Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

Yang SEMPURNA, Yang GAGAL

Pestaria Happy's picture

Mengucap
syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam
Kristus Yesus bagi kamu.

 

 

Sebuah rumah dengan cat yang
berwarna hijau, tampak sepi dan tak terlihat seorangpun tampak dari luar.
Terlihat olehku, sebuah bel berwarna putih berada dibalik pagar yang menjulang
tinggi itu. Tet……!!!! Suara bel itu berbunyi saat, aku menekannya. Beberapa
saat kemudian muncul, seseorang dengan wajah yang ceria, dengan senyum yang
menyejukkan, menyapaku. Hati ini terasa lega dan senyum itu membuatku
tersenyum, walau terkadang hati ini gundah-gulana.

Akhirnya aku dipersilahkan duduk,
di ruangan yang sudah tidak asing lagi bagiku. Karena setiap hati ini merasa
sesak, tak tahu apa yang harus dikerjakan, ketika hati ini mulai penat dengan
segala persoalan yang ada, selalu aku datang ke tempat ini. Tempat yang bagiku,
dapat melihat banyak hal yang patut aku syukuri dengan keberadaan diriku.
Mastrip H-21, tempat yang tak mungkin terlupakan bagiku.

Ketika aku sedang duduk, muncul seorang
yang sudah setengah baya menyapaku. Menyapaku bukan dengan kata-kata, tetapi
hanya dengan senyuman, yang juga tidak seindah senyuman para selebritis atau
mungkin juga tidak seindah senyumanku. Terlihat olehku gigi yang “tongos”
(alias maju kedepan melebihi standart yang seharusnya). Dia menghampiriku, dan
membuka tangannya untuk memelukku. Tak tahan melihatnya, aku berdiri
menghampirinya dan kupeluk dia dengan erat, terasa hati ini nyaman, rasa sedih,
gembira bercampur aduk di dalamnya. “Malase” namanya. Seseorang yang sudah
berusia 35 tahun, dia bisu dan mengalami keterbelakangan mental.
Dia
ditemukan oleh seorang polisi, setelah diperkosa secara beramai-ramai. Pak
polisi mengirim Malase ke sebuah yayasan sosial, dan disanalah ia melahirkan
anak hasil perbuatan orang yang tak bertanggung jawab tersebut. Hingga kini dia
tidak tahu, bahwa anaknya sudah dewasa dan menjadi gadis yang sempurna secara
fisik.

Dengan
pelukan yang belum kulepaskan, terdengar juga olehku seorang anak yang
berteriak-teriak, sambil menggigit jarinya. ”Tatan” nama anak itu.
Ketika
pertama kali aku berjumpa dengan dia terlihat kurus, tidak terurus, dan sangat
menyedihkan. Menurut cerita yang aku dengar, pada saat dilahirkan, ia
sehat-sehat saja. Ketika suatu saat, dia mengalami panas tinggi dan kejang.
Sebagai orang tua yang memiliki kehidupan pas-pasan, dibawalah anak ini ke
puskesmas. Pihak puskesmas memberikan suntikan dan tidak berapa lama panas
badan anak ini semakin tinggi, dan tidak sadarkan diri selama beberapa hari.

Hati
orang tuanya terlihat senang ketika melihat anaknya, sadar kembali. Namun
kesenangan tersebut sirna seketika, ketika melihat bahwa anaknya tidaklah
seperti yang dulu. Anaknya mengalami keterbelakangan mental, dan pertumbuhannya
tidak seperti anak-anak biasanya. Akhirnya Tatan dititipkan di yayasan ini. Dia
dirawat, diberikan kasih sayang dan pengobatan. Hasilnya Tatan yang dulu
berbeda dengan Tatan yang sekarang. Jika dulu, untuk bertemu orang penuh dengan
ketakutan, sekarang sudah berani memberikan senyuman yang indah. Badannya sudah
mulai gemuk dan tumbuh dengan baik, walaupun sampai saat ini bertumbuhannya
tidak sebaik anak-anak seusianya. Namun senyum itu tak mungkin terlupakan bagi
saya.

