Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

Wanita sebaiknya berdiam diri dalam Ibadah

Kiem's picture

(Tidak diijinkan berbicara apalagi mengajar, kecuali dalam ibadah khusus wanita)

Saya ingat di Gereja saya dulu, sampai kira-kira tahun 1983, tidak ada wanita yang menjadi pendeta ataupun tua-tua gereja penatua).

Kemungkinan besar ini adalah peraturan gereja tidak memperbolehkannya, terbukti ada seorang wanita bertitel Sarjana Theologia, dia hanya sebagai guru agama SMA karena tidak ada peluang menjadi pendeta.

Setelah itu (antara 1983-1985 tepatnya tidak saya ikuti), saya lihat kesempatan sudah terbuka bagi wanita untuk diangkat menjadi pendeta maupun tua-tua gereja, dan Wanita Sarjana Theologia, yang guru agama tadi sudah menjabar menjadi pendeta.

Dasar pertimbangan membuka peluang ini, sampai sekarang saya belum tahu, namun yang perlu saya sampaikan adalah :

Dibenarkankah hal ini menurut Firman Tuhan??

Dalam 1 Timotius 2 ==>TIDAK DIBENARKAN

1 Timotius 2:8 Oleh karena itu aku ingin, supaya di mana-mana orang laki-laki berdoa dengan menadahkan tangan yang suci, tanpa marah dan tanpa perselisihan.

Dalam hal ini, bukan berarti bahwa perempuan berdoa boleh dengan tangan tidak suci, marah-marah dan berselisih, tetapi ayat ini mempunyai arti bahwa yang memimpin doa itu adalah memang laki-laki, namun tetap ada pengecualian, yaitu ibadah khusus wanita, (seperti yang diciptakan oleh Nommensen di daerah Batak)

1 Timotius 2 : 11 Seharusnyalah perempuan berdiam diri dan menerima ajaran dengan patuh.

(dalam hal ini bukan dalam posisi mengajar)

1 Timotius 2 : 12 Aku (Rasul Paulus) tidak mengizinkan perempuan mengajar dan juga tidak mengizinkannya memerintah laki-laki; hendaklah ia berdiam diri.

(dalam hal ini termasuk memimpin puji-pujian atau liturgos, tentunya tidak boleh juga, karena disana banyak terdapat perintah, misalnya : "mari kita berdiri, diminta Bapak A. Berdoa, mari semua bertepuk tangan, mari bernyanyi dipercepat, dll)

1 Timotius 2 : 13 Karena Adam yang pertama dijadikan, kemudian barulah Hawa.

(Ini hirarkhi hubungan kepala sesuai 1 Korintus 11 : 1)

1 Timotius 2 : 14 Lagipula bukan Adam yang tergoda, melainkan perempuan itulah yang tergoda dan jatuh ke dalam dosa

(dalam hal ini, diidentikkan dengan kejatuhan Adam dan Hawa, karena inisiatif perempuan yang berlebihan)

Hal ini ditegaskan juga dalam 1 Korintus 14 : 34 - 38

1 Korintus 14 : 34 Sama seperti dalam semua Jemaat orang-orang kudus (termasuk jemaat yang dipimpin Timotius tadi) perempuan-perempuan harus berdiam diri dalam pertemuan-pertemuan Jemaat. Sebab mereka tidak diperbolehkan untuk berbicara. Mereka harus menundukkan diri, seperti yang dikatakan juga oleh hukum Taurat (dalam hal ini mungkin yang dimaksud hukum Taurat adalah Yesaya 3 : 12 )

Yesaya 3 : 12 Adapun umat-Ku, penguasa mereka ialah anak-anak, dan perempuan-perempuan memerintah atasnya. Hai umat-Ku, pemimpin-pemimpinmu adalah penyesat, dan jalan yang kamu tempuh mereka kacaukan.

1 Korintus 14 : 35 Jika mereka ingin mengetahui sesuatu, baiklah mereka menanyakannya kepada suaminya di rumah. Sebab tidak sopan bagi perempuan untuk berbicara dalam pertemuan Jemaat.

1 Korintus 14 : 36 Atau adakah firman Allah mulai dari kamu? Atau hanya kepada kamu sajakah firman itu telah datang?

1 Korintus 14 : 37 Jika seorang menganggap dirinya nabi atau orang yang mendapat karunia rohani, ia harus sadar, bahwa apa yang kukatakan kepadamu adalah perintah Tuhan.

1 Korintus 14 : 38 Tetapi jika ia tidak mengindahkannya, janganlah kamu mengindahkan dia.

 

Hal ini diingatkan pula kepada jemaat Tiatira dalam Wahyu 2 : 20

Wahyu 2 : 20 Tetapi Aku mencela engkau, karena engkau membiarkan wanita Izebel, yang menyebut dirinya nabiah, mengajar dan menyesatkan hamba-hamba-Ku supaya berbuat zinah dan makan persembahan-persembahan berhala.

Pada saat wahyu ini, Izebel sudah seribuan tahun yang lalu tidak ada lagi, kisahnya dalam 1 dan 2 Raja-raja, namun ini adalah wahyu (merupakan pandangan ke depan, menunjuk gereja sekarang ini).

Kalau kenyataannya banyak Hamba Tuhan atau Pemimpin gereja sudah mengabaikan ayat Firman Tuhan ini, entah dengan alasan apa saja yang rasional, namun saya (penulis) bertekad tidak akan melanggar ketentuan Firman ini, dan tetap konsisten.

Kalau dulu (Pada masa Rasul Paulus) tidak boleh, sekarangpun tidak boleh. (1 Korintus 14 : 36)

Saya berprinsip bahwa saya ini hanya seorang hamba yang bekerja di ladangnya yang punya Firman, sehingga Firman harus menjadi pedoman saya, dan apa yang akan saya lakukan tergantung pada apa yang diberikan oleh Tuhan.

Kalau bekerja untuk Tuhan, pakailah peraturan Tuhan (1 Korintus 14 : 36), Janganlah mendahulukan peraturan Organisasi gereja diatas Firman Tuhan.

Terpujilah Tuhan, hari ini, kekal sampai selama-lamanya.

Tuhan Yesus memberkati

Makimpos Gaol

Kiem's picture

@ By Grace, kita mulai dengan yang baru, tolong koreksi

Salam Damai Sejahtera By Grace

 

By Grace menulis :

Pak Kiem, terimakasih atas penjelasannya. Setelah membaca sekali lagi ayat-ayat di Wahyu dan komentar Pak Kiem, saya tetap masih belum bisa menerima bahwa itu sebagai dasar menolak wanita menjadi pendeta. Ada unsur dosa yang nyata di sana (zinah); jadi, tidak tegas karena Izebel perempuan. Kalau boleh, diskusi kita tidak fokus kepada bagian ini, karena tampaknya memang kita belum sependapat dalam hal ini.

Kiem mengomentari :

Dalam  Wahyu 2 inipun sebenarnya, kalau diartikan bersama-sama dengan 1 Timotius 2 dan 1 Korintus 14, cukup jelas melarang WANITA MENGAJAR, tentunya dengan keyakinan bahwa Tuhan itu Konsisten memberikan Firmannya, baik kepada Rasul Paulus (1 Timotius 2 dan 1 Korintus 14) maupun kepada Rasul Yohanes (Wahyu 2), toh, semua itu dituliskan dari satu sumber Wahyu, yaitu Roh Kudus, hanya tempatnya berbeda dan waktunya berbeda.

Bahkan Kitab Wahyu, itu ditulis untuk waktu yang akan datang, sehingga sangat relevan untuk kondisi gereja saat ini.

