Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

nubitol first blog

nisa's picture

beberapa hari ini gue mendapat hiburan menyenangkan di sabdaspace ini. setelah lama vakum dan hanya sekali2 baca, sedikt demi sedikit kangen juga sama tempat ini. dan thank's buat beberapa temen yang sudah berbaik hati menemani berdiskusi, gue memberanikan diri menulis blog lagi disini. nubitol mohon permisi nya yah :)

setelah lama berkelana *ceile*, gue melihat bahwa kadang2 orang secara tidak sadar mencampur-adukkan berbagai hal yang dianggapnya baik ke dalam ajaran agama / kepercayaan yang dia anut.

contoh tergampang adalah tentang pernikahan antara pria dan wanita. gue rasa, berhubung kita hidup di negara dimana mayoritas penduduknya beragama Islam, maka sering gue temukan orang2 non Islam yang beranggapan bahwa pria harus menjadi imam dalam pernikahan. ide dimana pria adalah pemimpin, kepala, dsb, somehow disamakan dengan menjadi imam.

dari teman2 muslim, mereka mengajarkan bahwa memang begitulah yang diajarkan dalam Islam. tetapi setau gue, di Kristen ajaran nya bukanlah seperti itu. Yesus lah imam kita; baik kita pria atau wanita, hanya Yesus lah imam kita.

contoh lain yang sedikit lebih dalam dan lebih domestik dilihat dari sudut pandang kekristenan adalah tentang bagaimana penebusan yang dilakukan oleh Yesus di kayu salib dapat menyelamatkan kita.

setau gue, orang Kristen Katolik sangat tegas bahwa selain iman (percaya), kita juga diselamatkan oleh perbuatan kita. sementara orang Kristen Protestan menganggap bahwa hanya iman saja yang menyelamatkan, perbuatan baik hanyalah cara kita mengucap syukur pada Allah. Katolik dan Protestan, by default, selalu ribut kalo udah ngebahas kitab Yakobus 2: 14-26.

sebagai orang yang memang lebih condong ke Protestan, gue pun beranggapan bahwa hanya iman yang menyelamatkan. well... pengorbanan Yesus yang menyelamatkan sih, cuma maksudnya diantara iman dan perbuatan, gue beranggapan seperti paham umum Protestan bahwa perbuatan hanyalah hasil daripada iman itu. perbuatan adalah cara mengucap syukur pada Allah. perbuatan adalah buah iman.

cuma, diskusi beberapa hari ini, membuka mata gue. rupanya di Protestan mulai timbul beberapa orang yang mengajarkan seperti yang diajarkan oleh Katolik; bahwa yang menyelamatkan adalah iman dan perbuatan. argumen mereka adalah karena bila hanya iman saja, maka abis percaya pada Yesus, boleh dong kita nipu orang, jadi koruptor, jadi pembunuh, hidup dalam dosa, dsb [?]

menurut gue *silakan di-challenge* yang terjadi adalah bahwa kita memakai kacamata ilmu sosial untuk berusaha mengerti Firman Allah. kita memakai ilmu sosial hasil penelitian si A, si B, dan si C untuk memahami Firman Tuhan.

koq bisa? ya, ilmu sosial mungkin bilang bahwa manusia harus dikasih reward and punishment. bila reward saja tanpa punishment maka hasilnya akan chaos. manusia akan bertindak seenaknya dan yang seenaknya itu akan melanggar area manusia lainnya sehingga komunitas akan hancur berantakan. akan ada hukum rimba dan peradaban akan musnah.

perdebatan tentang "hanya iman" vs "iman dan perbuatan" memang sudah berlangsung dari dahulu (dan mungkin baru akan selesai nanti kalo Tuhan udah datang kedua kalinya). dari sudut pandang pengamat, mungkin bisa dibilang bahwa Katolik yang akan menang karena ternyata ada beberapa Protestan yang mulai mempercayai cara berpikir mereka :)