Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

Untuk apa Yesus mati?

kardi's picture

Untuk apa Yesus mati, adalah pertanyaan awal yang dilontarkan pendeta pada Office Ministry Kelapa Gading, Jakarta, yang saya ikuti baru-baru ini. Jawaban umum dan standard adalah untuk menebus dosa manusia, untuk menyelamatkan manusia. Suatu kebenaran yang sudah ditanamkan sejak Sekolah Minggu. Dan dengan kata  lain, untuk membawa manusia hidup di surga setelah kematiannya. Jadi bila hal itu yang diinginkan Yesus, yah manusia tidak usah lama-lama hidup didunia, tujuan Yesus kan membawanya ke surga untuk hidup bersama Dia dalam kekekalan. Ini suatu pemikiran yang dangkal,tapi betul juga kan..? Kendalanya apakah kita sudah siap dan layak untuk memakai jubah putih ? Karena di surga seragam pakaian yang dipakai seperti itu... dosa tidak ada tempat disana lagi.

Kemudia pendeta mengajak untuk membaca 2 Korintus 5:15, maka mata rohani saya terbuka, untuk melihat kebenaran firmanNya. Apa yang tertulis disana?

"Dan Kristus telah mati untuk semua orang, supaya mereka yang hidup,tidak lagi hidup untuk dirinya sendiri, tetapi untuk Dia, yang telah mati dan telah dibangkitkan untuk mereka".

Jelaslah, bila hidup dengan ego sentris, ke akuan, semua untuk aku, sepertinya melecehkan kematian Yesus. Tapi saya kan tidak bisa seperti Yesus, apalah artinya saya, saya ini bukan siapa-siapa, saya hanya terbuat dari debu tanah dan kembali nanti menjadi debu tanah, betul kan...? Hidup manusia seperti rumput, yang sebentar layu dan kering.

Kemudian pendeta menjelaskan mengenai level kehidupan manusia yang diambil dari pandangan seorang filsuf ( maaf,saya tidak mencatat namanya dengan baik):

  1.  Present Life : dimana mereka mengejar kesenangan diri, diperbudak oleh kedagingannya. =Apa yang menyenangkan belum tentu benar, tapi apa yang benar tentu akhirnya menyenangkan=
  2. Good life : Hanya sekedar baik : punya karir baik, keluarga baik, dst yang dinikmati untuk diri sendiri.
  3. Meaningfull life: kehidupan yang berarti, hidup yang memberi arti untuk orang lain, keluarga, masyarakat, bangsa dan negara. Hidup yang diberkati untuk memberkati orang lain.

Level kehidupan ke-3 ini yang harus menjadi target hidup manusia termasuk saya dan Anda semua. Anda dan saya bukan lah siapa-siapa, tidak mempunyai kemampuan untuk itu, tapi bila Dia, Yesus kristus, hidup didalam hidup saya dan Anda, maka saya percaya Dia akan memampukan semua sehingga hidup saya dan Anda menjadi berarti bagi orang lain. Hidup yang tidak lagi berpusat pada diri sendiri, tetapi kepada Dia, sumber kekuatan dan air kehidupan.

 Saya kemudian baca  Filipi 4:13 , untuk meneguhkan iman saya "segala perkara dapat kutanggung didalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku".

Pada akhirnya, renungan kotbah ini, membuat saya percaya untuk dapat merefleksikan hidup saya hanya untuk Dia, Yesus Kristus, Nama diatas segala Nama, dimana setiap lidah mengaku bahwa Yesus adalah Tuhan dan Juru selamat, dan setiap lutut menyembah bahwa Yesuslah Raja diatas segala raja.

PlainBread's picture

Kristus Mati

Kristus mati untuk diriNya.

One man's rebel is another man's freedom fighter

kardi's picture

@pb kristus mati untuk semua orang.

@pb, Paulus menulis untuk jemaat Allah di Korintus, bahwa Yesus mati untuk semua orang...termasuk saya dan pb. Banyak lagu-lagu sekolah minggu yang bertema seperti itu..Btw thanks untuk komentarnya yang singkat dan tanpa penjelasan .

PlainBread's picture

@Kardi Kristus mati untuk memenuhi egosentris orang kristen

1. Bukankah anda sendiri menyinggung soal egosentris di dalam blog anda di atas? Kenapa anda malah sepertinya gak setuju kalo saya bilang Kristus mati untuk diriNya?

2. Bukankah ayat yang anda kutip "Kristus mati untuk semua orang" itu tidak lengkap? Bukankah harusnya seperti ini "Kristus mati untuk semua orang, supaya ...., .... UNTUK DIA"?

3. Bukankah "untuk semua orang" adalah sasaran antara, alias bukan tujuan akhir, alias bahwa segala sesuatunya adalah dari DIA, oleh DIA dan bagi DIA alias keliatan jelas siapa pencipta dan siapa ciptaan? Ketika seseorang mengadakan pesta, walaupun para tamu diundang dan dijamu, tapi akhirnya semuanya itu membuat pujian, sanjungan dan hormat dikembalikan kepada si tuan rumah yang mengadakan pesta?

One man's rebel is another man's freedom fighter

kardi's picture

@pb thanks masukannya, so saya jadi memahami lebih dalam.

@pb terima kasih masukannya membuat pemahaman saya lebih lagi mengenai hal ini. GBU

Hannah's picture

Terlalu sederhana

Orang2 non Kristen sering banget nanya pertanyaan ini karena konsep Allah yg menjadi manusia dan mati utk manusia terlalu absurd bagi mereka.
Sayangnya alasan Yesus mati buat manusia memang terlalu sederhana seh IMO karena Yesus sekedar memenuhi peraturan yg Allah buat sendiri, yaitu seorang manusia yg (tadinya) tanpa dosa membuat seluruh umat manusia jatuh dlm dosa sehingga seorang manusia tanpa dosa jugalah yg harus mati utk memberi kesempatan bagi seluruh umat manusia utk meraih kehidupan itu lagi.

"For those who believe, no proof is necessary. For those who don't believe, no proof is possible." - Stuart Chase

__________________

“The Roots of Violence: Wealth without work, Pleasure without conscience, Knowledge without character, Commerce without morality, Science without humanity, Worship without sacrifice, Politics without principles.” - M. Gandhi