Kalau yang dimaksudkan kepada Jemaat Tiatira dalam Wahyu 2 bukan mengenai wanita mengajar , lalu apa maksudnya untuk kondisi gereja saat ini?.

TIDAK APA-APA, lain orang, lain LATAR BELAKANG pemahaman alkitabnya, ada yang berlatar belakang theologia, ada yang alkitabiah murni, ada yang alkitabiah dan harus diyakinkan oleh Roh Kudus dulu baru yakin.

(mungkin saya sendiri, agak sulit juga menerima ajaran orang lain, demikian juga meyakini pengertian saya sendiri, saya sulit. Apa saya harus diyakinkan oleh Roh Kudus dulu ya??).

Kalau anda menginginkan kita mengupas dari sisi lain dari yang sudah dibahas disini, akan kita bahas selanjutnya DIBAWAH INI.

 

By Grace menulis :

Saya setuju sekali dengan Pak Kiem bahwa yang harus dilakukan setiap orang adalah jujur di hadapan Tuhan ketika harus membuat keputusan (termasuk mengangkat pendeta wanita).

Kiem mengomentari :

Tentunya harus jujur, bahwa satu-satunya alasan menempatkan wanita mengajar/pelayanan mimbar ataupun gembala adalah MENUNGGU ADA  LAKI-LAKI YANG LAYAK, itupun harus digumulkan memohon dalam doa kepada Tuhan .

Menurut saya, hal ini sesuai dengan keinginan Tuhan kepada Jemaat Tiatira pada Wahyu 2 : 22 - 23, yaitu menunggu waktu saja, dan ada sanksinya kalau tidak bertobat.

(Kata-kata "Bertobat" dalam hal ini, berarti jika menempatkan wanita dalam pelayanan mimbar adalah sifat Hiperaktif dari wanita, jadi bukan semata-mata karena kata-kata "JINAH". Inipun kalau jinah ini diartikan Jinah rohani, akhirnya sama saja).

Semoga, setelah tambahan penjelasan saya ini, anda tetap sependapat dengan saya soal arti "KEJUJURAN"

 

By Grace menulis :

Tanpa ayat-ayat di dalam Wahu 2 tersebut pun, dalam pemahaman saya, Alkitab mengajarkan adanya pembagian peran antara pria dan wanita, tanpa bermaksud merendahkan wanita.  Bagi saya, soal pembagian peran itu, hak Allah yang menciptakan manusia. Apakah karena wanita tidak diperbolehkan mengajar pria (dalam pertemuan jemaat), maka wanita harus dianggap lebih rendah dari pria ? Bukankah pria tak menjadi lebih rendah derajatnya dari wanita karena pria tak bisa melahirkan ?

Nah, saya mohon Pak Kiem bantu saya memahami dengan benar bagaimana persisnya aturan Tuhan (prinsip Kristen) tentang posisi pria dan wanita dalam hubungan manusia dengan Tuhan, di luar soal aturan yang melarang wanita mengajar dalam pertemuan jemaat. Saya akan lebih mudah memahami mengapa ada aturan Paulus tentang larangan tersebut, kalau bisa melihat dengan jelas bagaimana Tuhan menetapkan perbedaan peran itu sejak semula.

Dalam pengamatan saya, jemaat Kristen sekarang lebih cenderung menjadi komunitas sosial yang tunduk pada tren global dan selera/kepentingan anggotanya, bukan komunitas rohani yang tunduk pada aturan Allah Sang Pencipta. Aturan mengenai peran/posisi pria dan wanita itulah yang ingin saya ketahui, Pak Kiem. Bisa membantu saya ? Terimakasih, Tuhan memberkati.

Kiem mengomentari :

Kalau menjawab keinginan anda ini, yaitu untuk menjelaskan pembagian peran antara wanita dan Pria sejak semula dan Alkitabiah, saya memang ada gambaran yang pasti, tetapi terlalu meluas, karena kalau dibahas alasan itu, berarti saya harus mengkaitkannya dengan masalah NIKAH.

Kalau pengajaran masalah nikah (di gereja saya disebut Pengajaran MEMPELAI, atau Kabar Mempelai), dimulai dari Nikahnya Adam dengan Hawa di Taman Eden sampai Pernikahan antara Yesus (mempelai Laki-laki) dengan Gereja yang Kudus (sebagai mempelai perempuan).

Inti pengajaran ini adalah Membahas secara substansial dan alkitabiah (ayat menerangkan ayat), mulai dari penyucian nikah, munculnya keturunan ilahi, sampai siap membentuk gereja yang Kudus dan Am, sampai siap menikah atau menjadi mempelai wanita Tuhan Yesus, atau menyongsong kedatangan Tuhan Yesus kedua kali.

Pengajaran seperti ini tidak akan habis, seandainya saya mulai menjadi pendeta pada umur 20 tahun sampai saya meninggal misalnya umur 80 tahun, tidak akan habis-habis, karena akan membahas ARTI ROHANI dari seluruh alkitab.

Selain itu, saya mempertimbangkan tempatnya ini, adalah di SS, bukanlah di gereja saya. Kalau di gereja saya, apa saja yang saya kutip dan saya kaitkan dengan topik pembahasan, mereka semua sudah dapat menerima dengan mudah, karena mereka sudah biasa ayat menerangkan ayat.

Namun saya yakin, dan saya sudah memperhatikan cara komentar anda disini, maka saya yakin, anda tidak akan mengarahkan pada DEBAT KUSIR.

Ini saya sampaikan sekedar gambaran saja, dan saya bukan mengelak.

 

UNTUK TOPIK INI, sesuai permintaan anda, saya akan mencoba, tapi jangan dikatakan MELEBAR keluar dari topik, Ya??, dan untuk membuka ingatan saya (agar lebih nyambung dengan apa yang anda maksud), sebaiknya ada umpan balik dari anda.

 

INILAH PENJELASAN SAYA (Tolong diperhatikan dengan seksama, karena mungkin sulit untuk dipahami, maklum, saya kurang biasa menulis)

Saya angkat lagi dari 1 Timotius 2 : 12 - 14

2:12 Aku tidak mengizinkan perempuan mengajar dan juga tidak mengizinkannya memerintah laki-laki; hendaklah ia berdiam diri.

2:13 Karena Adam yang pertama dijadikan, kemudian barulah Hawa.

Sampai ayat 13, perempuan mengajar dikaitkan atau DISAMAKAN dengan Adam dan Hawa di Taman Eden. dan pada ayat 14, Perempuan mengajar disamakan dengan KEJATUHAN HAWA di Taman Eden.

Adam dipilih dan dimasukkan ke Taman Eden.

Disini saya katakan DIPILIH (bukan diciptakan), sudah saya jelaskan dalam tulisan saya Silahkan KLIK DISINI untuk melihatnya

Tuhan menghembuskan NAFAS HIDUP  (roh manusia) melalui hidungnya  untuk maksud Tuhan, Tuhan akan mencari Keturunan Ilahi.

Maleakhi  2 :15 Bukankah Allah yang Esa menjadikan mereka daging dan roh? Dan apakah yang dikehendaki kesatuan itu? Keturunan ilahi! Jadi jagalah dirimu! Dan janganlah orang tidak setia terhadap isteri dari masa mudanya.
 

Mulai dari Adam inilah, Tuhan memulai pekerjaannya mewujudkan rencananya kepada MANUSIA.

Hawa dijadikan untuk Adam, bukanlah Adam dijadikan untuk Hawa.

Yang utama adalah ADAM, bukan HAWA, dan ADAM adalah Kepala.

