Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

Kami Tidak Pacaran Lagi

hai hai's picture

Ini adalah sebuah kisah yang terjadi ketika aku masih kuliah dulu. Suatu malam minggu, aku sedang duduk ngobrol dengan beberapa orang teman di beranda rumahku sambil minum bir. Salah satu adikku yang baru pulang dari malam mingguan menghampiri kami. Mukanya kusut, nampaknya sesuatu yang tidak menyenangkan telah terjadi padanya.

Adikku itu lalu bercerita tentang kedua orang tua pacarnya yang melarang dia untuk memacari anak gadis mereka dengan alasan, baru kelas 2 SMA. Dia juga bercerita bahwa ketika datang untuk apel tadi, dia diusir oleh ayah pacarnya dan dibantingin pintu. Dia kemudian bertanya padaku, apa yang harus dilakukannya?

Saya menasehati adik saya agar memutuskan pacarnya sesuai dengan harapan kedua orang tuanya. Sebaiknya dia segera melakukannya besok, ketika pulang dari gereja, merundingkan hal itu dengan pacarnya, lalu keduanya memberi tahu kedua orang tuanya, bahwa mereka memang terlalu muda untuk pacaran itu sebabnya mereka memutuskan untuk berteman saja.

Adikku menatapku penuh keheranan, “Nggak ada jalan lain?” Tanyanya, “Nggak ada jalan lain!” Jawabku pasti. Beberapa orang temanku memberi komentar dan nasehat macam-macam. Aku tidak membantah komentar dan nasehat mereka, namun tetap berkeras, “Nasehat gua yang paling benar, dipandang dari sudut manapun. Itulah nasehat terbaik yang tidak melanggar hukum langit maupun hukum bumi, hukum Tuhan maupun hukum preman.”

Adikku menatapku dengan muka sedih, “Berarti kami tidak boleh ketemu lagi?” Aku tertawa dan memaki, “Oncom…! Sejak kapan ada hukum yang melarang seorang teman mengunjungi temannya?” Adikku menatapku, nampaknya dia melihat sedikit harapan. Aku menatap adikku dan menatap teman-temanku sambil mengejek lalu berkotbah.

“Hai anak-anakku, hormatilah orang tuamu, supaya lanjut usiamu di tanah yang dianugerahkan Tuhan. Kalau orang tuanya melarang kalian pacaran, maka berhentilah pacaran dan bertemanlah seperti yang mereka kehendaki. Namun, ketahuilah, tidak ada hukum yang melarang seorang teman mengunjungi temannya, mengajak temannya jalan-jalan dan nonton. Tidak ada hukum yang melarang seorang teman memeluk temannya, menggenggam tangan temannya, bahkan tidak ada hukum yang melarang seorang teman mengecup pipi temannya. A lot of people doing that between friend!”

Kebesokannya, adikku mendiskusikan nasehatku itu dengan pacarnya, keduanya lalu menghadap orang tua pacarnya dan menyatakan, bahwa mereka tidak pacaran lagi, hanya akan berteman. Mereka juga memberi tahu teman-teman gereja bahwa mereka tidak pacaran lagi, hanya berteman. Sejak hari itu, hampir seluruh dunia tahu, bahwa adikku telah putus dengan pacarnya, beberapa minggu kemudia pendeta sempat menyinggung kisah tersebut dalam kotbahnya, bahkan menyatakan rasa kagumnya pada kebesaran jiwa keduanya. Sejak hari itu, banyak pasangan remaja di gerejaku yang selama ini pacaran diam-diam karena ditentang oleh orang tuanya, menyatakan bahwa mereka akhirnya menyadari kesalahan dan memilih untuk putus dan menjadi teman biasa saja.

