Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

Jangan Menyuap Pejabat Kristen

Purnomo's picture

Seorang kontraktor asing sedang berada di kantor seorang direktur perusahaan negara. Ia ingin mempererat persahabatan agar lebih mudah memenangkan proyek-proyek pemerintah.

           “Bapak direktur, Bapak lihat mobil yang di halaman itu? Saya bawa ke mari untuk Bapak sebagai tanda persetujuan kerjasama kita dalam proyek-proyek yang akan datang. Saya ingin meminjam fotocopi KTP Bapak untuk mengurus surat-suratnya.”

           Sang direktur menengok ke arah jendela dan melihat mobil itu. Tiba-tiba ia menggebrak meja dan dengan suara tinggi ia berkata,

           “Jon, aku ini orang Kristen! Etika dan ajaran Kristen tidak memperkenankan aku menerima hadiah mewah itu. Dan kamu harus tahu di negeri ini orang Kristen tidak akan bisa menduduki jabatan tinggi di pemerintahan bila ia tidak betul-betul memiliki prestasi dan kredibilitas yang tinggi. Kamu ingin menghancurkan nama baikku? Kamu ingin aku dipanggil bolak-balik ke kantor polisi? Kamu ingin membalas dendam karena tahun lalu tidak satu kali pun kamu memenangkan tender di sini? Begitu maumu, Jon????!!!”

         Kepala Jon tertunduk. Tak berani ia menatap mata marah sang direktur.

        ”Bawa pulang mobil itu!!!” teriak sang direktur menggelegar.

        Perlahan Jon mengangkat kembali kepalanya. “Bapak, mobil itu sudah saya bayar lunas. Jika saya kembalikan ke dealer, dia akan membeli kembali dengan harga murah. Itu bukan masalah bagi perusahaan saya. Tetapi, mengembalikan mobil itu akan menjatuhkan nama baik perusahaan saya, dan ini tidak boleh terjadi. Bapak, tolonglah saya, sekali ini saja. Saya mohon maaf sebesar-besarnya karena Bapak merasa terhina dengan pemberian itu. Agar Bapak tidak merasa direndahkan, bagaimana bila mobil itu saya jual kepada Bapak saja? Sepuluh juta rupiah on the road.”

       Sang direktur terkejut. Kemudian ia tertawa panjang. Ia berdiri dari duduknya dan menepuk-nepuk pundak Jon. “Aku senang bersahabat dengan orang yang tahu kesalahannya dan segera memperbaikinya. Aku setuju, Jon.”

       Wajah Jon berseri dan senyum merekah di bibirnya. Tetapi perkataan sang direktur selanjutnya membuat mukanya kembali pucat pasi.

      “Tetapi agar 2 orang puteraku tidak bertengkar, aku beli 2 unit yang sama. Besok kamu antar 2 mobil itu ke rumahku. Istriku akan menyerahkan uang 20 juta rupiah dan KTP kedua puteraku kepadamu.”

      Ketika Jon keluar dari kantor itu dan berjalan lunglai menuju tempat parkir mobil, asisten yang sedari tadi mendampinginya tanpa suara berkata, “Apa kataku tadi. Jangan sekali-sekali menyuap pejabat Kristen. Benar ‘kan nasihatku tadi? Sekarang Tuhannya marah dan kamu kena tulah.”

** ide cerita diambil dari buku "1500 Cerita Bermakna" - cerita ke-1166 "Ukuran Ganda".

nisa's picture

"kristen"

orang "kristen" memang pinter-pinter yah ;)