Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

Tikus dan Anjing Takut Kucing

Eudice's picture

Melawan rasa kantuk yang tiba-tiba menyerang menjadi kegiatan selama
kebaktian hari Minggu. Rasanya ingin menang! Meski sulit, memang.
Pengkhotbahnya bertele-tele, musiknya tidak ceria, suasana tidak
mendukung!

Ah, itu hanya alasanku saja.

Kucoba mengumpulkan konsentrasi. Ya ... aku pun mengikuti jalannya
khotbah hari Minggu itu. Meski sudah mulai sampai ke tengah, sampai ke
sebuah ilustrasi. Begini ceritanya.

Ada seekor tikus yang sangat takut dengan seekor kucing. Pada suatu
hari tikus itu bertemu dengan seseorang yang bisa merubahnya menjadi
apa pun. Tidak menyia-nyiakan kesempatan, si tikus pun mengutarakan
maksudnya, kalau dia sangat takut sama kucing dan ingin diubah menjadi
kucing agar takutnya hilang. Tikus pun menjadi seekor kucing. Ketika
bertemu dengan kucing 'asli', ternyata ia masih takut.

Tikus yang sudah berubah menjadi kucing pun menemui orang yang bisa
membuatnya berubah. "Aku masih takut, ubahlah aku menjadi seekor
anjing!" "Baiklah". Dari seekor kucing dia berubah menjadi seekor
anjing. Errggghhh ...! Dia pun menjumpai kucing 'asli' lagi.

Meski sudah berubah wujud, rasa takut itu masih ada. Apa apa dengan
tikus, ketika menjadi seekor tikus, dia takut sama kucing, ketika
sudah berubah menjadi kucing bahkan anjing yang ditakuti kucing pun,
masih takut juga. Apa yang salah?

15/03/07 -- 10.28

__________________

"kita berbeda dalam semua kecuali dalam CINTA"