacam pendeta Kristen pada umumnya. Lalu ada doa khusus buat mereka.

Dan seperti sebuah kebetulan bahwa peristiwa itu terjadi menjelang dilangsungkannya kebaktian Istimewa di gereja kami, maka kami juga mengundang para arwah tersebut untuk ambil bagian dalam kebaktian Istimewa.

Kebaktian Istimewa di gereja kami dilaksanakan di satu tempat, di seluruh dunia, dipimin oleh seorang rasul, dan di acar tersebut biasanya ada dua orang wakil. Satu orang mewakili orang mati yang sudah percaya kepada Tuhan Yesus, seorang lainnya mewakili arwah2 yang baru hendak percaya.

Shalom

__________________

 Tani Desa

Kejarlah Kasih's picture

dibaptis bagi orang mati

Orang mati yang dimaksud adalah Yesus. Dibaptis bagi orang mati artinya dibaptis bagi Yesus. 

__________________

Kejarlah kasih, follow the way of love.

http://kejarlahkasih.wordpress.com

mujizat's picture

@Kejarlah Kasih, dari mana Anda berpikir begitu?

Kejarlah kasih, saya tidak tahu bagaimana Anda berpikir begitu.

Setahu saya, orang2 yang dibaptis oleh Yohanes Pembaptis bukan bagi Yesus.

Jika orang dibaptis bagi Yesus, lalu Yesus dibaptis bagi siapa?

Tetapi yang benar adalah ini:

Bahwa Yesus dibaptis guna menggenapi kehendak Allah.

Matius 3:14-15

3:14 Tetapi Yohanes mencegah Dia, katanya: "Akulah yang perlu dibaptis oleh-Mu, dan Engkau yang datang kepadaku?"

3:15 Lalu Yesus menjawab, kata-Nya kepadanya: "Biarlah hal itu terjadi, karena demikianlah sepatutnya kita menggenapkan seluruh kehendak Allah." Dan Yohanes pun menuruti-Nya.

Ritual baptisan bukanlah karangan Yohanes Pembaptis, tetapi merupakan perintah Allah kepada Yohanes Pembaptis:

Yoh 1:32-32

1:32 Dan Yohanes memberi kesaksian, katanya: "Aku telah melihat Roh turun dari langit seperti merpati, dan Ia tinggal di atas-Nya.

1:33 Dan aku pun tidak mengenal-Nya, tetapi Dia, yang mengutus aku untuk membaptis dengan air, telah berfirman kepadaku:....."

Karena itu, seseorang perlu dibaptis bukan bagi Kristus, tetapi demi menggenapi kehendak Allah.

Shalom.

__________________

 Tani Desa

Kejarlah Kasih's picture

tanpa prasangka

Dasar yang kamu pakai untuk ajaran tentang baptisan arwah itu adalah 1 Korintus 15:29.

 

Kalimat dibaptis bagi orang mati pada ayat 1 Korintus 15:29, maknanya adalah dibaptis bagi Yesus. Orang mati yg dimaksud di ayat tersebut adalah Yesus. Artinya ajaran baptisan arwah kamu itu ajaran ngawur.

 

Dari mana saya tahu? Dengan membaca ayat tersebut tanpa prasangka dan tanpa melepasnya dari kalimat-kalimat sebelumnya maka tidak sulit untuk memahami hal tersebut.

__________________

Kejarlah kasih, follow the way of love.

http://kejarlahkasih.wordpress.com

mujizat's picture

Kejarlah kasih, siapa yang ngawur?

Perhatikan sekali lagi ayat pendukungnya, kata demi kata ya?

I Korintus  15

15:29 Jika tidak demikian, apakah faedahnya perbuatan orang-orang yang dibaptis bagi orang mati? Kalau orang mati sama sekali tidak dibangkitkan, mengapa mereka mau dibaptis bagi orang-orang yang telah meninggal?

Perhatikan frase "orang-orang" yang berwarna merah dan saya tambah garis bawah, biar kamu jelas. Tertulis "orang-orang", artinya plural, alias jamak, lebih dari satu.
Padahal Yesus kan ESA?
Emang Yesus plural? Yesus Kristus hanya satu.
Itulah sebabnya, Anda tidak mungkin menyanggah kebenaran ini, bahwa dalam hal ini konteksnya memang TIDAK bermakna dibaptis bagi Kristus, tetapi dibaptis bagi orang-orang mati, yang jumlahnya lebih dari satu
__________________

 Tani Desa

Kejarlah Kasih's picture

@muji, supaya mudah

Coba kamu pelajari lagi kata demi kata.

