Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

Tuhan adalah Gembalaku

heppy's picture
Tuhan Adalah Gembalaku

Mazmur 23:4 Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku; gada-Mu dan tongkat-Mu, itulah yang menghibur aku.

Yohanes 15:16 Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu. Dan Aku telah menetapkan kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah dan buahmu itu tetap, supaya apa yang kamu minta kepada Bapa dalam nama-Ku, diberikan-Nya kepadamu.15:17 Inilah perintah-Ku kepadamu: Kasihilah seorang akan yang lain." 

 

Siapa tidak tahu kalimat ”Tuhan adalah Gembalaku”. Mazmur 23 mengatakan tentang tema terkenal sepanjang masa: Tuhan adalah gembalaku. Daud sendiri seorang raja yang punya pengalaman sebagai gembala domba, yang ketika menuliskan Mazmur ’Allah adalah gembala, dia sedang dalam pelarian yang menakutkan. Pelarian yang membuat jiwanya tertekan. Dan dalam pelariannya dia ditolong dan ditampung oleh Barzilai, yang juga seorang gembala.  

Daud adalah pahlawan yang gagah perkasa, namun dalam keadaan sangat tidak berdaya. Dia tidak mampu melawan pengejarnya, karena yang sedang memberontak dan mengejar dia adalah Absalom, anaknya sendiri. Para ahli menyimpulkan dari Alkitab, pemberontakan Absalom terjadi akibat dari kesalahan Daud sebagai bapak, juga karena dampak dosa di masa lalu.

Nah, dari latar belakang pengalaman Daud, saya berkata ini bisa terjadi kepada semua orang. Orang yang perkasa, orang yang kuat, orang yang biasa-biasa, orang yang lemah. Tuhan bisa ijinkan siapapun anak Tuhan, untuk mengalami didikan dengan berjalan dalam lembah kekelaman, berjalan dalam ’lembah bayangan maut’. Mengalami perkara yang berbahaya baik dalam skala kecil maupun sampai benar-benar tidak ada jalan keluar dan pertolongan...oleh karena kesalahan sendiri.

Selain itu Tuhan juga ijinkan didikan-Nya dan rancangan-Nya hanya bisa bekerja dengan cara terbaik bila diijinkan dalam tantangan dan lembah kekelaman,

Gadamu dan tongkatmu, itulah yang menghibur aku,

Gada dan tongkat adalah perlengkapan gembala untuk menggembalakan kawanan domba, untuk membela dan melindungi dari kawanan srigala, binatang buas yang menyerang, bahkan juga untuk mendisiplin kawanan domba sendiri.

Sebuah pukulan kepada anak domba yang cenderung keluar dari kawanan dan mencari jalannya sendiri jauh lebih bermanfaat dari pada dibiarkan. Jika anak domba keluar dari kawanan, itu berarti keluar dari perlindungan masuk dalam kehidupan liar. Di luar sana  kelompok  srigala, kawanan singa yang mengaum, dan pencuri. Keluar juga artinya juga keluar dari kepastian dan jaminan. Kepastian mendapat rumput yang hijau, disediakan air yang segar, dan jaminan perlindungan yang aman.

Alkitab juga memberi contoh yang populer untuk anak domba yang keluar dari kawanan, yaitu kisah anak yang hilang.

Diceritakan dalam Lukas 15 adalah seorang anak yang tidak berpengalaman yang merasa tahu kehidupan. Menantang dengan mencoba menuruti keinginan hatinya, melakukan yang baik menurut pikirannya.

