Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

Kepenuhan Atau Kesurupan

Mas Ded's picture

Bagi kalangan gereja aliran Kharismatik pasti tidak asing dengan ungkapan bahasa roh atau bahasa lidah. Dan di Sabdaspace ini sudah ada banyak yang memberikan kesaksian maupun yang menentang hal itu secara terang-terangan. Bila demikian, manakah yang benar?


Pada kesempatan kali ini, saya ingin membagikan pengalaman tentang bahasa roh atau bahasa lidah ini. Oleh karena itu, tolong untuk tidak salah mengerti bahwa saya tidak sedang memojokkan suatu aliran dan memuja aliran lainnya.

Jauh sebelum saya mengalaminya, saya pun sama dengan sebagian orang Kristen pada umumnya yaitu menolak bahasa roh ini. Saya lebih cenderung berdoa kepada Tuhan meminta untuk dapat mengerti bahasa-bahasa aneh tersebut.

Bertahun-tahun saya bergumul akan hal itu. Walaupun sebagai pelayan saya tidak diharuskan untuk berbahasa roh. Tetapi tetap saja saat melakukan doa penyembahan di dalam gereja. Banyak jemaat dan pelayan Tuhan yang berteriak-teriak tidak jelas. Dan rasanya sangat aneh bin ajaib. Terkadang malah membuat orang disekelilingnya terganggu. Bila sudah terganggu seharusnya itu sudah tidak sesuai lagi dengan kata Alkitab, betul? Tetapi itulah yang terjadi.

Beberapa Tahun yang lalu, akhirnya saya memperolehnya, memperoleh karunia untuk menafsirkannya. Seakan-akan ada suara "ini Aku. Aku akan menjelaskan kepadamu apa arti dari ucapan-ucapan yang kamu dengar itu."

Dan betapa mengejutkannya bahwa sebagian besar dari yang berkata-kata dalam bahasa aneh tersebut sedang berteriak-teriak menghujat Yesus. Dan lucunya para hamba Tuhan disekelilingnya malah berkata "amin, amin, haleluya." Sungguh peristiwa itu sangat menyedihkan.

Sejak saat itu saya diajar beberapa kata dalam bahasa lain yang saya sebut sebagai mantra. Sebuah kata yang mengekspresikan keagungan Tuhan dan kemuliaan Tuhan. Bagi yang suka mengejek "sendal lama, sendal lama, sendal lama." Memang sekilas kata itu terdengar demikian. Tetapi sebenarnya itu adalah Pujian untuk Yang Maha Tinggi. Karena tidak ada bahasa manusia yang pas untuk menggambarkan betapa Agung dan Dahsyatnya Tuhan kita. Sehingga orang-orang yang kepenuhan Roh Kudus mengucapkan kata itu.

Tetapi tidak semua orang ketika dalam keadaan trance, atau setengah sadar itubsedang kepenuhan Roh Kudus. Sebagian dari mereka malah "kepenuhan" roh jahat alias kesurupan.

Kalau ada yang pernah melihat seseorang jatuh, lalu mengamuk dan berteriak-teriak atau menangis secara menyeramkan, maka kemungkinan besar orang tersebut sedang kesurupan. Masalahnya adalah ketika orang yang kesurupan itu adalah donatur atau orang yang dianggap penting oleh gereja. Saya pribadi belum berani berterus terang dan berkata langsung kepada pendeta atau gembala bahwa orang itu sedang kerasukan. Bisa-bisa saya yang diusir lagi oleh pihak gereja.

Dan kejadian kesurupan ini setelah saya pelajari dan selidiki, ternyata ada polanya yaitu mereka yang kesurupan berasal dari keluarga non Kristen maupun orang-orang yang pernah ke dukun.

Orang yang pernah ke dukun, entah itu dukun patah tulang, dukun atau peramal nasib, dan segala jenis dukun lainnya. Percayalah bahwa ada tanda di dalam kehidupan orang itu bahwa dirinya dapat dimasuki oleh roh jahat. Sehingga saat sedang setengah sadar, maka dirinya dikuasai oleh roh jahat.

Jadi saya menyarankan bila tidak ada yang dapat menafsirkannya, sebaiknya kita diam saja, daripada kita berusaha berbahasa roh yang ujungnya malah menghujat Yesus. Sekali lagi jauh lebih baik kita berdiam diri saja.

Kecuali kalau sedang berdoa di rumah sendiri. Mau berbahasa roh silahkan saja. Biasanya mereka tidak mau kalau sedang dirumah, itu adalah tanda bahasa itu bukan bahasa roh alias sedang kesurupan.

Sebab kebanyakan dari yang saya lihat dan perhatikan adalah banyak orang ingin terlihat lebih hebat dalam doanya maka mereka berlomba-lomba berbicara dalam bahasa roh saat sedang persekutuan doa. Sedangkan kalau dirumahnya, bila ditanya kepada pihak keluarganya, mereka tidak pernah mendengarnya berdoa dalam bahasa roh. Maka saya seharusnya tidak disalahkan dengan mengatakan bahwa mereka sedang kesurupan karena secara logika saja mereka hanya melakukan hal itu agar supaya dilihat atau dianggap hebat oleh orang-orang disekitarnya.

Note: bahasa roh yang saya maksud diatas adalah bahasa malaikat. Hanya saja orang Kristen pada umumnya menyamakan antara bahasa roh dan bahasa malaikat. Padahal kedua hal itu berbeda. Sedangkan tentang bahasa roh yang realnya seperti yang dicatat dalam kisah para rasul, akan saya tuliskan di kesempatan berikutnya. Terima kasih.