Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

Makna Figuratif dalam Alkitab

tonypaulo's picture

berawal dari respon hai dalam konteks yang semakin melebar dan meluas, ada baiknya dibuatkan suatu blog khusus untuk memahami apa makna figuratif yang sering dijumpai dalam Alkitab

karena itu tempatkan sesuai dengan konteks, kontens dan alurnya, agar bisa dipahami apa sebenarnya makna yang terkandung

baik secara literatif maupun figuratif

jangan menjebakan diri kepada makna literatif, seperti Nikodemus nanti memahaminya, (sulit paham arti sebenarnya)

Walaupun dia tidak menyatakannya secara gamblang, namun saya tahu ayat-ayat mana yang digunakan oleh tonypaulo untuk mendukung ajaran MAKNA FIGURATIF dan MAKNA LITERATIF dalam kalimat-kalimat di atas. Saya akan mengutip ayatnya sehingga para blogger tahu bahwa TEORI memahami makna FIGURATIF tidak lebih dari TAFSIR 1001 mimpi.

silahkan hai, silahkan

Yesus menjawab, kata-Nya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan kembali, ia tidak dapat melihat Kerajaan Allah." Yohanes 3:3

Kata Nikodemus kepada-Nya: "Bagaimanakah mungkin seorang dilahirkan, kalau ia sudah tua? Dapatkah ia masuk kembali ke dalam rahim ibunya dan dilahirkan lagi?" Yohanes 3:4

Jawab Yesus: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan dari air dan Roh, ia tidak dapat masuk ke dalam Kerajaan Allah. Yohanes 3:5

Apa yang dilahirkan dari daging, adalah daging, dan apa yang dilahirkan dari Roh, adalah roh. Yohanes 3:6

FIGURATIF artinya bersifat KIASAN. Apakah Nikodemus menjebakkan diri memahami makna LITERAL tentang kelahiran kembali?TIDAK! Yang terjadi adalah Nikodemus memahami perkataan Yesus dengan baik. Perhatikan Yohanes 3:4. Nikodemus sama sekali tidak terjebak, itu sebabnya dia mengajukan pertanyaan yang tepat.

Perhatikan Yohanes 3:5-6. Yesus mengajarkan bahwa yang dimaksudkan-Nya dengan dilahirkan kembali adalah dilahirkan dari AIR dan ROH, BUKAN kelahiran daging oleh seorang wanita.

Apakah DILAHIRKAN dari AIR dan ROH adalah KIASAN? Sebagian teolog bodoh mengajarkan bahwa itu adalah KIASAN. Dilahirkan AIR artinya dibaptis. Dilahirkan oleh ROH artinya bertobat dan percaya kepada Yesus.

Apakah itu yang diajarkan oleh Yesus? Ho ho ho ho .... Tentu saja bukan itu yang diajarkan oleh Yesus Kristus. Dilahirkan oleh AIR adalah dilahirkan oleh BAPA-NYA Yesus Kristus. Dilahirkan oleh ROH adalah dilahirkan oleh ROH KUDUS. Tidak ada KIASAN sama sekali dalam hal demikian.

hai justru anda menjelaskan seprti yang saya jelaskan

dimana bedanya?

perhatikan ilustrasi berikut hai

Yesus: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan kembali, ia tidak dapat melihat Kerajaan Allah."

Nikodemus :"Bagaimanakah mungkin seorang dilahirkan, kalau ia sudah tua? Dapatkah ia masuk kembali ke dalam rahim ibunya dan dilahirkan lagi?"

dan menurut hai

Nikodemus sama sekali tidak terjebak, itu sebabnya dia mengajukan pertanyaan yang tepat

hai adakah kesinkronan antara

Yesus tidak dilahirkan kembali,

dan

Nikodemus merespon, Bagaimanakah mungkin seorang dilahirkan

kalau Nikodemus memahami kata Yesus dengan baik, akankah ia mengatakan Bagaimanakah mungkin dan Dapatkah ?

saya tidak tahu dalam konteks apa hai menganggap Nikodemus mengerti

mungkin hai mendefinisikan mengerti itu adalah bertanya bagaimana mungkin atau dapatkah?

jika Nikodemus mengerti repson pertamanya bukanlah bagaimana mungkin?

Nikodemus datang malam2 mau belajar "privat" kepada Yesus

namun Nikodemus ketika Yesus menyampaikan dilahirkan kembali, Nikodemus memaknai secara literatif saja

dan menyatakan dilahirkan kembali itu ada hubungannya dengan rahim ibunya

padahal Yesus tidak bicara melahirkan, melainkan lahir kembali

-----kembali kebelakang terlebih dahulu-----

sejak jaman Adam, memang belum pernah ada yang mendefinisikan "titik balik" atau "lahir kembali" itu sebagai terminologi umum seperti ketika Yesus menyampaikan secara perdana kepada Nikodemus

dan kalau benar menurut hai

Yang terjadi adalah Nikodemus memahami perkataan Yesus dengan baik

lalu apa Yesus yang jadi tidak nyambung atau apa hai

Joh 3:10  Jawab Yesus: "Engkau adalah pengajar Israel, dan engkau tidak mengerti hal-hal itu?
 

jelas Yesus menyampaikan engkau adalah pengajar Israel tapi engkau tidak mengerti tentang hal-hal itu?

apakah Yesus meragukan pengetahuan Nikodemus?

Nikodemus seorang pengajar yang banyak memiliki pengetahuan, namun Yesus menyampaikan bahwa ada makna figuratif atau makna rohani dalam perkataan Yesus yang tidak bisa diartikan secara literatif saja

 

Janganlah engkau heran, karena Aku berkata kepadamu: Kamu harus dilahirkan kembali. Yohanes 3:7

Angin bertiup ke mana ia mau, dan engkau mendengar bunyinya, tetapi engkau tidak tahu dari mana ia datang atau ke mana ia pergi. Demikianlah halnya dengan tiap-tiap orang yang lahir dari Roh." Yohanes 3:8

Apakah Yesus menggunakan KIASAN dalam kedua ayat tersebut di atas sehingga kedua ayat itu harus dipahami secara FIGURATIF? TIDAK. Yesus tidak menggunakan kiasan namun Dia menggunakan ANGIN sebagai ANALOGI Roh Kudus.

Yesus mengajarkan bahwa sama seperti kita TIDAK tahu dari mana angin datang dan kemana dia pergi, demikian pula dilahirkan Roh Kudus. Kita tidak tahu BAGAIMANA caranyanya namun hal itu adalah FAKTA.

hai kok jadi membingunkan sendiri

apa bedanya analogi dengan kiasan?

karena hai mengartikan figuratif itu hanya sebagai kiasan

ana·lo·gi n 1 persamaan atau persesuaian antara dua benda atau hal yg berlainan; kias

ki·as·an n 1 pertimbangan tt suatu hal dng perbandingan atau persamaan dng hal yg lain; 2 perumpamaan; ibarat; 3 arti kata yg bukan sebenarnya: arti ~ , kata ~; 4 lambang; 5 sindiran; 6 pelajaran (dr suatu cerita dsb);

analogi dan kiasan itu sinonim hay

TIDAK. Yesus tidak menggunakan kiasan namun Dia menggunakan ANGIN sebagai ANALOGI Roh Kudus.

masa hai tidak tahu?

kan hai suka bahasa Indonesia?

jelas kata lahir (kembali) itu sebelum Yesus menyampaikan, mengandung konotasi rahim dan bayi (literatif)

tapi tidak mungkin itu yang dimaksudkan oleh Yesus kepada Nikodemus

kata lahir kembali itu mengandung arti baru, yang memang ternyata selama ini tidak diketahui oleh Nikodemus sebelumnya

 

1Pe 1:23  Karena kamu telah dilahirkan kembali bukan dari benih yang fana, tetapi dari benih yang tidak fana, oleh firman Allah, yang hidup dan yang kekal.

 

 

Nikodemus menjawab, katanya: "Bagaimanakah mungkin hal itu terjadi?" Yohanes 3:9

Jawab Yesus: "Engkau adalah pengajar Israel, dan engkau tidak mengerti hal-hal itu? Yohanes 3:10

Aku berkata kepadamu, sesungguhnya kami berkata-kata tentang apa yang kami ketahui dan kami bersaksi tentang apa yang kami lihat, tetapi kamu tidak menerima kesaksian kami. Yohanes 3:11

Kamu tidak percaya, waktu Aku berkata-kata dengan kamu tentang hal-hal duniawi, bagaimana kamu akan percaya, kalau Aku berkata-kata dengan kamu tentang hal-hal sorgawi? Yohanes 3:12

Dilahirkan oleh AIR dan ROH bukan hal-hal sorgawi namun adalah hal-hal duniawi, artinya itu bisa dipahami dan itu terjadi di dunia. Itu tidak kelihatan namun itu adalah FAKTA.

fakta apa hai?

yang berasal dari Tuhan itu adalah hal-hal Sorgawi, jika Air dan Roh itu berasal dari Tuhan itu hal-hal Sorgawi

 

Orang-orang yang senantiasa mengagul-agulkan MAKNA figuratif atau MAKNA rohani ayat-ayat Alkitab sesungguhnya adalah orang yang sama sekali TIDAK memahami ajaran Alkitab. Ketika mengagulkan teori MAKNA figuratif sesungguhnya dia sedang MENCARI jalan untuk menyembaunyikan KETOLOLANNYA. Dengan mengatakan bahwa dia memahami makna FIGURATIF Alkitab itu berarti dia sedang MEMBELA diri dengan mengatakan bahwa dia TIDAK boleh disalahkan. Kenapa tidak boleh disalahkan? Karena anda tidak punya STANDARD untuk menyalahkannya.

apa Alkitab itu ada untuk salah mempersalahkan hai?

kok aneh?

jelas-jelas keseluruhan Alkitab itu mengandung makna rohani karena Allah itu Roh ada-Nya

Joh 4:23  Tetapi saatnya akan datang dan sudah tiba sekarang, bahwa penyembah-penyembah benar akan menyembah Bapa dalam roh dan kebenaran; sebab Bapa menghendaki penyembah-penyembah demikian.


Joh 4:24 
Allah itu Roh dan barangsiapa menyembah Dia, harus menyembah-Nya dalam roh dan kebenaran."

saya tidak mengerti kalau Alkitab tidak mengandung makna rohani?

atau definisi anda untuk rohani bukan suatu definisi yang lazim hai?

 

Apakah Alkitab harus dipahami dengan cara demikian? Bila Demikian, untuk apa menggunakan alkitab sebagai standard? Bukankah itu berarti setiap orang boleh BERPENDAPAT apa saja? Karena mereka boleh memahami Alkitab sesuai IMAJINASI masing-masing.

bukankah hai juga melakukan hal yang sama?

bahkan hai, sudah sampai menyebut tolol, bodoh, sesat

apa hanya hai saja yang boleh berpendapat?

dan apapun yang hai sampaikan itu bukan hasil imajinasi hai?

karena itulah hai utamakan makna rohani daripada makna literatif saja

 

Itulah yang terjadi dalam gereja Kharismatik dan dilakukan oleh para pengkotbah alam roh. Ketika ajarannya disalahkan, mereka akan menuduh anda tidak MEMAHAMINYA secara rohani karena memahaminya dengan akal, memahami literal kata dan kalimat.

