Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

Lucifer: Kabar (Dari) Burung Bukan Kabar (Dari) Alkitab

RDF's picture

Tentang Lucifer: …

Hmm… saya sudah mendengar asal usul setan dari banyak orang, …banyak di sini maksudnya, benar-benar bukan hanya lebih dari satu, tetapi dari BANYAK orang, mulai dari orang tua saya, keluarga besar saya, tetangga saya, teman-teman saya, mulai dari teman-teman sebangku sekolah, teman-teman sebangku kuliah, baik itu kuliah satu jurusan, kuliah lain jurusan, teman-teman kuliah di universitas tempat saya bersekolah di negeri Kincir Angin, Belanda, teman-teman kantoran, teman-teman seprofesi dalam mencari uang, teman-teman artis, bahkan… dari para pendeta-pendeta, mulai dari pendeta-pendeta yang namanya sudah akrab di ‘kancah perkhotbahan Indonesia’ sampai pendeta yang maaf kata kaga terkenal dan kaga eksis, dari pemulung/ pemungut sampah di jalanan yang saya ajak ngobrol, juga pekerja-pekerja kantoran bonafid si sepanjang kawasan Sudirman-Thamrin Jakarta, lalu … BANYAK lagi deh … maksudnya BANYAK, mungkin puluhan, … bahkan ratusan … ribuan mungkin kalau saya mulai pikirikan satu per satu. BANYAK orang itu semua berbicara dengan ‘bahasa’ yang sama dan serempak bahwa setan itu bermuasal dari si Setan yang adalah ciptaan Sang Pencipta (TUHAN/ ALLAH) yang hendak melakukan upaya kudeta, lebih rinci lagi biasanya BANYAK orang itu menyebut si Setan dengan namanya si Lucifer, yang adalah Sang Malaikat Juru Musik yang sangat menawan, indah, cantik, dan mengagumkan akan tetapi hendak mengambil posisi dan hendak menyamai Sang Pencipta (TUHAN/ ALLAH).  Mungkin di hatinya, si Lucifer itu bergumam, “… enak betul Sang Pencipta ini … setiap hari (pagi) mendapatkan Pujian dan Nyanyian-Nyanyian nan indah dari para sekumpulan Malaikat-Malaikat dan kekuasaanNya yang tak terbatas dan absolut.” “Akulah yang seharusnya lebih pantas mendapatkan semua itu” (sampai pada saya mengetik di sini, saya mulai berpikir, bukankah dari yang saya dengar juga bahwa malaikat diciptakan oleh Sang Pencipta hanya untuk melaksanakan perintahNya? Lalu bagaimana mungkin bisa si Lucifer itu menjadi berbalik menentang Sang Penciptanya?…). Di akhir cerita, upaya si Lucifer melakukan kudeta sudah pasti jelas tertangkap basah oleh Sang Pencipta sehingga gagal malahan kemudian tindakannya tersebut menjadi asal muasal kejatuhannya sendiri, sehingga ia dibuang dari Surga (tempat yang dipercaya sebagai tempat tinggal Sang Pencipta) ke bumi atau firdaus atau neraka atau apalah tergantung dari siapa yang bercerita, yang jelas BANYAK orang itu berkata si Lucifer dibuang dari Surga. … Belumlah lagi cukup drama kecongkakan tersebut, tidak lupa si Lucifer melengkapi drama kudetanya terhadap kekuasaaan tak terbatas Sang Pencipta dengan memprovokasi atau mengajak pendukung baginya yaitu malaikat-malaikat lain sejumlah hampir 1/3 pasukan malaikat di Surga (lagi-lagi nalar saya membayangkan entah bagimana si Lucifer ini melancarkan provokasinya terhadap sesama para malaikat), yang pada akhirnya para 1/3 pasukan malaikat tersebut menjadi pendukungnya untuk menjadi antek-anteknya yang kemudian dikenal dengan setan-setan atau roh-roh jahat atau apalah yang lagi-lagi tergantung siapa yang bercerita tetapi yang jelas BANYAK orang yang bercerita kepada saya sepakat bahwa itulah asal usul terciptanya Si Setan (sebagai seorang tokoh sentral dan pimpinan dunia setan) dan antek-anteknya.

 

Tidak berhenti sampai di situ tentang cerita asal-usul setan yang saya dengar dari BANYAK orang, biasanya saya melanjutkannya dengan melontarkan pertanyaan darimana sumber mereka sehingga mereka dapat bercerita sebuah drama kudeta pertama yang mengerikan tadi. Tidak mungkin BANYAK orang tersebut menjadi saksi drama kudeta tersebut dan memang TIDAK ada satupun dari BANYAK orang tersebut yang menyaksikan secara langsung sebuah drama atau lebih tepat disebut sebuah tragedi terbesar sepanjang Penciptaan yang terjadi terhadap Sang Penciptanya yang mungkin telah terjadi ribuan tahun lalu atau mungkin puluhan ribu tahun yang lalu atau mungkin ratusan ribu tahun yang lalu atau … milyaran tahun yang lalu???  

 

Merespon pertanyaan saya tadi akan sumber cerita asal usul setan yang dengan lancar mereka paparkan, hampir sebagian besar dari BANYAK orang tadi menjawab bahwa sumber mereka adalah dari pendeta. “Pendeta,?” tanya saya lagi membalas jawaban mereka. Hmm…., saya pun juga sangat yakin sebenarnya kalau pendeta-pendeta yang mereka maksud tersebut juga bukanlah saksi hidup tragedi kejatuhan si Lucifer yang mereka maksud. Biasanya BANYAK orang tersebut menyambung pertanyaan kegusaran saya dengan jawaban bahwa tragedi memilukan itu juga tertulis di Alkitab. Memang tidak semua dari BANYAK orang tersebut dapat menyebutkan dengan tepat rujukan kitab, pasal dan ayat yang mereka maksudkan tentang tragedi kejatuhan si Lucifer tersebut akan tetapi karena pertanyan-pertanyaan ini sudah saya ulang beratus-ratus kali … mungkin pula beribu-ribu kali, akhirnya tentunya bagi yang lupa akan rujukanya, saya sendiri menjadi sudah terbiasa dengan rujukannya dan menjadi tanggap kalau-kalau yang mereka maksud selalu adalah rujukan kepada kitab Perjanjian Lama dari Alkitab yaitu pada kitab Yesaya 14: 1-17, biasanya mereka merujuk pada kata Lucifer di sana. Dan satu lagi yang menjadi rujukan favorit BANYAK orang tersebut adalah Yehezkiel 28:13-15 yang biasanya mereka merujuk pada kata kesempurnaan dan kerub serta kata yang dibuang dari taman Eden. Bahkan akhirnya tidak jarang saya yang menyebutkan rujukannya kepada para sebagian BANYAK orang yang sempat lupa rujukan tepatnya di Alkitab.

 

Ya betul … jawaban-jawaban BANYAK orang itulah yang telah mewarnai pikiran saya sejak saya kecil walau entah dari siapa untuk yang pertama kalinya saya mendengar cerita asal usul setan tersebut, tetapi Alkitab dan ayat-ayat rujukan tersebutlah yang selalu menjadi ayat mujarab untuk mengakhiri pembicaraan dan mengakhiri nalar dan logika berpikir serta rasa keingintahuan saya akan pertanyaan mengenai asal muasal setan.

 

Tetapi… tidak pada hari itu. … yaitu pada suatu hari dimana saya berpikir saya perlu kembali kepada logika dan daya nalar yang paling mendasar dalam menjawab rasa keingintahuan seseorang serta membuktikan keabasahan dari suatu cerita turun temurun tentang asal muasal setan yang sudah beredar melalui BANYAK orang tersebut. Pada hari itu saya mengambil Alkitab usang saya yang bersampulkan kulit berwarna hijau versi Lembaga Alkitab Indonesia (LAI) (mungkin LAI adalah satu-satunya lembaga yang mengeluarkan Kitab Suci Alkitab di Indonesia dengan bahasa Indonesia), membukanya pada kitab pertama yang menjadi rujukan BANYAK orang itu yaitu kitab Yesaya pada pasalnya yang keempat belas. Saya membacanya perlahan-lahan dari ayat yang pertama bahkan menemukan Judul pasal tersebut yaitu Ejekan tentang raja Babel, alhasil saya tidak menemukan kata Lucifer pada Alkitab saya melainkan kata Bintang Timur, Putra Fajar.

 

Kemudian saya melanjutkan pembacaan saya pada kitab Yehezkiel pada pasalnya yang kedua puluh delapan mulai dari ayatnya yang pertama. Saya pun juga mulai membacanya dari paparan judul pasal tersebut yaitu Nubuatan melawan Raja Tirus. Hati saya mulai berdebar-debar seolah-olah saya berada dalam misi membongkar isi peti harta karun, … pada saat itu, kata Luciferlah yang bagi saya seperti isi peti harta karun tersebut dan saya terus berharap-harap menemukan kata tersebut. Alhasil, setelah saya sisiri kata demi kata dan membacanya hingga berulang-ulang, untuk kali ini lagi saya dikecewakan karena tidak juga tidak menemukan kata Lucifer.

 

Hari itu saya berusaha membaca rujukan-rujukan kitab, pasal dan ayat-ayatnya sebagaimana saya baru pertama kali membacanya, saya berusaha melepaskan pikiran dari prasangka dan niat untuk sekedar menjustifikasi sebuah pendapat melainkan benar-benar berangkat dari sebuah pemikiran sederhana bahwa saya hendak membaca untuk menyimak kisah apa yang sedang diungkap di sana. Jika mau membacanya secara proposional dan jujur tanpa alur pembuktian terbalik, sulit rasanya menangkap dengan logika bahwa rujukan-rujukan tersebut tengah berbicara tentang asal usul setan yang sudah turun temurun itu. Belum lagi ditambah dengan kutipan dari kitab Wahyu mengenai kudeta 1/3 pasukan malaikat itu yang dari BANYAK orang yang berbicara kepada saya selalu merujuknya kepada kitab Wahyu. Benar-benar sebuah puzzle yang terpencar dimana-mana dari sebuah teka-teki pertanyaan dasar yang seharusnya secara nalar diungkapkan pada kitab (buku) awal Alkitab yaitu Kejadian tetapi ini terpencar di Kitab Yesaya lalu Yehezkiel dan potongan puzzle yang terakhir ditemukan di kitab Wahyu.

 

Pada hari itu tidak terasa waktu sudah bergulir hampir setengah hari dan pada hari itu juga, tidak seperti hari-hari sebelumnya, saya tidak dapat atau mungkin tidak mau menghentikan perasaaan ingin tahu yang sudah menyusupi saya dari hari-hari sebelumnya untuk mencari tahu asal muasal setan langsung dari sumbernya tanpa harus lagi bertanya kepada BANYAK orang tersebut. Akan tetapi, mencari pada sumber rujukannya pada dua kitab tadi tidak memberikan jawaban atau paparan yang lugas. Sudah saya bolak-balik hampir puluhan kali kitab-kitab tersebut tetapi benar-benar tidak dapat memberikan jawaban atas pertanyaan saya di awal. Hmmm… “Jangan-jangan bukan dua kitab itu yang memuat rujukan untuk jawaban pertanyaan saya,”. Otak sayapun mulai bekerja berat dalam menggali memori yang mungkin terpendam bak sebuah komputer melakukan pencarian data yang tersimpan. Kembali otak saya mulai memaksa diri untuk mencari rujukan kitab apapun yang pernah didengarnya. Akan tetapi selama berpuluh-puluh tahun saya menjadi seorang Kristen, berpuluh-puluh tahun dari Sekolah Minggu dan duduk manis mendengarkan khotbah dan pengajaran pendeta, rasanya tidak juga ditemukan pada memori saya tentang rujukan asal usul setan yang lainnya. “Aaah… mungkin saja saya harus merujuk kepada kitab Kejadian pada pasalnya yang pertama, mungkin saja ada yang tertinggal dari yang selama ini saya pahami”, gumam kecil saya. Secepat kilat saya balikan Alkitab usang saya pada kitab pertama Kejadian, secepat itu pula saya temukan judul Allah menciptakan langit dan bumi serta isinya. Saya membaca ulang isi kitab pertama ini entah untuk keseberapa banyak kalinya seperti seolah-olah saya belum pernah membacanya itu bahkan terus tanpa henti hingga tidak terasa sudah pada pasalnya yang kesepuluh dan terus berharap-harap saya menemukan pasal Lucifer di sana. Saya terus berlogika jika saja pasal-pasal tentang penciptaan matahari, binatang sampai manusia begitu jelas tertulis di kitab Kejadian tersebut masakan Alkitab tidak bisa juga menulis dengan jelas tentang asal muasal setan sehingga kita manusia dapat mengerti dengan jelas siapa itu setan dari sumbernya Alkitab secara langsung. Saya masih berkeyakinan pasti ada tertulis di salah satu kitab atau ayat dan terus masih dengan perasaan yang menggebu-gebu dan antusias untuk mengakhiri pertanyaan yang sudah merasuki saya ini saya tepat membalik-balik halaman demi halaman Alkitab saya.

