Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

Ibu (Gali Kata Alkitab dalam Tinjauan Tulisan Ibrani Kuno)

Hery Setyo Adi's picture

Ibu

Kata “ibu” berasal dari bahasa Ibrani ’em (alef-sere-mayim). Kata ini dijumpai pertama kali dalam Kejadian 2:24 ‘immo, yang berarti “ibunya”. Sebelum tanda huruf hidup dipakai dalam sistem tulisan Ibrani, kata ’em ditulis dengan dua huruf mati “alef” dan “mayim”. Dalam piktograf (tulisan gambar) Ibrani kuno, “alef” adalah gambar kepala sapi jantan yang melambangkan “kekuatan”, sedangkan “mayim” adalah gambar air yang antara lain membawa ide “air” atau “cairan”. Gabungan piktograf “alef-mayim” (yang diterjemahkan “ibu”) membawa ide “cairan yang kuat”.

Apa yang dimaksud “cairan yang kuat” itu? Ide tersebut dapat dipahami dengan mengaitkan pengenalan orang Ibrani terhadap lem (perekat). Mereka memiliki teknologi pembuatan lem, begini: kulit binatang atau bagian-bagian tubuh lain dari binatang dicampur dengan air, lalu direbus sampai mendidih. Setelah proses itu, di bagian permukaan akan muncul suatu unsur yang lengket tebal berbentuk pasta. Bagian itulah yang digunakan sebagai perekat.

Itulah arti “ibu” yang membawa ide “cairan yang kuat”, seperti halnya perekat.

Ibu memiliki peran yang unik di tengah keluarga. Perannya berbeda dengan bapak. Bapak memiliki peran sebagai “kekuatan keluarga” (lihat: Gali Kata Alkitab Edisi 4). Sedangkan ibu, berperan sebagai perekat bagi para anggota keluarga. Peran itu dijalankan melalui pekerjaan dan kasihnya. Jika sang ibu tidak menjalankan peran sebagai perekat, maka tidak mustahil keluarga itu akan tercerai berai.

Dalam Perjanjian Lama, Ribka adalah contoh seorang ibu yang tidak menjalankan perannya sebagai perekat dalam keluarga (lihat Kejadian 25:28). Sebagai seorang ibu, Ribka hanya mengasihi salah satu dari dua anaknya, yakni Yakub. Kesalahan yang sama dilakukan Ishak. Ia mengasihi Esau saja. Dari sinilah awal prahara keluarga itu. Ishak, Ribka, Esau, dan Yakub sebagai anggota keluarga mestinya solid. Namun  kenyataannya keluarga itu terpecah menjadi dua blog: blog Ishak-Esau dan Ribka-Yakub. Di sinilah kegagalan Ribka yang tidak berperan sebagai “perekat” bagi keluarga, dan juga Ishak yang tidak menjadi “kekuatan keluarga”.

Menarik kita simak, kata “ibu” tidak hanya bermakna literal, tapi juga metaforis. Dalam Perjanjian Baru, makna kedua ini muncul. Tuhan Yesus menyebut orang yang melakukan kehendak Allah adalah ibuNya (Markus 3:35). Siapa yang disebut melakukan kehendak Allah? Tidak lain adalah orang-orang yang menerima Tuhan Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat secara pribadi (bdk. Yohanes 6:29). Jika jemaat Tuhan disebut “ibu”, maka seyogianya umat Tuhan itu menjadi “perekat” antara satu dengan yang lain.

Implikasi

Dalam kehidupan berkeluarga, ibu berperan sebagai perekat bagi semua anggota keluarga. Oleh karena itu mari kita renungkan: apakah kesibukan, karir, pelayanan, dan lain-lain aktifitas sang ibu justru merenggangkan atau bahkan memecahbelah hubungan antaranggota keluarga? Jika jawabnya “ya”, maka cepat atau lambat, runtuhlah keluarga yang kita bangun itu.

Dalam kehidupan sebagai jemaat Tuhan, apakah kita telah berperan sebagai “perekat” bagi anak-anak Tuhan yang lain? Jika jawabnya “ya”, maka anak-anak Tuhan akan semakin  “betah” berada di antara anggota-anggota jemaat yang lain. 

(Artikel ini ditulis oleh Hery Setyo Adi, yang dikembangkan dari artikel “Ibu” yang dimuat dalam Pelayanan via SMS dalam rubrik "Gali Kata Alkitab" edisi 5, Rabu 2 April 2008 dari nomor 085294397157. Berbagai sumber dipakai sebagai rujukan tulisan ini)

 

Samuel Franklyn's picture

Harap jangan copy paste dari Ms Word

Harap jangan copy paste dari Ms Word. Posting blog anda merusak tampilan halaman muka dari SabdaSpace. Gunakan software khusus untuk menghasilkan halaman web macam Ms FrontPage atau Kompozer untuk membuat posting blog anda. Kalau anda akan sering menulis di web maka saya anjurkan anda untuk belajar HTML dan CSS dengan benar.

HTML Tutorial
http://www.w3schools.com/htmL/

Hery Setyo Adi's picture

Terimakasih

Terima kasih Bung Samuel Franklyn

 

salam,

herysa

xnuqi's picture

aneh deh

Kata “ibu” berasal dari bahasa Ibrani ’em (alef-sere-mayim)

jauh banget dari 'em menjadi ibu

harusnya arti 'em adalah ibu

bukan kata ibu berasal dari kata 'em

 

seperti ekonomi berasal dari bahasa latin ecos dan nomos

masih deket kan?

jadi ngaco deh

bingung si saya

Hery Setyo Adi's picture

Terima kasih

Bung xnuqi... Anda benar kalau jadi bingung. Mestinya: kata "ibu" berpadanan dengan kata dalam bahasa Ibrani 'em, atau seperti yang Anda usulkan. Terima kasih.

herysa