Bila hal itu benar, itu berarti Alkitab adalah kitab MIMPI yang boleh ditafsirkan siapa saja dengan jurus tafsir 1001 mimpi.

saya heran semuanya salah dihadapan hai, Stepen Tong (reformasi), Gilbert, sekarang gereja Kharismatik?

padahal apa hai tidak tahu bukan sejak jaman Kharismatik itu ada, melainkan 2000 tahun yang lampau sudah dilakukan

Murid-murid Yesus melakukan itu, dan para penulis kitab Perjanjian Baru melakukan itu

dan disemprunakan dengan situasi kekinian

seperti yang dilakukan oleh Origenes

Origenes bertanggung jawab atas peletakan dasar-dasar penafsiran alegoris terhadap Kitab Suci yang berpengaruh hingga Abad Pertengahan. Pada setiap teks, ia percaya ada tiga tingkat pengertian: pengertian harfiah, pengertian moral - yaitu untuk memperbaiki jiwa, dan pengertian alegoris atau pengertian rohani - yakni pengertian tersirat yang penting untuk iman Kristen. Origenes sendiri mengabaikan makna harfiah atau gramatikal-historis teks dan lebih menekankan makna alegoris.


http://id.wikipedia.org/wiki/Origenes

 

jadi jelas yah hai sebelum menuduh sana-sini, pahami dulu sesuai konteks yang ada

bahwa memang makna yang terpenting dalam memahami Alkitab adalah makna rohani (figuratif)

kalau terjebak dalam pemahaman literatif, produknya sudah banyak seperti Da Vinci Code, atau buku2 Bart Erhman, dan buku "sejenisnya"

 

GBU

PlainBread's picture

Judul Menyesatkan

Anda boleh2 saja mengkoreksi judul blog orang lain yang terkesan tak lazim buat anda, tapi judul blog anda ini menyesatkan, artinya lebih buruk dari judul blog yang mungkin memang terkesan tak lazim, tapi setidaknya menjadi batas tentang topik yang akan dibahas.

Ketika membaca judul blog ini, saya pikir akan mendapat penjelasan soal makna figuratif dalam alkitab, gak taunya tidak ada.

Ketika membaca isi blog ini, saya pikir akan mendapatkan berbagai contoh ayat2 terkenal yang sering dipakai untuk mendebat figuratif dan literal, sepertu ayat "lubang jarum", ayat Yoh 3:16 terutama kata 'dunia', ayat2 mengenai taman Eden dan banjir Nuh, ayat2 mengenai kelahiran dan kebangkitan Yesus, ayat2 di kitab Wahyu. Tidak saya temukan.

Lebih baik jika judulnya seperti: "Percakapan Yesus dan Nikodemus (figuratif atau literal)", atau "Lahir Dari Air dan Roh dalam Percakapan Yesus dan Nikodemus - Kajian Makna Figuratif."

youth-of-david's picture

@PlainBread

Hmmm... Tp Kk PlainBread, menurutq judulny g mslh kok. Itu kn bikin org tertarik aj utk msk k web ini (contohny saya). Lgpl mnurut sy, slain judulny nyambung sm obrolanny, sy jg jd tau makna figuratif alkitab adlh makna yg paling penting dlm qt memahami mksd Firman Tuhan. Tuhan g cm mengajak qt bermain2 dgn kata, tp jg dgn imajinasi qt, tentuny dgn arah yg benar sesuai dgn Roh Kudus.

Sy rasa anda g bs lgsg memvonis blog org sesat hany karena judulny yg krg co2k d hati anda..

"You wanna see a miracle? Be a miracle!" by GOD in "Bruce Almighty" movie.

__________________

"You wanna see a miracle? Be a miracle!" by GOD in "Bruce Almighty" movie.

PlainBread's picture

@youthofdavid standar

Saya sudah tulis kenapa saya bilang judulnya (bukan blognya seperti yang anda bilang) menyesatkan, trus kenapa kamu bilang judulnya kurang cocok di hati saya?

Adakah saya bilang seperti itu?

Adakah saya menyalahkan dia karena bikin judul yang menarik perhatian?

Jawaban ketiga pertanyaan di atas adalah: TIDAK. Jadi saya gak tau kamu nulis semua itu didapat dari mana, yang pasti bukan dari komentar saya di atas.

Kedua, kamu bilang kamu baca blog ini dan bilang kamu jadi tahu kalo makna figuratif adalah paling penting di dalam membaca alkitab. Bisa kamu tunjukkan di kalimat dia yang mana dalam blog ini yang membuat kamu bisa bikin kesimpulan seperti itu?

Yang ketiga, kalo kamu yang bikin blog ini, mungkin saya gak akan mengkritisi judulnya apalagi blognya, bahkan mungkin gak akan tertarik membacanya. Tapi yang menulis blog ini adalah orang yang mau coba mengajari (atau kalo bahasa kristennya: sharing) soal context dan content. Oh please, sebelum ngomongin context dan content, try TITLE first.

tonypaulo's picture

@PB, saya bicara subtansi bukan judul....

Anda boleh2 saja mengkoreksi judul blog orang lain yang terkesan tak lazim buat anda, tapi judul blog anda ini menyesatkan, artinya lebih buruk dari judul blog yang mungkin memang terkesan tak lazim, tapi setidaknya menjadi batas tentang topik yang akan dibahas.

siapa yang mau mengkoreksi judul blog orang lain?

saya bicara subtansi esensi dan entitas dalam memahami

 

Ketika membaca judul blog ini, saya pikir akan mendapat penjelasan soal makna figuratif dalam alkitab, gak taunya tidak ada.

masa ?

ini apa ;

Nikodemus seorang pengajar yang banyak memiliki pengetahuan, namun Yesus menyampaikan bahwa ada makna figuratif atau makna rohani dalam perkataan Yesus yang tidak bisa diartikan secara literatif saja

kalau terjebak dalam pemahaman literatif, produknya sudah banyak seperti Da Vinci Code, atau buku2 Bart Erhman, dan buku "sejenisnya"

 

Ketika membaca isi blog ini, saya pikir akan mendapatkan berbagai contoh ayat2 terkenal yang sering dipakai untuk mendebat figuratif dan literal, sepertu ayat "lubang jarum", ayat Yoh 3:16 terutama kata 'dunia', ayat2 mengenai taman Eden dan banjir Nuh, ayat2 mengenai kelahiran dan kebangkitan Yesus, ayat2 di kitab Wahyu. Tidak saya temukan.

jika ada respon untuk meminta keterangan baiklah saya akan lanjutkan

bukan berbagai contoh ayat terkenal, hampir seluruh Alkitab itu memiliki makna rohani atau figuratif

ada tertulis

Joh 4:24  Allah itu Roh dan barangsiapa menyembah Dia, harus menyembah-Nya dalam roh dan kebenaran."

kenapa Nikodemus, kaum agama lain bahkan atheis terjebak dalam ketidakpahaman terhadap Tuhan

karena mereka mengacu kepada artikulasi literatif

 

Lebih baik jika judulnya seperti: "Percakapan Yesus dan Nikodemus (figuratif atau literal)", atau "Lahir Dari Air dan Roh dalam Percakapan Yesus dan Nikodemus - Kajian Makna Figuratif."

terima kasih atas rekomendasinya, namun bukan itu tema besarnya, blogs ini terus akan membahas dan mendampingi secara figuratif dari apa yang bisa disampaikan secara figuratif

 

GBU

PlainBread's picture

@Tony Anda sudah keok sebelum berdebat dengan hai-hai

siapa yang mau mengkoreksi judul blog orang lain?

saya bicara substansi esensi dan entititas dalam memahami

Bukankah anda mempermasalahkan judul blog hai-hai soal Gilbert yang memfitnah Mefiboset? Terlepas dari apakah anda setuju dengan isi blog tersebut atau tidak, setidaknya anda mesti belajar dari dia, bahwa membuat judul itu harus tepat. Judul adalah batasan dalam membahas suatu topik, suatu esensi dan entitas seperti yang anda singgung. 

Bagaimana anda bisa berbicara soal esensi dan entitas, soal context dan content, kalo judulnya saja anda gak tepat?

Bagaimana anda bisa membangun pondasi dan rumah, kalo batasan wilayah dan pagarnya saja anda gak tau di mana.

KBBI:  

ju·dul n 1 nama yg dipakai untuk buku atau bab dl buku yg dapat menyiratkan secara pendek isi atau maksud buku atau bab itu; 

Dictionary.com "Title":

1. the distinguishing name of a book, poem, picture, piece of music, or the like.
2. a descriptive heading or caption, as of a chapter, section, or other part of a book.
 

 

Judul blog anda "Makna figuratif dalam alkitab", sementara isinya soal percakapan Yesus dan Nikodemus, salah satu dari ribuan peristiwa atau kejadian di alkitab.

Anda tentu berpendidikan atau pernah bikin skripsi/thesis, tentu tau judul itu menentukan isi dan isi menentukan judul. Ini kan dasar sekali, masa begitu saja mesti saya kasih tahu?

 

masa ?

ini apa ;

Nikodemus seorang pengajar yang banyak memiliki pengetahuan, namun Yesus menyampaikan bahwa ada makna figuratif atau makna rohani dalam perkataan Yesus yang tidak bisa diartikan secara literatif saja

kalau terjebak dalam pemahaman literatif, produknya sudah banyak seperti Da Vinci Code, atau buku2 Bart Erhman, dan buku "sejenisnya"

Anda bilang itu penjelasan?

Maaf, penjelasan anda buruk sekali. Dari situ tampak bahwa anda tidak tahu pengertian "figurative language".

 

jika ada respon untuk meminta keterangan baiklah saya akan lanjutkan

bukan berbagai contoh ayat terkenal, hampir seluruh Alkitab itu memiliki makna rohani atau figuratif

kenapa Nikodemus, kaum agama lain bahkan atheis terjebak dalam ketidakpahaman terhadap Tuhan

karena mereka mengacu kepada artikulasi literatif

Anda terjebak soal figuratif-literaltif yang anda anggap sama dengan surgawi-duniawi

Apakah menurut anda "Yesus adalah Tuhan" merupakan kalimat literal atau kalimat figuratif? Kalimat surgawi atau duniawi?

Gak usah buru2 menjawab ini, bahkan anda tidak harus menjawab. Ambil waktu beberapa hari untuk merenungkan apa yang saya tanya ini.

 

terima kasih atas rekomendasinya, namun bukan itu tema besarnya, blogs ini terus akan membahas dan mendampingi secara figuratif dari apa yang bisa disampaikan secara figuratif

Saya punya 2 saran buat anda selain mengenai judul, yaitu:

1. Mendingan anda buru2 hapus blog ini sebelum hai-hai merespons anda. Saya sudah melihat argumentasi2 anda sudah patah bahkan SEBELUM hai-hai merespons blog anda ini.

Kenapa? 

Karena anda mencampuradukkan figuratif dan analogi:

Figuratif adalah bersifat metaphorical, dan itu TIDAK SAMA dengan analogi. Dan hai-hai tepat ketika dia bilang angin dan Roh Kudus itu adalah analogi, bukan kiasan.

Roh Kudus itu adalah LITERAL, bukan figuratif. Angin adalah literal, bukan figuratif. Roh kudus SEPERTI angin adalah analogi, bukan metafor.

Dilahirkan dari ROH itu adalah LITERAL, bukan figuratif.

Dilahirkan dari ROH itu adalah duniawi, bukan SURGAWI.

Apakah anda sadar, ketika Yesus bilang begini (ay 11): "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya kami berkata-kata tentang apa yang kami ketahui dan kami bersaksi tentang apa yang kami lihat, tetapi kamu tidak menerima kesaksian kami" itu artinya adalah LITERAL? Lihat yang saya garis bawah.

