Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

Tiga Hari Tiga Malam = Tidak Ada Kebangkitan Orang Meninggal

big blind's picture

Sebab seperti Yunus tinggal di dalam perut ikan tiga hari tiga malam, demikian juga Anak Manusia akan tinggal di dalam rahim bumi tiga hari tiga malam. Matius 12:40

Sering terjadi kekeliruan dalam menafsirkan nubuat-nubuat dalam alkitab, bahkan tidak sedikit orang Kristen yang menelan mentah-mentah apa yang diberikan. Mayoritas orang Kristen percaya bahwa Yesus mati disalib pada hari jumat. Setiap tahunnya juga kita memperingati hari kematian Yesus yang jatuh pada hari jumaat dan minggu subuh untuk memperingati hari kebangkitan-Nya. Walaupun hal itu tidak alkitabiah, tapi itulah kepercayaan yang berkembang hingga saat ini. Disini saya mencoba mengklarifikasi kekeliruan tersebut.

Dikatakan bahwa: Anak Manusia akan tinggal di dalam rahim bumi tiga hari tiga malam. Ada berapa hari dan ada berapa malam antara Jumaat sore dan Minggu subuh? Tiga hari dua malam.

Kubur yang kosong atau batu yang telah terguling tidak membuktikan kebangkitan Yesus. Jika Yesus bangkit pada minggu subuh, kita seharusnya merayakan hari Paskah pada Kamis Putih, bukan Jumaat Agung, begitu juga sebaliknya. Lantas apa yang membuktikan kebangkitan Kristus?

Bukti kebangkitan itu ada dalam diri kita sendiri. Kita dipilih Allah untuk menjadi saksi kemuliaan Kristus atas kebangkitan-Nya. Selisih antara jumaat sore dan minggu subuh menyisakan sekurang-kurangnya satu malam untuk menggenapkan masa kebangkitan tiga hari tiga malam. Masih ada sisa waktu kurang lebih satu hari untuk menyaksikan kemuliaan kebangkitan Kristus. Kapan satu hari itu datang?

Gelap gulita menutupi samudera raya dan Roh Allah melayang-layang diatas permukaan air. Berfirmanlah Allah: “Jadilah terang.” Lalu terang itu jadi. Itulah hari pertama.

Satu malam masih tersisa, tapi dongeng-dongeng isapan jempol manusia tentang kebangkitan telah tersebar luas. Hal ini membuat penyesatan yang terakhir lebih parah dari penyesatan yang pertama.

Malam kegelapan itu menyelimuti seluruh bumi, penyesatan menjalar dgn cepatnya bak api dalam semak duri. Sebab terang ada karena adanya gelap, dan kegelapan lebih dulu ada daripada terang. Jika tempat dimana Roh Allah bersemayam diselimuti oleh gelap gulita, dapatkah kita melihat cahaya kemuliaan Allah dlm diri Kristus?

Yang satu ini tidak boleh kamu lupakan, yaitu, bahwa di hadapan Tuhan satu hari sama seperti seribu tahun dan seribu tahun sama seperti satu hari. 2 Petrus 3:8

Jumat malam, sabtu malam dan minggu malam, itulah kegenapan tiga hari tiga malam. Yang terutama harus kamu ketahui, ialah bahwa nubuat-nubuat dalam Kitab Suci tidak boleh ditafsirkan menurut kehendak sendiri, sebab tidak pernah nubuat dihasilkan oleh kehendak manusia, tetapi oleh dorongan Roh Kudus orang-orang berbicara atas nama Allah.

 

Jangan katakan Yesus mati pada hari “ini”, atau Yesus bangkit pada hari “itu”. Tetapi alangkah baiknya kalau kamu memperhatikannya sama seperti memperhatikan pelita yang bercahaya di tempat yang gelap sampai fajar menyingsing dan bintang timur terbit bersinar di dalam hatimu. 

__________________

Hallelujah