 

Setelah terus membalik-balik lembaran Alkitab pada kitab Kejadian, saya secara sadar dan mendadak terinspirasi untuk melanjutkan pencarian ini dengan laptop saya yang tentunya terhubung dengan internet. Saya segera membuka halaman mesin pencari ulung yang sudah terkenal dalam pencarian internasional, Mr. Google. Dari sejak saat itu, saya berselancar menggunakan internet dan melanjutkan pencarian saya terhadap asal usul setan dengan bantuan mesin Google. Saya mulai mencari Alkitab online dan mulai memasukkan kata-kata seperti setan, Lucifer, malaikat, roh jahat dan sejenisnya dan selalu membaca tautan kitab dan ayat yang disarankan.

 

Kitab demi kitab, ayat demi ayat, menit demi menit, sampai jam demi jam bahkan hari itu pun berlalu dengan cepat tetapi tidak satu pun referensi saya temukan yang menjawab asal muasal setan dari Alkitab.

 

Di hari-hari berikutnya, pencarian ini masih terus berlanjut dan sama seperti pencarian di hari-hari sebelumnya, saya tidak pernah menemukan jawaban dari pertanyaan saya akan rujukan kitab dan ayat dari Alkitab. Mulailah saya berpikir apakah mungkin BANYAK orang itu, sebegitu BANYAK orang itu bisa salah secara masal. Mungkinkah BANYAK orang itu bisa salah seolah-olah menerima rujukan yang mereka sebutkan itu sebagai jawaban dari pertanyaan asal muasal setan padahal rujukannya tidak menjawab pertanyaannya. Atau masih mungkin juga, mungkinkah BANYAK orang itu tidak pernah memeriksanya bahkan membacanya langsung dari Alkitab. Masih juga mungkin, mungkinkah BANYAK orang itu sudah dimatikan nalar dan akalnya sehingga BANYAK orang tersebut hanya menerima saja bahwa seolah-olah rujukan kitab itu sudah menjadi jawaban atas pertanyaan asal muasal setan. Lalu bagaimana mungkin jika Alkitab atau sumbernya tidak berbicara tentang suatu peristiwa tetapi BANYAK orang tersebut berbicara seolah-olah Alkitab yang mengataknnya. Seketika itu juga, mendadak saya teringat akan sebuah tontonan zaman kecil saya di TV dari program TVRI yaitu tentang sebuah permainan atau kuis “Pesan Berantai” dimana Sang Pembawa Acara menunjukkan sebuah kertas berisi tulisan sebuah kalimat yang cukup panjang dan rumit sebagai pesan yang harus dibaca di dalam hati yang lalu harus diteruskan melalui bisikan oleh seseorang kepada seseorang di belakangnya yang adalah satu grupnya dan biasanya akan ada lima sampai enam orang yang berbaris dalam satu grupnya menunggu bisikan pesan tersebut mulai dari orang pertama yang membawa pesan langsung dari Sang Pembawa Acara hingga bergulir pada orang keenam yang biasanya orang terakhir. Adapun yang biasa terjadi adalah bahwa pesan yang harus dibacakan oleh orang terakhir yang menerima pesan berantai tersebut sudah tidak sama lagi seperti pesan yang pertama kali diminta oleh Sang Pembawa Acara dan biasanya malah menjadi lucu kalimatnya. Ada bagian-bagian kalimat yang tertukar, hilang bahkan muncul kalimat baru yang menghilangkan sama sekali arti pesan awal atau bahkan pernah terjadi pesan itu benar-benar hilang tidak berbekas satu kata pun.

 

Nurani dan nalar saya pun mulai terganggu. Secepat itu pun saya mulai berpikir jelek, jangan-jangan… berita tentang asal muasal setan tidak pernah ada di dalam Alkitab tetapi pesan tentang berita itu menjadi seolah-olah ada atau terkesan ada karena ada salah penyampaian pesan berantai bak Acara TV yang saya sebutkan tadi.

 

Rasa keingintahuan saya tidaklah pudar semenjak itu. Di hari-hari berikutnya, saya meneruskan pencarian saya kembali menggunakan laptop dan mesin google saya. Saya ketik semua kata-kata seperti asal muasal setan, Lucifer, roh jahat, the fallen angel, the history of satan, dan masih banyak lagi yang berkaitan dengan pertanyaan saya di awal dan dengan setia juga saya membaca setiap tautan referensi yang muncul dari Mr. Google. Yang pasti tidak terlewatkan juga oleh saya untuk membuka tautan Wikipedia tentang Lucifer dan the fallen angel.

 

Yang cukup mengagetkan saya, bahwa tautan-tautan referensi itu yang jika menunjuk kepada Alkitab hampir pasti merujuk kepada kitab Yesaya dan Yehezkiel seperti apa yang dikatakan BANYAK orang itu kepada saya. Yang lebih menarik, saya mulai mendapatkan tautan-tautan baru, seperti karya terkenal abad ke-17 oleh John Milton seorang berkebangsaan Inggris melalui karya puisinya dalam buku berjudul Paradise Lost. Cukup lama saya terhenti dan menyelidiki karya buku ini melalui mesin Google. Banyak sekali tanggapan, ulasan serta rangkuman dari banyak orang tentang buku ini. Akan tetapi untuk ingin tidak hanya terjebak tentang apa kata orang tentang buku ini, saya pun menyempatkan memesan copy dari buku ini ke sumbernya penerbit buku ini melalui situs toko buku internasional amazon.com. Masih banyak tautan-tautan lain yang muncul hasil dari pencarian saya dan di hari itu, banyak pula referensi buku-buku sejenis yang saya pesan melalui situs amazon.com karena hampir sebagian besar pencarian saya berujung pada buku berbahasa Inggris, Perancis, Latin dan bahasa Belanda. Tidak heran bagi saya bahwa cukup banyak referensi buku berbahasa asing karena bangsa Eropa dan negara Barat termasuk orang-orang yang saat ini masih mempelajari asal muasal tentang sesuatu berdasarkan jejak sejarahnya dan juga mereka mempunyai universitas-universitas ternama dengan jurusan-jurusan literatur bahkan jurusan arkeologi atau mungkin jurusan mitologi yang tidak akan pernah ditemukan di Negara Indonesia tercinta.

 

Waktu pun terus bergulir, di hari-hari berikutnya bahkan sampai tahun-tahun berikutnya, pencarian saya tetap berlajut sampai kepada sumber-sumber buku bahasa Indonesia, juga sampai mengunjungi orang-orang ‘pintar’ dan orang-orang yang dituakan bahkan sampai kepada orang-orang yang masih memegang mitos dan kepercayaan untuk sekedar mendengar dan memahami bagaimana mereka memandang siapa itu setan.

 

Pencarian saya juga sampai pada sebagian dari BANYAK orang yang saya dengar pendapatnya dari referensi kitab lain yaitu melalui referensi mereka yang beragama Islam. Yang sangat mengejutkan saya, walaupun mereka yang adalah seorang Muslim yang menceritakan lebih rinci asal muasal setan pada versinya yang memang cukup berbeda akan tetapi pada kitab mereka, dengan membuka Surat Al Baqarah, saya dapat membaca dengan jelas mengenai asal muasal si setan yang tertulis jelas bahwa setan diciptakan oleh Sang Pencipta (Allah) dari unsur api. Pada suatu waktu setan diminta oleh Sang Pencipta untuk sujud menyembah kepada makhluk ciptaaan Sang Pencipta lainnya yang baru saja diciptakannya yang dinilainya sempurna yaitu Adam. Adapun permintaan untuk sujud menyembah itu berujung pada penolakan setan terhadap perintah Sang Penciptanya sehingga setan dimurkai oleh Sang Pencipta yang kemudian berbuntut pada pengusiran setan. Sungguh sangat menarik penemuan referensi dari Surat Al Baqarah ini.

 

Bertahun-tahun sudah sejak hari itu, sampai saya menulis Blog ini dan saya TIDAK pernah menemukan tautan dan referensi yang tepat sebagai bukti paparan jawaban dari pertanyaan saya yang bersumber langsung dari Alkitab. “Mungkinkah Alkitab menyembunyikannya dari saya?” “Atau mungkinkah sebenarnya jawaban itu ada di Alkitab tetapi tidak dapat dibaca secara gamblang dan perlu tafsiran atau persepsi untuk membacanya?” Akan tetapi setau saya, Alkitab sebagai Kitab Suci umat Kristiani yang merupakan kumpulan Kitab-Kitab Suci sejak zaman Musa ditulis dan didokumentasikan secara baik oleh Penulis terpercaya dan dijagai oleh Inspiratornya sehingga sampai dapat melalui proses pengumpulan kitab demi kitabnya serta melalui apa yang disebut kanonisasi sehingga sampai detik ini umat Kristiani dapat meyakininya seratus persen sebagai Buku pegangan yang ‘ditinggalkan’ Sang Pencipta sebagai panduan hidup umatNya.

 

Alkitab Perjanjian Lama memuat sejarah penciptaan, asal muasal dosa, panggilan Abram untuk melahirkan sebuah bangsa besar hingga menurunkan Sang Penyelamat yang semuanya dapat diverifikasi dan dipercayai yang bukan saja hanya dengan keyakinan buta atau dipercayai dengan iman tetapi fakta dan bukti-bukti sejarah yang dapat mendukungnya. Mulai dari peristiwa bahtera nabi Nuh, keberadaan Taman Firdaus atau Garden of Eden pun dapat dilacak berdasarkan informasi yang tertulis pada kitab Kejadian hingga peristiwa besar kelahiran Yesus Kristus di Kota Betlehem yang sudah dibicarakan ribuan tahun sejak zaman nabi-nabi pada perjalanan sebuah bangsa Israel pun dapat dinalar dan diverfikasi jelas. Jika menunjuk kepada bagaimana Alkitab selalu jelas dapat pemaparannya, masakan Alkitab tidak dapat mencatat secara jelas asal muasal setan secara gamblang.

 

Atau mungkinkah karena memang Alkitab tidak mencatatnya maka kita tidak boleh menyimpulkan atau membuat sebuah peristiwa yang tidak pernah dicatat Alkitab. Maksudnya mungkin saja bahwa setan, si Lucifer itu memang tidak ada sebagaimana Alkitab tidak pernah mencatat asal usulnya. Tetapi, jika setan memang tidak ada, lalu darimanakah datangnya hal-hal yang jahat. Selama ini kita meyakini dengan pasti bahwa hal-hal yang jahat datangnya dari setan. Masih lagi, jika setan memang tidak ada, mengapa ada tertulis kata setan dengan jelas di Alkitab. “Ya,” saya sendiri memang membacanya. Saya memang membaca ada kata malaikat, si jahat, iblis, setan dan lain-lain sejenisnya di Alkitab.

 

Mencoba membahasanya secara singkat, saya membuka sebuah kitab I Tawarikh 21:1. jika saya membacanya pada Alkitab LAI saya, maka saya menemukan kata iblis, dimana tertulis ‘Iblis bangkit melawan orang Israel dan ia membujuk Daud untuk menghitung Israel.’ Pada Alkitab bahasa Inggris versi New International Version (NIV) tertulis dengan kata yang lain yaitu kata satan dimana tertulis lengkap ‘Satan rose up against Israel and incited David to take a census of Israel.’ Yang menariknya, saya mencoba terus membacanya dari Alkitab berbahasa Inggris versi lainnya dan menemukan kata yang berbeda untuk pasal yang sama. Juga tertulis, ‘An adversary opposed Israel, inciting David to count how many warriors Israel had.’ Perhatikan kata adversary, bahwa kata tersebut adalah kata berasal dari bahasa Ibrani yaitu kata satan yang dalam bahasa Inggris diterjemahkan sebagai adversary atau resist atau memusuhi atau mendakwa atau setara dengan kata dari bahasa Yunani yaitu diabolos yang berarti devil atau false accuser atau slanderer atau iblis atau pemfitnah atau memfitnah. Yang lebih menariknya jika kita benar-benar mau menyimak isi Alkitab dan memahami gaya penulisan Alkitab maka pada Alkitab sering sekali tertulis kitab dan pasal tautan peristiwa yang sama. Kembali kepada kisah Daud dibujuk menghitung jumlah tentara Israel maka kita menemukan tautan kitabnya pada kitab II Samuel 24:1 pada Alkitab versi LAI tertulis, ‘Bangkitlah pula murka Tuhan terhadap orang Israel; Ia menghasut Daud melawan mereka, firmanNya: “Pergilah, hitunglah orang Israel dan orang Yehuda.” Pada versinya yang lain NIV tetulis, ‘Again the anger of the Lord burned against Israel, and he incited David against them, saying, “Go and take a census of Israel and Judah.”

Dari hasil pembacaaan saya dan paparan saya akan sebuah peristiwa yang dicatat pada Alkitab melalui dua kitab yang berbeda, secara nalar dan nurani dapat kita pahami bahwa kata satan hanyalah berarti adversary atau memusuhi atau mendakwa bahkan Tuhan Sang Pencipta pun yang adalah sumber segala yang baik pun dapat bertindak sebagai “satan” atau mendakwa yang dalam peristiwa ini mendakwa Daud untuk menghitung orang Israel.