Peristiwa itu sudah terjadi 20 tahunan yang lalu, saat itu saya menawarkan diri untuk mengurusi para remaja, karena setiap selesai acara kebaktian sering mencium bau ganja, ketika ngobrol dengan para remaja, aku merasakan kesepian mereka. Para majelis dan orang tua meragukan kemampuanku, akhirnya aku hanya menjadi anggota remaja paling tua di gerejaku. Para remaja itu saat ini sudah menjadi ayah dan ibu, ketika bertemu dalam kebaktian keluarga, kami sering mengenang masa-masa itu.

 

__________________

Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak

Aries Yunarta's picture

Setuju!!!!!!!!

Wah bener tuh kata om hai hai. dari pada pacaran sembunyi2 krn ditentang ortu, mending berteman aja.

Sharing dikit, dulu saya pernah pacaran & ditentang ortu tp krn berjiwa muda saya menentangnya dan terus nekat pacaran sampai sembunyi2. Namun tak berapa lama kami putus krn suatu masalah yang "aneh" dan tidak masuk akal. Akhirnya saya sadar bahwa apa yang dikatakan ortu itu ad benarnya, lg pula ortu kan wakil Tuhan di bumi ini.

GBU ALLLaughing

__________________

Jesus Love Me and You

Ratih Bela's picture

Dilema Ortu ato Pacar

Saya pernah pacaran selama 4 thn dibawah rongrongan ibu cowok saya.Alasan tidak disetujui adalah karena saya dari suku Jawa dan mereka Cina.Saya dianggap g bisa kerja cari uang dan pasti hanya akan menadah tangan kepada suami g seperti gadis cina yg pintar dagang.Penyebab lainnya juga yg pada akhirnya baru saya ketahui adalah ibu cowok saya merasa trauma dan benci pada org Jawa karena sudah 30 thn suaminya punya WIL wanita Jawa yg menyebabkan mereka bangkrut dan hidup melarat.Ibu cowok saya yg akhirnya harus banting tulang berjualan untuk menghidupi anak-anaknya.Tak henti-hentinya mereka berdoa agar Bapak dan suami mereka bertobat dan kembali menjadi keluarga yg utuh dengan Ibu cowok saya itu.

Saya dibilang setan, perempuan penggoda yg membuat anak cowoknya jadi tidak patuh dll.Saya tidak merasa sakit hati hanya sedih dan menyesali diri kenapa harus mengalami percintaan yg penuh halangan seperti ini.Saya g benci karena saya tahu bahwa saya g bisa mengubah darimana saya berasal, saya dibenci bukan karena attitude saya tapi karena hal-hal yg tidak masuk akal hanya karena masa lalu pribadi ibu cowok saya itu.

Saya dan pacar saya backstreet dan bertahan sampai 4 tahun lamanya.Sering putus sambung tapi g bisa menahan untuk tidak saling bertemu dan malah makin cinta. Jarak mulai terentang setelah selesai kuliah dan kami pisah kota.Saya dijogja dan dia di Surabaya.Tahun pertama kami masih bisa bertahan dan saling mengunjungi.Keluarga saya telah setuju.Masuk thn kedua kami goyah.Ibunya makin menrongrong dan dia juga bertemu cewek Cina lain digerejanya dan akhirnya dia memutuskan saya tanpa kata-kata.

Saya g kuat menahan rasa sakit dan akhirnya saya bawa dalam doa utk melepas diri dari rasa kecewa dan benci agar biisa lanjutkan hidup.saya benar2 merasa perbedaannya.Sebelumnya, tiap malam ketika suasana sepi saat itulah saya paling merasa sakit dan tidak bisa bernapas.Dada perih bukan main.Minggunya ketika ke gereja saya menyanyi dan berdoa bahwa saya g kuat pikul rasa sakit ini dan mohon bantuan Allah utk angkat beban dari hati saya.Sejak melangkah meninggalkan gereja sampai hari ini saya telah berada jauh dari Indonesia, perasaan saya damai, tak ada kebencian, tak ada lagi rasa sakit itu.Semua telah diangkat Tuhan.Yang makin membuat saya terluka parah saat itu adalah pacar saya pergi disaat ayah saya sekarat dan meninggal.Dia bukannya mendukung tetapi membuat saya semakin sedih.