Kisah
di atas, saya sampaikan bukan dengan maksud untuk publikasi atau promosi agar
semua pembaca menjadi tergerak untuk memberikan apa yang kita miliki. Kisah di
atas, saya harapkan dapat menggugah hati kita untuk belajar melihat diri kita
dengan segala apa yang kita miliki.

&

Kejadian 1:27
berkata ”Maka Allah menciptakan manusia
itu menurut gambarNya, menurut gambar Allah diciptakanNya dia; laki-laki dan
perempuan diciptakanNya mereka”.
Tidak ada kata yang tepat selain
”beryukur” karena kita diciptakan segambar dengan ”Sang Khalik”. Menurut gambar
dan rupa Allah : punya contoh dan pola yang baik, direncanakan dengan baik,
puncak ciptaan Allah dan berbeda dengan ciptaan yang lain. Kita diciptakan
bukan berdasarkan ”Monyet”. Dunia terus mendengungkan bahwa manusia diciptakan
berdasarkan evolusi monyet. Sehingga nenek moyangnya adalah monyet. Kita biasa
mengenalnya sebagai ”teori Darwin”. Lihat diri kita diciptakan sempurna oleh Allah.
So.... apapun keadaan dirimu saat ini, semua ada dalam rencana Allah.

Seorang
mulai bertanya, lalu kenapa Allah menciptakan seorang dalam keadaan sehat, yang
lain dalam keadaan cacat, atau seorang dalam keadaan kekurangan dan seorang
berkelebihan atau seorang dalam keadaan senang dan seorang dalam keadaan susah?
Apakah Allah salah ?

&

MAZMUR 139:13-16 --- ”Sebab Engkaulah yang membentuk buah pinggangku,
menenun aku dalam kandungan ibuku. Aku bersyukur kepada-Mu oleh karena
kejadianku dahsyat dan ajaib; ajaib apa yang Kaubuat, dan jiwaku benar-benar
menyadarinya. Tulang-tulangku tidak terlindungi bagiMu, ketika aku dijadikan di
tempat yang tersembunyi, dan aku direkam di bagian-bagian bumi yang paling
bawah, mataMU melihat selagi aku bakal anak, dan dalam kitabMu semuanya
tertulis hari-hari yang akan dibentuk, sebelum ada satupun daripadanya.”

Melalui
ayat ini kita dapat memahami bahwa Allah tidak pernah salah. Karena segala
sesuatu sudah ada dalam rencanaNya. Rencana Allah itu selalu baik dan
mendatangkan kebaikan bagi kita semua (Roma 8:28).

Masihkah kita tidak mampu tersenyum atau bersyukur?
Tangan kita mungkin tidak diciptakan cacat, lengkap dan mampu mengerjakan
apapun, lalu apa yang bisa kita buat dengan tangan kita? Sudahkah tangan ini
kita gunakan untuk maksud yang mulia ataukah hanya untuk mencari kemuliaan kita
sendiri? Ataukah kita memiliki kaki yang lengkap? Apa yang sudah kita buat dengan
kaki yang lengkap itu?
Apakah mata kita
merupakan mata yang sempurna, mampu melihat dunia ini tanpa terhalang apapun?
Tanyakan pada diri kita masing-masing, apa yang
sudah kita berikan dengan mata yang indah itu?

Jika merenungkan seluruh keberadaan tubuh kita yang
Tuhan sudah rencanakan dengan baik, sebenarnya kita memiliki potensi untuk
melakukan hal yang jauh lebih baik. Terkadang kita lupa bersyukur terhadap
hal-hal ini. Bahkan cenderung kita menganggap remeh dan tidak memeliharanya
dengan baik.
Kita merasa tidak memiliki
potensi. Kita mulai melihat keberadaan orang lain, memujinya. Kemudian melihat
keberadaan diri kita, dan mulai iri hati, membenci diri, dan tidak bersyukur
kepada ”Sang Khalik”. Ketika kita
mampu melihat diri sebagai pribadi yang diciptakan sesuai dengan gambar Allah
dan mampu bersyukur, saat itulah kita dapat menggali diri dan menjumpai diri
kita indah.