Ketika anak itu keluar maka kekuatannya utamanya adalah harta warisan dari bapanya. Ketika dunia sudah menghisap dan memanfaatkannya, habis hartanya, tidak ada sumbernya lagi, habis.  Maka tidak ada satupun kemampuannya dapat menolong dirinya, juga tidak ada kekuatannya yang bisa melindunginya dari hal paling mendasar, yaitu rasa lapar. Jangankan soal kehormatan, pemulihan atau sekedar hidup normal, serangan rasa lapar saja, dia tidak sanggup menolong dirinya. Sampai keputusan terbaik muncul, yaitu menyadari kesalahan, hanya dalam rumah, dalam keluarga, dalam pemeliharaan bapanya ia aman, terhormat.  berniat minta ampun, dan berjalan kembali pulang ke rumah bapanya. Dan pemulihan terjadi, kisah ini ditutup dengan bukti: Tidak ada tempat terbaik selain dalam lingkungan keluarga bapanya. 

 

Demikian juga di padang belantara, singa punya cakar dan taring yang kuat, srigala punya gigi runcing yang tajam dan licik, pencuri punya tipu muslihat, tetapi domba punya apa? Apa senjatanya?

Tidak ada selain ’gada dan tongkat gembalanya’. Itu senjata yang melindungi dan menaklukkan penyerang yang ganas, tapi itu tidak didapati diluar sana, hanya dalam kawanan gembalaan. Hanya di bawah perlindungan gembala terletak kekuatannya.    

Yohanes 10:27 Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku dan Aku mengenal mereka dan mereka mengikut Aku,
domba yang mendengar gembalanya, mengenal gembalanya akan mengikutinya. Karena disanalah dia mendapatkan apa yang dibutuhkan, yang diperlukan, bukan apa yang diinginkan.
Daud memiliki ketenangan dengan hidup bersandar bergantung kepada Gembala hidupnya. Dan Mazmur dikenal hampir semua orang percaya dibanding Mazmur yang lain, karena memberi pertolongan, pemulihan dan digembalakan. Tuhan adalah gembalaku itu berarti
*      Dia membawa kemanapun dengan peduli,
*      Dia itu perlindungan,
*      Dia itu selalu menyediakan, 
Segala rupa orang memerlukan dipimpin dan dipedulikan, dilindungi, disediakan segala keperluannya. Keinginan inilah yang mendorong orang bangun pagi dan bermimpi menjadi kaya, menjadi pemimpin, menjadi yang pertama. Inilah yang membuat orang mau dan mampu berbuat apa saja demi mendapatkannya. Karena pada kenyataannya, dunia peduli kepada orang kaya.
kaya/bos = rasa aman, perlindungan dan berkecukupan,
’Domba-domba’ pun bisa keluar dari kawanan dan mendengarkan bisikan dan seruan dunia, tetapi domba yang sudah belajar akan mendengarkan gembala-Nya saja. Karena gada dan tongkat sudah cukup mendisplinkan dalam kawanan.
Gada dan tongkat itu sekarang menyenangkan bagi domba, karena bukan lagi hukuman, tapi alarm mendeteksi penyimpangan. Alat untuk mengarahkan ke jalan yang benar. Mengarahkan kepada apa yang terbaik ke depan dimana mata kita sendiri tidak mampu melihatnya. Karena keinginan kita memimpin kepada maut, tapi rancangan gembala adalah kehidupan dan damai sejahtera. Itulah yang diberikan Tuhan Yesus, Gembala yang baik.
Perhatikan pernyataan ini:
’Aku sendiri. ’
”Aku ’Seekor domba’ merasa tidak digembalakan.”
”Dimana perlindungan dan pemeliharaan itu karena aku merasa tidak disentuh, tidak mendengar, ”
”Aku diperlakukan berbeda dari ’domba lain’, karena tidak mengalami apa yang dimiliki domba pada umumnya.” 
Dan bisa banyak lagi keluhan domba-domba.
Perhatikan sekelompok anak sekolah TK. Mereka berada di lingkungan halaman sekolah dan bermain bebas. Dua tiga guru mengawasi. Ada anak yang lincah, ada yang tertawa, ada yang asik sendiri, ada yang murung, ada yang menangis. Masing-masing mereka dengan dunia dan pikiran mereka masing-masing. Pasti ada yang merasa bosan, lelah, mau pulang, kurang diperhatikan dll. Tetapi kenyataannya mereka diawasi dengan baik. Guru dengan waspada akan segera menolong bila diperlukan. Bukan berdasarkan perasaan anak-anak tapi penilain guru.
Memang benar perasaan kita bisa kacau, tertuduh, merasa sendiri, tertekan, tetapi percalah Yesus gembala yang baik.