 

Sebenarnya, banyak temuan peristiwa dan tautan-tautannya setelah bertahun-tahun saya membacanya dengan nalar dan nurani di Alkitab tetang bagimana kata-kata serupa seperti setan, iblis dan lain-lain muncul. Berkaca dari paparan saya di atas, lebih mendekati nalar apabila iblis, si jahat, setan yang tertulis di Alkitab itu bukanlah iblis, si jahat atau setan yang sebagaimana kita selalu bayangkan dan sudah diyakini berabad-abad dan turun-temurun. Lalu saya teringat kepada apa kata BANYAK orang yang menceritakan asal usul setan kepada saya. Ingatan saya merujuk kepada ‘kesalahan umum’ yang sudah dianggap wajar yang telah diterima masyarakat secara umum yang sering kali sudah tidak dipermasalahkan jika seseorang bertanya untuk meminta atau membeli AQUA (air mineral) dan pada kenyataannya yang diberikan adalah ADES (atau PRIMA atau VIT atau 2Tang atau Club Aqua atau Oasis atau MQ atau FIRDAUS atau entalah) maka orang tersebut tidaklah pernah complain selagi yang diberikan adalah air mineral (air putih dalam kemasan). Maksud saya menarik analoginya kepada pertanyaan asal muasal setan itu ternyata BANYAK orang menjawab setan sebagai sosok makhluk yang dibuang oleh Sang Penciptanya hanya merupakan sebuah ‘kesalahan umum.’ Jawaban ini sudah menjadi umum jika sesorang mendengar kata setan padahal ternyata setan yang dimaksud dan tertulis di Alkitab BUKAN setan seperti pandangan umum BANYAK orang.

 

BANYAK orang membuat ‘kesalahan umum’ dengan meyakini setan berasal dari Taman Eden/ Surga sana yang diciptakan oleh Sang Pencipta sebagai sebuah makhluk yang kemudian berubah niat dan pikiran terhadap Penciptanya sehingga melakukan kudeta dengan membawa 1/3 pasukan malaikat penghuni Surga yang akhirnya dibuang tempatnya oleh Sang Penciptanya yang kemudian pada zaman penciptaan Adam menyesatkan Adam dan Hawa sampai keturunannya untuk juga menghianati Sang Penciptanya bahkan sampai-sampai Sang Penciptanyalah juga yang akhirnya harus mati karena ciptaanNya yang menghianatiNya. Sangat menyedihkan jika Sang Pencipta yang adalah Maha Pencipta yang mana kitab Kejadian pertama menyebutkan ciptaanNya adalah Sempurna ternyata gagal. Mungkin Alkitab berbohong jika berkata bahwa Sang Pencipta puas terhadap ciptaanNya karena apa yang diciptakan melalui firmanNya adalah Sempurna. Bahkan ciptaan Master Piece-Nya yang serupa dengan gambarNyapun dapat menghianatiNya karena bujuk rayu setan yang adalah ciptaanNya yang sudah menghianatiNya sejak awal. Sekali lagi, sangat menyedihkan. Lagipula, mengapa jika ada pengampunan dari Sang Pencipta untuk ciptaanNya, manusia tetapi tidak ada pengampunan untuk ciptaanNya, si Lucifer yang bersalah padaNya sejak awal. 

 

Pertanyaan dan berbagai spekulasi jawaban, baik yang bersumber pada referensi Alkitab hingga tafsiran logis hingga sampai jawaban di luar akal sehat akan terus bergulir jika hanya jawaban asal muasal setan selalu berdasar hanya pada kesepakatan umum dan tidak berdasar pada sumbernya Alkitab secara langsung walaupun juga pasal-pasal pada Alkitab dijadikan dasar jawaban asal muasal setan hanya sebagai rujukan yang kemudian ditafsirkan semata.

 

Berusaha mengakhiri rasa keingintahuan saya dan pengembaraan saya selama bertahun-tahun akan jawaban yang bersumber dari Alkitab dan Alkitabiah tentang asal muasal setan, saya sempat membaca dan menemukan fakta ini yang saya percayai sebagai jawaban dari pertanyaan saya yaitu dari Kitab Yesaya 45. Saya membaca sepenuhnya isi ayat Kitab ini tanpa berusaha menafsirkan dan menempatkannya sebagai jawaban dari pertanyaan saya. Beberapa ayat saya sengaja kutip sebagai highlight yang menjadi petunjuk-petunjuk akan jawaban dari pertanyaan saya. 

Yesaya 45

Tuhan memakai Koresh sebagai alat-Nya

 45:5 Akulah TUHAN dan tidak ada yang lain; kecuali Aku tidak ada Allah. Aku telah mempersenjatai engkau, sekalipun engkau tidak mengenal Aku, 45:6 supaya orang tahu dari terbitnya matahari sampai terbenamnya, bahwa tidak ada yang lain di luar Aku. Akulah TUHAN dan tidak ada yang lain, 45:7 yang menjadikan terang dan menciptakan gelap, yang menjadikan nasib mujur dan menciptakan nasib malang; Akulah TUHAN yang membuat semuanya ini.

Mulai dari ayatnya yang kesembilan dengan judul

 

Tuhan adalah Pencipta 

45:9 Celakalah orang yang berbantah dengan Pembentuknya; dia tidak lain dari beling periuk saja! Adakah tanah liat berkata kepada pembentuknya: "Apakah yang kaubuat?" atau yang telah dibuatnya: "Engkau tidak punya tangan!" 45:10 Celakalah orang yang berkata kepada ayahnya: "Apakah yang kauperanakkan?" dan kepada ibunya: "Apakah yang kaulahirkan?" 45:11 Beginilah firman TUHAN, Yang Mahakudus, Allah dan Pembentuk Israel: "Kamukah yang mengajukan pertanyaan kepada-Ku mengenai anak-anak-Ku, atau memberi perintah kepada-Ku mengenai yang dibuat tangan-Ku? 45:12 Akulah yang menjadikan bumi dan yang menciptakan manusia di atasnya; tangan-Kulah yang membentangkan langit, dan Akulah yang memberi perintah kepada seluruh tentaranya.  45:13 Akulah yang menggerakkan Koresh untuk maksud penyelamatan, dan Aku akan meratakan segala jalannya; dialah yang akan membangun kota-Ku dan yang akan melepaskan orang-orang-Ku yang ada dalam pembuangan, tanpa bayaran dan tanpa suap," firman TUHAN semesta alam. 45:14 Beginilah firman TUHAN: "Hasil tanah dari Mesir dan segala laba dari Etiopia dan orang-orang Syeba, orang-orang yang tinggi perawakannya, akan pindah kepadamu dan menjadi kepunyaanmu, mereka akan berjalan di belakangmu dengan dirantai; mereka akan sujud kepadamu dan akan membujuk engkau, katanya: Hanya di tengah-tengahmu ada Allah, dan tidak ada yang lain; di samping Dia tidak ada Allah! 45:15 Sungguh, Engkau Allah yang menyembunyikan diri, Allah Israel, Juruselamat. 45:16 Tetapi tukang-tukang berhala harus mundur dengan penuh noda, semuanya akan mendapat malu dan kena noda juga. 45:17 Sedangkan Israel diselamatkan oleh TUHAN dengan keselamatan yang selama-lamanya; kamu tidak akan mendapat malu dan tidak akan kena noda sampai selamanya dan seterusnya." 45:18 Sebab beginilah firman TUHAN, yang menciptakan langit, --Dialah Allah--yang membentuk bumi dan menjadikannya dan yang menegakkannya, --dan Ia menciptakannya bukan supaya kosong, tetapi Ia membentuknya untuk didiami--: "Akulah TUHAN dan tidak ada yang lain. 45:19 Tidak pernah Aku berkata dengan sembunyi atau di tempat bumi yang gelap. Tidak pernah Aku menyuruh keturunan Yakub untuk mencari Aku dengan sia-sia! Aku, TUHAN, selalu berkata benar, selalu memberitakan apa yang lurus.

Lega saya menemukan sebuah pasal dalam Kitab Yesaya yang memberi petunjuk jelas bahwa Tuhanlah Sang Pencipta. Semua yang ada bersumber dari padaNya, terang-gelap, nasib mujur dan malang bahkan dinyatakan bahwa tidak ada yang lain di luar Tuhan Pencipta. Akhirnya lega saya karena Alkitab yang saya percayai menjawab pertanyaan saya langsung bahwa TIDAK ada yang lain di luar Tuhan Pencipta, terang-gelap, nasib mujur dan malang, artinya yang baik dan jahat (BUKAN dosa), SEMUA datang dari Tuhan, TIDAK ada kekuatan lain atau kekuatan yang mengkudetanya yang menjadi tandingannya. TIDAK ada si Lucifer yang mengkudetaNya pada awal-awal hari kejayaanNya menciptakan malaikat untuk tunduk kepadaNya, TIDAK ada si Lucifer atau setan yang dibuang dari SurgaNya Sang Pencipta lalu menggoda dan membujuk rayu makhluk manusia Adam dan Hawa sampai melanggar kekuasaan AbsolutNya. TIDAK ada si Lucifer atau si jahat atau setan yang membuat Sang Pencipta gagal terhadap ciptaanNya yang sempurna manusia sehingga Sang Pencipta sendiri harus mengutus AnakNya untuk mati bagi ciptaanNya sendiri. TIDAK ada itu semua. Sama sekali TIDAK ada.

 

Cerita tentang si Lucifer yang selama ini saya dengar dari BANYAK orang itu hanyalah kabar (dari) burung belaka bukanlah kabar (dari) Alkitab. Mungkin seperti ingatan saya akan tontonan masa kecil saya akan “Pesan Berantai’ di TVRI itu, ada orang-orang yang menyisipkan kata atau kalimat atau pesan yang salah sehingga berdampak pada saya tentang asal muasal setan sebelum saya menggalinya langsung dari pesan Sang Pembawa Acara yang asli yaitu pesan dari Sang Pencipta melalui Alkitab. Hanya John Milton melalui karyanya Paradise Lost itu yang dengan indah menceritakan rinci kisah tragedi kejatuhan si Lucifer ini. Kisahnya sangat apik, pendekatan Setan sebagai tokoh utama pada awal cerita dan idenya untuk membawa isu kemanusian dari cara pandang Sang Pencipta, alur ceritanya menambahkan tokoh-tokoh Adam dan Hawa yang kebetulan sama persis dengan tokoh dan nama yang tertulis pada Alkitablah yang menjadi sumber kabar burung asal muasal setan itu. Melalui karnyanya, John Milton mencoba menjual ide tentang predestinasi, keinginan bebas, keabsahan kekuasaan Sang Pencipta dan idenya menyajikan tokoh miris dan romantis serta patut dikasihani yang dimainkan oleh Setan yang menyebabkan karyanya mendapat tempat di hati masyarakat Eropa dan tersebar ke seluruh dunia. Sudah menjadi naturnya bahwa kita, manusia memuja karya seni karena kita diciptakan lengkap dengan penilaian seni. Pendekatan miris a la John Milton terhadap Setan bak pendekatan miris tragedi kapal Titanic yang difilimkan ulang oleh James Cameron. James memasukan tokoh fiktif yang diperankan Lenardo Dicaprio dan Kate Winslet untuk melakukan adegan-adegan cinta nan romantis sehingga menjadikan film Titanic garapannya menjadi film terbesar sepanjang masa dan film terindah tentang tragedi Titanic hingga mungkin kita sendiri tidak pernah mau tahu kejadian yang sebenarnya terjadi pada kapal Titanic pada tahun 1912 yang naas itu. Saya meyakini bahwa kisah tragedi 1912 itu tanpa percintaan tokoh fiktif Jack Dawson (Leonardo) dan Rose DeWitt Bukater (Kate).

 

Kembali kepada topik asal muasal setan, kabar yang Alkitab tuliskan adalah bahwa TIDAK ada yang lain selain kekuasaan Sang Pencipta. TIDAK pernah ada setan si Lucifer yang dibuang oleh Sang PenciptaNya. TIDAK pernah ada jika kita mendengarnya langsung dari Alkitab.

 

 

 

jesusfreaks's picture

@RDF : ada kok versi alkitabnya

kalau kamu mau cari kata lucifer di alkitab. ada kok, cuma saya lupa versi mana.

coba cari deh.

kayaknya kamu kurang referensi versi alkitab nih.

Yesaya 14:12 How art thou fallen from heaven, O Lucifer, son of the morning! how art thou cut down to the ground, which didst weaken the nations! 

__________________

Jesus Freaks,

"Live X4J, Die As A Martyr"

-SEMBAHLAH BAPA DALAM ROH KUDUS & DALAM YESUS KRISTUS- 

RDF's picture

@Jesus Freaks: ada tapi bukan menunjuk mitos

seperti ucapan saya di salah satu jawaban komentar saya kepada Jesus Freaks, untuk menyatakan bahwa sebuah mitos adalah hanya sebuah mitos pastinya saya harus memahami mitos tersebut, mempelajarinya dan baru kemudian baru dapat menyatakan bahwa mitos tersebut adalah hanya sebuah mitos. 

tidak mungkin saya 'berani' menyatakan bahwa cerita Lucifer hanyalah sebuah mitos tanpa mengetahuinya dahulu apakah ada di dalam alkitab atau tidak. Jika Jesus Freaks tidak terburu-buru dalam membantah saya dengan ucapan 'kurang referensi versi alkitab' pastinya dalam Blog Khusus saya tentang mitos Lucifer, Jesus Freaks akan menemukan kutipan ayat yang Jesus Freaks (terlambat) berikan kepada saya. Ribuan orang bahkan ratusan ribu orang bahkan mungkin puluhan juta orang pastinya tau betul kutipan Yesaya 14:12 itu. Kutipan itulah yang saya temukan dari desas desus orang yang menyatakan keyakinannya tentang Lucifer yang adalah malaikat terbuang. Silahkan dibaca lebih seksama lagi Blog Khusus saya. Soal kata Lucifer sendiri adalah terjemahan ke dalam bahasa latin yang dimasukkan ke dalam bahasa asli Ibrani sebagai teks asli Perjanjian Lama.

