Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

mempercayai Yesus?? berikan bukti dulu!!

mercy's picture

Saya pernah mendengar rekan-rekan saya bersaksi mengenai upaya penginjilan mereka, dimana orang-orang yang mereka injili berkata kira-kira begini:”percaya Yesus? Berikan bukti dulu, baru kami mau percaya. 

Dalam konteks Kekristenan, saya memahami Iman sebagai percaya kepada Kristus sekalipun belum melihat Dia. Percaya yang dimaksud dalam pemahaman saya adalah percaya yang dikarenakan ada dasar untuk percaya. Saya memahaminya berdasarkan Firman Tuhan yang saya pelajari dan mendapat pencerahan melalui peristiwa kira-kira empat tahun yang lalu, ketika saya menginap di rumah adik perempuan saya selama lebih kurang dua minggu. 

Kejadiannya bermula ketika kira-kira setelah empat hari saya menginap, adik ipar saya bepergian ke Jogja untuk urusan kantor selama satu minggu, tanpa mengajak serta istrinya (adik saya), dikarenakan satu dan lain hal (biasanya bila adik ipar saya itu bepergian hampir selalu mengajak istrinya). Sepulangnya adik ipar saya tersebut, saya menyaksikan adik saya bertanya kepada suaminya dengan nada bercanda, tapi saya pikir maksud pertanyaannya serius. 

Inti dari pertanyaan adik saya kepada suaminya adalah, apakah selama keluar kota suaminya tidak selingkuh? Dengan tatapan yang tegas tapi dengan jawaban yang lembut, suaminya menjawab bahwa dia tidak selingkuh dan tidak pernah selingkuh dari adik saya, dan kemudian langsung bertanya balik kepada adik saya “Apakah kamu percaya dengan jawabanku?”. Saya masih ingat, dengan sambil tersenyum, adik saya memeluk suaminya dan berkata “terima kasih sayang, aku percaya”. 

Keesokannya, menjelang malam hari, karena penasaran, saat ada kesempatan kerdua dengan adikku, aku bertanya bagaimana dia bisa percaya bahwa suaminya tidak selingkuh dibelakangnya, padahal tidak punya bukti apakah suaminya selingkuh atau tidak. Saya katakan kepada adik saya, “kamukan tidak ikut pergi bersama suamimu, otomatis kamukan tidak punya bukti tentang apakah suamimu selingkuh atau tidak, terus bagaimana kamu bisa bilang bahwa kamu percaya sama jawaban suami kamu? Saya masih ingat, adik saya menjawab dengan perlahan tapi dengan nada pasti, “Aku mempercayainya karena ada dasar untuk percaya, sebab tidak pernah sekalipun ada “petunjuk”, “tanda” atau kejadian apapun juga yang mengindikasikan suamiku berselingkuh”. 

Saya terus mengejar penjelasan dari adik saya, mengenai apa maksud dari kalimatnya tersebut, dan adik saya menjawab, “memang aku tidak ikut dengan suamiku ke Jogja sehingga aku tidak melihat apa yang dilakukannya selama  disana dan aku nggak punya bukti mengenai apakah jawabannya jujur atau bohong, tetapi selama kami menikah, tidak ada “rahasia”, misalnya foto yang “asing” didompet, sms atau nomor telp yang “asing”, daftar panggil hp yg dihapus, rumor dari rekan-rekan kantornya, terlambat pulang yg tidak dapat dipertanggungjawabkan, bau parfum yg “asing”, sikap yang berlebihan atau “aneh” yang biasanya dilakukan untuk menutupi sesuatu dan hal-hal lain semacam itu.”

Adik saya melanjutkan penjelasannya, “Dan satu hal lagi yang penting, suamiku suka sekali beribadah dan melayani, bahkan untuk hal-hal yg sederhana baik di gereja maupun di luar gereja, dan hampir semua jemaat mengenalnya”. Adik saya menutup pembicaraan kami dengan mengatakan bahwa, semua “petunjuk” dan “tanda” mengarahkan dan memberi dasar bahwa suaminya dapat dipercaya. 

Malam harinya, ketika saya sedang membaca Firman Tuhan di bagian Roma Pasal 1, dan kemudian tiba di ayat 20, “Sebab apa yang tidak nampak dari pada-Nya, yaitu kekuatan-Nya yang kekal dan keilahian-Nya, dapat nampak kepada pikiran dari karya-Nya sejak dunia diciptakan, sehingga mereka tidak dapat berdalih”. 