Apakah anda sadar, ketika Yesus bilang (ay 12)"Kamu tidak percaya, waktu Aku berkata-kata dengan kamu tentang hal-hal duniawi, bagaimana kamu akan percaya, kalau Aku berkata-kata dengan kamu tentang hal-hal sorgawi?", itu maksudnya adalah Yesus BARU SAJA menjelaskan hal2 duniawi, dan Nikodemus TIDAK PERCAYA?

Bagaimana  Nikodemus AKAN Percaya KALAU Yesus berkata hal2 surgawi?

Yesus berbicara tentang hal surgawi dengan menggandeng kata "AKAN" alias future tense (di dalam bahasa aslinya juga future tense) alias Dia BELUM berbicara hal tersebut kepada Nikodemus. Yang duniawi saja Nikodemus tidak percaya, bagaimana dia AKAN percaya KALAU Yesus berbiara soal surgawi?

 

2. Anda harus mempersiapkan diri belajar lagi soal definisi atau pengertian figuratif dan literal, belajar perbedaan antara analogi dan metafor, dan anda mesti baca perikop percakapan antara Yesus dan Nikodemus berulang kali TANPA menggunakan pengertian yang selama ini anda pakai dalam memahami percakapan tersebut.

 

Saya tidak mengharapkan anda untuk merepons komentar saya ini. Lebih baik anda memanfaatkan waktu -kalo bisa beberapa hari- untuk melakukan dan mencernanya apa yang saya sarankan dengan 2 poin di atas beserta penjelasannya, sebelum hai-hai berdebat dengan anda.

PlainBread's picture

Apakah makna figuratif?

Kenapa figuratif atau metafor sering disamakan dengan analogi? Karena sama2 menggunakan 2 hal yang berbeda.

Lalu di mana perbedaannya? Perbedaannya cukup tipis, yaitu figuratif atau metafor selalu membawa hal yang dimetaforkan ke hal yang baru DAN juga ke makna yang baru. Sementara analogi adalah memakai hal yang biasanya lebih familiar untuk menjelaskan hal yang kurang familiar.

Ketika Shakespeare berkata "dunia adalah panggung sandiwara", itu adalah metafor. Dunia diubah menjadi panggung sandiwara, makna dunia berubah menjadi makna panggung sandiwara.

Tapi kalau dia berkata "dunia seperti panggung sandiwara", itu adalah analogi. Dunia mirip seperti panggung sandiwara, makna dunia mirip seperti makna panggung sandiwara. Panggung sandiwara yang lebih familiar dipakai untuk menjelaskan perihal dunia. Begitu juga perihal angin dan Roh Kudus.

Makna figuratif adalah selalu bersifat metafor. Makna figuratif selalu membawa makna baru. Ketika banyak ayat susah dimengerti dan dipahami, tidak sedikit orang kristen yang memakai makna figuratif untuk berusaha memudahkan pengertian soal ayat-ayat tersebut. Mereka seakan-akan selalu berkata "Maksudnya bukan seperti yang tertulis!" Hence that's where "literal" comes in. Yang tertulis adalah berlawanan dengan yang bermakna kiasan. Literal berlawanan dengan figuratif.

Ketika ada ayat yang menyinggung soal lebih mudah unta masuk lobang jarum daripada orang kaya masuk kerajaan surga, para pengguna makna figuratif akan berkata "Maksudnya Yesus bukan benar-benar lubang jarum, tapi sesuatu yang berbeda dari lubang jarum!", atau mereka akan berkata,"Itu kiasan, bukan berarti unta benar-benar masuk lubang jarum!" Tapi apakah benar Yesus bermaksud bahwa itu BUKAN benar-benar lubang jarum? Kisah tersebut adalah benar literal, literal unta, literal lubang jarum, literal orang kaya, dan literal kerajaan surga. Jadi bukan lubang jarum di mana lubangnya sebesar kandang unta (bagaimana dengan besar jarumnya?), atau bukan lubang jarum yang sering dikotbahkan para hamba Tuhan sebagai "istilah pintu masuk gerbang Yerusalem sehingga unta sebelum masuk Yerusalem harus diturunkan beban yang ada di punuknya dan harus masuk menunduk, jadi kita harus seperti itu, rendah hati, bertobat dan mengakui dosa2 kita supaya bisa masuk sorga".

Karena kalau itu adalah kiasan atau figuratif atau metafor, bagian yang saya bold tidak bakal ada di dalam alkitab:

Mat 19:24 Sekali lagi Aku berkata kepadamu, lebih mudah seekor unta masuk melalui lobang jarum dari pada seorang kaya masuk ke dalam Kerajaan Allah."

Mat 19:25 Ketika murid-murid mendengar itu, sangat gemparlah mereka dan berkata: "Jika demikian, siapakah yang dapat diselamatkan?"

Mat 19:26 Yesus memandang mereka dan berkata: "Bagi manusia hal ini tidak mungkin, tetapi bagi Allah segala sesuatu mungkin."

 

Kelebihan dari makna figuratif, atau seharusnya saya bilang adalah kekurangan, adalah figurative language selalu bisa dibawa ke makna apa saja, tergantung yang memaknai, tergantung otoritas, tergantung audience, tergantung yang digantung :)

Jadi ketika makna asli dari kiasan atau metafor tersebut salah, si pemegang otoritas atau si pembicara selalu bisa mengalihkannya ke makna yang lain.

Akibatnya adalah ketidakjelasan antara makna yang benar dan makna yang keliru. Akhirnya frase "terjemahan bebas" diterjemahkan sebagai "bebas menerjemahkannya terserah anda, sebebas-bebasnya tidak ada yang melarang dan tidak ada aturan". Akibatnya adalah semua ayat di dalam alkitab bisa diterjemahkan ke dalam makna yang baru, makna yang berbeda dari makna yang tertulis, makna apa saja, makna yang "pilih sendiri petualanganmu".

Jadi patut dipertanyakan ketika seseorang berusaha menjelaskan makna figuratif sambil bercerita panjang lebar soal context, content, entitas, dan esensi. Karena makna figuratif umumnya bertabrakan dengan konteks, dengan konten, dengan entitas dan esensi. Itu pun kalau orangnya memang benar-benar mengerti dan memahami konteks, bukan saja senang berslogan konteks atau karena pernah dengar kalau apologists kristen sering  berslogan "A text without a context is a pretext for a proof text". Psstt ... slogan tersebut juga diambil out of context loh :)

 

tonypaulo's picture

@PB, memang saya suka berdebat? tidak

siapa yang mau mengkoreksi judul blog orang lain?

saya bicara substansi esensi dan entititas dalam memahami

Bukankah anda mempermasalahkan judul blog hai-hai soal Gilbert yang memfitnah Mefiboset? Terlepas dari apakah anda setuju dengan isi blog tersebut atau tidak, setidaknya anda mesti belajar dari dia, bahwa membuat judul itu harus tepat. Judul adalah batasan dalam membahas suatu topik, suatu esensi dan entitas seperti yang anda singgung. 

Bagaimana anda bisa berbicara soal esensi dan entitas, soal context dan content, kalo judulnya saja anda gak tepat?

Bagaimana anda bisa membangun pondasi dan rumah, kalo batasan wilayah dan pagarnya saja anda gak tau di mana.

KBBI:  

ju·dul n 1 nama yg dipakai untuk buku atau bab dl buku yg dapat menyiratkan secara pendek isi atau maksud buku atau bab itu; 

Dictionary.com "Title":

1. the distinguishing name of a book, poem, picture, piece of music, or the like.
2. a descriptive heading or caption, as of a chapter, section, or other part of a book.

 

Judul blog anda "Makna figuratif dalam alkitab", sementara isinya soal percakapan Yesus dan Nikodemus, salah satu dari ribuan peristiwa atau kejadian di alkitab.

Anda tentu berpendidikan atau pernah bikin skripsi/thesis, tentu tau judul itu menentukan isi dan isi menentukan judul. Ini kan dasar sekali, masa begitu saja mesti saya kasih tahu?

lalu masalahnya dimana?

saya memang membahas dari studi kasusnya terlebih dahulu, dan dari studi kasusnya sudah terjelaskan dengan baik apa arti makna figuratif itu sendiri

dalam hal ini Nikodemus merupakan representasi yang sangat mewakili, ia ahli taurat, ia pengajar level nasional (Israel), ia pelayan Tuhan, ia suka belajar dan belajar khusus pada YESUS

justru yang saya tidak habis pikir, apa kaitannya yang anda sampaikan

@Tony Anda sudah keok sebelum berdebat dengan hai-hai

denga topik ini?

ada saya mau berdebat disini?

anda tidak tahu apapun tentang saya PB

dulu iya ketika masih kuliah saya senang berdebat

kalau sekarang buat saya terlalu kekanak-kanak perbebatan itu, saya ingin mendampingi saja pemahaman yang menurut saya tidak demikian dikatakan Alkitab

jadi saya bingung dengan anda, disatu sisi anda menyampaikan

Anda tentu berpendidikan atau pernah bikin skripsi/thesis, tentu tau judul itu menentukan isi dan isi menentukan judul. Ini kan dasar sekali, masa begitu saja mesti saya kasih tahu?

tapi anda sendiri melibas apa yang anda katakan dengan membuat judul

@Tony Anda sudah keok sebelum berdebat dengan hai-hai

jelas kan anda sendiri tidak konsisten dan konsekuen dengan apa yang anda sampaikan sendiri

 

masa ?

ini apa ;

Nikodemus seorang pengajar yang banyak memiliki pengetahuan, namun Yesus menyampaikan bahwa ada makna figuratif atau makna rohani dalam perkataan Yesus yang tidak bisa diartikan secara literatif saja

kalau terjebak dalam pemahaman literatif, produknya sudah banyak seperti Da Vinci Code, atau buku2 Bart Erhman, dan buku "sejenisnya"

Anda bilang itu penjelasan?

Maaf, penjelasan anda buruk sekali. Dari situ tampak bahwa anda tidak tahu pengertian "figurative language".

loh kok saya yang jadi tidak tahu?

dan kalaupun anda tahu

apakah Dari situ tampak bahwa anda tidak tahu pengertian "figurative language".

menjelaskan pengertian "figurative language".?

tidak sama sekali

 

jika ada respon untuk meminta keterangan baiklah saya akan lanjutkan

bukan berbagai contoh ayat terkenal, hampir seluruh Alkitab itu memiliki makna rohani atau figuratif

kenapa Nikodemus, kaum agama lain bahkan atheis terjebak dalam ketidakpahaman terhadap Tuhan

karena mereka mengacu kepada artikulasi literatif

Anda terjebak soal figuratif-literaltif yang anda anggap sama dengan surgawi-duniawi

Apakah menurut anda "Yesus adalah Tuhan" merupakan kalimat literal atau kalimat figuratif? Kalimat surgawi atau duniawi?