Iblis tidak mampu mencuri domba-domba yang sudah digembalakan Tuhan Yesus, tetapi iblis bisa bebisik menulari penyakit perasaan, sehingga muncul gejala-gejalanya demikian:

*     ’Saya tidak bisa merasakan hadirat-Nya lagi,’
*     ’Saya tidak mendengar-Nya kembali’,
Tetapi belajarlah, percayalah dari firman Tuhan melalui pengalaman percaya Daud, ”Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman” 
Di dalam lembah kekelaman tentu tidak bisa dilihat apa-apa lagi, selain kegelapan dan bayang-bayang maut. tampaknya juga tidak ada suara lagi selain jeritan ketakutan kita. Tidak ada cahaya harapan lagi. Yang ada hanya ancaman maut, kegagalan berdiri, kehancuran siap menyambut, sendiri, gelap, air mata tidak berguna lagi, nampaknya tidak ada yang berdiri disana, apalagi menemani, selain maut itu sendiri, tetapi itu semua salah!. Daud telah membuktikannya. bahwa Dia, Sang Gembala, ada disana! Gada dan tongkatnya menjaga. Memang Dia tidak segera memberikan terang benderang, tetapi penyertaan. Sampai kita melalui lembah maut. Melewatinya!. Daud percaya dan membuktikan. Kata Yesus kepadanya: "Karena engkau telah melihat Aku, maka engkau percaya. Berbahagialah mereka yang tidak melihat, namun percaya." Yoh 20:29   

 

Dan Dia adalah gembala yang baik, yang mengenal ’domba-domba-Nya’. Perasaannya, emosi, keraguan dan kebimbangan, iman, hatinya, dan keinginan-keinginannya. Dan penghiburan yang luar biasa adalah:Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu...”

 Dia yang telah bersusah payah mencari Anda yang tersesat, dia yang sudah menebus dengan membayar mahal dari srigala dan singa yang sudah menawan dan mau membinasakan Anda. Dia sekarang mengumpulkan Anda dalam kelompok yang Dia gembalakan sendiri. dialah yang memimpin, memberi tempat yang penuh dengan perlindungan, rumput yang bertunas hijau, dan air yang tenang, apakah ini bukan berkat yang luar biasa?!  

 

Tidak hanya itu, Dia berkata :”Dan Aku telah menetapkan kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah dan buahmu itu tetap,..” 

Jadi Dia sudah merancang Anda tidak biasa-biasa, tapi mampu berkembang dan berbuah, dan itu permanen, terus-menerus. Artinya Anda ditetapkan menjadi pohon yang baik, bertumbuh, kuat, sehingga buahnya muncul terus-menerus dan itu baik. Anda menyenangkan tuan Anda dan Anda puas dengan kehidupan Anda.

 

Dan perhatikan berkat berikutnya: ”... supaya apa yang kamu minta kepada Bapa dalam nama-Ku, diberikan-Nya kepadamu.”

Yesus memberkati dan bersama dalam doa permohonan untuk keinginan-keinginan yang kita minta, membuatnya mungkin untuk dijawab. Betapa luar biasanya, doa yang dijawab. Betapa seringnya kita dengar ini, dan ingin menjadi mengalaminya, ’doa yang dijawab’. 
”Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku dan Aku mengenal mereka” betapa berkuasa dan indahnya bila Tuhan Yesus mengenal kita, dalam hubungan yang khusus, istimewa. Tentu saja Tuhan berkuasa atas semua makhluk. Tapi Anda dikenalnya pribadi, karena domba-Nya!
Mari bersukacitalah sebab Tuhan Yesus gembala Anda!
__________________

heppy