Dari ayat tersebut, saya memperoleh pemahaman dan pencerahan, bahwa Kristus Yesus ada dan bisa dipercaya sekalipun saya belum pernah melihatnya, karena ada dasar untuk mempercayaiNya. Hidup saya dan bahkan seluruh alam semesta, memberi “petunjuk” dan “tanda” bahwa Kristus itu ada dan juga ada dasar untuk mempercayaiNya (termasuk untuk mempercayakan hidup ini kepadaNya).  

ketika saya “melihat” perubahan hidup saya dari orang yang “sangat rusak” hingga sekarang terus “diperbaiki” dan juga perubahan pada anggota keluarga  yang lain,  

ketika saya mulai mampu untuk tidak marah kepada orang-orang yang memfitnah dan menipu saya, 

ketika saya menyaksikan hal-hal yang “baru”, yang saya pelajari dan pahami, sebagai contoh, beberapa waktu yang lalu saya menyaksikan video yg memberikan gambaran proses pembentukan dan kelahiran manusia,  

ketika saya mempelajari hal-hal seperti betapa banyaknya syaraf yg putus ketika seorang ibu melahirkan secara normal, namun tidak menjadikan sang ibu “celaka”,  

ketika saya melihat setiap detil pertumbuhan dan perkembangan “ketrampilan” anak kami Mercy, dari mulai menangis, tersenyum, tertawa bahkan ketika dia mulai bisa membalikkan badannya (tengkurap) sendiri tanpa bantuan orang lain dan kemudian “marah” karena dia belum bisa membalikkan lagi badannya ke posisi semula (terlentang), 

ketika saya menyadari bahwa saya sungguh marah membaca kisah perbuatan seorang pemuda yg menjual balita kepada para pedophilia,  

ketika saya exited dan "jealous" mendengar kesaksian dari orang-orang yang dapat saya percayai tentang apa yang Kristus lakukan dalam hidup mereka dan perubahan hidup mereka, 

ketika saya menyaksikan dari puncak Gunung (jadi teringat hobby lama saya, camping dan naik gunung), gabungan antara hamparan sawah dibawah, danau, tebing, jurang, lekukan-lekukan badan gunung, kawah, asap, belerang bahkan lapisan awan beberapa ratus meter dibawah saya, 

ketika saya membaca mengenai milyaran (atau mungkin lebih) planet dan benda angkasa lainnya (selain bumi) yang “berkeliaran”, namun tidak menabrak bumi ini, sebab Alkitab bilang “bumi ini terpelihara sampai hari penghakiman” 

Saya memahami semua “tanda” dan “petunjuk” tersebut dan masih banyak yang lainnya, sebagai “bukti” (dasar untuk mempercayai bahwa Kristus ada dan Dia bisa dipercaya). 

Sekali lagi, ketika saya “memandang” dan belajar memahami kejadian-kejadian di bawah kolong langit ini dengan hati-hati, yang semuanya merupakan ciptaanNya, membawa saya untuk percaya bahwa Kristus ada, saya bisa “melihatNya” dari ciptaanya dan juga sekaligus ada dasar untuk mempercayaiNya (mempercayakan hidup saya kepadaNya). 

Setelah sampai pada pemahaman ini, ketika ada orang yang meminta bukti tentang keberadaan Kristus dan bahwa Dia dapat dipercaya, maka saya akan menjawab, saya tidak punya bukti, tapi yang saya punya adalah “bukti” (yaitu “tanda-tanda” atau “petunjuk-petunjuk” yang menjadi dasar saya percaya kepada Kristus). 

Tuhan Yesus memberkati 

Sola Gratia

__________________

 

 

 

Sola Gratia

rio@poenya's picture

pemikiran yang tepat

Dear..mercy, hm...membaca tulisanmu cukup mengingatkanku terdahap kasus yang aku hadapi saat ini. Memang manusia selalu menuntut "tanda dan Bukti" baru percaya. Aku percaya Yesus sebagai juruselamat karena juga ada dasar untuk dipecaya walau aku tidak pernah melihat Yesus secara fisiknya baik itu Dia menyembuhkan orang sakit dan mebangkitkan orang mati hanya mendengar ceritanya dari cerita sekolah minggu hingga ibadah raya. istriku muslim yang taat hingga dia tidak pernah mau belajar tentang kasih Kristus, tapi istriku percaya Yesus (Nabi Isa) akan datang kedua kalinya untuk menghakimi manusia. Dan istriku percaya bahwa Yesus (Nabi Isa) adalah nabi yang dapat melakukan mujizat. Dalam lingkungan keluarga istriku mereka selalu minta tanda kalo kristus utusan langsung dari Bapa di sorga, karena mereka hanya percaya bahwa hanya Nabi Muhammad yang di utus langsung oleh Bapa di Sorga jadi bukan Yesus (Nabi Isa). Memang segala sesuatu harus dilakukan dengan iman karena iman tanpa perbuatan hakekatnya mati, maksudnya kalo hanya percaya saja tanpa iman ya percuma saja karena untuk percaya tanpa melihat itu sangat sulit bagi orang yang kurang imannya....itulah keluarga istriku. Love From Jesus..........
mercy's picture