Tahu-tahu, Hawa mengambil inisiatif sendiri, berani-beraninya menuruti godaan si Ular, langsung MENGAMBIL KEPUTUSAN, dan memetiknya, tanpa KONSULTASI dulu dengan suaminya.

HAWA disini HIPERAKTIF.

Sama dengan IZEBEL (dalam wahyu 2), WANITA HIPERAKTIF,

Mengenai Hiperaktifnya Izebel ini, saya sudah menulis DISINI

1 Timotius 2:14 Lagipula bukan Adam yang tergoda, melainkan perempuan itulah yang tergoda dan jatuh ke dalam dosa.

Berdasarkan ayat 14 diatas, WANITA Mengajar disamakan dengan kejatuhan/ tergodanya Hawa.

Diatas tadi sudah saya jelaskan kaitannya.

Disini saya jelaskan akibatnya.

Akibat kejatuhan HAWA, yang identik HIPERAKTIFNYA wanita mengajar, maka KETURUNAN ILAHI, yang merupakan tujuan nikah itu, menjadi GAGAL, padahal Tujuan membentuk nikah Adam dan Hawa adalah sebagai cikal bakal Pernikahan antara Yesus dengan Gerejanya.

Mari kita perhatikan :

  • Hawa hiperaktif, akibatnya, keturunan Ilahi GAGAL, malah Kain menjadi ANAK IBLIS. Lihat tulisan saya DISINI

  • Izebel Hiperaktif (1 Raja-Raja 21:10b), Ribuan tahun kemudian, Roh Izebel Hiperaktif di Jemaat Tiatira, akibatnya Keturunan Ilahi Gagal, malah Anak-anak rohaninya mati (MATI ROHANI), Wahyu 2 : 21 - 24.

  • Kalau wanita pelayan mimbar?....apa akibatnya? (Dijauhkan Tuhanlah akibatnya dari kita).

Mungkin Jawaban ini masih terlalu melebar, tetapi saya yakin sudah bisa mengkaitkan antara ayat-ayat yang saya kutip, bahwa ayat yang satu dengan ayat yang lain itu saling berkaitan dan saling menerangkan.

Selain itu, mungkin melebar karena sebagaimana yang telah saya sampaikan tadi bahwa pengajaran ini (pengajaran mengenai hubungan antara LAKI-LAKI dan PEREMPUAN), memang sangat luas, sehingga bisa melebar, maka inilah yang menjadi garis besarnya.

Harapan saya, komentar andalah nantinya yang akan membuat lebih mengerucut.

Semoga jawaban ini memuaskan

Tuhan Yesus memberkati

tonypaulo's picture

@Kiem, mungkin saya akan subyektif sekali dalam hal ini

pak Kiem, senang dapat berdiskusi dengan Pak Kiem, namun nampaknya saya belum bisa untuk saat ini meneruskannya, dikarenakan

1. gembala sidang saya adalah seorang wanita yang ditinggal oleh suaminya,beliau merintis dari satu dua orang jemaat,  karena itu saya pasti akan subyektif sekali dalam menanggapi hal tersebut

2. pada dasarnya saya sepakat dengan banyak hal pak Kiem, jika memang kondisi-kondisinya berjalan sesuai dengan kondisi ideal, namun ada kalanya seperti yang sudah saya sampaikan sebelumnya, dalam kondisi tertentu, dimana dalam hal ini yang saya alami di gereja saya, rasa-rasanya masih sangat sulit untuk mencari penganti beliau, adapun teman saya yang sedang dipersiapkan mungkin dalam waktu 10 tahun lagi baru "jadi", kan tidak mungkin diserahkan kepada sembarang orang juga untuk melanjutkan pengembalaan beliau

3, dalam banyak hal tersebut, sudah saya pernah sampaikan yang berkenaan fenomena "izebel" yang pernah saya alami di gereja saya sebelumnya, dimana memang ada baik dan sudah ideal jika laki-laki yang memimpin namun jika memang kondisinya ideal

 

demikian 3 alasan yang bisa saya sampaikan untuk saat ini, karena inipun pembahasan yang serius, saya mungkin belum bisa menanggapi leih lanjut pak Kiem

mohon dapat dimengerti pak Kiem

 

GBU

Kiem's picture

@ Tony Paulo, saya mengerti, semoga Tuhan segera campur tangan

Salam Damai Sejahtera Sdr. Tony Paulo

Toni Paulo :

1. gembala sidang saya adalah seorang wanita yang ditinggal oleh suaminya,beliau merintis dari satu dua orang jemaat,  karena itu saya pasti akan subyektif sekali dalam menanggapi hal tersebut

2. pada dasarnya saya sepakat dengan banyak hal pak Kiem, jika memang kondisi-kondisinya berjalan sesuai dengan kondisi ideal, namun ada kalanya seperti yang sudah saya sampaikan sebelumnya, dalam kondisi tertentu, dimana dalam hal ini yang saya alami di gereja saya, rasa-rasanya masih sangat sulit untuk mencari penganti beliau, adapun teman saya yang sedang dipersiapkan mungkin dalam waktu 10 tahun lagi baru "jadi", kan tidak mungkin diserahkan kepada sembarang orang juga untuk melanjutkan pengembalaan beliau

3, dalam banyak hal tersebut, sudah saya pernah sampaikan yang berkenaan fenomena "izebel" yang pernah saya alami di gereja saya sebelumnya, dimana memang ada baik dan sudah ideal jika laki-laki yang memimpin namun jika memang kondisinya ideal

Kiem menjawab :

Saya bisa memakluminya.

Seharusnya memang untuk ketiga kondisi yang anda kemukakan perlu dicampuri oleh ORGANISASI GEREJA, misalnya dalam hal mengirimkan seorang pendeta yang layak dari segi senioritas dan disesuaikan dengan Banyaknya jiwa yang digembalakan.

Jika ketiga kondisi yang anda kemukakan memang kondisi yang tidak bisa lagi dicampuri oleh ORGANISASI GEREJA, maka kita tunggu saja komitmen dari Pendetanya untuk menegakkan kebenaran firman.

Di Propinsi tempat saya berdomisili, ada seorang pendeta dari Kota Malang, yang sangat menekankan Tahbisan wanita dalam KKR-KKR yang diselenggarakannya.

Hasilnya, sudah banyak pendeta wanita, yang menyerahkan penggembalaan kepada suaminya.

Kalaupun masih banyak peserta KKR yang masih belum melepaskan, tetapi sudah ada beberapa yang menyatakan akan melepaskan jabatan Gembala kalau sudah ada yang menggantikannya, atau kalau sudah menikah dengan pendeta bagi pendeta yang masih gadis.

Kita doakanlah, tetapi "sama dengan pemilihan Rasul ke 12 dalam Kisah Para Rasul 1, bahwa TUHAN MELIHAT HATI KITA, Tuhan akan segera campur tangan.

Saya percaya resikonya atau sanksinya, jika pada jaman akhir masih membiarkan wanita sebagai gembala, yaitu peringatan kepada Jemaat Tiatira dalam Wahyu 2, bahwa kalau tidak bertobat, anak-anaknya akan dimatikan, (tentunya dalam hal ini adalah anak-anak rohani).

Sekali lagi, terimakasih atas keikutsertaan anda dalam diskusi Topik ini.

Tuhan Yesus memberkati

merdiaris's picture

salom

MrLapu

saya tidak mengejar pupularitastetapi saya mencoba, menulis di SS sesuai dengan kemampuan saya,,, dan saya sangat berterima kasih atas komentarnya dengan begitu saya bisa lebih banyak lagi belajar, terima kasih tuhan Yesus memberkati....