Virus
penyebab ”cacat” (baca: gagal) adalah tak mampu mensyukuri apa yang Tuhan buat.
Berarti kita juga tidak mampu melihat diri kita sebagai pribadi yang memiliki
potensi yang besar. Allah mau kita menggunakan potensi yang kita miliki untuk
kemuliaan namaNya. Gunakan tangan, mata, telinga, kaki, pikiranmu dan seluruh
yang ada pada dirimu untuk kemuliaanNya. Kegagalan terbesar adalah ketika kita
tidak mampu bersyukur atas keberadaan diri kita. (PHK)

joli's picture

Pest.a.. teruslah, buat semua orang ber-happy-happy...

Dear pestaria happy.. Nama yang indah, melambangkan sukacita yang luar biasa, selalu happy, selalu ceria laksana suasana pesta.. Panggil-nya apa ya? pesta aja ya.. Kesempurnaan dan kegagalan, kelebihan dan kekurangan, keadilan dan ketidak-adilan.. tergantung dari sudut mana kita melihatnya.. Pesta, saya punya cucu keponakan dari suami saya. Mereka dua bersaudara, yang sulung bernama Angel berumur 10 tahun yang bungsu bernama Ertin berusia 6 tahun. Angel, dia terlahir bak malaikat cantik sekali, ketika berumur beberapa bulan juga terserang panas dan karena penanganan rumah sakit yang lambat akhirnya Angel mengalami hambatan dalam perkembangan mental-nya, sampai sekarang dia tidak bisa berbicara, sulit berkomunikasi, sering kaget, suka ketakutan akan suara keras, tetapi perkembangan tubuhnya normal, dia tetap tumbuh menjadi sebagai gadis kecil yang cantik bagai malaikat. Angel kini bersekolah di YPAC yang ada guru khusus-nya.. Ertin, dia terlahir sebagai bayi perempuan yang cantik, memiliki pertumbuhan kecerdasan yang luar biasa, dia pinter berhitung, menyanyi, suka menari di sekolah minggu. Selain sangat cerdas dia juga dewasa, sering kali menasihati kung-kung-nya (kakek) untuk bersikap sabar... Banyak orang mulai membandingkan kedua-nya, akan nyata sekali perbedaannya, dan mulai merasa kasihan dengan si Sulung, lalu mulai menanyakan keadilan Sang Pencipta... kenapa yang satu tercipta "tidak sempurna" dan yang lain "sangat sempurna".. ? Suatu sore saya bermain ke rumah mereka, Ertin si bungsu (waktu itu berusia 4,5 th) sedang tertawa-tawa di kamar mandi bersama sang kakak. Saya melongok apa yang mereka lakukan... ternyata si Adik sedang mandi-in kakaknya dengan telaten dan tertawa mbujuk-i sang kakak untuk nurut ketika disabun.. setelah selesai dia menghanduki sang kakak sampai kering.. lalu teriak Bo-Bo (nenek) ni akua nggak bisa kalau pake-in baju, karena cicik tinggi dan nggak mau jongkok" kata-nya.. Melihat semuanya itu.. terharu.. melihat betapa adilnya Tuhan memberikan karunia Si ERTIN yang luar biasa.. Tuhan memberikan seorang penolong untuk sang kakak... serasa diciptakan untuk sang kakak, kesempurnaan untuk saling melengkapi... Dengan adanya Angel.. ternyata juga membuat keluarga ini erat melekat saling membantu dan saling menerima (Ortu Angel berpisah rumah meski tidak cerai). Didalam kelebihan ada kekurangan, didalam kekurangan ada kelebihan... supaya ada keseimbangan dan supaya Tuhan dipermuliakan Saya mulai bertanya.. untuk apakah dan siapakah saya diciptakan, baik dalam kesempurnaanku maupun ke-cacat-tanku, dalam kelebihan maupun kekuranganku? Aku diciptakan : Untuk suamiku, untuk anakku, untuk mertuaku, untuk papa-mamaku, untuk atasanku, untuk bawahanku, untuk semua pelangganku, untuk orang-orang disekitarku, untuk semua orang yang kutemui.... supaya semuanya boleh mengetahui dan mengenal SAng Penciptaku..akhirnya boleh ikut memuliakan Sang Khalik... Kalau ditanya untuk apakah Pesta diciptakan? ya pasti-lah untuk menolong setiap orang yang Pesta temui untuk bersukaria dan berhappy-happy di dalam Tuhan Yesus... Sudah Pesta lakukan melalui tulisan-tulisan yang indah yang membangkitkan semangat. Ayo Pesta terus menulis dan berkarya dalam Tuhan :)
Pestaria Happy's picture