Kembali ke inti tulisan, baiklah..... orangtua memang wakil Allah dibumi, walaupun dia salah, sebagai anak saya hanya bisa pasrah dan bawa dalam doa karena yg bisa mengubah hati hanya Roh Kudus bukan manusia.Orangtua meyuruh kita melakukan hal yg sulit dan bukanlah langkah yg tepat klo kita membangkang karena hanya akan membuat keadaan tambah runyam.Coba tunjukan keinginan kita, bila tidak juga dimengerti biarlah Tuhan bekerja dengan caranya.Suatu saat nanti pasti semuanya yg semula kabur akan menjadi jelas.

Dalam kisah saya, kami mungkin memang g jodoh.Cinta memang selalu tak harus miliki dan biarkan Roh Kudus yg bertindak selebihnya.saya hanya akan mnjalani terus hidup saya sebaik yg saya bisa dan tetap buka mata serta telinga dan tebar-tebar pesona.

Rusdy's picture

Patuh Ortu?

Ratih Bela nulis:

"...bahwa saya g kuat pikul rasa sakit ini dan mohon bantuan Allah utk angkat beban dari hati saya..."

wah wah, mbak Ratih, saya hanya bisa terkagum-kagum atas kesetiaan mbak pada Tangan Tuhan, berserah padaNya, daripada mencaci maki keluarga tersebut.

Sayang sekali, ibu si cowok, walau mengaku kristen, masih menyimpan dendam di hatinya (karena istri simpanan suaminya) dan melampiaskannya kepada mbak dalam bentuk rasisme. Mudah-mudahan ibu itu bisa mengingat kasih Tuhan deh, bahwa dia sudah diampuni terlebih dahulu oleh Tuhan.

Walau memang banyak yang kita ga' bisa ngerti, pada akhirnya kita hanya bisa setia pada Tuhan, seperti di kasus mbak. Pendapat saya, akanlah jauh lebih sengsara jika hubungan diteruskan kalau ortu tidak setuju (walau basis ketidak-setujuan sama sekali tidak masuk akal)

Sejauh ini, dari banyak membaca tulisan dan komentar di sabdaspace, ternyata banyak pergumulan yang cukup serius yah! Dimulai dari saudari theis dengan pergumulannya ketika lahir baru, lalu mbak riyanti yang tetap mengasihi walau dicerca karena kekurangannya, mbak Ratih Bela sendiri dengan kepedihan hati, lalu Bang Jos dengan pelayanannya di komunitas 'yang-kurang-beruntung'.

Cerita-cerita seperti ini benar-benar membuka mata saya, bahwa tersering kali saya dengan mudahnya untuk berkata, "setia aja deh sama Tuhan", tapi lupa untuk mendengar apa pergumulan orang-orang tersebut pada mulanya.

Apalagi dibanding semua pembaca di sini, pergumulan saya dalam mengikut Tuhan biasanya, "Duh, ntar malem makan daging sapi ato ayam yah?", sampai tersering kali lupa bahwa Tuhan itu besar, dan menggunakan berbagai cara untuk membentuk orang yang setia padaNya, tidak sekadar ini masalah A, jawabannya pasti B.

Josua Manurung's picture

kepada Ratih Bella...

itu belum semuanya... siap-siap dengan apa yang TUHAN mau sediakan... supaya kita lebih dekat kepada-Nya... salut karena kamu tetap kuat... BIG GBU!
__________________

BIG GBU!

hai hai's picture

Yang Berlalu Biarlah Berlalu Ratih

Ha ha ha ha ... Nona Ratih, itulah dunia. Saya orang Hokian (cinone istilah jawanya) pernah pacaran sama gadis Jawa, namanya Widuri (bukan nama sebenarnya), cantik. Gadis paling cantik yang pernah aku pacari. Di depan namanya ada gelar RR, Raden Roro (ini gelar sebenarnya), dia muslim.