Sayang seribu sayang, Lucifer di ayat favorit kutipan massa itu bercerita tentang Raja Babel. Mengapa akhirnya kebenaran tentang Raja Babel malah terbuang digantikan dengan mitos malaikat yang jatuh? Itulah yang mendorong saya menyelesaikan RUNUTAN kabar burung Lucifer bertahun-tahun.

Lucifer? tertulis jelas dan hanya satu-satunya pada acuan Yesaya 14. Namun, mitos Lucifer adalah malaikat yang terbuang? lalu berubah wujud menjadi Iblis dan kuasa tandingan Allah YHWH? Itu hanya MITOS yang mengasyikan.

jesusfreaks's picture

@RDF : kalau lucifer adalah raja babel ? trus apa masalahnya

Katakanlah lucifer raja babel. berarti mari kita buang pembahasan soal lucifer disini. karena kita sepakat bahwa lucifer itu raja babel. nah sekarang yang kamu pertanyakan bukanlah "mitos" tentang lucifer melainkan "mitos" tentang malaikat yang jatuh.

Tulisan kamu justru membuat ribet.

Langsung saja bahas satu satu mengenai malaikat yang jatuh.

1.Ular di eden siapa ?

2.Iblis di kisah ayub siapa ?

3.Ular di pencobaan Yesus siapa ?

Gampang kan gak muter muter kayak tulisanmu.

Saya coba arahkan biar banyak orang bisa paham tulisanmu.

Ingat soal lucifer kita sudah sepakat ya itu raja babel.

Tinggal jawab pertanyaan saya yg 1 2 dan 3.

 

__________________

Jesus Freaks,

"Live X4J, Die As A Martyr"

-SEMBAHLAH BAPA DALAM ROH KUDUS & DALAM YESUS KRISTUS- 

RDF's picture

@Jesus Freaks: masalahnya selesai

mengutip dari Jesus Freaks sbb:

Katakanlah lucifer raja babel. berarti mari kita buang pembahasan soal lucifer disini. karena kita sepakat bahwa lucifer itu raja babel. nah sekarang yang kamu pertanyakan bukanlah "mitos" tentang lucifer melainkan "mitos" tentang malaikat yang jatuh.

Saya menyoroti kata-kata: 'katakanlah'. Apakah maksud dari Jesus Freaks ini adalah sebuah pengandaian? 'Katakanlah', yang saya mau pertegas, kata siapa? Kata saya? Kata Kamu?

Penjelasan pada Blog saya yang memang belum tuntas benar tentang isi Kitab Yesaya 14 tidak membuat ribet namun hendak menunjukan bahwa kata 'Lucifer' di sana menunjuk kepada Raja Babel. (Untuk lebih lengkap dan tuntasnya saya tengah menyelesaikan Blog BAGIAN 10 tentang 'mitos' Lucifer tsb dan asal kata 'Lucifer). Jadi yang mau saya tegaskan adalah bahwa Alkitab yang mengatakan bahwa kata 'Lucifer' pada Yesaya 14 menunjuk kepada Raja Babel. Ini bukan andai-andai atau kata saya.

Perkenankan saya membuat ringkasan tentang isi dari Kitab Yesaya pada pasal 13 hingga pasal 23. Saya menyebutnya Pasal Rangkaian "Teguran Allah (ilahi) atas bangsa-bangsa 'kafir'" sbb:

 

  

 

Yesaya 13

 

 

 

*Ucapan ilahi terhadap Babel

  

Yesaya 14

 

*Ejekan tentang raja Babel

 

 

*Ucapan ilahi terhadap Asyur

 

 

 

*Ucapan ilahi terhadap Filistea

 

 

 

 

Yesaya 15

 

 

 

*Ucapan ilahi terhadap Moab

 

  

Yesaya 16

 

*(sambungan) 

Ucapan ilahi terhadap Moab

 

 

 

 

Yesaya 17

 

*Ucapan ilahi terhadap Damsyik dan Efraim

* 

Ucapan ilahi terhadap Asyur

 

 

 

 

 

Yesaya 18

 

 

*Ucapan ilahi terhadap Etiopia

 

  

Yesaya 19

 

*Ucapan ilahi terhadap Mesir

 

  

Yesaya 20

 

*Ucapan ilahi terhadap Mesir dan Etiopia

 

  

Yesaya 21

 

*Ucapan ilahi terhadap Babel

 

 

* 

Ucapan ilahi terhadap Duma

 

 

 

 

 

*

Ucapan ilahi terhadap Arabia

 

 

 

 

Yesaya 22

 

 

 

*Kelancangan penduduk Yerusalem

 

* 

Tentang Sebna dan Elyakim

 

 

 

 

 

Yesaya 23

 

 

*Ucapan ilahi terhadap Tirus dan Sidon  

 

 

 

 

Untuk lebih rinci saya akan membahas pada Blog Khusus tentang isi Yesaya 14 namun secara mudah dapat kita simak topik pada Seri Yesaya yang saya paparkan. Rasanya BUKAN karakteristik Alkitab untuk mencatat peristiwa secara tumpang tindih dan TIDAK kontekstual dimana sementara isi Kitab Yesaya memberitakan Ucapan Ilahi tentang 'kesombongan' dan 'kekafiran' para Raja-raja bangsa-bangsa tersebut yang menentang Allah lalu secara 'tidak nyambung' pada pasal 14 ayat 12 tiba-tiba 'kilas balik' mengenai apa yang terjadi 3000 tahun sebelumnya jika mau dihitung dari penulisan kitab Yesaya yaitu pada suatu peristiwa kudeta Iblis di Surga. Lagipula kata Iblis TIDAK ada di dalam ayat tersebut dan jikalau hendak dipaksakan ayat tersebut mengacu pada kejadian pemberontakan Iblis (baca: Lucifer), mengapa di ayat 13 si Iblis (baca: Lucifer) hendak naik ke langit? Bukankah jikalau lagi-lagi harus mengacu pada kejadian pemberontakan Iblis (baca: Lucifer) yang selama ini dipercayai mengambil setting tempat di Surga? Mengapa si Iblis (baca: Lucifer) hendak naik ke langit?

Sekedar info, biasanya secara tradisi ayat Lucifer ini dipercayai sebagai rujukan untuk Iblis karena dihubungkan dengan perkataan Yesus di kitab Lukas pasalnya yang ke-10 ayat ke-18 (silahkan dibaca). 

Lalu menjawab permintaan untuk membahas satu per satu dari 3 pertanyaan yang Jesus Freaks ajukan tentunya akan saya bahas secara rinci pada Blog khusus untuk masing-masing pertanyaan. Namun pada kali ini, saya menjawabnya secara singkat terlebih dahulu sbb:

1. Ular di eden siapa? (pertanyaan dari Jesus Freaks)

Mitos: Iblis yang adalah malaikat yang jatuh berubah wujud menjadi ular

Alkitab: ular yah ular bahwa ular adalah binatang yang cerdik (lebih rinci pada jawaban khusus)

2. Iblis di kisah ayub siapa? (pertanyaan dari Jesus Freaks)

Mitos: Iblis yang adalah malaikat yang jatuh pada suatu hari ikut kumpul-kumpul di serambi Surga setelah membawa laporan hasil pantauannya tentang Ayub dan berniat untuk mendakwa Ayub

Alkitab: Iblis adalah pendakwa (lebih rinci pada jawaban khusus)

3. Ular di pencobaan Yesus siapa? (pertanyaan dari Jesus Freaks)

Mohon dibaca ulang catatan mengenai kisah ini di Kitab Injil. Kita merujuk pada Injil Matius.

Ular? Ular naon? 

RDF's picture

@ Jesus Freaks: 1.Ular di eden siapa ?

Sebenarnya, untuk secara jelas dapat memahami jawaban dari pertanyaan yang Jesus Freaks ajukan, saya masih harus menyelesaikan sekitar 3-4 Blog PENDAHULUAN dan setelah itu akan ada Blog Khusus yang akan membahas dan menjawab pertanyaan dalam memahami isi Kitab Kejadian 3 ini yang sudah terlampau lama di-cacat-i konteksnya dengan intepretasi a la mitos ngawur yang saya sebut-sebut di Blog PENDAHULUAN saya. 

Namun baiklah saya mencoba memberikan sedikit 'trailer' atau 'teaser' pemahamannya (seperti yang sudah pernah saya cantumkan):

Kejadian 3

3:1 Adapun ular  ialah yang paling cerdik dari segala binatang di darat yang dijadikan oleh TUHAN Allah. Ular itu berkata kepada perempuan itu: "Tentulah Allah berfirman: Semua pohon dalam taman ini jangan kamu makan buahnya, bukan?" 3:2 Lalu sahut perempuan itu kepada ular itu: "Buah pohon-pohonan dalam taman g  ini boleh kami makan, 3:3 tetapi tentang buah pohon yang ada di tengah-tengah taman, Allah berfirman: Jangan kamu makan ataupun raba buah itu, nanti kamu mati. " 3:4 Tetapi ular itu berkata kepada perempuan i  itu: "Sekali-kali kamu tidak akan mati , 3:5 tetapi Allah mengetahui, bahwa pada waktu kamu memakannya matamu akan terbuka, dan kamu akan menjadi seperti Allah ,  tahu tentang yang baik dan yang jahat." 3:6 Perempuan itu melihat, bahwa buah pohon itu baik untuk dimakan dan sedap kelihatannya, lagipula pohon itu menarik hati  karena memberi pengertian. Lalu ia mengambil  dari buahnya dan dimakannya dan diberikannya juga kepada suaminya  yang bersama-sama dengan dia, dan suaminyapun memakannya.

 

Kabar (dari) burung: 

Kej 3 mencatat kisah ular yang dipahami BANYAK orang sebagai ‘jelmaan’ Iblis-si Lucifer yang adalah malaikat terbuang itu yang pada masa penciptaan manusia (pastilah BANYAK orang tersebut mempunyai teori dan pemahaman bahwa Lucifer diciptakan sebelum penciptaan manusia serta langit dan bumi) yang ‘muncul’ lagi dari tempat pembuangannya untuk menggoda Adam dan Hawa agar mereka memberontak (juga) kepada Sang Penciptanya sebagaimana dia sebagai jawara pemberontak.

 

Kisah ini menampilkan:

Empat (4) tokoh: Adam, Hawa, ular dan TUHAN Allah

 

Perhatikan:

1.    Kejadian 3 dimulai dengan menyatakan bahwa ular adalah yang paling cerdik dari segala binatang di darat. Tidak ada kata setan atau iblis atau Lucifer disebutkan di peristiwa ini.

2.    Ular TIDAK pernah digambarkan sebagai malaikat di sini

3.   TIDAK ada referensi pada peristiwa ini bahwa ada ‘sosok’ makhluk terbuang yang kemudian ‘menyusup’ pada peristiwa Kejadian 3 yang menyebabkan kejatuhan manusia

4.    Sekali lagi hanya ada 4 tokoh yang disebutkan dan TIDAK ada bukti di sini bahkan pada tautan-tautan lainnya bahwa ada ‘sesuatu’ yang merasuki binatang ular itu. Bahkan yang ditemukan adalah tautan pada 2 Korintus 11:3, Paulus menyatakan bahwa Hawa diperdayakan oleh ular itu karena kelicikan ular/ ditipu ular dengan caranya yang licik. Lebih jelas lagi pada Kejadian 3:14, TUHAN Allah berfirman kepada ular bahwa ular dihukum karena perbuatannya. Jikalau ada Lucifer atau setan atau iblis yang menjadi dalangnya, mengapa TUHAN Allah tidak langsung menghukum dalangnya (juga)?

5.    Jika membaca lagi (dengan seksama) Kejadian 3:12-13 di sini, Adam menyalahkan Hawa, lalu Hawa menyalahkan ular itu dan ular TIDAK menyalahkan si iblis ‘itu’.

6.    Lalu argumentasinya, apakah binatang ular itu berbicara? Mengapa tidak? Keledai Bileam pun (pernah) berbicara (2 Pet 2:16). Tidak ada petunjuk pada peristiwa ini bahwa ular berbicara karena ada ‘sosok’ setan atau iblis yang merasukinya. Hanya ide Paganisme (akan ada Blog Khusus untuk ini) yang percaya bahwa suatu sosok dapat ‘masuk’ atau merasuki seseorang lalu kemudian mengontrol atau menguasainya. Yang Alkitab catat sebagai petunjuk berharga adalah bahwa adapun ular ialah yang paling cerdik dari segala binatang di darat.