__________________

MrLapu

Kiem's picture

@Merdiaris, saya juga tidak berpikiran seperti itu

Salam Damai Sejahtera Sdr. Merdiaris

Sayapun tidak berpikiran bahwa anda mengejar popularitas, tetapi yang saya kuatirkan adalah orang lain yang masih sama mudanya dengan anda akan mengatakan demikian.

Saya bisa memaklumi maksud dan tujuan anda masuk SS ini, yaitu ingin menguji diri sendiri. Itu sangat baik, namun satu hal yang perlu kita pertimbangkan bahwa di SS ini sangat banyak yang berkepentingan, mulai yang suka puisi sampai para penulis.

Maju terus dalam menulis dan latih diri untuk berinteraksi, sebab sangat lebih banyak pelajaran yang diserap dari interaksi dengan sesama bloger SS daripada kita menulis ilmiah.

Tuhan Yesus memberkati

Hannah's picture

@Kiem Sudah tak baca

Blog anda adl salah 1 contoh dimana kita berusaha mencari jalan tengah dari kontradiksi dlm Alkitab sehingga anda memakai kata2 'kecuali dalam ibadah khusus wanita' terhadap ayat yg menentang wanita mengajar padahal di Alkitab gak ada satu pun ayat yg mengindikasikan adanya perbedaan interpretasi perintah2 utk berbagai jenis pertemuan ibadah yg dilakukan jemaat (misalnya: ayat A berarti A utk ibadah jenis ini tp ayat A berarti B utk ibadah jenis itu).

Di satu ayat Paulus bilang wanita gak boleh ngajar ato memerintah pria tp di ayat yg lain dia sendiri seakan2 menentang pendapatnya yg pertama.
Gw pribadi merasa kata2 Paulus yg menentang wanita utk mengajar/memimpin/memerintah pria adl dikarenakan pengaruh budaya di jaman itu sedangkan kata2 Paulus yg mensejajarkan pria dan wanita di dlm Tuhan adl suatu pesan yg lebih general yg gak dibatasi oleh waktu atau budaya tertentu.

Di dlm Tuhan gak ada pria ato wanita krn kita semua sama di mata-Nya.
Dia gak milih2 jenis kelamin saat Dia ingin memberi ilham, perintah, mujizat, nubuat, ajaran, pesan dllsb krn kita semua sama di mata-Nya.

Peran pria, sbg kepala dlm rumah tangga, gak bisa dipakai dlm masyarakat umum krn hub suami istri sama sekali berbeda dgn peran pria-wanita dlm masyarakat dan keduanya gak bisa dicampur aduk.
Sbg suami, seorg pria, dituntut utk menjadi kepala dlm RT utk memimpin keluarga (istri dan anak2) krn suami diibaratkan Yesus yg mengepalai jemaat (mempelai Kristus) tp sbg seorg anggota komunitas, peran seorg pria gak ada bedanya dgn peran seorg wanita yaitu utk membangun komunitas.
Demikian juga halnya dlm komunitas Kristen, pria dan wanita sama2 berperan utk saling membangun. Jadi jenis kelamin itu sama sekali GAK berarti dlm sebuah komunitas jika dikaitkan dgn peran mereka dlm komunitas itu.

"Literary interpretation is in the eye of the beholder."

__________________

“The Roots of Violence: Wealth without work, Pleasure without conscience, Knowledge without character, Commerce without morality, Science without humanity, Worship without sacrifice, Politics without principles.” - M. Gandhi

Kiem's picture

@Hannah, pada porsi dan pada posisi masing-masing sesuai Alkitab

Salam Damai Sejahtera Sdr. Hannah

Hannah menulis :

Blog anda adl salah 1 contoh dimana kita berusaha mencari jalan tengah dari kontradiksi dlm Alkitab sehingga anda memakai kata2 'kecuali dalam ibadah khusus wanita' terhadap ayat yg menentang wanita mengajar padahal di Alkitab gak ada satu pun ayat yg mengindikasikan adanya perbedaan interpretasi perintah2 utk berbagai jenis pertemuan ibadah yg dilakukan jemaat (misalnya: ayat A berarti A utk ibadah jenis ini tp ayat A berarti B utk ibadah jenis itu).

Kiem menjawab :

Ibadah khusus kaum wanita itu, posinya bukanlah persekutuan biasa, tetapi merupakan Pendalam Alkitab.

Dalam ibadah khusus itu, banyak ditemukan rahasia-rahasia wanita, yang harus dibukakan untuk menjelaskan Firman Tuhan (seperti Kidung Agung) dalam rangka penyucian nikah. Lihat komentar saya kepada anda  DISINI

Dengan demikian, wanita dapat melakukan peranan yang tepat di tengah-tengah jemaat dan tidak melakukan sesuatu yang tidak baik  sesuai  dengan Firman Tuhan, sebab jemaat itu disiapkan sebagai jemaat kudus dalam rangka menyongsong kedatangan Tuhan Yesus sebagai mempelai Laki-laki.

Untuk membukakan rahasia ini dibutuhkan seorang Wanita yang memiliki karunia khusus, (sebab tabu jika laki-laki yang membukakannya).

 


Hannah menulis :

Di satu ayat Paulus bilang wanita gak boleh ngajar ato memerintah pria tp di ayat yg lain dia sendiri seakan2 menentang pendapatnya yg pertama.
Gw pribadi merasa kata2 Paulus yg menentang wanita utk mengajar/memimpin/memerintah pria adl dikarenakan pengaruh budaya di jaman itu sedangkan kata2 Paulus yg mensejajarkan pria dan wanita di dlm Tuhan adl suatu pesan yg lebih general yg gak dibatasi oleh waktu atau budaya tertentu.

 


 

Kiem menjawab :

Pendapat seperti itu, (yang mengatakan "budaya"), itu adalah pendapatnya orang-orang yang tidak setuju mengenai tahbisan wanita yang benar (larangan Paulus).

Jika pendapat demikian kita pedomani, seolah-olah Firman itu tidak berlaku universal (berlaku umum), atau seolah-olah hanya untuk mereka (Suratan Korintus hanya untuk Korintus, dan lain-lain).

Jika demikian, mana lagi Firman untuk kita?, sebab semua Firman sudah habis untuk masing-masing, kepada siapa Firman itu ditulis.

Logikanya begitu bukan?, Saya tidak menggunakan tafsir yang demikian, sebab secara tidak langsung, tujuan tafsir seperti itu hanya untuk mengatakan : "Firman itu bukan untuk kita, tetapi untuk orang lain".

 

Hannah :

Di dlm Tuhan gak ada pria ato wanita krn kita semua sama di mata-Nya.
Dia gak milih2 jenis kelamin saat Dia ingin memberi ilham, perintah, mujizat, nubuat, ajaran, pesan dllsb krn kita semua sama di mata-Nya.

Peran pria, sbg kepala dlm rumah tangga, gak bisa dipakai dlm masyarakat umum krn hub suami istri sama sekali berbeda dgn peran pria-wanita dlm masyarakat dan keduanya gak bisa dicampur aduk.
Sbg suami, seorg pria, dituntut utk menjadi kepala dlm RT utk memimpin keluarga (istri dan anak2) krn suami diibaratkan Yesus yg mengepalai jemaat (mempelai Kristus) tp sbg seorg anggota komunitas, peran seorg pria gak ada bedanya dgn peran seorg wanita yaitu utk membangun komunitas.