Gak usah buru2 menjawab ini, bahkan anda tidak harus menjawab. Ambil waktu beberapa hari untuk merenungkan apa yang saya tanya ini.

siapa yang terjebak?

bisa tunjukan dimana keterjebakan saya?

kalau asal menuduh sana sini kan mudah

tak perlu nalar hebat semua bisa lakukan itu

"Yesus adalah Tuhan"?

kalimat Literal atau kalimat Figuratif

menurut saya?

baiklah saya jawab, tidak perlu saya berhari-hari menjawab ini, dalam hitungan detik

jelas itu kalimat literatif karena saya mempercayai demikian dan mengapanya dapat dijelaskan secara figuratif

karena jika dipaksakan menjadi literatif, banyak arti rohani yang tak bisa diwakili oleh bentuk materiil kata per kata (literatif)

http://en.wikipedia.org/wiki/Literal_and_figurative_language

 

terima kasih atas rekomendasinya, namun bukan itu tema besarnya, blogs ini terus akan membahas dan mendampingi secara figuratif dari apa yang bisa disampaikan secara figuratif

Saya punya 2 saran buat anda selain mengenai judul, yaitu:

1. Mendingan anda buru2 hapus blog ini sebelum hai-hai merespons anda. Saya sudah melihat argumentasi2 anda sudah patah bahkan SEBELUM hai-hai merespons blog anda ini.

Kenapa? 

Karena anda mencampuradukkan figuratif dan analogi:

Figuratif adalah bersifat metaphorical, dan itu TIDAK SAMA dengan analogi. Dan hai-hai tepat ketika dia bilang angin dan Roh Kudus itu adalah analogi, bukan kiasan.

Roh Kudus itu adalah LITERAL, bukan figuratif. Angin adalah literal, bukan figuratif. Roh kudus SEPERTI angin adalah analogi, bukan metafor.

Dilahirkan dari ROH itu adalah LITERAL, bukan figuratif.

Dilahirkan dari ROH itu adalah duniawi, bukan SURGAWI.

Apakah anda sadar, ketika Yesus bilang begini (ay 11): "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya kami berkata-kata tentang apa yang kami ketahui dan kami bersaksi tentang apa yang kami lihat, tetapi kamu tidak menerima kesaksian kami" itu artinya adalah LITERAL? Lihat yang saya garis bawah.

Apakah anda sadar, ketika Yesus bilang (ay 12)"Kamu tidak percaya, waktu Aku berkata-kata dengan kamu tentang hal-hal duniawi, bagaimana kamu akan percaya, kalau Aku berkata-kata dengan kamu tentang hal-hal sorgawi?", itu maksudnya adalah Yesus BARU SAJA menjelaskan hal2 duniawi, dan Nikodemus TIDAK PERCAYA?

Bagaimana  Nikodemus AKAN Percaya KALAU Yesus berkata hal2 surgawi?

Yesus berbicara tentang hal surgawi dengan menggandeng kata "AKAN" alias future tense (di dalam bahasa aslinya juga future tense) alias Dia BELUM berbicara hal tersebut kepada Nikodemus. Yang duniawi saja Nikodemus tidak percaya, bagaimana dia AKAN percaya KALAU Yesus berbiara soal surgawi?

 

hah?

tidak salah anda ini?

argumentasi saya patah?

mari tunjukan dimana argumentasi saya patah?

kalau cuma klaim ini dan itu mudah dilakukan, semua orang pasti bisa kalau cuma asal sebut saja

saya tidak perlu panjang2 menjawab argumen anda yang panjang,

kalau anda tidak sepakat dengan pemahaman anda, definisi dari wikipediapun menyatakan hal yang sama dengan apa yang saya katakan, padahal jujur saya belum janjian dengan yang nulis itu di wikipedia

 

igurative language refers to words, and groups of words, that exaggerate or alter the usual meanings of the component words. Figurative language may involve analogy to similar concepts or other contexts, and may involve exaggerations. These alterations result in figures of speech.

justru anda yang memerangkap pengertian Literatif menjadi pengertian kepercayaan belaka

anda mencampur adukan iman dengan rasio, sehingga cita rasanya sudah tidak jelas tidak juga dalam

Nikodemus bukan berarti tidak percaya namun begitu literatif dalam mengartikan lahir kembali itu adalah kelahiran dari rahim ibunya

 

2. Anda harus mempersiapkan diri belajar lagi soal definisi atau pengertian figuratif dan literal, belajar perbedaan antara analogi dan metafor, dan anda mesti baca perikop percakapan antara Yesus dan Nikodemus berulang kali TANPA menggunakan pengertian yang selama ini anda pakai dalam memahami percakapan tersebut.

Saya tidak mengharapkan anda untuk merepons komentar saya ini. Lebih baik anda memanfaatkan waktu -kalo bisa beberapa hari- untuk melakukan dan mencernanya apa yang saya sarankan dengan 2 poin di atas beserta penjelasannya, sebelum hai-hai berdebat dengan anda.

saya memang tidak pernah berhenti belajar apapun, saya suka belajar, dan saya belajar bukan hanya unutk merespon ini dan itu, buang2 usia jika hanya untuk itu

dan permasalahan definisi, mungkin andalah yang harus memperbanyak referensi bacaan, saya anjurkan buku2 bacaan filsafat eksistensial, agar anda mengerti bawah kata2 yang seolah-olah literatif mengandung makna figuratif yang sebelumnya tak terbayangkan dengan anda

dan untuk merespon hai saya tidak sama sekali berpikir keras, dalam hitungan menit juga bisa kok

mencerna yang anda sampaikan ini hanya butuh hitungan detik

selain tak dalam kemudian tak bermakna apapun

 

GBU

 

PlainBread's picture

@Tony Orang seperti anda mikir Surga itu FIGURATIF

lalu masalahnya dimana?

saya memang membahas dari studi kasusnya terlebih dahulu, dan dari studi kasusnya sudah terjelaskan dengan baik apa arti makna figuratif itu sendiri

dalam hal ini Nikodemus merupakan representasi yang sangat mewakili, ia ahli taurat, ia pengajar level nasional (Israel), ia pelayan Tuhan, ia suka belajar dan belajar khusus pada YESUS

Makanya saya usulkan, agar judulnya diubah. Kalo anda mengambi kata "Alkitab", berarti semua dalam alkitab anda harus jelaskan. Kalo anda mengambil kata "makna figuratif dalam alkitab", itu artinya jangan hanya 1 cerita dalam alkitab saja.


justru yang saya tidak habis pikir, apa kaitannya yang anda sampaikan


@Tony Anda sudah keok sebelum berdebat dengan hai-hai

denga topik ini?

ada saya mau berdebat disini?

 

Oh, jadi anda merespons komentar hai-hai, trus tidak mengharapkan apa2 dari si empunya komentar? Mau anda namakan diskusi, debat, itu terserah anda. Intinya anda nangkap.

 

anda tidak tahu apapun tentang saya PB

dulu iya ketika masih kuliah saya senang berdebat

kalau sekarang buat saya terlalu kekanak-kanak perbebatan itu, saya ingin mendampingi saja pemahaman yang menurut saya tidak demikian dikatakan Alkitab

Saya tidak tahu dan tidak mau tahu, Tony. Simpan saja cerita itu buat anak cucu anda.


jadi saya bingung dengan anda, disatu sisi anda menyampaikan

Anda tentu berpendidikan atau pernah bikin skripsi/thesis, tentu tau judul itu menentukan isi dan isi menentukan judul. Ini kan dasar sekali, masa begitu saja mesti saya kasih tahu?

tapi anda sendiri melibas apa yang anda katakan dengan membuat judul

@Tony Anda sudah keok sebelum berdebat dengan hai-hai

jelas kan anda sendiri tidak konsisten dan konsekuen dengan apa yang anda sampaikan sendiri

Karena anda mengutip dan merespons komentar hai-hai. Apa susahnya itu untuk dimengerti? Apakah anda terganggu dengan kata2 keok, tolol, bego, sesat, dll? Kalo terganggu yah cuekin aja, yang penting anda nangkap maknanya.

 

siapa yang terjebak?

bisa tunjukan dimana keterjebakan saya?

kalau asal menuduh sana sini kan mudah

tak perlu nalar hebat semua bisa lakukan itu

Memang gak perlu. Liat saja blog anda di atas: Anda memaknai lahir baru sebagai figuratif. Apakah anda menganggap bahwa "ciptaan baru" bukan literatif? Anda benar2 lahir dari air, dari Roh, secara literal, bukan figuratif. Lahir dari rahim ibu dan lahir dari Roh itu sama2 literal.

 

 


"Yesus adalah Tuhan"?

kalimat Literal atau kalimat Figuratif

menurut saya?

baiklah saya jawab, tidak perlu saya berhari-hari menjawab ini, dalam hitungan detik

jelas itu kalimat literatif karena saya mempercayai demikian dan mengapanya dapat dijelaskan secara figuratif

Hahaha, anda yang mempertentangkan soal literal dan figuratif, sekarang anda bilang "jelas kalimat itu literal ... dan mengapanya dapat dijelaskan secara figuratif". Billang aja gak ngerti! Jangan maruk pilih dua2nya bilang itu adalah literal dan bisa dijelaskan secara figuratif.

Yesus adalah Tuhan adalah literal, bukan figuratif!

Makanya karena anda anggap figuratif = surgawi, jadi anda pikir harus pilih dua2nya. Makanya karena anda mencampur adukkan antara literal-figuratif dengan surgawi-duniawi, jadi anda gak mudeng. Surga itu literal, bukan figuratif!

 

karena jika dipaksakan menjadi literatif, banyak arti rohani yang tak bisa diwakili oleh bentuk materiil kata per kata (literatif)

http://en.wikipedia.org/wiki/Literal_and_figurative_language

Arti AWAL itu HARUS selalu literatif. Karena LITERAL adalah YANG PERTAMA terbaca, yang tertulis. Tidak mungkin ada suatu kata atau kalimat DIPAKSAKAN menjadi literatif. LITERATIF dulu, baru FIGURATIF. Tidak pernah FIGURATIF masuk duluan.

hah?

tidak salah anda ini?

argumentasi saya patah?

mari tunjukan dimana argumentasi saya patah?

kalau cuma klaim ini dan itu mudah dilakukan, semua orang pasti bisa kalau cuma asal sebut saja

saya tidak perlu panjang2 menjawab argumen anda yang panjang,

Saya sudah tunjukkan. Kalo mata anda menolak untuk membaca, itu terserah anda. Saya sudah capek2 menulis menerangkan percakapan Yesus dan Nikodemus, tapi anda cuma merespons seperti itu. Saya bukan cuma klaim karena saya sudah menunjukkan.

 

kalau anda tidak sepakat dengan pemahaman anda, definisi dari wikipediapun menyatakan hal yang sama dengan apa yang saya katakan, padahal jujur saya belum janjian dengan yang nulis itu di wikipedia

 

igurative language refers to words, and groups of words, that exaggerate or alter the usual meanings of the component words. Figurative language may involve analogy to similar concepts or other contexts, and may involve exaggerations. These alterations result in figures of speech.

Anda tau gak arti "exaggerate or alter the usual meanings of the component words"? 

Anda tau gak arti kata "may"?

Anda tau gak arti "these ALTERATIONS result in figures of speech"?

 

justru anda yang memerangkap pengertian Literatif menjadi pengertian kepercayaan belaka

anda mencampur adukan iman dengan rasio, sehingga cita rasanya sudah tidak jelas tidak juga dalam

Anda sok mau terlihat pinter, tapi tong kosong. Saya gak ada ngomongin soal rasio, apaagi soal iman. Ini kita lagi bahas permasalahan bahasa, bukan iman apalagi rasio.

 

Nikodemus bukan berarti tidak percaya namun begitu literatif dalam mengartikan lahir kembali itu adalah kelahiran dari rahim ibunya

Lahir dari rahim ibu adalah literal. Lahir dari Roh adalah literal. Kalo orang lahir dari Roh, itu artinya BENAR2 terjadi, artinya benar2 literal.