7.    Yang menarik, puncaknya masing-masing tokoh yang terlibat pada peristiwa ini mendapat hukuman dari tokoh TUHAN Allah karena pelanggaran yang mereka buat (Kej 3:14-20):

-Kita bisa melihat fakta sekarang bahwa perempuan itu (yang disebut Hawa) hingga kaumnya menanggung hukuman: ‘susah payah waktu mengandung, sangat banyak kesakitan pada saat akan melahirkan anaknya, akan berahi kepada suami dan suaminya akan berkuasa atasnya

-Kita bisa melihat faktanya sekarang bahwa manusia itu (yang disebut Adam) hingga kaumnya menanggung hukuman: ‘tanah karenanya terkutuk sehingga dengan susah payah atasnya mencari rezeki seumur hidupnya, semak duri dan rumput duri yang akan dihasilkannya, tumbuhan di padang akan menjadi makanannya dan dengan berpeluh harus mencari makan sampai manusia itu kembali lagi menjadi tanah sebagaimana darimana asal manusia itu

-Akhirnya, kita juga dapat melihat faktanya hari ini bahwa ularpun terkena hukumannya: bahwa ular menjadi terkutuk di antara segala ternak dan di anatara segala binatang hutan, dengan perutnya menjalar dan debu tanah akan menjadi makannnya seumur hidupnya. Juga permusuhan antara keturunannya dan keturunan perempuan manusia untuk saling meremukan.

 

Jadi cerita BANYAK orang bahwa ular itu adalah si Lucifer yang terbuang adalah kabar (dari) burung dan BUKAN kabar (dari) Alkitab. Apakah berarti ular itu hanyalah binatang ular? Binatang ular itu dulu dapat berbicara? Bagaimana perempuan itu mendengar ular itu? Mengapa manusia itu (Adam) memakannya juga dari isterinya? Apa motif mereka untuk berdosa dengan mendengar saran dari ular itu? Bukannya TUHAN Allah sudah berfirman kepada mereka? Mereka menjadi telanjang ataukah mereka menjadi sadar bahwa mereka telanjang?

 

Nantikan kabarnya (dari) Alkitab.

RDF's picture

@ Jesus Freaks: 2.Iblis di kisah ayub siapa ?

Sebenarnya, untuk secara jelas dapat memahami jawaban dari pertanyaan yang Jesus Freaks ajukan, saya masih harus menyelesaikan sekitar 3-4 Blog PENDAHULUAN dan setelah itu akan ada Blog Khusus yang akan membahas dan menjawab pertanyaan dalam memahami isi Kitab Ayub ini yang sudah terlampau lama di-cacat-i konteksnya dengan intepretasi a la mitos ngawur yang saya sebut-sebut di Blog PENDAHULUAN saya. 

Namun baiklah saya mencoba memberikan sedikit 'trailer' atau 'teaser' pemahamannya (seperti yang sudah pernah saya cantumkan):

Ayub 1

1:6 Pada suatu hari datanglah anak-anak Allah menghadap TUHAN dan di antara mereka  datanglah juga Iblis.  1:7 Maka bertanyalah TUHAN kepada Iblis: "Dari mana engkau?" Lalu jawab Iblis kepada TUHAN: "Dari perjalanan mengelilingi dan menjelajah bumi." 1:8 Lalu bertanyalah TUHAN kepada Iblis: "Apakah engkau memperhatikan hamba-Ku Ayub ? Sebab tiada seorangpun di bumi seperti dia, yang demikian saleh dan jujur, yang takut akan Allah dan menjauhi kejahatan." 1:9 Lalu jawab Iblis kepada TUHAN: "Apakah dengan tidak mendapat apa-apa  Ayub takut akan Allah? 1:10 Bukankah Engkau yang membuat pagar sekeliling dia dan rumahnya serta segala yang dimilikinya? Apa yang dikerjakannya telah Kauberkati dan apa yang dimilikinya makin bertambah di negeri itu. 1:11 Tetapi ulurkanlah tangan-Mu dan jamahlah segala yang dipunyainya, ia pasti mengutuki Engkau di hadapan-Mu." 1:12 Maka firman TUHAN kepada Iblis: "Nah, segala yang dipunyainya  ada dalam kuasamu; hanya janganlah engkau mengulurkan tanganmu terhadap dirinya." Kemudian pergilah Iblis dari hadapan TUHAN.

 

Seperti sudah saya paparkan pada Blog-Blog awal saya di PENDAHULUAN BAGIAN 1 dan 2, bahwa kata 'iblis' memiliki akar kata sbb: 

diabolos

diabolov diabolos

Pelafalan

:

dee-ab'-ol-os

Jenis Kata

:

adj (adjective)

Dalam Yunani

:

diaboloi 1, diabolon 1, diabolou 13, diabolouv 2, diabolov 16, diabolw 4

Dalam TB

:

Iblis 31, Iblislah 1, memfitnah 1, pemfitnah 1, suka menjelekkan orang 1, si Iblis 1, untuk Iblis 1

Dalam AV

:

devil 35, false accuser 2, slanderer 1

Definisi

:

ou [maskulin] iblis; sebagai kata sifat av, on sifat pemfitnah

 

bersifat fitnah; subst.: Iblis

 

1) prone to slander, slanderous, accusing falsely

1a) a calumniator, false accuser, slanderer,

2) metaph. applied to a man who, by opposing the cause of God, may be

said to act the part of the devil or to side with him

 

Definisi adversary dari Merriam-Webster dictionary

 

adversary

 

1ad·ver·sary noun \?ad-v?(r)-?ser-?, -?se-r?\

Definition of ADVERSARY

: one that contends with, opposes, or resists : enemy

ad·ver·sari·ness noun

 

Origin of ADVERSARY

(see adverse)

First Known Use: 14th century

 

Related to ADVERSARY

Synonyms: enemy, antagonist, foe, hostile, opponent

Antonyms: amigo, friend

 

2ad·ver·sary adjective \?ad-v?(r)-?ser-?, -?se-r?\

Definition of ADVERSARY

1

: of, relating to, or involving an enemy or adversary

2

: having or involving antagonistic parties or opposing interests <divorce can be an adversary proceeding>

 

Pengantar Kitab Ayub:

 

Kitab Ayub adalah salah satu kitab dalam Tanakh (Kitab Suci agama Yahudi/ Yudaisme) yang juga merupakan bagian dari Perjanjian Lama pada Alkitab, Kitab Suci agama Kristen. Kitab ini merupakan yang pertama dalam kumpulan kitab-kitab syair (nyanyian atau puisi).

 

Berbagai-bagai pendapat tentang pengarang kitab ini adalah sebagai berikut:

Dua tradisi Talmud mengatakan bahwa Ayub hidup pada masa Abraham atau Yakub. Lewi ben Lahma mengatakan bahwa Ayub hidup pada masa Musa, yang menulis Kitab Ayub itu sendiri. Yang lainnya berpendapat bahwa Ayub sendirilah yang menulis kitab ini, atau Elihu, atau Yesaya. Dari bukti-bukti internal, seperti misalnya kesamaan perasaan dan bahasa dengan apa yang ditemukan dalam Kitab Mazmur dan Amsal (lihat Mazmur 88 dan 89), maraknya gagasan tentang "hikmat," dan gaya serta sifat komposisinya, diduga bahwa kitab ini telah ditulis pada masa Raja Daud dan Raja Salomo. Namun, sebagian orang menempatkannya pada masa pembuangan Babel. Tradisi Talmud memperlakukan kisah Ayub sebagai sebuah perumpamaan.

 

Bentuk Kitab Ayub yang sekarang ini diperkirakan baru dibakukan pada abad ke-4 SM meskipun kisah Ayub dikenal oleh Yehezkiel. Kisah Ayub tampaknya berasal dari negeri Edom, yang tetap dipertahankan sebagai latar belakangnya. Potongan-potongan dari Ayub ditemukan di antara Naskah Laut Mati, dan Ayub tetap menonjol dalam legenda Haggadah. Para sarjana sekular percaya bahwa bagian pengantar dan penutup dari kitab ini, yang merupakan kerangkanya, disusun untuk menempatkan puisi sentralnya ke dalam bentuk prosa "kitab rakyat," seperti yang diungkapkan oleh para penyusun Jewish Encyclopedia (Ensiklopedia Yahudi). Di dalam prolog dan epilog, nama Allah adalah Yahweh, sebuah nama yang bahkan digunakan oleh orang-orang Edom.

 

Beberapa tokoh atau kata yang perlu mendapat perhatian pada kitab Ayub:

Ayub, TUHAN YHWH, setan/iblis, Elifas, Bildad, Zofar, Elihu, Lewiatan

 

Kabar (dari) burung:

Setan/Iblis yang tertulis pada Kitab Ayub adalah si Lucifer atau si malaikat yang terbuang yang pada zaman Ayub mendatangi Surga Sang Pencipta setelah perjalanan mengelilingi dan menjelajah bumi untuk mencari ‘masalah’ atau dakwaan apa yang dapat dilontarkan kepada Sang Pencipta. Kemudian si makhluk setan/ Iblis ini membawa argumentasinya kepada Sang Pencipta tentang seseorang yang bernama Ayub yang berakhir pada ‘kuasa’ menciptakan masalah terhadap Ayub untuk membuat dia berpaling dari Sang Pencipta.

 

Hal-hal yang perlu disimak:

1.     setan/ Iblis hanya disebutkan dalam dua pasal pertama Kitab Ayub dan tidak pernah disebutkan dan dijelaskan secara gamblang bahwa setan/ Iblis itu adalah sebagai malaikat yang terbuang

2.     Perhatikan kata pada pasal 1 ayat 6 “anak-anak Allah menghadap TUHAN dan diantara mereka datanglah juga Iblis”. Kata ‘anak-anak Allah’ dapat merujuk kepada semua orang (manusia) yang percaya dan memahami kebenaran Alkitab (Roma 8:14). Memahami latar belakang ayat tersebut dimana terjadi pertemuan antara manusia-manusia yang percaya kepada TUHAN dan Iblis, mungkinkah latar belakang pertemuan tersebut terjadi di Surga Sang Pencipta?

3.     Iblis digambarkan pada ayat 7 sebagai ‘mengelilingi dan menjelajah bumi’. Frasa serupa juga dapat ditemukan pada kitab Zakaria pasal1 di ayatnya yang kesebelas. Tidak ada indikasi sebagai sebuah perbuatan mengintai yang bertujuan jahat

4.     Bagaimana mungkin merujuk pada poin 2 bahwa Iblis dapat mundar-mandir dari menjelajah bumi lalu menghadap Sang Pencipta di SurgaNya terlebih lagi setelah peristiwa pembuangan si setan/iblis/ si Lucifer seperti kabar (dari) burung yang beredar?

5.     Ingat bahwa TIDAK ada pemberontakan ataupun dosa terhadap TUHAN di Sorga (Mazmur 5:4-5, Habakuk 1:13, Mazmur 103: 19-21)

6.     Sebuah Kitab yang ditulis dengan Inspirasi Sang Pencipta selalu punya maksud dan tujuan. Tema dari Kitab Ayub secara gamblang adalah bahwa TUHAN membawa permasalahan ke dalam hidup Ayub yang pada akhirnya melalui permasalahan tersebut membawa Ayub menjadi orang yang lebih mulia dan benar (Ayub 2:10; 16:11; 19:21; 23:16; 42:11). Simak bahwa Ayub mempunyai keyakinan bahwa baik atau buruk semuanya dating dari TUHAN dan Ayub menerimanya dengan rela (Ayub 2:10). Lagipula jika ada sesosok Iblis jahat yang berperan pada kesusahan Ayub, pastilah sosok itu kecewa berat dan mengutuk pada akhir cerita jika mengetahui bahwa pada akhirnya semua yang terjadi malah berbuntut baik bagi Ayub

7.     Apa yang tertulis pada pasal 1:6 dan 2:7 bahwa Iblis menghadap TUHAN tidaklah otomatis berarti bahwa pertemuan tersebut terjadi di Surga, Sang Pencipta.

8.     Perhatikan juga bahwa Iblis harus mendapatkan ‘restu’ TUHAN atau memohonkan kuasa dari TUHAN (Ayub 2:3-6) seandainya permasalah Ayub itu ditimpakan padanya atas karena dakwaan Iblis, tetap saja berarti di luar TUHAN tidak ada kekuasaan yang lain. Lagipula di pasal 9:24, Ayub dengan jelas mengatakan bahwa TUHAN-lah dalang dari segala sesuatunya. TIDAK ada kuasa lain di luar kekuasaan absolutNya

9.     Juga dapat kita simak bahwa tidak ada indikasi Iblis berbuat dosa pada peristiwa Ayub. Iblis hanya melakukan sebuah perjalanan observasi mengelilingi bumi yang kemudian melaporkan kepada TUHAN bahwa kemungkinan ada hubungan antara ketaatan Ayub terhadap TUHAN dengan berkat-berkat materi yang TUHAN berikan padanya. Iblis kemudian diberi kuasa oleh TUHAN untuk membawa kesulitan dan permasalahan ke dalam kehidupan Ayub. Beberapa ayat jelas-jelas menyebutkan bahwa TUHAN-lah yang mendatangkan bencana terhadap Ayub bukanlah Iblis (1:12,16; 2:3,10; 6:4; 8:4; 19:21; 42:18)

10.  Walau sekalipun kita hendak menyimpulkan bahwa Iblis yang dicatat di kitab Ayub adalah seorang malaikat, tetaplah tidak ada indikasi atau petunjuk bahwa itu adalah malaikat yang terbuang yang berdosa itu. Ingat akan peristiwa Abraham dalam Kejadian 22:12 bahwa malaikat bersuara atas perintah TUHAN

11.  Jika kita membaca teks asli Alkitab pada Ayub pasal 1 ayatnya yang ke 6 maka akan ditemukan ha Satan atau ho diabolos. Dalam gramatika bahasa Ibrani seperti pada gramatika bahasa Inggris berlaku kata sandang ‘the’. Jika kita merujuk kepada seseorang atau personal maka kita menyebutnya: “Pelayan!”, seperti jika kita hendak memanggil seorang pelayan di sebuah rumah makan. Akan tetapi kita berkata,”si pelayan berkacamata itu tidak melayani dengan baik”, maksudnya kita memaparkan fungsinya orang itu sebagai pelayan yang tidak baik. Karena pada kitab Ayub tertulis si Iblis, logika gramatikanya berarti menunjuk kepada fungsi seseorang atau sesosok makhluk yang berperan sebagai ‘adversary’ bukannya menunjuk kepada sesosok makhluk yang bernama Iblis.