Salam kenal

Salam kenal Joli...

Pertama yang aku rasakan ketika membuka blogku adalah rasa sukacita yang besar karena artikelku dapat menjadi berkat untuk orang lain. dan tambah bersukacita lagi ketika ada seorang yang mau mengkomentarinya. dan kamulah orang tersebut.... jujur membuatku merasa bersemangat untuk menulis kembali....

ketika membaca komentarmu dan ceritamu yang agak mirip dengan apa yang aku tulis rasa syukur terucap karena keluargamu tetap bersyukur dengan apa yang Tuhan boleh kerjakan dalam kehidupan kita.

Jika boleh berbagi, komentarmu memberiku semangat untuk tetap terus berkarya karna Pencipta kita tidak pernah salah mengijinkan kita terlahir di dunia ini. setiap orang terlahir dengan maksud dan tujuan yang sudah ditetapkan oleh Allah. terlahir dengan persoalan dan permasalahan yang berbeda itupun dalam rencana dan ijin dariNya. jadi tidak ada alasan bagi kita untuk putus asa karena hidup kita memiliki tujuan yang pasti.

satu minggu yang lalu aku bersama team melayani di satu desa. dan kebetulan salah seorang temanku mengalami cacat secara fisik. dialah yang ditunjuk untuk bersaksi. untuk pertama kali aku mendengar kesaksian rekanku itu. bagaimana dia merasa putus asa dan bertanya mengapa aku dilahirkan seperti ini? bahkan tak pelak dia pernah memutuskan untuk mengakhiri hidupnya. namun semuanya berubah ketika seorang guru agama kristen memberikan suatu cerita dalam Yohanes 9: 1-41 kisah tentang seorang buta sejak lahir.

seringkali kita menyalahkan orang lain, orang tua bahkan Tuhan untuk apa yang terjadi atas kita atau orang yang kita kasihi. kita mulai bertanya apakah ini dosa turunan, apakah ini karma seperti layaknya orang2 yang tidak mengenal Tuhan? ayat yang ke 3 menyatakan bahwa segala sesuatu yang terjadi dalam hidup kita bertujuan untuk menyatakan pekerjaan-pekerjaan Allah di dalam kita. sehingga orang lain boleh diselamatkan.

untuk apa kita dilahirkan? sempurna atau cacat? bahagia atau tidak bahagia? kaya atau miskin? bermasalah atau tidak bermasalah? syukurilah karena dengan itu kita dipakai Allah untuk menyatakan perbuatan-perbuatanNya yang besar.

Joli... aku berharap komentar itu tetap ada untuk tulisan-tulisanku yang lain. oh ya.... boleh aku tahu emailmu? supaya aku bisa linkkan setiap artikel dari blogku demikian juga sebaliknya. doaku selalu buat kamu sekelurga.