Kiem :

Sebagaimana saya sampaikan diatas, pada porsi dan pada posisi masing-masing.

Kalau dapat karunia mengajar, ya mengajarlah pada ibadah Kaum Wanita, karena Paulus melarang pada Pertemuan umum.

Tuhan Yesus memberkati

Hannah's picture

@Kiem

Kiem: Ibadah khusus kaum wanita itu, posinya bukanlah persekutuan biasa, tetapi merupakan Pendalam Alkitab.

Persekutuan 'biasa' atau 'tidak biasa' itu penentuan kategorinya gimana dan ditentukan oleh siapa, oom?

Kiem: Dalam ibadah khusus itu, banyak ditemukan rahasia-rahasia wanita, yang harus dibukakan untuk menjelaskan Firman Tuhan (seperti Kidung Agung) dalam rangka penyucian nikah. Lihat komentar saya kepada anda  DISINI

Rahasia wanita kek pegimana, oom? Trus kalo rahasia kok oom bisa tau? Hayoo nguping yaaa  hihi

Kiem: Dengan demikian, wanita dapat melakukan peranan yang tepat di tengah-tengah jemaat dan tidak melakukan sesuatu yang tidak baik  sesuai  dengan Firman Tuhan, sebab jemaat itu disiapkan sebagai jemaat kudus dalam rangka menyongsong kedatangan Tuhan Yesus sebagai mempelai Laki-laki.

Oom kayaknya ngelantur neh.. kita lg ngomongin wanita yg dianggap inferior dr pria trus kok tau2 nyasar ke jemaat kudus tah?

Kiem: Untuk membukakan rahasia ini dibutuhkan seorang Wanita yang memiliki karunia khusus, (sebab tabu jika laki-laki yang membukakannya).

Wah gw baru pernah dengar konsep ini.. bisa tolong kasih tau dasar ayat atau logikanya apa ampe bisa mendapat kesimpulan bhw 'perlu seorg wanita utk membuka rahasia wanita krn tabu jika laki2 yg membuka rahasianya'?

Kiem: Pendapat seperti itu, (yang mengatakan "budaya"), itu adalah pendapatnya orang-orang yang tidak setuju mengenai tahbisan wanita yang benar (larangan Paulus).

Jika pendapat demikian kita pedomani, seolah-olah Firman itu tidak berlaku universal (berlaku umum), atau seolah-olah hanya untuk mereka (Suratan Korintus hanya untuk Korintus, dan lain-lain).

Jika demikian, mana lagi Firman untuk kita?, sebab semua Firman sudah habis untuk masing-masing, kepada siapa Firman itu ditulis.

Logikanya begitu bukan?, Saya tidak menggunakan tafsir yang demikian, sebab secara tidak langsung, tujuan tafsir seperti itu hanya untuk mengatakan : "Firman itu bukan untuk kita, tetapi untuk orang lain".

Lho justru Firman itu berlaku universal kok makanya Paulus bilang di dalam Tuhan tidak ada perbedaan jenis kelamin.
Supaya bisa mengerti kata2 Paulus yg kontradiksi dgn yg ini kita harus mempertimbangkan budaya si penulis naskah.
Adalah terlalu lugu kalo kita mengambil makna sebuah tulisan tanpa memperhatikan dr mana atau dr budaya apa si penulis itu berasal apalagi kalo si penulis itu berasal dr budaya yg beda ma kita (Paulus org Yahudi, kita org Indo). 

Kiem : Sebagaimana saya sampaikan diatas, pada porsi dan pada posisi masing-masing.

Kalau dapat karunia mengajar, ya mengajarlah pada ibadah Kaum Wanita, karena Paulus melarang pada Pertemuan umum.

Bisa tolong kasih tau dimana ayatnya yg mengatur perbedaan2 pertemuan ini?
Setau gw adanya bermacam2 jenis pertemuan2 jemaat tergantung denom masing2 deh.. jamannya para rasul dulu para pengikut Yesus berkumpul bareng2 tanpa beda2in jenis pertemuannya apa deh.

"Literary interpretation is in the eye of the beholder."

__________________

“The Roots of Violence: Wealth without work, Pleasure without conscience, Knowledge without character, Commerce without morality, Science without humanity, Worship without sacrifice, Politics without principles.” - M. Gandhi

Kiem's picture

@Hannah, sulit menjawab anda

Salam Damai Sejahtera Hannah

Hannah : Persekutuan 'biasa' atau 'tidak biasa' itu penentuan kategorinya gimana dan ditentukan oleh siapa, oom?

Kiem: Ibadah kaum wanita, saya kategorikan sebagai ibadah tidak biasa (Pendalaman Alkitab), ini ditentukan sendiri oleh Gembala sidang, tentunya berdasarkan pengertian yang benar mengenai Alkitab.

Berdasarkan hadil pendalaman Alkitab yang diajarkan oleh Van Gessel, tahun 1935, seorang Belanda yang melayani di Indonesia, bahwa 3 macam alat dalam Ruangan Suci Bait Allah (Keluaran 25 - Keluaran 40), itu adalah gambaran 3 Macam Ibadah, Yaitu :

- Ibadah Raya, (Biasanya Minggu umum, kalau Advent, Hari Sabtu)

- Ibadah Pendalaman Alkitab (Bible Study), selain Minggu

- Ibadah Doa Penyembahan, selain Minggu juga.

Inilah ketiga macam Ibadah WAJIB. Jadi kalau ada Ibadah-ibadah lain, gembala yang mengkategorikan masuk yang mana, Misalnya :

Ibadah Kaum Muda, bisa saja bentuk penginjilan (masuk ibadah raya), bisa juga bentu Pendalaman Alkitab.

Ibadah Puasa, biasanya dikategorikan doa penyembahan.

Tentunya, istilah dikategorikan disini, ditandai juga dengan Porsi dan jenis pengajarannya pengajarannya.

Kalau Pendalaman Alkitab itu, biasanya 1,5 jam.

Kembali pada 3 Macam Ibadah tadi, ada lagi ayat yang mendukungnya :

Wahyu 11 : 1 - 2

11:1 Kemudian diberikanlah kepadaku sebatang buluh, seperti tongkat pengukur rupanya, dengan kata-kata yang berikut: "Bangunlah dan ukurlah Bait Suci Allah dan mezbah dan mereka yang beribadah di dalamnya.

11:2 Tetapi kecualikan pelataran Bait Suci yang di sebelah luar, janganlah engkau mengukurnya, karena ia telah diberikan kepada bangsa-bangsa lain dan mereka akan menginjak-injak Kota Suci empat puluh dua bulan lamanya."

Mengenai hal ini, suatu saat saya akan menyajikan blog Khusus mengenai IBADAH YANG BENAR, inilah gambarannya :

Gambar : Visualisasi Keluaran 25- 40 

 

Tabernacle-colour

>

Hannah : Rahasia wanita kek pegimana, oom? Trus kalo rahasia kok oom bisa tau? Hayoo nguping yaaa  hihi

Kiem: Rahasia Firman itu, tergantung Tuhanlah. Tuhan yang membukakan rahasia kepada orang tertentu, untuk diajarkan.

Kalau rahasia itu mengenai yang sensitif dalam wanita, masa dibukakan dalam ibadah UMUM?

Selain itu, dalam pengakuan kesalahan, Misalnya anda melakukan kesalahan dalam kamar dengan pacar (kenajisan), maka pada saat ditegor oleh Firman Tuhan, sebaiknya sesudah pemberitaan Firman, hal itu segera diakui, agar tidak MENGERASKAN HATI namanya.