12.  Jika kita terus membaca kitab Ayub hingga pasal akhirnya dengan teliti tetap kita tidak dapat menemukan fakta baik Ayub atau teman-teman Ayub mendarat pada kesimpulan bahwa kesulitan Ayub berasal dari kuasa sesosok makhluk bernama Iblis. Kita hanya dapat menemukan bahwa teman-taman Ayub terus mendakwa Ayub dengan sebuah pemikiran bahwa ada yang salah dari sikap Ayub (mungkin ia berdosa) sehingga kesulitan menimpa dirinya

 

Tentang siapakah iblis/ pendakwa itu akan saya paparkan lebih rinci pada Blog Khusus saya tentang kitab Ayub setelah beberapa Blog-Blog Akhir dari Blog Pendahuluan yang telah saya tempatkan di Sabda Space ini. Yang jelas, iblis yang tercatat di situ BUKANlah si Iblis – Lucifer, si Malaikat terbuang atau malaikat yang berdosa. Tunggu Kabarnya (dari) Alkitab. Salam

widdiy's picture

@rdf, mantaps....

coba anda bukukan tulisan-tulisan anda mengenai Lucifer / setan ini, lalu diterbitkan....saya pasti beli 1. Ini akan menjadi buku tentang demonologi yang bagus. Memang orang-orang Kristen banyak yang hidup dengan memercayai mitos bukan memercayai Alkitab.

Sekali lagi mantaps...salut utk rdf

RDF's picture

@widdiy: mohon doa restu

terima kasih untuk dorongan widdiy untuk penerbitan buku tentang Lucifer (saya). 

Sedari awal, saya menyampaikan kepada teman-teman di SS bahwa kerja saya merunut jejak kabar burung Lucifer bertahun-tahun hendak saya wujudkan menjadi sebuah buku yang tentunya dapat dipertanggungjawabkan dan telah diverifikasi banyak orang. Masih merupakan perjalanan panjang untuk menyelesaikan tulisan-tulisan saya menjadi sebuah buku yang dapat dipertanggungjawabkan. Niat saya untuk memposting intisari dari tulisan-tulisan saya pada SS ini adalah untuk mendapatkan masukan, kritikan dan khasanah dalam mempersiapkan penulisan buku tentang Lucifer. 

Dengan kerendahan hati, saya memohon masukan dari widdiy untuk tulisan-tulisan yang sudah saya posting pada SS ini. Juga mohon doa restunya untuk penyelesaian buku tentang Lucifer (saya). Tentunya jika Allah menghendaki bukti ini dapat terbit, widdiy adalah bagian dari orang yang akan mendapatkan buku tersebut.

Salam

widdiy's picture

@rdf, good...

Secara umum, tulisan-tulisan yg anda posting menurut saya bagus. Cuma nanti kalau mau diwujudkan menjadi buku, tentunya daftar pustaka harus Anda cantumkan. Lalu mungkin perlu sedikit editing dari segi tata bahasanya, supaya kalimat-kalimatnya efektif dan tidak terlalu panjang. Itu saja. Mungkin kalau Anda berkenan mengirimkan ke saya tulisan-tulisan Anda secara lengkap dalam bentuk pdf, saya bisa menjadi semacam proof reader, itu kalau Anda berkenan.

After all...good job.Smile

RDF's picture

@widdiy: berkenan

Sekali lagi terima kasih. Mudah-mudahan dengan support dari widdiy nantinya Buku tentang Lucifer ini dapat terbit. Saya akan perhatikan masukan-masukan dari widdiy. 

Dan tentunya saya amat berkenan jika widdiy dapat menjadi semacam proof reader demi terbitnya sebuah Buku yang baik, valid dan bermanfaat. Berkenan menyebutkan bagaimana saya dapat mengirimkan tulisan-tulisan saya dalam bentuk pdf?

 

Salam 

widdiy's picture

@rdf...via email saja

Oke, saya kirim alamat e-mail saya ke inbox Anda....

 

widdiy's picture

@rdf

saya coba kirim private message kok gak bisa ya.... ya udah lewat box comment ini saja... alamat e-mail saya: widdi.yulianto@gmail.com

RDF's picture

@widdiy: siap!

terima kasih dan email awal sudah saya kirimkan. 

widdiy's picture

@rdf, belum ada

belum ada tuh.... coba Anda kirim ulang ke : widdi.yulianto@gmail.com

RDF's picture

@widdiy: sudah ada?

saya sudah coba kirim ulang. Sudah ada?

widdiy's picture

@rdf...sudah

Sudah bro....baru tadi pagi masuk....saya baca dulu ya? Lho... baru emailnya saja ya blum ada lampirannya?

Huanan's picture

Tidak ada

RDF, anda mengatakan : " TIDAK ada si Lucifer atau si jahat atau setan yang membuat Sang Pencipta gagal terhadap ciptaanNya yang sempurna manusia sehingga Sang Pencipta sendiri harus mengutus AnakNya untuk mati bagi ciptaanNya sendiri. TIDAK ada itu semua. Sama sekali TIDAK ada."

Lalu bagaimana dgn Ayat ini :


Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan  Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal (Yoh 3:16)   Apakah semuanya itu TIDAK ADA ?

 Di sisi lain bisakah anda menerangkan mengenai Yesus di cobai iblis di padang gurun selama 40 hari ?. Apakah itu hanya merupakan perumpamaan saja atau mitos ??

Lalu di Yoh 8:44 Yesus mengatakan : Bahwa iblis adalah pendusta dan bapa segala dusta.

Kitab Wahyu juga bicara tentang iblis yg dicampakkan ke neraka beserta pengikutnya (why 2:24/12:9)

Juga di Yudas 1:9 mengenai penghulu malaikat, Mikhael, ketika dalam suatu perselisihan bertengkar dengan Iblis mengenai mayat Musa.

 

 

__________________

Huanan

RDF's picture

@Huanan: Yoh 3:16

Huanan, terima kasih sudah mampir di Blog RDF dan memberikan feedback yang gemilang.

Yoh 3:16 menuliskan tentang kasih Allah akan dunia ini sehingga Allah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal. 

Karena RDF mempercayai Injil dan Alkitab maka apa yang ditulis di dalam Injil Yohanes adalah YA dan AMIN. Bukan Mitos. RDF menambahkan bahwa sangkalan RDF terhadap pengorbanan Sang Anak, Yesus Kristus untuk mati menebus dosa dunia adalah dalam konteks bahwa Allah Pencipta HARUS sampai mengutus Anak-Nya demi menebus dosa dunia karena manusia dijerumuskan ke dalam dosa oleh Iblis dalam sosok Lucifer. Artinya bahwa RDF TIDAK menyangkal bahwa Allah Pencipta mengambil wujud Anak Manusia menebus dosa dunia namun BUKAN karena ciptaanNya disabotase oleh sosok Iblis yang dipercaya sebagai malaikat yang berdosa. Yoh 3:16 TIDAK pernah mencatat itu. Namun Yoh 3:16 mencatat, karena begitu besar Kasih Allah kepada dunia maka Allah dalam wujud Anak Manusia menyelamatkan manusia dari pelanggaran yang dibuatnya karena ketidaktaatannya dan memberikan kesempatan untuk memperoleh kehidupan yang kekal (abadi).

Tentang apa yang Alitab tulis mengenai Yesus dicobai di padang gurun, Yoh 8:44, Wahyu 2:24;12:9 serta Yudas 1:9 semuanya adalah YA dan AMIN dan harus dipahami sebagaimana Alkitab menyampaikannya bukan dipahami sebagai mitos yang terdengar nyaring. Pada Blog-Blog berikutnya, RDF akan membahas tuntas puluhan ayat fenomenal yang memuat kata Iblis yang sudah UMUM diintepretasikan sebagai sosok malaikat yang jatuh. Mohon kesabarannya. Setelah itu, RDF mohon untuk tetap dikritisi.

Salam 

widdiy's picture

@huanan dan @rdf, Yudas 1:9

Semua ayat-ayat di dalam Perjanjian Baru yang merefer peristiwa dalam Perjanjian Lama, selalu ada ayatnya yang tertulis dalam Perjanjian Lama. Namun hal pertengkaran Mikhael dengan Iblis mengenai mayat Musa ini tidak ada ayat yang mencatatnya dalam Perjanjian Lama.

Masalahnya adalah darimana ayat dalam Yudas 1:9 ini sampai muncul?? Sejak lama ayat ini saya coba telusuri sampai sekarang dan belum ketemu. Kemungkinan ini hanya dari tradisi lisan umat Yahudi saja.

RDF's picture

@widdiy: Yudas ayat 9

Salam!

Sebenarnya akan ada Blog Khusus saya yang akan membedah pemahaman apa yang ditulis di dalam salah satu Kitab tersingkat Perjanjian Baru ini terkait beberapa ayatnya yang mengandung kata-kata seperti menahan malaikat-malaikat, belenggu abadi, penghulu malaikat, Mikhael, Iblis dan mayat Musa, namun jujur nurani saya terganggu dengan komentar widdiy tentang 'kemungkinan ini hanya dari tradisi umat Yahudi saja'.

Jadi, baiklah saya sekedar memberikan pengantarnya terlebih dahulu. 

widdiy yang terkasih, bahwa saya memperhatikan (juga) kutipan widdiy sbb: 'Semua ayat-ayat di dalam Perjanjian Baru yang merefer peristiwa dalam Perjanjian Lama, selalu ada ayatnya yang tertulis dalam Perjanjian Lama'. Berangkat dari pemahaman widdiy tersebut saya menyampaikan bahwa widdiy cukup paham bagaimana membaca dan memahami Alkitab. Sangat betul jika Perjanjian Baru erat kaitannya dengan Perjanjian Lama.

Namun yang mengusik nurani saya adalah kesimpulan widdiy bahwa setelah sejak lama widdiy menelusuri tentang ayat pertengkaran Mikhael dengan Iblis mengenai mayat Musa dan tidak menemukan catatannya dalam Perjanjian Lama maka widdiy mendarat pada kesimpulan 'kemungkinan hanya dari tradisi lisan umat Yahudi saja'.

Untuk menjawab ini, saya tegaskan bahwa umat Kristen mempercayai Alkitab sebagai Kebenaran yang di-Firman-kan oleh Allah, dari Allah melalui mekanisme pencatatan oleh tangan manusia (nabi-Nya, raja yang diangkat-Nya, Rasul-Nya atau siapa pun saksi sejarah yang diperkenan-Nya). Seterusnya kita mempercayai (dengan alasan bukti sejarah, validasi saksi dan verifikasi isi) bahwa 66 kitab di dalam Alkitab kita adalah kebenaran Allah. Ini berarti bahwa apa yang tertulis di dalamnya berarti pesan dari Allah, valid dan dapat diverifikasi. Apa yang tertulis di dalam kitab Yudas yang merupakan bagian dari 66 kitab yang kita percayai kebenarannya berarti harus valid dan akurat. TIDAK boleh ada unsur tradisi atau mitos belaka.

Untuk memahami pesan di dalam Kitab Yudas ini, pertama-tama, mohon widdiy kembali menengok Blog PENDAHULUAN saya BAGIAN 2 yang mencatat mengenai Kitab Suci umat Yahudi yaitu Tanakh. Kitab Suci umat Yahudi BUKAN Kitab Suci umat Kristen. Lagipula, umat Yahudi selain mengakui Tanakh juga mengakui Talmud yaitu teks dari para Rabi mereka. Belum lagi mereka juga menganggap Kabbalah yang merupakan buku teks berisi hal-hal mistik sebagai standar kebenaran mereka. Jadi mohon dibedakan tentang apa yang menjadi dasar kebenaran Alkitab yaitu 66 kitab yang terdiri dari 39 kitab Perjanjian Lama dan 27 kitab Perjanjian Baru dengan apa yang disebut Talmud (tradisi lisan Rabi Yahudi) dan juga Kabbalah.

Selanjutnya, mohon juga widdiy menengok Blog PENDAHULUAN saya BAGIAN 1 yang membahas tentang definisi malaikat seperti yang ditulis dalam Alkitab. Bahwa bahasa asli Yunani dan Ibrani menterjemahkan kata 'malaikat' artinya 'pembawa pesan'.