 

 

mencerna yang anda sampaikan ini hanya butuh hitungan detik

selain tak dalam kemudian tak bermakna apapun


Masih mau menganggap bahwa anda sebagai ciptaan baru adalah figuratif? Surga adalah figuratif? Yesus adalah figuratif? Roh adalah figuratif? Silakan. Anda pikir figuratif = semua yang dari surga. Saran saya, baca lagi sumber2 soal figurative language. Kalo cuma dari wikipedia-english (di mana saya menyumbangkan beberapa artikel di sana dan beberapa bagian dari beberapa artikel), saya sarankan itu tidak cukup.

tonypaulo's picture

@PB, ini arti dari figuratif?

Kenapa figuratif atau metafor sering disamakan dengan analogi? Karena sama2 menggunakan 2 hal yang berbeda.

Lalu di mana perbedaannya? Perbedaannya cukup tipis, yaitu figuratif atau metafor selalu membawa hal yang dimetaforkan ke hal yang baru DAN juga ke makna yang baru. Sementara analogi adalah memakai hal yang biasanya lebih familiar untuk menjelaskan hal yang kurang familiar.

perhatikan definisi dari figuratif

Literal language refers to words that do not deviate from their defined meaning. Figurative language refers to words, and groups of words, that exaggerate or alter the usual meanings of the component words. Figurative language may involve analogy to similar concepts or other contexts, and may involve exaggeratio

dari konteks mana anda bicarakan

semantik? linguistik? retorik? atau bahasa filosofi?

 

Ketika Shakespeare berkata "dunia adalah panggung sandiwara", itu adalah metafor. Dunia diubah menjadi panggung sandiwara, makna dunia berubah menjadi makna panggung sandiwara.

Tapi kalau dia berkata "dunia seperti panggung sandiwara", itu adalah analogi. Dunia mirip seperti panggung sandiwara, makna dunia mirip seperti makna panggung sandiwara. Panggung sandiwara yang lebih familiar dipakai untuk menjelaskan perihal dunia. Begitu juga perihal angin dan Roh Kudus.

kok rancu

anda tahu tidak maksud Shakespeare mengatakan itu?

justru banyak yang menafsirkan berbeda dengan apa yang anda tafsirkan

Dunia mirip seperti panggung sandiwara, (lebih tepat)

dibandingkan dengan Dunia diubah menjadi panggung sandiwara (kurang presisi)

bukannya anda senang satir?

dan juga bahasannya masih sama makna literatif dan makna figuratif, bukan ada ditengah-tengah itu

 

Makna figuratif adalah selalu bersifat metafor. Makna figuratif selalu membawa makna baru. Ketika banyak ayat susah dimengerti dan dipahami, tidak sedikit orang kristen yang memakai makna figuratif untuk berusaha memudahkan pengertian soal ayat-ayat tersebut. Mereka seakan-akan selalu berkata "Maksudnya bukan seperti yang tertulis!" Hence that's where "literal" comes in. Yang tertulis adalah berlawanan dengan yang bermakna kiasan. Literal berlawanan dengan figuratif.

anda silahkan pelajari sejarah yang ada, mana kepercayaan yang begitu terperangkap oleh makna literatif

3 yang satu diartikan secara literatif adalah 3 Tuhan, bukan Allah yang Esa

sekarang saya kembali bertanya kepada anda

Allah yang Esa literatif atau figuratif?

 

Ketika ada ayat yang menyinggung soal lebih mudah unta masuk lobang jarum daripada orang kaya masuk kerajaan surga, para pengguna makna figuratif akan berkata "Maksudnya Yesus bukan benar-benar lubang jarum, tapi sesuatu yang berbeda dari lubang jarum!", atau mereka akan berkata,"Itu kiasan, bukan berarti unta benar-benar masuk lubang jarum!" Tapi apakah benar Yesus bermaksud bahwa itu BUKAN benar-benar lubang jarum? Kisah tersebut adalah benar literal, literal unta, literal lubang jarum, literal orang kaya, dan literal kerajaan surga. Jadi bukan lubang jarum di mana lubangnya sebesar kandang unta (bagaimana dengan besar jarumnya?), atau bukan lubang jarum yang sering dikotbahkan para hamba Tuhan sebagai "istilah pintu masuk gerbang Yerusalem sehingga unta sebelum masuk Yerusalem harus diturunkan beban yang ada di punuknya dan harus masuk menunduk, jadi kita harus seperti itu, rendah hati, bertobat dan mengakui dosa2 kita supaya bisa masuk sorga".

anda sudah melakukan interprestasi terhadap sesuatu yang literatif, itu kemudian adalah bermakna figuratif, bukan lagi literatif

kok malah anda tidak memahaminya?

 

Karena kalau itu adalah kiasan atau figuratif atau metafor, bagian yang saya bold tidak bakal ada di dalam alkitab:

Mat 19:24 Sekali lagi Aku berkata kepadamu, lebih mudah seekor unta masuk melalui lobang jarum dari pada seorang kaya masuk ke dalam Kerajaan Allah."

Mat 19:25 Ketika murid-murid mendengar itu, sangat gemparlah mereka dan berkata: "Jika demikian, siapakah yang dapat diselamatkan?"

Mat 19:26 Yesus memandang mereka dan berkata: "Bagi manusia hal ini tidak mungkin, tetapi bagi Allah segala sesuatu mungkin."

Kelebihan dari makna figuratif, atau seharusnya saya bilang adalah kekurangan, adalah figurative language selalu bisa dibawa ke makna apa saja, tergantung yang memaknai, tergantung otoritas, tergantung audience, tergantung yang digantung :)

sudah terjelaskan kok di Alkitab

1Co 2:14  Tetapi manusia duniawi tidak menerima apa yang berasal dari Roh Allah, karena hal itu baginya adalah suatu kebodohan; dan ia tidak dapat memahaminya, sebab hal itu hanya dapat dinilai secara rohani.

1Co 1:23  tetapi kami memberitakan Kristus yang disalibkan: untuk orang-orang Yahudi suatu batu sandungan dan untuk orang-orang bukan Yahudi suatu kebodohan,

masih ada puluhan ayat lagi

-----

saya kembali bertanya apakah kebodohan itu makna literatif atau figuratif PB?

 

Jadi ketika makna asli dari kiasan atau metafor tersebut salah, si pemegang otoritas atau si pembicara selalu bisa mengalihkannya ke makna yang lain.

Akibatnya adalah ketidakjelasan antara makna yang benar dan makna yang keliru. Akhirnya frase "terjemahan bebas" diterjemahkan sebagai "bebas menerjemahkannya terserah anda, sebebas-bebasnya tidak ada yang melarang dan tidak ada aturan". Akibatnya adalah semua ayat di dalam alkitab bisa diterjemahkan ke dalam makna yang baru, makna yang berbeda dari makna yang tertulis, makna apa saja, makna yang "pilih sendiri petualanganmu".

disatu sisi anda benar, malah justru terjemahan bebas itu harus ditelusuri lewat kebenaran Firman Tuhan, karena ayat per ayat itu ada hubungannya satu sama lain

1Co 2:13  Dan karena kami menafsirkan hal-hal rohani kepada mereka yang mempunyai Roh, kami berkata-kata tentang karunia-karunia Allah dengan perkataan yang bukan diajarkan kepada kami oleh hikmat manusia, tetapi oleh Roh.

hidupi Firman yang anda mengerti, kemudianhal yang anda jelaskan terjelaskan dengan sendirinya

atau practice what you preach

 

Jadi patut dipertanyakan ketika seseorang berusaha menjelaskan makna figuratif sambil bercerita panjang lebar soal context, content, entitas, dan esensi. Karena makna figuratif umumnya bertabrakan dengan konteks, dengan konten, dengan entitas dan esensi. Itu pun kalau orangnya memang benar-benar mengerti dan memahami konteks, bukan saja senang berslogan konteks atau karena pernah dengar kalau apologists kristen sering  berslogan "A text without a context is a pretext for a proof text". Psstt ... slogan tersebut juga diambil out of context loh :)

silahkan saja ditunjukan dimana ada tabrakan konteks dengan konten, perlihatkan dengan jelas ayat mana atau esensi mana yang ditabrak

mudah kan?

 

GBU

 

 

PlainBread's picture

@Tony OH TUHAN, anda bodoh sekali!

perhatikan definisi dari figuratif

 

Literal language refers to words that do not deviate from their defined meaning. Figurative language refers to words, and groups of words, that exaggerate or alter the usual meanings of the component words. Figurative language may involve analogy to similar concepts or other contexts, and may involve exaggeratio

dari konteks mana anda bicarakan

semantik? linguistik? retorik? atau bahasa filosofi?

 

Anda ngerti gak itu artinya?

Kenapa anda gak garis bawahi bagian yang ini: 

Literal language refers to words that do not deviate from their defined meaning. Figurative language refers to words, and groups of words, that exaggerate or alter the usual meanings of the component words ?

Anda tau arti kata deviate, alter, alteration, exaggerate, usual meaning? Jangan cuma "MAY involve analogy" aja yang anda garis bawahi hanya karena ada analogy di situ.

 


kok rancu

anda tahu tidak maksud Shakespeare mengatakan itu?

justru banyak yang menafsirkan berbeda dengan apa yang anda tafsirkan

Anda bodohnya gak ketulungan.

Siapa yang bahas soal Shakespeare? siapa yang bilang bahwa saya tidak tau maksud Shakespeare?

Saya hanya memakai famous quote dari dia untuk menjelaskan beda figuratif dan analogi. Oh Tuhan, anda bodoh sekali!

 

bukannya anda senang satir?

dan juga bahasannya masih sama makna literatif dan makna figuratif, bukan ada ditengah-tengah itu

OH TUHAN, anda bodoh sekali sampe bawa2 satir!

 

anda silahkan pelajari sejarah yang ada, mana kepercayaan yang begitu terperangkap oleh makna literatif

3 yang satu diartikan secara literatif adalah 3 Tuhan, bukan Allah yang Esa

sekarang saya kembali bertanya kepada anda

Allah yang Esa literatif atau figuratif?

Allah itu literal, Tony! 

Kalo anda bilang Allah itu figuratif, itu artinya anda menghina ALLAH! 

Kalo saya bilang ke teman saya pake makna figuratif,"Hey bos, makan2 donk!" itu artinya dia BUKAN bos saya! Makna literalnya sudah terdeviasi, sudah ter-altered, sudah berubah.

 

anda sudah melakukan interprestasi terhadap sesuatu yang literatif, itu kemudian adalah bermakna figuratif, bukan lagi literatif

kok malah anda tidak memahaminya?

Ck ck ck! Beginilah kalo orang tidak ngerti apa itu figurative, lalu sok2an bilang "anda sudah melakukan interpretasi terhadap sesuatu literatif, kemudian itu bermakna figuratif".

Aduh Tuhan, apakah Tuhan pernah berkata orang bodoh selalu berada di antara kami?

 

1Co 2:14  Tetapi manusia duniawi tidak menerima apa yang berasal dari Roh Allah, karena hal itu baginya adalah suatu kebodohan; dan ia tidak dapat memahaminya, sebab hal itu hanya dapat dinilai secara rohani.

 

1Co 1:23  tetapi kami memberitakan Kristus yang disalibkan: untuk orang-orang Yahudi suatu batu sandungan dan untuk orang-orang bukan Yahudi suatu kebodohan,

masih ada puluhan ayat lagi

 

Anda NGERTI Gak, TONY,

Makna literatif dan Figuratif itu TIDAK ADA hubungannya dengan DUNIAWI DAN SURGAWI.

