Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

Mengasihi Tanpa Pandang Waktu (Ratapan 3:22-23)

julian's picture

 

 

"Selamat Memperingati Jumat Agung"

Fokus Hidup - "Seperti apa kasih Yesus yang tanpa pandang waktu? Mengapa kita harus mengasihi tanpa pandang waktu? Sejauh mana kita telah mempraktekkan kasih Kristus dalam kehidupan sehari-hari? Simak renungan berjudul Mengasihi tanpa Pandang waktu (Ratapan 3:22-23) ini."


Betapa indahnya jika kita dapat mengasihi, terlebih dikasihi oleh orang-orang di sekeliling kita yang kasihnya tak pernah habis oleh waktu (24  jam, I love you full). Namun, tidak dapat dipungkiri bahwa hidup manusia terbatas.

Untuk mengasihi sesamanya, manusia dibatasi oleh usia, pekerjaan, aktivitas pribadi, dan sebagainya.

Manusia juga hanya bisa mengasihi sesamanya dengan  storge, phileo, eros, dan  belum  mampu mengasihi sesamanya dengan agape. Manusia tidak dapat berbagi kasih dengan sesamanya tanpa batas waktu.

Baca juga: Mengasihi Tanpa Pandang Muka (Yohanes 8:1-11)

Namun dalam nats ini, Yeremia hendak menyampaikan kepada kita, bahwa ada satu sumber kasih yang dapat mengasihi manusia tanpa batas waktu, yaitu Yesus. Kasih yang dimiliki Yesus tidak sama dengan kasih yang kita miliki. "Tak berkesudahan kasih setia Tuhan" (ay. 21).

Maksudnya, kasih yang dimiliki Tuhan Yesus tidak pernah habis atau dibatasi oleh waktu. Sejak kita dilahirkan hingga dewasa bahkan sampai kita pulang ke rumah Bapa, kasih setia-Nya tidak pernah berkesudahan bagi kita.

Walaupun zaman telah berakhir, kasih-Nya tetap ada, tidak berkesudahan, dikatakan "tak habis-habisnya rahmat-Nya." Hal ini berbicara "selalu berlimpah" (full charge) kebaikan Tuhan dan tidak pernah habis.

Saat kita mengecewakan Dia, melukai hati-Nya, menyangkal-Nya, melupakan-Nya, dan kapan pun waktunya saat kita ingin kembali kepada-Nya, rahmat-Nya selalu ada untuk kita, tidak pernah habis. Yesus menanti dan siap menyatakan ...

 

Baca Selengkapnya isi renungan ini: Klik disini