Masak harus diakui kepada Laki-laki?, kemungkinan, sulit untuk melakukannya, kapan lagi ada pengakuan?

Hannah : Oom kayaknya ngelantur neh.. kita lg ngomongin wanita yg dianggap inferior dr pria trus kok tau2 nyasar ke jemaat kudus tah?

Kiem: Kan dalam kitab Wahyu ada juga mengenai tahbisan wanita?, itu dikoreksi semua, untuk apa itu?, kan untuk menyambut Kedatangan Tuhan Yesus. Persiapan itu adalah KEKUDUSAN. kesanalah tujuannya.

Hannah : Wah gw baru pernah dengar konsep ini.. bisa tolong kasih tau dasar ayat atau logikanya apa ampe bisa mendapat kesimpulan bhw 'perlu seorg wanita utk membuka rahasia wanita krn tabu jika laki2 yg membuka rahasianya'?

Kiem: Tadi sudah saya jawab diatas.

Hannah : Lho justru Firman itu berlaku universal kok makanya Paulus bilang di dalam Tuhan tidak ada perbedaan jenis kelamin.
Supaya bisa mengerti kata2 Paulus yg kontradiksi dgn yg ini kita harus mempertimbangkan budaya si penulis naskah.
Adalah terlalu lugu kalo kita mengambil makna sebuah tulisan tanpa memperhatikan dr mana atau dr budaya apa si penulis itu berasal apalagi kalo si penulis itu berasal dr budaya yg beda ma kita (Paulus org Yahudi, kita org Indo). 

Kiem : Untuk ini sudah saya jelaskan di blog saya yang baru DISINI, bahwa cara secara tidak langsung mengatakan bahwa FIRMAN ITU BUKAN UNTUK KITA, hanya untuk Korintus, dan lain-lain.

Silahkan kunjungi dan komentari, tetapi kalau disana jangan MASALAH WANITA lagi ya, karena topiknya adalah SIKAP terhadap Firman.

Hannah : Bisa tolong kasih tau dimana ayatnya yg mengatur perbedaan2 pertemuan ini?
Setau gw adanya bermacam2 jenis pertemuan2 jemaat tergantung denom masing2 deh.. jamannya para rasul dulu para pengikut Yesus berkumpul bareng2 tanpa beda2in jenis pertemuannya apa deh.

Kiem : Ini sudah saya jawab diatas, bahwa pertemuan khusus wanita itu diluar hari Minggu.

Ayat yang mengaturnya, yang cocok untuk pola pikirnya Hannah gak ada, hehehe

Ibadah Khusus wanita itu diciptakan oleh gereja setempat, jika ada wanita yang mendapat karunia mengajar, atau yang lain, jadi ada tempatnya menggunakannya, sehingga tidak bertentangan dengan ajaran Paulus mengenai wanita, sebagaimana saya tuliskan pada awal blog ini.

Saya kira cukup sekian dulu,

Tuhan Yesus memberkati

RainLockheart's picture

ini saya copy deh :D

Wahyu 2 : 19 - 23

2:19 Aku tahu segala pekerjaanmu: baik kasihmu maupun imanmu, baik pelayananmu maupun ketekunanmu. Aku tahu, bahwa pekerjaanmu yang terakhir lebih banyak dari pada yang pertama.

2:20 Tetapi Aku mencela engkau, karena engkau membiarkan wanita Izebel, yang menyebut dirinya nabiah, mengajar dan menyesatkan hamba-hamba-Ku supaya berbuat zinah dan makan persembahan-persembahan berhala.

2:21 Dan Aku telah memberikan dia waktu untuk bertobat, tetapi ia tidak mau bertobat dari zinahnya.

2:22 Lihatlah, Aku akan melemparkan dia ke atas ranjang orang sakit dan mereka yang berbuat zinah dengan dia akan Kulemparkan ke dalam kesukaran besar, jika mereka tidak bertobat dari perbuatan-perbuatan perempuan itu.

2:23 Dan anak-anaknya akan Kumatikan dan semua jemaat akan mengetahui, bahwa Akulah yang menguji batin dan hati orang, dan bahwa Aku akan membalaskan kepada kamu setiap orang menurut perbuatannya.

 

 

ada bagian2 dari ayat tersebut yang saya cetak tebal tanpa garis bawah,itu adalah hal2 yg mau saya tanyakan.di ayat2 tersebut bukankah jelas disebutkan klo wanita izebel itu memang ngaco ajaran nya?dan yg disebutkan pekerjaannya makin banyak bukan jemaat nya yg makin banyak?dan Tuhan mengutuk wanita Izebel ini karena ia tak mau bertobat dari kesesatannya?hubungan nya apa yah dengan wanita yg ajaran nya sesuai kehendak JC?

saya bukan penganut Katholik,tapi saya terkesan dengan pelayanan seorang wanita sederhana bernama Mother Theresa,bukankah dia contoh yg baik yg Tuhan ijinkan untuk melakukan pelayanan?bukankah kasih yg ia tunjukan seharusnya jadi contoh yg luar biasa?

mohon maaf sekali lagi,saya menulis ini karena keingintahuan saya.tidak ada maksud untuk menyerang menyudutkan membea mendukung siapapun.

saya adalah saya,dan kepercayaan saya adalah Yesus Kristus, kerinduan saya adalah mencari kebenaran dalamNya, saya akan dengan lapang dada untuk menerima hal2 yg baik dan menghancurkan hal2 yg buruk dari diri saya.

sekali lagi mohon maaf atas kekurangan saya.tolong diberikan perunjuk sebagai perenungan.

Tuhan memberkati

Alangkah indahnya jika kita hidup dalam perdamaian dan kesatuan :D  Tuhan Memberkati...

Kiem's picture

@Rainlockheart, dlm kitab wahyu kebetulan ajaran Izebel berjinah

Salam Damai Sejahtera Sdr. Rainlockheart

Rainlockheart :

Wahyu 2 : 19 - 23

2:19 Aku tahu segala pekerjaanmu: baik kasihmu maupun imanmu, baik pelayananmu maupun ketekunanmu. Aku tahu, bahwa pekerjaanmu yang terakhir lebih banyak dari pada yang pertama.

2:20 Tetapi Aku mencela engkau, karena engkau membiarkan wanita Izebel, yang menyebut dirinya nabiah, mengajar dan menyesatkan hamba-hamba-Ku supaya berbuat zinah dan makan persembahan-persembahan berhala.

2:21 Dan Aku telah memberikan dia waktu untuk bertobat, tetapi ia tidak mau bertobat dari zinahnya.

2:22 Lihatlah, Aku akan melemparkan dia ke atas ranjang orang sakit dan mereka yang berbuat zinah dengan dia akan Kulemparkan ke dalam kesukaran besar, jika mereka tidak bertobat dari perbuatan-perbuatan perempuan itu.

2:23 Dan anak-anaknya akan Kumatikan dan semua jemaat akan mengetahui, bahwa Akulah yang menguji batin dan hati orang, dan bahwa Aku akan membalaskan kepada kamu setiap orang menurut perbuatannya.

 

ada bagian2 dari ayat tersebut yang saya cetak tebal tanpa garis bawah,itu adalah hal2 yg mau saya tanyakan.di ayat2 tersebut bukankah jelas disebutkan klo wanita izebel itu memang ngaco ajaran nya?dan yg disebutkan pekerjaannya makin banyak bukan jemaat nya yg makin banyak?dan Tuhan mengutuk wanita Izebel ini karena ia tak mau bertobat dari kesesatannya?hubungan nya apa yah dengan wanita yg ajaran nya sesuai kehendak JC?