Dunia dan surga itu sama2 literal.

Dua2nya real, dua2nya nyata.

Figuratif adalah penyimpangan makna awal.

Figuratif adalah perubahan makna literal.

 

Sebaliknya, "Dunia adalah panggung sandwara" adalah metafor, figuratif. Ada deviasi di dalamnya, ada alteration di dalamnya. Maknanya terdeviasi, berubah. Dari makna dunia yang literal menjadi makna figuratif yaitu pengertian baru: panggung sandiwara.


saya kembali bertanya apakah kebodohan itu makna literatif atau figuratif PB?

Melihat anda, saya akan berteriak keras: Kebodohan itu Literal!

 

disatu sisi anda benar, malah justru terjemahan bebas itu harus ditelusuri lewat kebenaran Firman Tuhan, karena ayat per ayat itu ada hubungannya satu sama lain

1Co 2:13  Dan karena kami menafsirkan hal-hal rohani kepada mereka yang mempunyai Roh, kami berkata-kata tentang karunia-karunia Allah dengan perkataan yang bukan diajarkan kepada kami oleh hikmat manusia, tetapi oleh Roh.

hidupi Firman yang anda mengerti, kemudianhal yang anda jelaskan terjelaskan dengan sendirinya

atau practice what you preach

 

Anda benar2 gak ketolongan bodohnya! 

Literal dan figuratif itu tidak ada hubungannya dengan surgawi! 

Surga adalah Literal, dunia adalah literal.

Saya tidak nyangka sikap anda untuk menolak diberitahu bahwa anda tidak mengerti makna figuratif dan literal sebegini parahnya.

Pantaslah kalo ada orang bilang anda tolol atau bebal. Karena selain bodoh, anda juga menolak untuk mengerti.

 

silahkan saja ditunjukan dimana ada tabrakan konteks dengan konten, perlihatkan dengan jelas ayat mana atau esensi mana yang ditabrak

mudah kan?

Anda butuh pertolongan Tuhan untuk mengerti makna literal dan figuratif.

Saya menyerah, Tuhan!

 

tonypaulo's picture

@PB, kok mulai antagonis ?

perhatikan definisi dari figuratif

 Literal language refers to words that do not deviate from their defined meaning. Figurative language refers to words, and groups of words, that exaggerate or alter the usual meanings of the component words. Figurative language may involve analogy to similar concepts or other contexts, and may involve exaggeratio

dari konteks mana anda bicarakan

semantik? linguistik? retorik? atau bahasa filosofi?

 

Anda ngerti gak itu artinya?

Kenapa anda gak garis bawahi bagian yang ini: 

 

Literal language refers to words that do not deviate from their defined meaning. Figurative language refers to words, and groups of words, that exaggerate or alter the usual meanings of the component words ?

Anda tau arti kata deviate, alter, alteration, exaggerate, usual meaning? Jangan cuma "MAY involve analogy" aja yang anda garis bawahi hanya karena ada analogy di situ.

loh kok anda yang balik bertanya kenapa tidak saya garis bawahi

lihat komentar anda sebelumnya PB

Kenapa figuratif atau metafor sering disamakan dengan analogi? Karena sama2 menggunakan 2 hal yang berbeda.

Lalu di mana perbedaannya? Perbedaannya cukup tipis, yaitu figuratif atau metafor selalu membawa hal yang dimetaforkan ke hal yang baru DAN juga ke makna yang baru. Sementara analogi adalah memakai hal yang biasanya lebih familiar untuk menjelaskan hal yang kurang familiar.

masa sih harus saya juga yang menjelaskannya kepada anda?

saya merespon anda saja kok

dan yang saya garis bawahi ada relevansi dari repson anda sebelumnya

biar jelas respon anda sebelumnya saya garis bawahi dan tebali

ini juga belum anda respon

dari konteks mana anda bicarakan

semantik? linguistik? retorik? atau bahasa filosofi?

 

kok rancu

anda tahu tidak maksud Shakespeare mengatakan itu?

justru banyak yang menafsirkan berbeda dengan apa yang anda tafsirkan

Anda bodohnya gak ketulungan.

Siapa yang bahas soal Shakespeare? siapa yang bilang bahwa saya tidak tau maksud Shakespeare?

Saya hanya memakai famous quote dari dia untuk menjelaskan beda figuratif dan analogi. Oh Tuhan, anda bodoh sekali!

memang siapa yang mau membahas Shakespeare PB? perhatikan dengan baik

justru banyak yang menafsirkan berbeda dengan apa yang anda tafsirkan

Dunia mirip seperti panggung sandiwara, (lebih tepat)

dibandingkan dengan Dunia diubah menjadi panggung sandiwara (kurang presisi)

dan jangan bersikap antagonis seperti itu, kalau anda sendiri tidak memahami apa yang anda tulis

karena saya juga tidak bicara ttg shake...shake siapa PB?

jadi yang ketulungan itu tidak pada konteksnya

apalagi yang menyatakannya

 

bukannya anda senang satir?

dan juga bahasannya masih sama makna literatif dan makna figuratif, bukan ada ditengah-tengah itu

OH TUHAN, anda bodoh sekali sampe bawa2 satir!

masih belum bisa mengkaitkan antara

satir....bahasa.....literatif......figuratif

kalau belum bisa jangan terlalu dipaksakan PB

anggap saja belum saatnya untuk itu

 

anda silahkan pelajari sejarah yang ada, mana kepercayaan yang begitu terperangkap oleh makna literatif

3 yang satu diartikan secara literatif adalah 3 Tuhan, bukan Allah yang Esa

sekarang saya kembali bertanya kepada anda

Allah yang Esa literatif atau figuratif?

Allah itu literal, Tony! 

Kalo anda bilang Allah itu figuratif, itu artinya anda menghina ALLAH! 

apa saya bertanya Allah itu literal atau figuratif?

saya bertanya

3 yang satu diartikan secara literatif adalah 3 Tuhan, bukan Allah yang Esa

sekarang saya kembali bertanya kepada anda

Allah yang Esa literatif atau figuratif?

atau saya permudah Trinitas itu literal atau figuratif?

kalau literal, dimana literalnya?

 

Kalo saya bilang ke teman saya pake makna figuratif,"Hey bos, makan2 donk!" itu artinya dia BUKAN bos saya! Makna literalnya sudah terdeviasi, sudah ter-altered, sudah berubah.

relevansinya ?

 

anda sudah melakukan interprestasi terhadap sesuatu yang literatif, itu kemudian adalah bermakna figuratif, bukan lagi literatif

kok malah anda tidak memahaminya?

Ck ck ck! Beginilah kalo orang tidak ngerti apa itu figurative, lalu sok2an bilang "anda sudah melakukan interpretasi terhadap sesuatu literatif, kemudian itu bermakna figuratif".

Aduh Tuhan, apakah Tuhan pernah berkata orang bodoh selalu berada di antara kami?

anda bisa paham bahwa anda melakukan interprestasi terhadap sesuatu yang literatif pada pendapat anda dibawah ini

 

Tapi apakah benar Yesus bermaksud bahwa itu BUKAN benar-benar lubang jarum? Kisah tersebut adalah benar literal, literal unta, literal lubang jarum, literal orang kaya, dan literal kerajaan surga. Jadi bukan lubang jarum di mana lubangnya sebesar kandang unta (bagaimana dengan besar jarumnya?), atau bukan lubang jarum yang sering dikotbahkan para hamba Tuhan sebagai "istilah pintu masuk gerbang Yerusalem sehingga unta sebelum masuk Yerusalem harus diturunkan beban yang ada di punuknya dan harus masuk menunduk, jadi kita harus seperti itu, rendah hati, bertobat dan mengakui dosa2 kita supaya bisa masuk sorga".

kan ketika anda menambahi literlan kerajaan surga, yah sudah itu sudah mengandung arti figuratif

mana ada unta kerjaan sorga, jarum kerajaan sorga, orang kaya kerajaan sorga?

untuk apa lagi PB unta dan jarum? mana ada lagi PB orang kaya di sorga, lah jalan yang diinjak-injak saya terbuat dari emas

justru anda sudah membuat suatu definisi yang bias dan semakin bias dan absrud saja artinya PB

 

1Co 2:14  Tetapi manusia duniawi tidak menerima apa yang berasal dari Roh Allah, karena hal itu baginya adalah suatu kebodohan; dan ia tidak dapat memahaminya, sebab hal itu hanya dapat dinilai secara rohani.

 

1Co 1:23  tetapi kami memberitakan Kristus yang disalibkan: untuk orang-orang Yahudi suatu batu sandungan dan untuk orang-orang bukan Yahudi suatu kebodohan,

masih ada puluhan ayat lagi

Anda NGERTI Gak, TONY,

Makna literatif dan Figuratif itu TIDAK ADA hubungannya dengan DUNIAWI DAN SURGAWI.

Dunia dan surga itu sama2 literal.

Dua2nya real, dua2nya nyata.

Figuratif adalah penyimpangan makna awal.

Figuratif adalah perubahan makna literal.

kalau demikian saya bisa katakan #$@%%#@^% itu literal

#$@%%#@^% menurut saya itu literal kok

semua literal tidak ada yang figuratif?

Figuratif itu bukan sekedar penyimpangan makna awal

baca lagi definisinya

 Figurative language refers to words, and groups of words, that exaggerate or alter the usual meanings of the component words. Figurative language may involve analogy to similar concepts or other contexts, and may involve exaggeratio

 

Sebaliknya, "Dunia adalah panggung sandwara" adalah metafor, figuratif. Ada deviasi di dalamnya, ada alteration di dalamnya. Maknanya terdeviasi, berubah. Dari makna dunia yang literal menjadi makna figuratif yaitu pengertian baru: panggung sandiwara.

sejak awal juga penyampaiannya bukan deviasi belaka dari kalimat literatif atau karena kalimat itu bukan kalimat literal, kalimat itu adalah kalimat figuratif

kalau anda mengartikan bahwa figuratif sekedar deviasi dari literatif, tidak perlu kata / makna literatif itu berdampingan (sebangun dan sejajar) dengan kata / makna figuratif

 

saya kembali bertanya apakah kebodohan itu makna literatif atau figuratif PB?

Melihat anda, saya akan berteriak keras: Kebodohan itu Literal!

anda punya ukuran literatif untuk menyatakan demikian?

kalau cuma sekedar "berteriak-teriak keras", karena "histeria" atau "ketiadaberdayaan nalar", tidak sulit kok PB

mari tujukan ukuran literatif anda bahwa benar kebodohan itu literal

daripada cuma "berteriak-teriak" tidak "karuan"

kalau tidak bisa

tidak apa juga kok

dimengerti saja, kan anda hanya "berteriak"

 

disatu sisi anda benar, malah justru terjemahan bebas itu harus ditelusuri lewat kebenaran Firman Tuhan, karena ayat per ayat itu ada hubungannya satu sama lain

1Co 2:13  Dan karena kami menafsirkan hal-hal rohani kepada mereka yang mempunyai Roh, kami berkata-kata tentang karunia-karunia Allah dengan perkataan yang bukan diajarkan kepada kami oleh hikmat manusia, tetapi oleh Roh.

hidupi Firman yang anda mengerti, kemudianhal yang anda jelaskan terjelaskan dengan sendirinya

atau practice what you preach

 

Anda benar2 gak ketolongan bodohnya! 