 

I Korintus  15

15:29 Jika tidak demikian, apakah faedahnya perbuatan orang-orang yang dibaptis bagi orang mati? Kalau orang mati sama sekali tidak dibangkitkan, mengapa mereka mau dibaptis bagi orang-orang yang telah meninggal?

 

Kalau terlalu sulit, supaya mudah kamu pakai terjemahan versi Bahasa Indonesia Sehari-hari saja.

 

Kalau orang mati tidak dihidupkan kembali, mengapa ada orang yang dibaptis untuk orang mati? Untuk apa mereka melakukan hal itu? Kalau memang orang mati sama sekali tidak akan dihidupkan lagi, untuk apa mereka melakukan hal itu?  

1 Korintus 15:29 [BIS]

__________________

Kejarlah kasih, follow the way of love.

http://kejarlahkasih.wordpress.com

mujizat's picture

Kejarlah kasih, baptisan untuk orang mati

Dear Kejarlah kasih,

Trimakasih, saya sudah chek ke versi bahasa aslinya (Greek), memang berasal dari satu kata yang sama (tunggal), begitu pun dengan yang terjemahan KJV dan bahasa Jawa.

Namun praktek baptisan bagi orang mati di gereja kami memang sudah jalan cukup lama, mungkin seumur gereja kami, yang mulai ada tahun 1830 an yang dimulai di Eropa (Skotlandia?).

Tetapi bolehkah kita mengabaikan fakta-fakta seperti misalnya ini:

Seorang jemaat, teman kami, yang kebetulan juga namanya Ibu Endang, mengisahkan bagaimana suatu hari menjelang kebaktian Istimewa, tiba-tiba sebuah arus aneh melanda dirinya. Tiba-tiba dia merasa miris, merinding, dan bagi yang tahu, maka itu adalah salah satu pertanda keberadaan suatu roh yang minta /mengharapkan kontak dengan seseorang. Pada dasarnya ibu Endang ini bukan seorang penakut, tetapi rasa miris itu secara tiba-tiba melandanya tanpa alasan.

Lalu dia tergerak berkata begini: "Saudara-saudara, kalau mau, kalian aku undang untuk ikut kebaktian Istimewa yang besok akan dilakukan di pasamuan anu di kota anu,.." katanya menyebut suatu gereja yang dipakai untuk kebaktian Instimewa.

Anehnya, begitu selesai mengucapkan undangan itu, gelombang miris langsung sirna. Itu pertama.

Lalu yang kedua, bagaimana menurut Anda tentang ucapan Yesus kepada Nikodemus, yang ini? :

Jawab Yesus: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan dari air dan Roh, ia tidak dapat masuk ke dalam Kerajaan Allah." (Yoh 3:5)

Seorang manusia hanya bisa masuk dalam Kerajaan Allah HANYA jika telah dilahirkan dari air (dibaptis) dan dari Roh (dimeterai dengan Roh Kudus).

Kalau kenyataannya banyak manusia yang di waktu hidupnya ia tidak sempat dibaptis, seperti orang yang lahir pra- masehi, lalu apakah penghuni sorga hanya orang2 zaman perjanjian Baru?

Tetapi jika syarat baptis adalah wajib, mustahilkah Tuhan Yesus menggunakan cara unik-Nya?

Kami tidak ambil keuntungan apa-apa dari pembaptisan bagi orang mati, tetapi gereja kami digerakkan amat sangat untuk melakukan itu. Ataukah bagi Anda, apa yang kami kerjakan ini seperti suatu sinkretisme alias sesuatu yang dilarang Tuhan?

Kalau semua gereja "menyerahkan orang mati yang belum baptis dan terima injil" ke dalam tangan Tuhan Yesus, lalu bagaimana cara Tuhan menyelamatkan orang mati?

Bisakah Anda menjelaskan ini selain berkata: "Itu hak prerogatif Tuhan, otoritas Tuhan, kebijaksanaan Tuhan,... ?? "

__________________

 Tani Desa

Kejarlah Kasih's picture

@muji, santai sambil baptizo

Tenang, tidak usah buru-buru, santai aja dulu... Smile


Semua ada tahapannya, ada prosesnya dan ada waktunya.


Anggap saja seperti membebaskan tubuh yang lelah dan penat di cuaca dingin dengan menikmati tempe mendoan panas.