Kiem menjawab :

Dalam ayat 20 sudah dikatakan mengajar dan menyesatkan hamba-hamba Tuhan. Unsur penyesatan disini adalah yang KEDUA, yang pertama adalah MENGAJAR.

Wahyu 2:20 Tetapi Aku mencela engkau, karena engkau membiarkan wanita Izebel, yang menyebut dirinya nabiah, mengajar dan menyesatkan hamba-hamba-Ku supaya berbuat zinah dan makan persembahan-persembahan berhala.

Dalam blog ini, saya menggunakan ayat dari Wahyu 2 ini sebagai pendukung, sedangkan yang utama adalah dari 1 Timotius 2 (silahkan dibaca tulisan awal blog ini).

Kebetulan memang, ada persamaan antara Hawa, Izebel asli dan Roh Izebel (kitab wahyu), saya copy dibawah ini dari komentar saya kepada By Gace diatas :

Mari kita perhatikan :

  • Hawa hiperaktif, akibatnya, keturunan Ilahi GAGAL, malah Kain menjadi ANAK IBLIS. Lihat tulisan saya DISINI

  • Izebel Hiperaktif (1 Raja-Raja 21:10b), Ribuan tahun kemudian, Roh Izebel Hiperaktif di Jemaat Tiatira, akibatnya Keturunan Ilahi Gagal, malah Anak-anak rohaninya mati (MATI ROHANI), Wahyu 2 : 21 - 24.

  • Kalau wanita pelayan mimbar?....apa akibatnya? (Dijauhkan Tuhanlah akibatnya dari kita).

Rainlockheart menulis :

saya bukan penganut Katholik,tapi saya terkesan dengan pelayanan seorang wanita sederhana bernama Mother Theresa,bukankah dia contoh yg baik yg Tuhan ijinkan untuk melakukan pelayanan?bukankah kasih yg ia tunjukan seharusnya jadi contoh yg luar biasa?

Kiem menjawab :

Mother Theresia?, sama kita, saya juga sangat salut.

Dan setahu saya, sampai sekarang di Katolik belum memperbolehkan wanita untuk melayani mimbar (mengajar dan memimpin ibadah umum.

Semoga jawaban saya ini memuaskan.

Tuhan Yesus memberkati

RainLockheart's picture

nanya lagi

cukup bisa di mengerti pendapat nya...akan saya coba renungkan :D

tapi ada pertanyaan lagi...

1.di bidang apa sajakah wanita diperbolehkan untuk melakukan pelayanan kepada Tuhan?apakah dalam suatu perkumpulan keKristenan dalam kampus-kampus misalnya diperbolehkan klo perempuan sebagai pemimpinnya (menurut Alkitab)?

2.Di gereja saya ada bbrp pendeta wanita yg suka di panggil untuk berkotbah,dan mereka kadang lebih lantang (jelas dan memberikan petunjuk  yg luar biasa) daripada pendeta pria. jujur saya pribadi merasa kalo kerohanian saya lebih merasa disegarkan (walaupun Firman yg diberikan menusuk saya dengan tajam) dibanding beberapa pendeta yg berkotbah tapi suka cerita ngalor ngidul yg pd akhirnya malah menyimpang dr topik utama nya atau yg cara pembawaan kotbah nya dengan berteriak2, jujur saya suka pusing klo denger suara yg terlalu bising >.< mohon masukan nya mengenai hal ini..

siapa aja yg bisa memberi masukan dimohon bantuannya...bebas yah...

Orang yang bijak hati disebut berpengertian, dan berbicara manis lebih dapat meyakinkan. (Amsal 16:21)

Orang yang mencintai kesucian hati dan yang manis bicaranya menjadi sahabat raja. (Amsal 22 : 11)

semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji, pikirkanlah semuanya itu.Dan apa yang telah kamu pelajari dan apa yang telah kamu terima, dan apa yang telah kamu dengar dan apa yang telah kamu lihat padaku, lakukanlah itu. (Filipi 4 : 8-9)

saya hanya manusia sederhana tak lepas dari dosa tak sempurna,saya selalu meminta Tuhan pengampunan dan teguran serta janganlah hati saya dikeraskanNya.Bapa jangan pernah berhenti tegur ak dan didik ak.  :D

 

Kiem's picture

@RainLockheart, Ini dari saya, sebelum orang lain beri pendapat

Salam Damai Sejahtera Sdr. RainLockheart

RainLockheart menulis :

cukup bisa di mengerti pendapat nya...akan saya coba renungkan :D

tapi ada pertanyaan lagi...

1.di bidang apa sajakah wanita diperbolehkan untuk melakukan pelayanan kepada Tuhan?apakah dalam suatu perkumpulan keKristenan dalam kampus-kampus misalnya diperbolehkan klo perempuan sebagai pemimpinnya (menurut Alkitab)?

2.Di gereja saya ada bbrp pendeta wanita yg suka di panggil untuk berkotbah,dan mereka kadang lebih lantang (jelas dan memberikan petunjuk  yg luar biasa) daripada pendeta pria. jujur saya pribadi merasa kalo kerohanian saya lebih merasa disegarkan (walaupun Firman yg diberikan menusuk saya dengan tajam) dibanding beberapa pendeta yg berkotbah tapi suka cerita ngalor ngidul yg pd akhirnya malah menyimpang dr topik utama nya atau yg cara pembawaan kotbah nya dengan berteriak2, jujur saya suka pusing klo denger suara yg terlalu bising >.< mohon masukan nya mengenai hal ini..

siapa aja yg bisa memberi masukan dimohon bantuannya...bebas yah...

Orang yang bijak hati disebut berpengertian, dan berbicara manis lebih dapat meyakinkan. (Amsal 16:21)

Orang yang mencintai kesucian hati dan yang manis bicaranya menjadi sahabat raja. (Amsal 22 : 11)

semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji, pikirkanlah semuanya itu.Dan apa yang telah kamu pelajari dan apa yang telah kamu terima, dan apa yang telah kamu dengar dan apa yang telah kamu lihat padaku, lakukanlah itu. (Filipi 4 : 8-9)

saya hanya manusia sederhana tak lepas dari dosa tak sempurna,saya selalu meminta Tuhan pengampunan dan teguran serta janganlah hati saya dikeraskanNya.Bapa jangan pernah berhenti tegur ak dan didik ak.  :D

 

Kiem berpendapat :

Karena anda dalam hal ini menghimpun dari semua yang mau memberi pendapat, dan saya juga melihat dari komentar anda, bahwa anda itu terbuka TERHADAP FIRMAN, maka saya akan memberi PENDAPAT SAYA, sebelum orang lain memberi pendapat juga :

Kepada beberapa orang komentator di blog ini, yang mengalami kasus serupa, dimana pendetanya perempuan, maka saya menjawab :

Tuhan melihat hati, yang penting pendeta wanita itu mau dikoreksi oleh Firman Tuhan.

Kalau Firman mengajarkan bahwa wanita tidak boleh mengajar dan memerintah laki-laki dalam pertemuan jemaat, seharusnya pendeta itupun TUNDUK.

Yang perlu dihindari adalah sikap Pribadi Perempuan yang menolak firman Tuhan, dan mengajarkannya pula sebagaimana saya sitir DISINI

Perkara di gereja itu belum ada laki-laki yang layak, yang penting TEKADNYA dulu. Itulah pergumulan kita agar Pendeta laki-laki dikirim oleh Tuhan.