Memahami bahwa widdiy dapat memahami tentang keterkaitan Perjanjian Baru pada Perjanjian Lama, sebelum Blog Khusus saya tentang Kitab Yudas ini saya posting di SS, saya persilahkan widdiy untuk merunutnya dan memahami pesan pada Kitab Yudas tersebut dengan beberapa arahan sbb:

1. Pahami latar belakang mengapa Kitab Yudas ditulis

2. Baca secara lengkap ayat-ayat pendahuluan Kitab Yudas kembali tanpa praduga mistik, sbb yang saya kutip dan cetak tebal pada beberapa kata dengan sengaja saya berikan untuk memberikan penekanan:  

Hukuman atas guru-guru palsu

1:3 Saudara-saudaraku yang kekasih, sementara aku bersungguh-sungguh berusaha menulis kepada kamu tentang keselamatan kita bersama,  aku merasa terdorong untuk menulis ini kepada kamu dan menasihati kamu, supaya kamu tetap berjuang  untuk mempertahankan iman yang telah disampaikan kepada orang-orang kudus.  1:4 Sebab ternyata ada orang tertentu yang telah masuk menyelusup di tengah-tengah kamu,  yaitu orang-orang yang telah lama ditentukan untuk dihukum. Mereka adalah orang-orang yang fasik, yang menyalahgunakan kasih karunia Allah kita untuk melampiaskan hawa nafsu mereka, dan yang menyangkal satu-satunya Penguasa dan Tuhan kita, Yesus Kristus. 1:5 Tetapi, sekalipun kamu telah mengetahui semuanya itu  dan tidak meragukannya lagi, aku ingin mengingatkan kamu  bahwa memang Tuhan menyelamatkan umat-Nya dari tanah Mesir, namun sekali lagi membinasakan mereka yang tidak percaya.

3. Selanjutnya, kita membaca lebih dalam tentang 4 ayat selanjutnya sbb:

1:6 Dan bahwa Ia menahan malaikat-malaikat  yang tidak taat pada batas-batas kekuasaan mereka, tetapi yang meninggalkan tempat kediaman mereka, dengan belenggu abadi di dalam dunia kekelaman sampai penghakiman pada hari besar,   1:7 sama seperti Sodom dan Gomora  dan kota-kota sekitarnya, yang dengan cara yang sama melakukan percabulan dan mengejar kepuasan-kepuasan yang tak wajar, telah menanggung siksaan api kekal  sebagai peringatan kepada semua orang. 1:8 Namun demikian orang-orang yang bermimpi-mimpian ini juga mencemarkan tubuh mereka dan menghina kekuasaan  Allah serta menghujat semua yang mulia di sorga. 1:9 Tetapi penghulu malaikat,  Mikhael,  ketika dalam suatu perselisihan bertengkar dengan Iblis  mengenai mayat Musa, tidak berani menghakimi Iblis itu dengan kata-kata hujatan, tetapi berkata: "Kiranya Tuhan menghardik engkau! "

Panduan pemahaman:

 

1. Perhatikan makna kata malaikat yang berarti 'pembawa pesan' yang juga dapat menunjuk kepada manusia ketika berfungsi sebagai pembawa pesan Allah.

2. Perhatikan ayat 5 yang menekankan bahwa Yudas menyampaikan semunya untuk 'mengingatkan' bahwa memang Tuhan menyelamatkan umatnya dari tanah Mesir, namun sekali lagi membinasakan mereka yang tidak percaya. Dengan demikian, bahwa ayat-ayat selanjutnya pastilah menunjuk kepada 'suatu peristiwa' menjadi acuan Yudas dalam hal mengingatkan umat Tuhan. Pernahkah di dalam Alkitab mencatat penghulu malaikat Mikhael terlibat dalam suatu perselisihan bertengkar dengan Iblis mengenai mayat Musa? ...

TIDAK pernah ada. 

3. Perhatikan kembali akar kata dan pengertian dari Iblis: diabolos (mohon membaca Blog PENDAHULUAN BAGIAN 2 saya)

4. Perjanjian Lama mencatat kisah 'serupa' di dalam Zakharia 3 sbb:

3:1 Kemudian ia memperlihatkan kepadaku imam besar Yosua berdiri di hadapan Malaikat TUHAN sedang Iblis berdiri di sebelah kanannya untuk mendakwa dia. 3:2 Lalu berkatalah Malaikat TUHAN kepada Iblis itu: "TUHAN kiranya menghardik engkau, hai Iblis! TUHAN, yang memilih Yerusalem, kiranya menghardik engkau! Bukankah dia ini puntung yang telah ditarik dari api?"

  *  Perhatikan beberapa fakta keserupaan antara kitab Yudas dan Kitab Zakharia 3 sbb:

 

malaikat Tuhan/ penghulu malaikat Mikhael,

Setan/Iblis,

TUHAN menghardik/ TUHAN menghardik,

ditarik dari api/ merampas mereka dari api.

5. Kita perlu melihat konteks Zakharia pasal 3 yaitu mengenai restorasi umat Yahudi setelah pembuangan dari Babilonia di bawah Ezra dan Nehemia.  Silahkan baca kitab Ezra pasal 4 sbb:

Pembangunan Yerusalem terhambat oleh perlawanan

4:1 Ketika

lawan orang Yehuda dan Benyamin mendengar, bahwa orang-orang yang pulang dari pembuangan itu sedang membangun bait suci bagi TUHAN, Allah Israel, 4:2 maka mereka mendekati Zerubabel serta para kepala kaum keluarga dan berkata kepada mereka: "Biarlah kami turut membangun bersama-sama dengan kamu, karena kamipun berbakti kepada Allahmu sama seperti kamu; lagipula kami selalu mempersembahkan korban kepada-Nya sejak zaman Esar-Hadon,  raja Asyur, yang memindahkan kami ke mari." 4:3 Tetapi Zerubabel, Yesua dan para kepala kaum keluarga orang Israel yang lain berkata kepada mereka: "Bukanlah urusan kita bersama , sehingga kamu dan kami membangun rumah bagi Allah kami, karena kami sendirilah yang hendak membangun bagi TUHAN, Allah Israel, seperti yang diperintahkan kepada kami oleh Koresh, raja negeri Persia." 4:4 Maka penduduk negeri itu melemahkan semangat orang-orang Yehuda dan membuat mereka takut membangun.  4:5 Bahkan, selama zaman Koresh, raja negeri Persia, sampai zaman pemerintahan Darius, raja negeri Persia, mereka menyogok para penasihat untuk melawan orang-orang Yehuda itu dan menggagalkan rancangan mereka. 4:6 Pada zaman pemerintahan Ahasyweros, pada permulaan pemerintahannya, mereka menulis surat tuduhan terhadap orang-orang yang telah menetap di Yehuda dan di Yerusalem.

*selanjutnya perhatikan akar kata setan seperti yang sudah saya tuliskan pada Blog PENDAHULUAN BAGIAN 2 saya. Selanjutnya mohon dilanjutkan untuk membaca tuntas kitab Zakharia 3 sbb:

3:8 Dengarkanlah, hai imam besar Yosua! Engkau dan teman-temanmu yang duduk di hadapanmu--sungguh kamu merupakan suatu lambang.  Sebab, sesungguhnya Aku akan mendatangkan hamba-Ku, yakni Sang Tunas.

 

3:3 Adapun Yosua mengenakan pakaian yang kotor, waktu dia berdiri di hadapan Malaikat itu, 3:4 yang memberikan perintah kepada orang-orang yang melayaninya: "Tanggalkanlah pakaian yang kotor itu dari padanya." Dan kepada Yosua ia berkata: "Lihat, dengan ini aku telah menjauhkan kesalahanmu dari padamu! Aku akan mengenakan kepadamu pakaian  pesta." 3:5 Kemudian ia berkata: "Taruhlah serban  tahir pada kepalanya!" Maka mereka menaruh serban tahir pada kepalanya dan mengenakan pakaian kepadanya, sedang Malaikat TUHAN berdiri di situ. 3:6 Lalu Malaikat TUHAN itu memberi jaminan kepada Yosua, katanya: 3:7 "Beginilah firman TUHAN semesta alam: Apabila engkau hidup menurut jalan yang Kutunjukkan dan melakukan tugas yang Kuberikan kepadamu, maka engkau akan memerintah rumah-Ku dan mengurus pelataran-Ku, dan Aku akan mengizinkan engkau masuk ke antara mereka yang berdiri melayani di sini.



6. Mengenai mayat Musa saya tawarkan 2 (dua) pemahaman yaitu:

1. frase 'mayat Musa/ body of Moses' sebagaimana di dalam I Korintus 12:26 bahwa gereja merupakan body of Christ. Terkait dengan Zakharia 3:8, dapat pula frase body of Moses menujuk kepada Yosua 

2. atau mayat Musa memang benar-benar menunjuk kepada tubuh mati Musa. Ingat bahwa Mikhael adalah penghulu malaikat yang memimpin umat Israel di padang gurun (Daniel 12:1; Keluaran 23:20-21). Dalam hal ini, terjadi perselisihan antara para malaikat dengan sekelompok umat Yahudi (sebagai oposan: Iblis) untuk membawa mayat/ jazad Musa. Ingat bahwa mayat Yusus (Yosua 24:32) dibawa ke Kanaan oleh umat Yahudi dan Yeh 43:7 juga mencatat bahwa mayat raja Israel pernah disalahgunakan untuk ritual. Kemungkinan besar sekali bahwa sebagian umat Yahudi ingin membawa mayat Musa untuk ditempatkan di Bait Allah.

Demikian sekilas

brainstorming dari saya untuk memahami Kitab Yudas sebelum saya menuliskan Blog Khususnya. Mudah-mudahan widdiy mendapat pencerahan dan pengertian yang tepat. 

Salam

 

 

 

 

 

 

widdiy's picture

@rdf....oohhh

Oohhh I understand... oke thanks... ntar klo blog-nya dah jadi aku baca deh...

RDF's picture

@widdiy: tolong nantikan

most welcome.

mohon ditunggu utk Blog khususnya tentang pembahasan kitab Yudas.

jlwijaya's picture

rdf:PENAFSIRAN KHAYAL ATAU KABAR DARI BURUNG HANTU.

6. Mengenai mayat Musa saya tawarkan 2 (dua) pemahaman yaitu

1. frase 'mayat Musa/ body of Moses' sebagaimana di dalam I Korintus 12:26 bahwa gereja merupakan body of Christ. Terkait dengan Zakharia 3:8, dapat pula frase body of Moses menujuk kepada Yosua 

2. atau mayat Musa memang benar-benar menunjuk kepada tubuh mati Musa. Ingat bahwa Mikhael adalah penghulu malaikat yang memimpin umat Israel di padang gurun (Daniel 12:1; Keluaran 23:20-21). Dalam hal ini, terjadi perselisihan antara para malaikat dengan sekelompok umat Yahudi (sebagai oposan: Iblis) untuk membawa mayat/ jazad Musa. Ingat bahwa mayat Yusus (Yosua 24:32) dibawa ke Kanaan oleh umat Yahudi dan Yeh 43:7 juga mencatat bahwa mayat raja Israel pernah disalahgunakan untuk ritual. Kemungkinan besar sekali bahwa sebagian umat Yahudi ingin membawa mayat Musa untuk ditempatkan di Bait Allah.

DEMI MENDUKUNG TEORI NGAWUR, KAMU PENAFSIRKAN DENGAN KHAYALAN TANPA DI DUKUNG OLEH AYAT2, HANYA KEMUNGKINAN2 YANG TAK BERDASAR......INI BARU KABAR BURUNG DARI BURUNG HANTU

Deu 34:5  Lalu matilah Musa, hamba TUHAN itu, di sana di tanah Moab, sesuai dengan firman TUHAN. 

Deu 34:6  Dan dikuburkan-Nyalah dia di suatu lembah di tanah Moab, di tentangan Bet-Peor, dan tidak ada orang yang tahu kuburnya sampai hari ini. 

YOS 24:32 TENTANG TULANG2 YUSUF BUKAN MUSA .
Jos 24:32  Tulang-tulang Yusuf, yang dibawa orang Israel dari Mesir, dikuburkan mereka di Sikhem, di tanah milik yang dibeli Yakub dengan harga seratus kesita dari anak-anak Hemor, bapa Sikhem, dan yang ditentukan bagi bani Yusuf menjadi milik pusaka mereka. 
KAMU BERUSAHA MENOLAK YANG SECARA JELAS TERTULIS DAN MENGGANTIKANNYA DENGAN KHAYALAN KAMU.AYAT2 JELAS YANG BERTENTANGAN DENGAN TEORI KAMU KAMU SELEWENGKAN DENGAN BERBAGAI CARA AGAR HILANG ARTI JELASNYA LALU DEMI MENDUKUNG TEORI KAMU, KAMU MENGGUNJAKAN AYAT +KHAYALAN UNTUK MEMJELASKAN AGAR SEPERTINYA AYAT ITU MENDUKUNG KAMU..........SILAKAN LANJUTKAN
RDF's picture

@jlwijaya: terima kasih untuk koreksi

terima kasih untuk koreksi mengenai tulang-tulang Yusuf. Memang yang saya maksud pada penunjukan Yosua 24:32 adalah tulang-tulang Yusuf yang dibawa oleh orang Israel dari Mesir. Ini yang menjadi acuan saya bahwa ada kemungkinan perselisihan tentang mayat Musa yang ditulis pada Kitab Yudas juga mengacu kepada perselisihan orang Israel tertentu untuk membawa jazad/ mayat Musa.