Literal dan figuratif itu tidak ada hubungannya dengan surgawi! 

Surga adalah Literal, dunia adalah literal.

Saya tidak nyangka sikap anda untuk menolak diberitahu bahwa anda tidak mengerti makna figuratif dan literal sebegini parahnya.

Pantaslah kalo ada orang bilang anda tolol atau bebal. Karena selain bodoh, anda juga menolak untuk mengerti.

anda jangan sembarangan PB, jaga perkataan anda

kalau demikian bukan saya saja yang bodoh

Origenes bertanggung jawab atas peletakan dasar-dasar penafsiran alegoris terhadap Kitab Suci yang berpengaruh hingga Abad Pertengahan. Pada setiap teks, ia percaya ada tiga tingkat pengertian: pengertian harfiah, pengertian moral - yaitu untuk memperbaiki jiwa, dan pengertian alegoris atau pengertian rohani - yakni pengertian tersirat yang penting untuk iman Kristen. Origenes sendiri mengabaikan makna harfiah atau gramatikal-historis teks dan lebih menekankan makna alegoris.


http://id.wikipedia.org/wiki/Origenes

anda mengertikan makna figuratif itu juga dikenal dengan makna alegoris

dan sikap anda justru yang parah

namun karena anda merasa lebih dulu di blog ini anda pikir itu cukup untuk menunjukan anda berhak mencaci saya

saya hanya menyampaikan bahwa ada orang yang terlalu memperhatikan makna literatif menjadi bias dan tidak utuh lagi dalam memahami

karena itu pahamilah dengan makna figuratif atau alegoris atau simbolis atau rohani

bukan saya yang tidak paham

andalah yang tidak memahami apa yang saya sampaikan

bahkan dengan menyatakan

lubang jarum sorga?

weeleh weleh PB

kok jadi saya yang tidak paham?

anda yang tidak paham, mana ada lubang jarum sorga, unta sorga? literal lagi?

 

silahkan saja ditunjukan dimana ada tabrakan konteks dengan konten, perlihatkan dengan jelas ayat mana atau esensi mana yang ditabrak

mudah kan?

Anda butuh pertolongan Tuhan untuk mengerti makna literal dan figuratif.

Saya menyerah, Tuhan!

bukan saya yang menyatakan makna literal lobang jarum sorga dsb

dan saya sedang berdiskusi dengan anda

sebelum menyerah

mari benahi dulu tuduhan anda dibawah ini

Jadi patut dipertanyakan ketika seseorang berusaha menjelaskan makna figuratif sambil bercerita panjang lebar soal context, content, entitas, dan esensi. Karena makna figuratif umumnya bertabrakan dengan konteks, dengan konten, dengan entitas dan esensi. Itu pun kalau orangnya memang benar-benar mengerti dan memahami konteks, bukan saja senang berslogan konteks atau karena pernah dengar kalau apologists kristen sering  berslogan "A text without a context is a pretext for a proof text". Psstt ... slogan tersebut juga diambil out of context loh :)

kalau cuma sembarang bunyi, itu mudah sekali

namun untuk bertanggung jawab atas kesembarangan itu, banyak orang yang mencari-cari alasan

termasuk

Saya menyerah, Tuhan!

anda yang menuduh sembarangan

ketika diminta tunjukan bahwa tuduhan anda benar atau tidak

anda merespon

Saya menyerah, Tuhan!

kira2 ada relevansinya tidak PB?

tidak

makanya jangan sembarangan kalau tidak bisa mempertanggungjawabkan perkataan

 

GBU

tonypaulo's picture

@PB, kok nuduh terus bisanya? buktikan sajalah

lalu masalahnya dimana?

saya memang membahas dari studi kasusnya terlebih dahulu, dan dari studi kasusnya sudah terjelaskan dengan baik apa arti makna figuratif itu sendiri

dalam hal ini Nikodemus merupakan representasi yang sangat mewakili, ia ahli taurat, ia pengajar level nasional (Israel), ia pelayan Tuhan, ia suka belajar dan belajar khusus pada YESUS

Makanya saya usulkan, agar judulnya diubah. Kalo anda mengambi kata "Alkitab", berarti semua dalam alkitab anda harus jelaskan. Kalo anda mengambil kata "makna figuratif dalam alkitab", itu artinya jangan hanya 1 cerita dalam alkitab saja.

hah?

sejak kapan semua dalam alkitab anda harus jelaskan?

kalau demikian seluruh isi blog ini yang membawa kata Alkitab diwajibkan demikian juga?

berapa juta kata dalam 1 blogs?

anda tidak mengada-ada kan?

usulan anda terlalu over context jadi maaf tidak bisa saya lakukan demikian

 

 

justru yang saya tidak habis pikir, apa kaitannya yang anda sampaikan


@Tony Anda sudah keok sebelum berdebat dengan hai-hai

denga topik ini?

ada saya mau berdebat disini?

 Oh, jadi anda merespons komentar hai-hai, trus tidak mengharapkan apa2 dari si empunya komentar? Mau anda namakan diskusi, debat, itu terserah anda. Intinya anda nangkap.

 hah?

anda yang menyatakan demikian, anda pulan yang bilang terserah anda?

lalu apa kaitannya belum anda jelaskan juga?

kalau anda boleh tidak relevan, kok anda menuntut orang lain untuk relevan?

standar ganda yah?

 

anda tidak tahu apapun tentang saya PB

dulu iya ketika masih kuliah saya senang berdebat

kalau sekarang buat saya terlalu kekanak-kanak perbebatan itu, saya ingin mendampingi saja pemahaman yang menurut saya tidak demikian dikatakan Alkitab

Saya tidak tahu dan tidak mau tahu, Tony. Simpan saja cerita itu buat anak cucu anda.

saya bukan bermaksud demikian

perhatikan, kata -kata anda ini

Anda tentu berpendidikan atau pernah bikin skripsi/thesis, tentu tau judul itu menentukan isi dan isi menentukan judul. Ini kan dasar sekali, masa begitu saja mesti saya kasih tahu?

anda tidak tahu sama sekali tentang saya, namun anda merasa lebih tahu dari saya, padahal tidak demikan kenyataannya

apa saya harus membiasakan diri jika berdiskusi dengan anda, memang anda tidak bisa mempertanggungjawabkan perkataan anda?

 

jadi saya bingung dengan anda, disatu sisi anda menyampaikan

Anda tentu berpendidikan atau pernah bikin skripsi/thesis, tentu tau judul itu menentukan isi dan isi menentukan judul. Ini kan dasar sekali, masa begitu saja mesti saya kasih tahu?

tapi anda sendiri melibas apa yang anda katakan dengan membuat judul

@Tony Anda sudah keok sebelum berdebat dengan hai-hai

jelas kan anda sendiri tidak konsisten dan konsekuen dengan apa yang anda sampaikan sendiri

Karena anda mengutip dan merespons komentar hai-hai. Apa susahnya itu untuk dimengerti? Apakah anda terganggu dengan kata2 keok, tolol, bego, sesat, dll? Kalo terganggu yah cuekin aja, yang penting anda nangkap maknanya.

saya bukan terganggu atau tidak, saya bisa paham kok biasanya orang seperti itu hanya menunjukan mekanisme pertahanan diri yang berlebihan saja

namun lihat anda sendiripun merasa memperbolehkan diri sendiri untuk membuat judul yang tidak relevan, namun tidak malu-malu menyampaikan kepada orang lain untuk menulis judul yang relevan

padahal judulnya menurut saya sudah relevan

 

 

siapa yang terjebak?

bisa tunjukan dimana keterjebakan saya?

kalau asal menuduh sana sini kan mudah

tak perlu nalar hebat semua bisa lakukan itu

Memang gak perlu. Liat saja blog anda di atas: Anda memaknai lahir baru sebagai figuratif. Apakah anda menganggap bahwa "ciptaan baru" bukan literatif? Anda benar2 lahir dari air, dari Roh, secara literal, bukan figuratif. Lahir dari rahim ibu dan lahir dari Roh itu sama2 literal.

Joh 3:3  Yesus menjawab, kata-Nya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan kembali, ia tidak dapat melihat Kerajaan Allah."
 

loh kok lahir baru itu memang tidak mungkin literatif

kalau anda masih orang Indonesia

mari cari referensi yang menyatakan dilahirkan kembali adalah makna literatif

pengertian literatif anda cukup janggal dan tidak pada tempatnya

semuanya buat anda literal

yang jelas figuratifpun literal buat anda

 

"Yesus adalah Tuhan"?

kalimat Literal atau kalimat Figuratif

menurut saya?

baiklah saya jawab, tidak perlu saya berhari-hari menjawab ini, dalam hitungan detik

jelas itu kalimat literatif karena saya mempercayai demikian dan mengapanya dapat dijelaskan secara figuratif

Hahaha, anda yang mempertentangkan soal literal dan figuratif, sekarang anda bilang "jelas kalimat itu literal ... dan mengapanya dapat dijelaskan secara figuratif". Billang aja gak ngerti! Jangan maruk pilih dua2nya bilang itu adalah literal dan bisa dijelaskan secara figuratif.

Yesus adalah Tuhan adalah literal, bukan figuratif!

simpan ketawa anda PB

baca lengkap

jelas itu kalimat literatif karena saya mempercayai demikian dan mengapanya dapat dijelaskan secara figuratif

literatif itu pun berdasarkan subyektifitas saya atau iman, tapi jika karena rasio mana mungkin itu menjadi literatif, nah ketika ada yang bertanya kenapa menjadi literatif saya akan menjelaskan secara figuratif

kalau saya memaksakan seperti anda memaksakan untuk menjelaskan secara literatif maka

pertama, saya akan merusak tatantan tata bahasa yang ada, atau saya bisa disebut mengalami suatu ganguan mental ringan, karena menempatkan semua kata menjadi literal, tidak ada yang figuratif

kedua, secara literal tidak mungkin Yesus bisa dijabarkan, karena keterbatasan pemahaman dan rasio manusia, apalagi hal ini adalah hal yang menuntut pemahaman abstrak

ketiga semua yang ada di Alkitab menjadi bias, masa orang Kristen disebut domba, mempelai Kristus dsb

 

Makanya karena anda anggap figuratif = surgawi, jadi anda pikir harus pilih dua2nya. Makanya karena anda mencampur adukkan antara literal-figuratif dengan surgawi-duniawi, jadi anda gak mudeng. Surga itu literal, bukan figuratif!

saya tidak mencampur adukan, atau malah anda membunuh makna figuratif, semuanya buat anda literatif

namun anda yang melemparkan tuduhan saya yang tidak mudeng

sedangkan definisi yang anda gunakan tidak lazim sama sekali (berlawanan dengan common sense)

 

karena jika dipaksakan menjadi literatif, banyak arti rohani yang tak bisa diwakili oleh bentuk materiil kata per kata (literatif)

http://en.wikipedia.org/wiki/Literal_and_figurative_language

Arti AWAL itu HARUS selalu literatif. Karena LITERAL adalah YANG PERTAMA terbaca, yang tertulis. Tidak mungkin ada suatu kata atau kalimat DIPAKSAKAN menjadi literatif. LITERATIF dulu, baru FIGURATIF. Tidak pernah FIGURATIF masuk duluan.

ini definisi dari mana anda dapat?

bisa anda pertangung jawabkan?

kok justru berbeda dengan yang disampaikan di wikipedia itu?

mana ada aturan yang mengatakan pertama harus literatif baru figuratif, karena ada kata2 yang mengandung arti figuratif tidak diharuskan harus dicek apa makna literatifnya

kalau demikan saya bisa mengerti pemaksanaan unta kerajaan sorga (literatif versi anda)

 

hah?

tidak salah anda ini?

argumentasi saya patah?

mari tunjukan dimana argumentasi saya patah?

kalau cuma klaim ini dan itu mudah dilakukan, semua orang pasti bisa kalau cuma asal sebut saja

saya tidak perlu panjang2 menjawab argumen anda yang panjang,

Saya sudah tunjukkan. Kalo mata anda menolak untuk membaca, itu terserah anda. Saya sudah capek2 menulis menerangkan percakapan Yesus dan Nikodemus, tapi anda cuma merespons seperti itu. Saya bukan cuma klaim karena saya sudah menunjukkan.

 mana pernah anda tunjukan, mana argumen saya yang patah?

bagaimana saya bisa menolak jika anda pun tidak penah menunjukan apapun

tulisan anda tentang  percakapan nikodemus?

yang ini

Apakah anda sadar, ketika Yesus bilang begini (ay 11): "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya kami berkata-kata tentang apa yang kami ketahui dan kami bersaksi tentang apa yang kami lihat, tetapi kamu tidak menerima kesaksian kami" itu artinya adalah LITERAL? Lihat yang saya garis bawah.