Ambil irisan tempe, baptizo dalam adonan tepung, baptizo dalam minyak panas sebentar, kemudian baptizo dalam kecap manis.. nikmati panas-panas..mmmm nikmat.

 

Oke, mudah-mudahan lain kali ada kesempatan ngobrol lagi.

__________________

Kejarlah kasih, follow the way of love.

http://kejarlahkasih.wordpress.com

tilestian's picture

Hemmm.... aneh. Kalau arwah

Hemmm.... aneh. Kalau arwah bisa dibaptis, berarti sangat dimungkinkan arwah bisa diinjili juga.

 

__________________

God's will be done Smile

mujizat's picture

Arwah memang bisa diinjili

Alkitab saya bilang begini:

 

Sebab juga Kristus telah mati sekali untuk segala dosa kita, Ia yang benar untuk orang-orang yang tidak benar, supaya Ia membawa kita kepada Allah; Ia, yang telah dibunuh dalam keadaan-Nya sebagai manusia, tetapi yang telah dibangkitkan menurut Roh, dan di dalam Roh itu juga Ia pergi memberitakan Injil kepada roh-roh yang di dalam penjara, yaitu kepada roh-roh mereka yang dahulu pada waktu Nuh tidak taat kepada Allah (1 Ptr 3:18-20)

Walaupun di Alkitab terjemahan LAI ini jelas-jelas disebutkan bahwa Yesus menginjili orang mati, tapi masih banyak teolog yang mati2an menafsirkan itu sebagai proklamasi, bukan menginjili.

Entah siapa yang kentirr,...

Tahu artinya KENTIRR?  Itu artinya setengah gila, stress berat.

 

__________________

 Tani Desa

tilestian's picture

@Mujizat

Jangan geregetan sendiri donk Smile

Kalau memang ada beberapa teolog yang "menafsirkan itu sebagai proklamasi, bukan menginjili", ya jangan terus divonis setengah gila.

Lebih baik memberi tahu dan kalau memang tidak bisa diterima baik, ya sudah... doakan saja.

Hemmm... menarik sih tema blognya. Lumayan bisa jadi tambahan ide untuk cari info lebih banyak tentang ini.

__________________

God's will be done Smile

Mayen's picture

Mujizat

Hai.. saya seorang anggota baru di Sabda Space.. Kebetulan saya tergelitik membaca tulisan artikel ini di blog nya mas Mujizat.. Karena sebab ini lah malam ini saya sampai terpaksa membuat blog di Sabda Space untuk ikut berkomentar di artikel ini.. 

 

Untuk mas Mujizat tolong mas baca Firman Tuhan yang ada di Alkitab secara utuh.. Tolong jgn dilihat hanya sepotong-potong ayat nya.. Agar kita bisa memahami pasal & ayat tersebut secara benar..

 

Tolong mas baca ayat & pasal Alkitab 1 Petrus: 3 secara utuh..

 

Terjemahan Baru

1 Petrus: 3

(21) Juga kamu sekarang diselamatkan oleh kiasannya, yaitu baptisan--maksudnya bukan untuk membersihkan kenajisan jasmani, melainkan untuk memohonkan hati nurani yang baik kepada Allah--oleh kebangkitan Yesus Kristus,

(22) yang duduk di sebelah kanan Allah, setelah Ia naik ke sorga sesudah segala malaikat, kuasa dan kekuatan ditaklukkan kepada-Nya.

 

Bahasa Indonesia Sehari Hari

1 Petrus: 3 


(21) Nah, kejadian itu merupakan kiasan dari baptisan yang sekarang ini menyelamatkan kalian. Baptisan ini bukanlah suatu upacara membersihkan badan dari semua yang kotor-kotor, melainkan merupakan janjimu kepada Allah dari hati nurani yang baik. Baptisan itu menyelamatkan kalian karena Yesus Kristus sudah hidup kembali dari kematian,

(22) dan sudah naik ke surga. Sekarang Ia berkuasa bersama dengan Allah dan memerintah semua malaikat, semua penguasa serta semua kekuatan.

 

Versi King James

1 Petrus: 3

3:21 The like figure whereunto even baptism doth also now save us (not the putting away of the filth of the flesh, but the answer of a good conscience toward God,) by the resurrection of Jesus Christ:


3:22 Who is gone into heaven, and is on the right hand of God; angels and authorities and powers being made subject unto him.

 

Percaya Tuhan Yesus memberkati.. Amen..