Setiap kali apel, selalu ada piring yang jatuh, pintu yang ngejeblak dibanting, suara radio keras banget menyiarkan wayang kulit atau gending-gending Jawa. Setiap kali hal itu terjadi, saya berbisik pada Raden Roro Widuri(bukan nama sebenarnya), "Bapamu cemburu mbek aku nduk, bapakmu cemburu sama aku, nona!" lalu kami tertawa terbahak-bahak.

Ratih, sayang sekali kisah kamu sudah berlalu, kalau tidak, mungkin aku bisa menolongmu. Ketika orang tua tidak setuju, Back Street tidak akan membantu.

Orang-orang Tionghua walau banyak yang tidak menyadarinya, namun mereka dibesarkan dengan tradisi untuk menghormati ayah bunda. Ketika ayah meninggal, maka anak sulung mengambil alih tugas dan kewajibannya. Umumnya Orang-orang Tionghua amat sangat mengutamakan keluarganya, terutama ayah bundanya.

Menurut penelitian para ilmuwan, bangsa Tionghua adalah bangsa yang tingkat perceraiannya paling rendah di dunia. Saya pernah menulis judulnya, "Bahasa Menunjukkan Cinta" nanti saya cari arsipnya untuk dimuat di sabdaspace. Itu hanya teori taapi seru dibacanya.

Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak

__________________

Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak

Ratih Bela's picture

Ditunggu artikelnya Pak hai hai

Makasih banyak atas tanggapan2nya yg makin menguatkan dan membahagiakan saya.bagi pak hai hai saya tunggu artikelnya klo g merepotkan Bpk.Saya jadi kecanduan blog ini karena byk ilmu yg bisa saya pelajari yang semuanya ditulis oleh sodara2 seiman.Sungguh sangat membangun.
Ari_Thok's picture

Kenapa Gak Rukun Saja

Masalah Cina dan Jawa ini dari dulu kok gak beres-beres sih. Banyakan orang sukanya "pukul rata" bahwa semua orang Jawa begini, orang Cina atau keturunannya begitu. Padahal kenyataan tidak seperti itu. Banyak orang Cina dan Jawa yang baik-baik. Duh .. mbok ya rukun to .. Saya bersyukur sebagai orang Jawa tapi bermodel Cina (kata orang-orang sih) bisa berteman dengan dua golongan ini. Saya sangat senang jika keduanya bisa rukun hidup bersama. Buat Ratih Bela, thanks buat sharenya, kalau kecanduan blog di sini, bergabung saja jadi member, ada banyak blogger yang asyik loh ... hehe sekalian promosi neh Cool

 

*yuk comment jangan hanya ngeblog*


*yuk ngeblog jangan hanya comment*

 

__________________

*yuk komen jangan cuma ngeblog*


*yuk ngeblog jangan cuma komen*

Waskita's picture

Dari pengalaman saya, di

Dari pengalaman saya, di awal-awal pernikahan yang paling sulit ternyata mengatasi perbedaan budaya dan kebiasaan/tradisi serta pola pikir yang dibawa baik saya maupun istri saya dari keluarga dimana kami masing-masing dibesarkan. Padahal kami sama-sama Jawa.
__________________

kalau saya tida ada di rumah, cari saya di sini

Pengunjung's picture

Beda umur ...

Pak Hai-Hai .. Aku juga bermasalah dengan mama pacarku yang adalah orang Tionghoa. Kebetulan usiaku 2 thn diatas pacarku sehingga rencana kami untuk menikah ditentang habis padahal kami sudah berpacaran selama 3 th. Sekarang saya bingung harus bagaimana karena kalaupun kami harus putus alasannya ga masuk akal yaitu hanya karena perbedaan umur padahal kami saling mencintai dan udah merencanakan kehidupan kami untuk masa depan.
hai hai's picture

Pengunjung Beda Umur

Pengunjung yang terhormat, mohon maaf baru membalas komentar anda, saya baru membacanya tadi. Banyak orang tua yang tidak setuju anak lelakinya pacaran apalagi menikah dengan wanita yang lebih tua. Alasannya klasik, wanita lebih cepat layu. Pada waktu pacaran dan menikah hal itu tidak nampak, namun dengan berlalunya waktu hal itu semakin hari semakin jelas.