Pestaria Happy's picture

Salam kenal Joli... Pertama

Salam kenal Joli... Pertama yang aku rasakan ketika membuka blogku adalah rasa sukacita yang besar karena artikelku dapat menjadi berkat untuk orang lain. dan tambah bersukacita lagi ketika ada seorang yang mau mengkomentarinya. dan kamulah orang tersebut.... jujur membuatku merasa bersemangat untuk menulis kembali.... ketika membaca komentarmu dan ceritamu yang agak mirip dengan apa yang aku tulis rasa syukur terucap karena keluargamu tetap bersyukur dengan apa yang Tuhan boleh kerjakan dalam kehidupan kita. Jika boleh berbagi, komentarmu memberiku semangat untuk tetap terus berkarya karna Pencipta kita tidak pernah salah mengijinkan kita terlahir di dunia ini. setiap orang terlahir dengan maksud dan tujuan yang sudah ditetapkan oleh Allah. terlahir dengan persoalan dan permasalahan yang berbeda itupun dalam rencana dan ijin dariNya. jadi tidak ada alasan bagi kita untuk putus asa karena hidup kita memiliki tujuan yang pasti. satu minggu yang lalu aku bersama team melayani di satu desa. dan kebetulan salah seorang temanku mengalami cacat secara fisik. dialah yang ditunjuk untuk bersaksi. untuk pertama kali aku mendengar kesaksian rekanku itu. bagaimana dia merasa putus asa dan bertanya mengapa aku dilahirkan seperti ini? bahkan tak pelak dia pernah memutuskan untuk mengakhiri hidupnya. namun semuanya berubah ketika seorang guru agama kristen memberikan suatu cerita dalam Yohanes 9: 1-41 kisah tentang seorang buta sejak lahir. seringkali kita menyalahkan orang lain, orang tua bahkan Tuhan untuk apa yang terjadi atas kita atau orang yang kita kasihi. kita mulai bertanya apakah ini dosa turunan, apakah ini karma seperti layaknya orang2 yang tidak mengenal Tuhan? ayat yang ke 3 menyatakan bahwa segala sesuatu yang terjadi dalam hidup kita bertujuan untuk menyatakan pekerjaan-pekerjaan Allah di dalam kita. sehingga orang lain boleh diselamatkan. untuk apa kita dilahirkan? sempurna atau cacat? bahagia atau tidak bahagia? kaya atau miskin? bermasalah atau tidak bermasalah? syukurilah karena dengan itu kita dipakai Allah untuk menyatakan perbuatan-perbuatanNya yang besar. Joli... aku berharap komentar itu tetap ada untuk tulisan-tulisanku yang lain. oh ya.... boleh aku tahu emailmu? supaya aku bisa linkkan setiap artikel dari blogku demikian juga sebaliknya. doaku selalu buat kamu sekelurga.
joli's picture

@pesta supaya pekerjaan2 Allah nyata melalui-mu

Dear Pestaria Happy Kristiana

PHK penulis blog ini, kukira PHK singkatan Putus Hubungan Kerja ternyata Pestaria Happy Kristiana.

Thanks untuk doa-nya ya Pesta, untuk emailku kamu bisa kirim via PM, ada fasilitasnya di sabda ini, hanya saja  kalau mau kirim artikel lebih baik via sabdaspace saja supaya banyak pembaca mendapat berkat dari tulisan-tulisan Pesta, lebih efisien sekali tulis, 1192 anggota SS dapat berkatnya Smile

 

Saran untuk tulisannya perlu di edit tampilannya (ada fasilitas edit) supaya  lebih mudah membacanya (jangan bold semua dan sesuaikan ukuran font-nya). Kalau kita copy paste dr word memang biasanya berantakan setelah di send, nggak tahu kenapa begitu, tanya admin by shout box, nanti kan dipandu.

 

Setiap kali membaca Yoh 9 saya selalu ingat temenku ibu Lea yang dulunya juga sering bertanya kepada Tuhan "mengapa aku seperti ini?", tetapi setelah mengalami banyak pengalaman dan tahu hidup ini bukan tentang kita tetapi tentang Allah, supaya pekerjaan2 Allah dinyatakan melalui kita. Akhirnya ibu Lea mengakhirinya sebagai pemenang seperti yang aku tulis di "THE WINNER"

 

Ok Pesta tetaplah berkarya untuk kemuliaan Tuhanmu.. apapun uang kita alami adalah supaya pekerjaan2 Allah dinyatakan melalui kita.

 

salam