Apakah anda sadar, ketika Yesus bilang (ay 12)"Kamu tidak percaya, waktu Aku berkata-kata dengan kamu tentang hal-hal duniawi, bagaimana kamu akan percaya, kalau Aku berkata-kata dengan kamu tentang hal-hal sorgawi?", itu maksudnya adalah Yesus BARU SAJA menjelaskan hal2 duniawi, dan Nikodemus TIDAK PERCAYA?

Bagaimana  Nikodemus AKAN Percaya KALAU Yesus berkata hal2 surgawi?

Yesus berbicara tentang hal surgawi dengan menggandeng kata "AKAN" alias future tense (di dalam bahasa aslinya juga future tense) alias Dia BELUM berbicara hal tersebut kepada Nikodemus. Yang duniawi saja Nikodemus tidak percaya, bagaimana dia AKAN percaya KALAU Yesus berbiara soal surgawi?

artinya pun tidak jelas, kemudian pemaksaan definisi juga relevansinya tidak jelas

kalau hal itu figuratif mengapa Nikodemus tidak mengerti sama sekali apa yang dikatakan Yesus?

mengerti kenapa saya tidak bahas itu?

 

kalau anda tidak sepakat dengan pemahaman anda, definisi dari wikipediapun menyatakan hal yang sama dengan apa yang saya katakan, padahal jujur saya belum janjian dengan yang nulis itu di wikipedia

igurative language refers to words, and groups of words, that exaggerate or alter the usual meanings of the component words. Figurative language may involve analogy to similar concepts or other contexts, and may involve exaggerations. These alterations result in figures of speech.

Anda tau gak arti "exaggerate or alter the usual meanings of the component words"? 

Anda tau gak arti kata "may"?

Anda tau gak arti "these ALTERATIONS result in figures of speech"?

trus?

kok anda tidak menjelaskan apapun?

justru mendukung pernyataan saya dengan mempertegas

anda tahu tidak?

yah jelas saya tahulah, tidak sulit memahami kata itu

kecuali anda tanya kepada saya

anda tahu tidak ^^%#&^#^@&^#?

baru dengan jujur saya jawab, apa itu simbol2 yang tidak bisa saya mengerti?

 

justru anda yang memerangkap pengertian Literatif menjadi pengertian kepercayaan belaka

anda mencampur adukan iman dengan rasio, sehingga cita rasanya sudah tidak jelas tidak juga dalam

Anda sok mau terlihat pinter, tapi tong kosong. Saya gak ada ngomongin soal rasio, apaagi soal iman. Ini kita lagi bahas permasalahan bahasa, bukan iman apalagi rasio.

anda jangan sembarangan menuduh saya mau sok-sok an disini, saya bukan orang yang haus eksistensi, dengan mengatakan saya bloger yang paling top dsb, dsb

justru pemakaian bahasa anda campur aduk tak karuan, apalagi memaksakan pemaknaan literasi yang kebablasan

kalau ini bukan forum Kristen, anda itu sudah.........................

dan mari tunjukan anda tidak lebih kosong dari saya, dari semenjak saya diskusi dengan anda, seringkan saya yang mengkoreksi pemahaman anda

 

Nikodemus bukan berarti tidak percaya namun begitu literatif dalam mengartikan lahir kembali itu adalah kelahiran dari rahim ibunya

Lahir dari rahim ibu adalah literal. Lahir dari Roh adalah literal. Kalo orang lahir dari Roh, itu artinya BENAR2 terjadi, artinya benar2 literal.

 perhatikan baik baik

Joh 3:3  Yesus menjawab, kata-Nya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan kembali, ia tidak dapat melihat Kerajaan Allah."

Joh 3:4  Kata Nikodemus kepada-Nya: "Bagaimanakah mungkin seorang dilahirkan, kalau ia sudah tua? Dapatkah ia masuk kembali ke dalam rahim ibunya dan dilahirkan lagi?"

Joh 3:5  Jawab Yesus: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan dari air dan Roh, ia tidak dapat masuk ke dalam Kerajaan Allah.

Joh 3:9  Nikodemus menjawab, katanya: "Bagaimanakah mungkin hal itu terjadi?"
Joh 3:10  Jawab Yesus: "
Engkau adalah pengajar Israel, dan engkau tidak mengerti hal-hal itu?

lalu mengapa yang menurut anda roh itu literal namun Nikodemus tidak bisa memahami itu secara literal?

kalau menurut anda lahir dari Roh itu literal, mengapa buat Nikodemus bukan demikian?

sebenarnya anda mengerti tidak arti dari kata literal?

 

mencerna yang anda sampaikan ini hanya butuh hitungan detik

selain tak dalam kemudian tak bermakna apapun


Masih mau menganggap bahwa anda sebagai ciptaan baru adalah figuratif? Surga adalah figuratif? Yesus adalah figuratif? Roh adalah figuratif? Silakan. Anda pikir figuratif = semua yang dari surga. Saran saya, baca lagi sumber2 soal figurative language. Kalo cuma dari wikipedia-english (di mana saya menyumbangkan beberapa artikel di sana dan beberapa bagian dari beberapa artikel), saya sarankan itu tidak cukup.

anda harus belajar tanggung jawab terhadap perkataan anda

Saya tidak mengharapkan anda untuk merepons komentar saya ini. Lebih baik anda memanfaatkan waktu -kalo bisa beberapa hari- untuk melakukan dan mencernanya apa yang saya sarankan dengan 2 poin di atas beserta penjelasannya, sebelum hai-hai berdebat dengan anda

jangan biasakan diri sembarangan mengeluarkan pendapat, namun tidak dapat mempertangungjawabkan perkataan anda diatas

dan saya sampaikan

mencerna yang anda sampaikan ini hanya butuh hitungan detik

selain tak dalam kemudian tak bermakna apapun

bukan untuk mendeskriditikan, namun kenyataannya demikian, saya mencerna apa yang anda sampaikan ini dalam hitungan detik

namun anda berlebihan sekali dengan menyampaikan

Lebih baik anda memanfaatkan waktu -kalo bisa beberapa hari- untuk melakukan dan mencernanya apa yang saya sarankan

ketika saya jelaskan dan respon, malah anda kembali merespon tidak nyambung

Masih mau menganggap bahwa anda sebagai ciptaan baru adalah figuratif?

dan kemudian lebih janggal lagi anda mengatakan

Kalo cuma dari wikipedia-english (di mana saya menyumbangkan beberapa artikel di sana dan beberapa bagian dari beberapa artikel), saya sarankan itu tidak cukup.

sedang andapun tidak menyampaikan definisi, entah itu dari Webster Dictionary, atau Oxford Dictionary

Literal
Adjective

1. Being or reflecting the essential or genuine character of something; "her actual motive"; "a literal solitude like a desert"- G.K.Chesterton; "a genuine dilemma".

2. Without interpretation or embellishment; "a literal translation of the scene before him".

3. Limited to the explicit meaning of a word or text; "a literal translation".

4. Lacking stylistic embellishment; "a literal description"; "wrote good but plain prose"; "a plain unadorned account of the coronation"; "a forthright unembellished style".

5. Of the clearest kind; usually used for emphasis; "it's the literal truth"; "a matter of investment, pure and simple".

6. (of a translation) corresponding word for word with the original; "literal translation of the article"; "an awkward word-for-word translation".
Noun

1. A mistake in printed matter resulting from mechanical failures of some kind.

Source: WordNet 1.7.1 Copyright © 2001 by Princeton University. All rights reserved.
 

Date "literal" was first used: sometime in the late 14th century. (references)

Etymology: Literal \Lit"er*al\, adjective. [French lit['e]ral, litt['e]ral, Latin litteralis, literalis, from littera, litera, a letter. See Letter.]. (references)

http://www.websters-online-dictionary.org/definition/Literal

 

lihat betapa definisi anda tentang kata literal itu sendiri sudah jauh dari definisi yang ada

 

GBY

dReamZ's picture

TOLOL

numpang oot entar ya hehehe lage iseng ne mo komentarin yg plain nulis:

Karena anda mengutip dan merespons komentar hai-hai. Apa susahnya itu untuk dimengerti? Apakah anda terganggu dengan kata2 keok, tolol, bego, sesat, dll? Kalo terganggu yah cuekin aja, yang penting anda nangkap maknanya.

Gw aga heran kenapa yah ada manusia yg terganggu dibilangin TOLOL & varian2 tolol yg laen kyak keok, bego, n laen2.

Kalo liat perkembangan ilmu pengetahuan, semuanya pada TOLOL koq.

Aristotle itu TOLOL karna blg benda2 yg dibuang dr atas, benda yg paling berat bkal nyampe deluan ke tanah. Galieo buktiin keTOLOLan si Aristotle n diperkuat sama teori grativity na Newton. Tapi special n general relativity na Einstein menunjukan keTOLOLan si Newton. N si Einstein tetep aja TOLOL karna ga bisa kombinasikan quantum mechnics ke general relativity. N mpe skrang manusia masi TOLOL ntuk bisa mengerti spenuhnya teori kuantum.

Manusia dibidang lain jg TOLOL. Pelajarin tingkah laku manusia tapi tetep TOLOL karna dah repot2 buat prediksi tapi tetep aja manusia kaga makin baik. TOLOL brusaha nyembuhin penyakit, tapi malah muncul varian penyakit lain. TOLOL buat segala macam teori n policy tapi malah hasilin perekonomian yg collapse.

Saking TOLOL na masi aja ngotot kl bumi kaga ngalamin global warming, n berlomba ntuk ngembangin atomic bomb n hydrogen bomb, si TOLOL ini ga mikir kalo bumi ancur, si TOLOL n keturunan TOLOL mo tinggal dimana.

So, again, jd binun kenapa ada manusia yg keberatan dibiilangin TOLOL, kenapa ada manusia yg ngerasa dirinya kaga TOLOL ya. Kyakna yg kaga TOLOL itu hanya TUHAN. Apa manusia ini ngerasa TUHAN ?

Seperti yg om hai2 blg, kl manusia hanya bisa belajar dr keTOLOLan dia n berusaha jd lebih bijaksana, tapi tetep aja manusia itu TOLOL!

hihihi *cpet2 kabur make speda AIC sbelun diprotes*