Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

Resensi buku- Hidup berlimpah di dalam Allah

Yenti's picture

Judul : God's Abundant  Life (Hidup yang berlimpah di dalam Allah)

Penerbit : Momentum

Pengarang : Henry Scougal & Robert Leighton

Tahun         : 2005

Tebal          : 121 halaman

Harga        : Rp 30.000,-

Hidup yang berlimpah di dalam Tuhan merupakan versi yang disederhanakan dari dua buku terkenal : The life of God in the soul of Man karya Henry Scougal dan Rules and Instruction for a Holy Life karya Robert Leighton. Kedua penulis mengungkapkan secara lengkap dan jelas mengenai Rahasia untuk mengalami hidup yang berlimpah di dalam Tuhan. Kerinduan mereka terlihat nyata dalam doa indah yang selalu mengakhiri pembahasan setiap bab dalam buku ini.

Bab 1 dari Hidup yang berlimpah di dalam Tuhan dimulai dengan  kesedihan mendalam penulis saat memikirkan pandangan yang salah mengenai kekristenan. Banyak orang mengaku dirinya Kristen, tetapi tidak sungguh-sungguh mengetahui arti dari pengakuan mereka ini. Seorang layak disebut Kristen bukan karena mereka telah menerima keyakinan / denominasi gereja tertentu , atau melakukan perbuatan baik ( seperti pergi ke gereja, berdoa, menolong orang miskin ) atau pernah mengalami pengalaman-pengalaman rohani yang emosional secara mendalam, tetapi karena Allah hidup di dalam jiwanya.  

Menurut penulis, hakikat dari Kekristenan adalah kehidupan Ilahi . Inilah yang disebut sebagai Kekristenan sejati.  Kekristenan sejati adalah perpaduan antara jiwa manusia dengan Allah. Kekristenan sejati adalah menghayati kehidupan Allah di dalam jiwa kita. Orang Kristen yang sejati melakukan sesuatu bukan karena dipaksa oleh sesuatu yang di luar ( ancaman, janji, hukuman )  tapi karena mereka memiliki kerinduan dari dalam dirinya dan tidak pernah padam  karena apa yang dilakukan bersumber dan ditujukan kepada Allah yang kekal. Kehidupan Ilahi ini seperti pohon yang akarnya adalah iman. Pohon tersebut akan menghasilkan buah-buah berupa kasih kepada Allah dan sesama, serta kemurnian dan kerendahan hati.

Gambaran jelas mengenai buah-buah Kehidupan Ilahi dapat kita lihat dari Kristus yang menjadi teladan bagi kita. Kasih Kristus kepada Allah dinyatakan pada ketaatanNya untuk menghadapi salib walaupun telah menyadari sepenuhnya penderitaan yang akan dialamiNya. Pergumulan Kristus di Taman Getsemani menggambarkan  ketakutan dan kegentaranNya menghadapi Salib, tetapi Dia taat kepada kehendak Allah. Kristus tidak pernah menolak siapapun yang datang kepadaNya, sebagai bukti KasihNya kepada sesama manusia.  KemurnianNya dinyatakan pada saat Yesus tidak melakukan mujizat untuk menghilangkan rasa laparnya sendiri saat dicobai di padang gurun. Kerendahan hatiNya dinyatakan saat Yesus menolak disebut sebagai “guru yang baik” oleh seorang pemuda yang kaya.  Yesus tidak melakukan kuasa dan mujizat untuk mendapatkan kesenangan duniawi atau untuk menonjolkan diri di hadapan umum tetapi Yesus mengembalikan segala kemuliaan kepada Tuhan. Belajar kepada Kristus , itulah yang harus dilakukan setiap orang Kristen.

Kemudian penulis melanjutkan bab ke-2 dengan menggambarkan indahnya hidup berkelimpahan di dalam Tuhan dengan memberikan penjabaran mengenai manfaat dari buah-buah kehidupan Ilahi. Kata kunci dalam bab ini adalah “ KASIH “ dan “ SUKACITA”. Kita akan melihat betapa dahsyatnya kasih dan sukacita yang timbul dari kasih. Hakikat dari Kasih adalah memberi. Nilai dari suatu pemberian diukur berdasarkan hati si pemberi. Seseorang yang mengasihi memberikan seluruh dirinya kepada orang yang dikasihi. Kasih semacam ini menimbulkan kebahagiaan pada orang yang dikasihi. Allah adalah pribadi yang seharusnya kita kasihi secara paling mendalam. Kasih itu menjadi rusak jika kita memberikannya kepada orang lain. Mengapa  harus Allah ? Karena Allah pantas mendapatkan kasih kita, Dia selalu membalas kasih kita , tidak pernah tinggalkan kita , memberikan kebahagiaan sejati kepada kita ,membuat hidup menjadi lebih manis, dan membuat pelayanan kristiani menjadi penuh sukacita. Hasil dari buah –buah kehidupan Ilahi adalah SUKACITA .