Orang Tionghua kuno menjalankan upacara akil balik bagi anak lelaki ketika dia berumur 20 tahun dan bagi anak wanita ketika berumur 15 tahun. Selain wanita lebih cepat layu, juga menyatakan bahwa wanita lebih cepat dewasa.

Secara sex, wanita akan menopouse, namun lelaki tetap berjaya. Mungkin hal itulah yang mendasari pemikiran banyak orang tua yang melarang anak lelakinya pacaran bahkan menikah dengan wanita yang lebih tua. Demi kelanggengan di masa tua. Namun jangan kuatir nona pengunjung. Kesehatan wanita sekarang lebih prima dan lagi ilmu kedokteran sudah maju pesat jadi menopous bukan masalah besar lagi.

Nona pengunjung, anda sedang menghadapi ujian cinta. Kalau anda dan pacar yakin bahwa kalian saling mencintai, maka inilah saat untuk membuktikannya. Perkawinan tidak hanya menyatukan 2 orang, tetapi 2 keluarga. Anda harus belajar tentan keluarga pacar dan pacar anda harus belajar tentang keluarga anda.

Mamanya tidak setuju? Jangan putus asa, pacar anda yang mengambil keputusan. Mamanya tidak setuju? Itu berarti dia belum mengenal anda dengan baik. Jadi sering-seringlah berkunjung. Tunjukan kehebatan anda padanya.

Putus? Putuskan pacar anda segera bila anda merasa dia tidak akan mampu menjadi suami teladan. Pacaran adalah masa untuk saling menjajaki. Waktu pacaran tidak perlu komitmen dan kesetiaan. Dalam pacaran, begitu anda yakin dia bukan suami teladan, putuskan segera. Dengan demikian anda masih punya banyak waktu untuk mencari pageran impian anda.

Nikah antar suku itu tidak mudah. Tradisi kedua keluarga sangat berbeda. Bila pacar anda tionghua, maka anda harus mempelajari tradisi keluarganya. Sebaliknya dia juga harus mempelajari tradisi keluarga anda.

Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak

__________________

Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak

Kristi's picture

kami tdk pacaran lagi, tapi kami menikah

Saya punya pengalaman berkaitan dengan larangan ortu untuk pacaran. Dan saya juga melakukan apa yang dinasehatkan oleh pak Hai untuk tidak berpacaran lagi dan menjadi seorang teman. Tapi kemudian saya masuk ke jenjang yang lebih tinggi untuk menikah. Tapi ortu dalam hal ini khususnya mama tidak mengijinkan. Akhirnya kembali berteman, meskipun sebenarnya lebih cocok kalau diistilahkan pertemanan yang khusus dan spesial banget. Sampai berjalan tujuh tahun, karena kegigihan kami berdua (tapi bukan memaksa lho!) akhirnya ortu mengijinkan kami menikah meskipun saya tahu ijinnya ndak 100%. Tapi karena sikap saya dan "teman khusus" saya itu baik dan hormat kepada ortu meskipun mengalami penolakan yang terjadi selama tujuh tahun, saya mau kasih tahu bahwa sekarang menantu yang paling di sayang ama ortu (ada 3 menantunya) adalah suamiku. Dan satu lagi, cucu yang paling disayangi ortu adalah anak-anak saya. Meskipun ini tidak dari pengakuan beliau sendiri, tapi dari sikap-sikapnya beliau saya yakin saya tidak salah menyimpulkannya. Jadi kalau mungkin ada teman yang mengalami masalah demikian, sikapilah dengan benar sesuai dengan kebenaran Firman Tuhan dan dengan hati yang tulus. GOD IS LOVE
__________________

GOD IS LOVE