Di beberapa gereja di Sumatera, yang mengalami hal serupa, Tuhan itu mampu mengirimkan pendeta laki-laki, bahkan yang tidak diperhitungkan oleh manusia, itulah yang dikirim, ternyata Luar biasa pelayanannya.

Kitab Wahyu itu adalah untuk akhir jaman, artinya kepada jemaat Tiatira diingatkan agar wanita itu bertobat dulu dalam rangka menyambut kedatangan Tuhan Yesus, sebab inti kitab Wahyu adalah persiapan menongsong kedatangan Tuhan Yesus.

Kalau dalam perkumpulan mahasiswa, saya mengkategorikan hal itu bukan pertemuan jemaat, lebih tepat disebut kumpulan penginjilan. Sama dengan Debora di Perjanjian Lama (Berperang). Selain itu, perempuan itupun belum tentu mengetahui atau belum tentu menerima ajaran ini. Yang mengutus dia untuk melayanipun belum tentu mengetahui ayat Firman Tuhan ini, namanya saja persekutuan mahasiswa. Kalau perempuan itu sudah memahami, maka kembali pada penjelasan diatas, lakukanlah pelayanan yang tepat.

Sebagaimana saya buat Sub Judul blog ini "Kecuali dalam Ibadah Khusus Wanita".

Ibadah Khusus wanita, di HKBP dibuat hari Kamis (parari Kamis).

Di Gereja saya dulu dibuat hari Jumat sore.

Ibadah khusus ini adalah ibadah tambahan berbentuk Pendalaman Alkitab, diluar ibadah Hari Minggu.

Semoga penjelasan ini memuaskan.

Tuhan Yesus memberkati

RainLockheart's picture

tambahan pertanyaan

oh iya sampai batas2 mana seorang perempuan bisa melayani dalam gereja?dan contoh nyata seperti worship leader kah song leadr kah ato sebagainya...

ama sekalian memperjelas pertanyaan saya yg ini

apakah dalam suatu perkumpulan keKristenan dalam kampus-kampus misalnya diperbolehkan klo perempuan sebagai pemimpinnya (menurut Alkitab)?

maksud nya gini...dalam perkumpuluan itu ada Kelompok Tumbuh Bersama ada perencanaan untuk melakukan ibadah dan pelayanan2 lainnya,ataupun perkumpulan pemuda dalam gereja2 juga bisa dimasukan dalam kategori ini deh...dimana perkumpulan itu diorganisir oleh anak2 muda dan dibimbing orang yg lebih tua bisa aluni dari kampus tersebut ataupun pendeta yg dipercaya untuk membimbing kelompok itu...jadi apakah baik klo perkumpulan seperti itu dipimpin seorang perempuan?

thx... :D

GBU...

Kiem's picture

@RainLockheart, Dahulukan Kasih daripada Peraturan Alkitab

Salam Damai Sejahtera Sdr. RainLockheart

RainLockheart :

oh iya sampai batas2 mana seorang perempuan bisa melayani dalam gereja?dan contoh nyata seperti worship leader kah song leadr kah ato sebagainya...

Kiem menjawab :

Batasnya sesuai 1 Timotius 2 itu adalah yang didalamnya ada Mengajar Laki-laki atau Memerintah Laki-Laki.

Berkotbah...... jelas mengajar.

Worship Leader, atau Song Leader, atau Pemimpin Pujian, atau Liturgos (di Gereja Protestan), semuanya ada unsur memerintah laki-laki, misalnya :

- Mari kita berdiri.

- Ayat 1, Hanya laki-laki yang bernyanyi

- Kami mohon Bapak Pendeta A... untuk berdoa....,

- Kita ulangi dari Refrein, dan lain sebagainya.

Oh Ya, ada lagi yang penting, yaitu MEMIMPIN DOA, kalau didalamnya ada laki-laki dewasa.

1 Timotius 2:8 Oleh karena itu aku ingin, supaya di mana-mana orang laki-laki berdoa dengan menadahkan tangan yang suci, tanpa marah dan tanpa perselisihan.

Kalau kita artikan ayat itu, bukanlah berarti kalau perempuan berdoa, boleh-bolehlah menadahkan tangan yang TIDAK SUCI, Marah-Marah, atau dengan Peselisihan. Tetapi kita dapat mengartikan bahwa yang memimpin doa itu memang adalah LAKI-LAKI.

Semua yang saya jelaskan diatas, berlaku jika dalam ibadah tersebut ada laki-laki dewasa, yang sudah menjadi jemaat.

 

RainLockheart :

ama sekalian memperjelas pertanyaan saya yg ini

apakah dalam suatu perkumpulan keKristenan dalam kampus-kampus misalnya diperbolehkan klo perempuan sebagai pemimpinnya (menurut Alkitab)?

maksud nya gini...dalam perkumpuluan itu ada Kelompok Tumbuh Bersama ada perencanaan untuk melakukan ibadah dan pelayanan2 lainnya,ataupun perkumpulan pemuda dalam gereja2 juga bisa dimasukan dalam kategori ini deh...dimana perkumpulan itu diorganisir oleh anak2 muda dan dibimbing orang yg lebih tua bisa aluni dari kampus tersebut ataupun pendeta yg dipercaya untuk membimbing kelompok itu...jadi apakah baik klo perkumpulan seperti itu dipimpin seorang perempuan?

thx... :D

Kiem menjawab :

Kalau kita kembali ke ayat itu, maka sebatas dia hanya pemimpin organisasi seperti Megawati Sukarno Putri, ya boleh saja, yang dilarang oleh Paulus kan mengajar dan memerintah laki-laki. Sebagaimana anda katakan, bahwa kumpulan itu diajar oleh yang lebih senior atau pendeta yang dipercaya.

Namun kalau kita tidak kaku dengan peraturan Alkitab, maka Jika ada laki-laki, kenapa harus perempuan, karena sejak Perjanjian Lama sampai Perjanjian Baru, yang menjadi pemimpin atau Imam adalah LAKI-LAKI.

Dalam 1 Timotius juga diatur bahwa untuk Diaken, Penilik Jemaat, tetap laki-laki.

Namun tetap, jika tidak ada laki-laki, maka DAHULUKANLAH KASIH diatas PERATURAN ITU SEMUA,

Kalau memang mendesak dan sangat membutuhkan, kita jangan KAKUlah, perempuanpun jadi, SAMPAI ada laki-laki yang mampu.

Hosea 6:6 Sebab Aku menyukai kasih setia, dan bukan korban sembelihan, dan menyukai pengenalan akan Allah, lebih dari pada korban-korban bakaran.

Matius 12 : 5 - 7

12:5 Atau tidakkah kamu baca dalam kitab Taurat, bahwa pada hari-hari Sabat, imam-imam melanggar hukum Sabat di dalam Bait Allah, namun tidak bersalah?

12:6 Aku berkata kepadamu: Di sini ada yang melebihi Bait Allah.

12:7 Jika memang kamu mengerti maksud firman ini: Yang Kukehendaki ialah belas kasihan dan bukan persembahan, tentu kamu tidak menghukum orang yang tidak bersalah.

Sebagai tambahan referensi, mengenai hal mendahulukan Kasih ini, saya sudah tuliskan DISINI

Semoga jawaban ini memuaskan

Tuhan Yesus memberkati

sandman's picture

@admin melanggar POLICY ?

Blog ini melanggar tidak?

Tulisan yang menebar permusuhan, menghakimi, serta menyerang denominasi gereja maupun pribadi tertentu adalah tidak diperbolehkan di SS.

 

Seperti kita ketahui bersama ada beberapa DENOMINASI tertentu yang memperbolehkan para WANITA untuk memimpin IBADAH.

__________________