Namun, mungkinkah manusia berdosa yang penuh dengan hawa nafsu mengalami hidup berlimpah dalam Tuhan  setelah kita mengetahui begitu dalamnya arti hakikat kekristenan ? Penulis menjawab keraguan ini pada bab 3 . Mengenal Allah dan mengenal diri secara benar adalah kunci utamanya. Percayalah kepada Allah Tri Tunggal  dan  ambillah tindakan. Saat kita ragu , ingatlah bahwa Allah selalu memiliki perhatian yang lembut kepada jiwa manusia, pikirkan karya dari Anak Allah di kayu salib, dan Roh Kudus yang telah dikirimkan sebagai penolong kita. Lawanlah semua perasaan takut dan putus asa yang mungkin dirasakan . Bekerjalah keras untuk berubah dan percaya bahwa Allah akan menolong kita. Selanjutnya, kita harus memahami kata “DOSA’. Kita harus menyesali dosa kita sebagai awal perjalanan hidup berlimpah di dalam Tuhan dan bertekad untuk menghindari semua perbuatan yang berdosa. Mengerti dosa secara benar melalui Firman Tuhan , konsekuensi / berbahaya dan mengerikannya dosa, sering melakukan instropeksi , berjaga-jaga terhadap jiwa kita , menahan diri agar tidak mencintai dunia dan keinginan daging , mendisiplinkan diri dan mengembangkan kasih kepada Allah.

Pengenalan diri sebagai Gambar Allah adalah pengenalan diri yang benar .  Pengenalan diri yang benar akan membuat kita memiliki penghargaan diri yang benar. Kemurnian untuk selalu hidup benar di dalam Tuhan akan menjadi tujuan hidup kita karena kita tahu bahwa kita adalah makhluk ciptaan Allah yang mulia dan akan merasa malu saat kita hidup berkubang dalam dosa. Semua kejahatan dan dosa kita juga akan menolong kita untuk membuang setiap pemikiran sombong tentang diri sendiri dan membuat kita menjadi seorang  yang memiliki kerendahan hati di hadapan Allah.

Kehidupan Ilahi harus selalu bertumbuh dan menarik kita lebih dekat pada kesempurnaan yaitu semakin menyerupai Kristus dibahas dalam bab terakhir. Kegagalan pasti ada, tapi janganlah menjadi kecil hati. Disiplin diri dalam meditasi ,mati terhadap diri sendiri dan berdoa dalam Roh kepada Tuhan adalah sarana yang tangguh untuk memelihara kehidupan berlimpah di dalam Tuhan . Pergunakanlah waktu keheningan dan kesendirian untuk merenungkan bagaimana dalamnya kasih Tuhan kepada kita ( Ciptaan Tuhan, Firman Tuhan, Karya penebusan melalui Perjamuan Kudus ). Disiplinkan diri secara total untuk meninggalkan apa saja yang menghalangi hubungan kita dengan Allah dan tujuan hidup kita harus diubah yaitu untuk menyenangkan Allah dan bukan kesenangan duniawi. Dan yang terakhir, berdoalah kepada Tuhan : “ aku tidak berarti , aku tidak memiliki apapun, aku tidak dapat melakukan apapun, dan aku tidak menginginkan apapun kecuali Engkau. Ubahlah kehendakku menjadi kehehendakMu, penuhkanlah kasih sayangku dan berilah aku kerinduan yang tak terpuaskan untuk mengasihiMu.’

Penulis memberikan penutup dan kesimpulan yang sangat indah. Sadarilah selalu akan kehadiran Allah, bersukacita senantiasa dalam  kehendak Allah dan mempersembahkan segala sesuatu bagi kemuliaan Allah.

Selamat menikmati hidup berlimpah di dalam Tuhan melalui buku ini. Rasakan indahnya sukacita hidup bersama TuhanJ.

Profil penulis :

Henry Scougal ( 1650-1678 ) dipersembahkan menjadi hamba Tuhan sejak kecil oleh orang tuanya. Seorang intelektual yang cemerlang dengan penguasaan bahasa Ibrani, Yunani dan Latin, serta pakar dalam bidang matematika , sejarah dan filsafat. Beliau adalah guru besar di King College yang mendidik para calon hamba Tuhan untuk mengalami hidup yang berlimpah di dalam Allah. Hidupnya yang singkat (28 tahun) tapi meninggalkan warisan rohani yang begitu luar biasa pengaruhnya kepada tokoh-tokoh Kristen seperti John dan Charles Wesley, George Whitefield, John Newton, J.I.Packer dan John Piper.

Robert Leighton ( 1611-1684 ) adalah Uskup Agung Glasgos. Ia menjadi Hamba Tuhan di Skotlandia pada masa terjadinya perselihan aliran-aliran gereja yang saling berjuang untuk menjadi yang terutama. Di tengah-tengah kejadian demikian, Dia tampil sebagai sosok yang membawa pandangan orang percaya untuk kembali kepada fokus yang sejati dari iman Kristen yaitu Yesus kristus.