Selebihnya, saya tidak pernah menafsirkan khayal ayat-ayat Alkitab seperti mengkhayal bahwa ular di taman Eden yang menggoda Hawa adalah sosok Iblis yang berubah wujud menjadi ular, atau juga sosok naga yang tertulis di kitab Wahyu adalah sosok Iblis atau juga Raja Tirus atau Raja Babel yang saya khayal-khayal sebagai sosok Iblis Sang Malaikat yang dibuang dari Surga. Saya membaca Alkitab sebagaimana membacanya seperti yang tertulis dan dengan referensi dan dasar perunutan kisah dan sejarah. Juga tidak pernah saya berteori tentang sesuatu terkait apa yang Alkitab tulis. Kalaupun saya perlu berteori tentang Alkitab, hanya satu saja Teori saya tentang Alkitab yaitu bahwa Alkitab itu YA dan AMIN.

Salam

jlwijaya's picture

RDF:nyanyi"KALAU ULAR BISA NGOMONG"ya!

terima kasih untuk koreksi mengenai tulang-tulang Yusuf. Memang yang saya maksud pada penunjukan Yosua 24:32 adalah tulang-tulang Yusuf yang dibawa oleh orang Israel dari Mesir. Ini yang menjadi acuan saya bahwa ada kemungkinan perselisihan tentang mayat Musa yang ditulis pada Kitab Yudas juga mengacu kepada perselisihan orang Israel tertentu untuk membawa jazad/ mayat Musa.

RDF,alkitab sudah menulis di UL 34:33 tidak ada yang tahu kuburnya musa ,terlihat sekali kamu memang ngak percaya firman dan hanya percaya pikiran kamu sendiri ya…he he he

 

Selebihnya, saya tidak pernah menafsirkan khayal ayat-ayat Alkitab seperti mengkhayal bahwa ular di taman Eden yang menggoda Hawa adalah sosok Iblis yang berubah wujud menjadi ular, atau juga sosok naga yang tertulis di kitab Wahyu adalah sosok Iblis atau juga Raja Tirus atau Raja Babel yang saya khayal-khayal sebagai sosok Iblis Sang Malaikat yang dibuang dari Surga. Saya membaca Alkitab sebagaimana membacanya seperti yang tertulis dan dengan referensi dan dasar perunutan kisah dan sejarah. Juga tidak pernah saya berteori tentang sesuatu terkait apa yang Alkitab tulis. Kalaupun saya perlu berteori tentang Alkitab, hanya satu saja Teori saya tentang Alkitab yaitu bahwa Alkitab itu YA dan AMIN.

Salam

 

Jud_1:9  Tetapi penghulu malaikat, Mikhael, ketika dalam suatu perselisihan bertengkar dengan Iblis mengenai mayat Musa, tidak berani menghakimi Iblis itu dengan kata-kata hujatan, tetapi berkata: "Kiranya Tuhan menghardik engkau!"

 

Rev 12:7  Maka timbullah peperangan di sorga. Mikhael dan malaikat-malaikatnya berperang melawan naga itu, dan naga itu dibantu oleh malaikat-malaikatnya,

Rev 12:8  tetapi mereka tidak dapat bertahan; mereka tidak mendapat tempat lagi di sorga.

Rev 12:9  Dan naga besar itu, si ular tua, yang disebut Iblis atau Satan, yang menyesatkan seluruh dunia, dilemparkan ke bawah; ia dilemparkan ke bumi, bersama-sama dengan malaikat-malaikatnya.

 

Eze 28:12  "Hai anak manusia, ucapkanlah suatu ratapan mengenai raja Tirus dan katakanlah kepadanya: Beginilah firman Tuhan ALLAH: Gambar dari kesempurnaan engkau, penuh hikmat dan maha indah.

Eze 28:13  Engkau di taman Eden, yaitu taman Allah penuh segala batu permata yang berharga: yaspis merah, krisolit dan yaspis hijau, permata pirus, krisopras dan nefrit, lazurit, batu darah dan malakit. Tempat tatahannya diperbuat dari emas dan disediakan pada hari penciptaanmu.

Eze 28:14  Kuberikan tempatmu dekat kerub yang berjaga, di gunung kudus Allah engkau berada dan berjalan-jalan di tengah batu-batu yang bercahaya-cahaya.

 

Eze 28:17  Engkau sombong karena kecantikanmu, hikmatmu kaumusnahkan demi semarakmu. Ke bumi kau Kulempar, kepada raja-raja engkau Kuserahkan menjadi tontonan bagi matanya.

 

 

Rdf,kamu lihat ayat di atas;yang jelas2 tertulis di surat PB :ada penghulu malaikat ada namanya lagi Michael,  lalu iblis dan mayat musa kamu tafsirkan macam2….apa ngak jelas?sebaliknya ular bicara di anggap ular benaran gitu?ular di jaman engkong2 kamu ada yang bisa ngomong ya?dan di wahyu menulis jelas bahwa Ular tua yaitu naga besar itu di sebut Iblis atau Setan masih mau di bantah,juga raja tirus ada di gunung Allah,rdf ….gunung yang mana itu dan di lempar ke bumi?emang raja tirus di planet apa?.....................memang ngak salah kalau itu tentang raja tirus tetapi juga mengacu pada hal lain saya kasih contohnya:

 

1Co 10:2  Untuk menjadi pengikut Musa mereka semua telah dibaptis dalam awan dan dalam laut.

1Co 10:3  Mereka semua makan makanan rohani yang sama

1Co 10:4  dan mereka semua minum minuman rohani yang sama, sebab mereka minum dari batu karang rohani yang mengikuti mereka, dan batu karang itu ialah Kristus.

 

Rdf ,batu karang di masa Israel memang adalah benar2 baru karang tetapi Paulus menyatakan bahwa batu karang itu ialah kristus?kamu mengerti?di alkitab banyak lambing dan kejadian yang adalah kiasan dari apa yang dinyatakan realitanya di PB.

1Pe 3:20  yaitu kepada roh-roh mereka yang dahulu pada waktu Nuh tidak taat kepada Allah, ketika Allah tetap menanti dengan sabar waktu Nuh sedang mempersiapkan bahteranya, di mana hanya sedikit, yaitu delapan orang, yang diselamatkan oleh air bah itu.

1Pe 3:21  Juga kamu sekarang diselamatkan oleh kiasannya, yaitu baptisan--maksudnya bukan untuk membersihkan kenajisan jasmani, melainkan untuk memohonkan hati nurani yang baik kepada Allah--oleh kebangkitan Yesus Kristus,

Gal 4:22  Bukankah ada tertulis, bahwa Abraham mempunyai dua anak, seorang dari perempuan yang menjadi hambanya dan seorang dari perempuan yang merdeka?

Gal 4:23  Tetapi anak dari perempuan yang menjadi hambanya itu diperanakkan menurut daging dan anak dari perempuan yang merdeka itu oleh karena janji.

Gal 4:24  Ini adalah suatu kiasan. Sebab kedua perempuan itu adalah dua ketentuan Allah: yang satu berasal dari gunung Sinai dan melahirkan anak-anak perhambaan, itulah Hagar--

Gal 4:25  Hagar ialah gunung Sinai di tanah Arab--dan ia sama dengan Yerusalem yang sekarang, karena ia hidup dalam perhambaan dengan anak-anaknya.

 

Gal 4:26  Tetapi Yerusalem sorgawi adalah perempuan yang merdeka, dan ialah ibu kita. 

 

 

Kalau alkitab bagi kamu Ya dan amin maka jika di katakan seperti yud1:9 maka hendaklah kamu ya dan amin.OK............kalau ada tanda khusus di alkitab maka perhatikan maknanya karena alkitab dengan jelas menyatakan ada yang tertulis di PL dsebagai kiasan ,kalau ular bisa ngomong...nyanyikan ya rdf kalau Ular bisa ngomong maka itu sign karena faktanya ular ngak bisa ngomong apa lagi nipu adam hawa?

RDF's picture

@jlwijaya: bukan nyanyian namun Kejadian tiga pasal satu

jlwijaya, sekali lagi, terima kasih atas ayat-ayat yang ditampilkan terkait dengan pembahasan suatu topik (dalam hal ini setan atau iblis atau Raja Tirus atau batu karang atau baptisan dll). Saya sangat setuju jika dalam beberapa pembahasan, Alkitab bahkan Yesus Kristus sendiri menggunakan gaya bahasa kiasan atau 'perlambangan' atau personifikasi. Biasanya Alkitab juga secara jelas menyatakannya jika yang dimaksud adalah sebuah kiasan seperti ayat-ayat yang jlwijaya tampilkan seperti 'batu karang rohani'.

Terkait dengan tampilan ayat-ayat dari Kitab Yehezkiel 28:12-14, saya akan membahasnya pada Blog khusus namun izinkan saya secara singkat mencoba memaparkan apa yang ditulis pada pasal dan ayat tersebut tanpa melupakan keberadaan Kitab Yehezkiel. Saya cukup yakin jika kita sepakat bahwa Kitab Yehezkiel memuat isi panggilan dan penugasan Yehezkiel oleh Allah Yahweh untk menjadi Nabi-Nya. Nabi Yehezkiel dipanggil untuk memberitakan nubuat tentang hukuman atas Yehuda dan Yerusalem karena pelanggaran mereka namun juga memuat nubuat tentang Pemulihan Israel.

Namun, secara singkat, garis besar isi Kitab Yehezkiel mulai dari pasal 25-29 menyatakan Nubuat tentang hukuman atas bangsa-bangsa asing, saya menyebutnya 'Seri Nubuat Yehezkiel tentang Hukuman atas bangsa-bangsa' sbb:

-pasal 25:1-7 atas bangsa Amon

-pasal 25:8-11 atas bangsa Moab

-pasal 25:12-14 atas bangsa Edom

-pasal 25:15-17 atas bangsa Filistin

-pasal 26:1-28:19 atas Raja Tirus

-pasal 28:20-26 atas bangsa Sidon

-pasal 29:1-32:32 atas bangsa Mesir dan Raja Firaun

Jika dalam rangkaian pasal yang konteksnya jelas berisikan nubuat tentang hukuman atas bangsa-bangsa dan Raja asing yang melawan kehendak Allah Yahweh masakan dalam pasal 28 secara sekonyong-konyong Nabi Yehezkiel 'menubuatkan' (ingat arti definisi nubuatan) sesuatu yang telah terjadi ribuan tahun sebelumnya tentang kejatuhan Iblis, Lucifer (padahal jelas tidak ada kata Lucifer atau Iblis pada ayat tersebut).

Lalu, tentang nyanyian 'kalau ular bisa ngomong', RDF menanggapinya serius dan bukan sebagai bahan olok-olokan sebab Alkitab mencatatnya demikian seperti tertulis di dalam Kitab Kejadian 3:1 sbb:

3:1 Adapun ular ialah yang paling cerdik dari segala binatang di darat yang dijadikan oleh TUHAN Allah. Ular itu berkata kepada perempuan itu: "Tentulah Allah berfirman: Semua pohon dalam taman ini jangan kamu makan buahnya, bukan?"

(cetak tebal adalah dibuat sengaja oleh RDF untuk penekanan) bahwa Alkitab mencatat-nya demikian dengan petunjuk yang cukup cerdas di pembukaannya bahwa ular adalah binatang di darat yang paling cerdik. Kemudian ular itu berkata (dari bahasa asli Ibraninya: amar: to speak, to say) kepada perempuan (Hawa) itu. Demikian yang Alkitab catat. Lagipula, RDF yakin, jlwijaya pasti tau dan dapat menyebutkan tentang ayat yang menyatakan bahwa keledai Bileam juga pada suatu waktu pernah berbicara.

RDF hanya  membacanya sebagaimana Alkitab mencatatnya, sebab, tidak ada arahan simbolisasi pada ayat itu, atau arahan atau petunjuk bahwa 'iblis yang sebenarnya malaikat yang sombong dan berdosa itu masuk atau mengambil rupa menjadi ular'. Sama sekali TIDAK ada petunjuk demikian tercatat di Alkitab. Namun, jika jlwijaya berkenan membaca Blog BAGIAN 10 yang RDF terbitkan tentang Ringkasan Buku Paradise Lost maka jlwijaya akan sangat puas membaca di dalam 12 Buku karangan John Milton itu puisi karya epos tentang kronologis iblis yang adalah Lucifer yang lalu dibuang Allah yang lalu mondar-mandir Surga-neraka-bumi yang lalu sampai menipu Hawa di dalam wujud ular, semuanya tertulis jelas di sana. Jadi, jlwijaya yang memutuskan, atas dasar apakah pembicaraan kita tentang iblis dan ular ini? atas dasar Alkitab atau atas dasar buku John Milton-kah? atau ... atas dasar khotbah pendeta? atau?

Jika dasarnya adalah buku John Milton, RDF malah senang sekali untuk mempercayai bahwa iblis si Lucifer tersebut dibuang ke dasar neraka, membentuk sebuah kerajaan Neraka dan seketika menggoda Hawa dalam wujud ular berakhir tragis dengan hukuman dari Allah Yahweh bahwa seluruh antek-anteknya yang adalah sepertiga malaikat di Sorga yang memberontak diubah wujudnya semua menjadi ular. Tragis namun sangat menarik untuk dibaca.