Memang tidak mudah

Dear rio@poenya,  

Percaya kepada Tuhan yang tidak kelihatan merupakan "usaha" yang tidak mudah sekaligus menantang. Itulah sebabnya kita dikaruniakan Iman untuk mampu mempercayaiNya. Selanjutnya, di dalam perjalanan kehidupan, kita diminta untuk menunjukkan perbuatan yg sesuai dengan iman kita.

Saya dan setahu saya juga anggota-anggota sabdaspace yg lain, berdoa kiranya Tuhan Yesus memberi hikmat, kekuatan serta pertolonganNya kepada Anda. Dan juga kiranya Tuhan Yesus menyelamatkan istri bahkan seluruh keluarga istri Anda oleh kasih karuniaNya.

Sedikit masukan dari saya untuk Anda, disamping terus berdoa, tetaplah berharap.

Tuhan Yesus memberkati.

Sola Gratia

__________________

 

 

 

Sola Gratia

hai hai's picture

Mercy, Nampaknya Adik Anda Berdusta!

Mercy, Nampaknya adik anda berdusta. Apakah dia bertanya demikian setiap kali ditinggal suaminya bertugas? Mengajukan pertanyaan demikian kepada suami yang baru pulang bertugas dihadapan istri orang lain apalgi saudara? Hanya berarti satu hal, tidak ada rasa hormat dan percaya kepada suami!

Semoga saya salah, namun nampaknya adik anda butuh pertolongan nona! 

Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak

__________________

Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak

mercy's picture

Saya tadi tanya lagi

Dear hai hai,

Thanks buat komentarnya.

Gara-gara baca komentar Anda, saya barusan telp adik saya sambil godain dia soal kalau suaminya pergi ke luar kota sendirian.

Adik saya bilang, seingat dia baru 2 atau sebanyak-banyaknya 3 kali dia menanyakan hal tersebut ke suaminya. Selain pas waktu ada saya, dia ingat pernah menanyakan ketika mereka berdua sedang nonton film yg dibintangi Harison Ford yg ceritanya tentang perselingkuhan. Menurut adik saya, kalau dihitung dari sejak mereka menikah sampai saat ini, sudah lebih dari 10 kali suaminya pergi tugas keluar kota sendirian karena Adik saya menemani dan mengurus Anak mereka yg bungsu (masih batita).

Adik saya juga cerita kalau dia kadang suka nanya ke suaminya, apakah suaminya sayang sama dia, sekalipun suaminya menjawab dengan jawaban yang intinya sama, tapi dia bilang dia suka ketika mendengar suaminya menjawab pertanyaannya.

Saya bersyukur kepada Tuhan karena sampai saat ini boleh melihat keluarga adik saya dlm kondisi baik. Adik saya sekarang oleh kemurahan Tuhan dipercaya Gembala gerejanya untuk pimpin pujian sementara suaminya menjadi salah satu pengurus Dept. Misi dan PI di gereja mereka.

Tuhan Yesus memberkati.

Sola Gratia

__________________

 

 

 

Sola Gratia

marende ma sude's picture

Tidak ada alasan untuk mengatakan tidak hormat kepada suami

Saya yakin, suami adiknya Mercy pasti telah memahami pribadi istrinya semenjak masih berpacaran dan mau menerima nya sebagai istri karena telah menerima secara utuh pribadi adik nya Mercy. Jika memang adik nya Mercy selalu bertanya demikian setiap kali ditinggal suaminya bertugas, mungkin itulah pribadi adiknya Mercy. Jika Suami adiknya Mercy menerimanya dan selalu menjawab dengan senyuman, tidak ada alasan untuk mengatakan sang Istri tidak hormat kepada sang Suami. Mungkin jika Istri nya Hai-Hai yang demikian, yang selalu bertanya setiap kali ditinggal suaminya bertugas, saya rasa Hai-Hai akan marah dan menganggap Istri nya tidak hormat, karena Hai-Hai tidak bisa menerima istri yang seperti itu. Bentuk penerimaan Istri kepada Suami maupun Suami kepada Istri pada setiap Rumah Tangga tidak selalu sama bung .....