Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

Menaksir kualitas hubungan tokoh-tokoh hebat

mujizat's picture

MENAKSIR KUALITAS HUBUNGAN TOKOH HEBAT

Syaloom,

Alkitab mengisahkan beberapa tokoh purba yang hebat dan mengesankan Tuhan, sehingga seringkali Dia sendiri membicarakan tokoh-tokoh tersebut di zaman yang berbeda jauh setelah tokoh itu meninggal.

Yehezkiel 14:13-14

13 "Hai anak manusia, kalau sesuatu negeri berdosa kepada-Ku dengan berobah setia dan Aku mengacungkan tangan-Ku melawannya dengan memusnahkan persediaan makanannya dan mendatangkan kelaparan atasnya dan melenyapkan dari negeri itu manusia dan binatang,
14 biarpun di tengah-tengahnya berada ketiga orang ini, yaitu Nuh, Daniel dan Ayub, mereka akan menyelamatkan hanya nyawanya sendiri karena kebenaran mereka, demikianlah firman Tuhan ALLAH."

Nuh, Daniel dan Ayub , mereka adalah tiga orang diantara tokoh-tokoh istimewa yang melekat di hati TUHAN. Mujizat bahas Ayub saja sekedar contoh, sebab tokoh ini mewakili tokoh "narsis" yang ternyata sikapnya itu dibolehkan Tuhan. Seperti apa narsisme Ayub? Sejauh mana kekariban Ayub sebelum masa pencobaan dahsyat yang terkenal itu?

Ayub 29:1-6

1 Maka Ayub melanjutkan uraiannya:
2 "Ah, kiranya aku seperti dalam bulan-bulan yang silam, seperti pada hari-hari, ketika Allah melindungi aku,
3 ketika pelita-Nya bersinar di atas kepalaku, dan di bawah terang-Nya aku berjalan dalam gelap;
4 seperti ketika aku mengalami masa remajaku, ketika Allah bergaul karib dengan aku di dalam kemahku;
5 ketika Yang Mahakuasa masih beserta aku, dan anak-anakku ada di sekelilingku;
6 ketika langkah-langkahku bermandikan dadih, dan gunung batu  mengalirkan sungai minyak di dekatku.

Ayat-ayat yang saya kutip dengan merah, (ayat 4) menyatakan bagaimana Ayub Ge-Er , narsis, merasa bergaul karib dengan Tuhan, juga ayat 5. Padahal, Ayub belum pernah mendengar secara langsung suara TUHAN.

Tokoh ini hanya menjalani hidup yang sesuai kebenaran Firman Tuhan. Dia hanya menjalani hidup yang benar, saleh, jujur, adil, takut akan Allah, dan SAMA SEKALI belum pernah mendengar suara Tuhan, apalagi melihat sosok-Nya. Namun orang ini merasa pernah bergaul karib dengan TUHAN.

Itulah yang saya sebut narsisme Ayub, namun ternyata sikap Ayub yang ke-GeEran (gede rasa) itu justru diakui TUHAN di pasal 1 dan pasal 2.

Kapan Ayub pertamakali melihat TUHAN dan mendengar suara-Nya?

Ayub 42:5

5 Hanya dari kata orang saja aku mendengar tentang Engkau, tetapi sekarang mataku sendiri memandang Engkau.

Baru di pasal 42 , yaitu saat sudah mengalami uji ketekunan, maka mata Ayub benar-benar "melihat" TUHAN (ayat 5) dan tentu saja mendengar langsung suara-Nya.

Nah, netter yang dikasihi Tuhan,

Jika Anda dan saya saat ini memutuskan untuk hidup benar, hidup seturut Firman TUHAN, percayalah, kisah Ayub membuktikan bahwa kehidupan dengan gaya hidup yang benar seperti ini akan membuat Anda dan Saya diakui TUHAN sebagai BERGAUL KARIB DENGAN TUHAN, sekalipun hingga saat ini Anda dan Saya belum pernah mendengar suara Tuhan dengan telinga jasmani, belum pula melihat TUHAN lewat vision apapun, jangan berkecil hati.

MUJIZAT

__________________

 Tani Desa