Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

Perjalanan hidup kita menempuh tujuan dalam Kristus ( ARTIKEL INI TELAH DIREVISI)

N.Brady's picture

Yohanes 8 : 31-32
Maka kata-Nya kepada orang-orang Yahudi yang percaya kepada-Nya: “Jikalau kamu tetap dalam firman-Ku, kamu benar-benar adalah murid-Ku, dan kamu akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu akan memerdekakan kamu.”
Yohanes 15 : 7-8
Jikalau kamu tinggal di dalam Aku dan firman-Ku tinggal di dalam kamu, mintalah apa saja yang kamu kehendaki, dan kamu akan menerimanya. Dalam hal inilah Bapa-Ku dipermuliakan, yaitu jika kamu berbuah banyak dan dengan demikian kamu adalah murid-murid-Ku.”

Dunia mengajarkan kita untuk selalu tampil baik, selalu bersaing dengan orang lain, menjangkau dan meraih apa yang kita inginkan, mengejar segala yang kita dambakan dan menjadi yang terbaik dalam segala hal semua dengan usaha dan daya upaya sendiri. Namun Yesus mengajarkan untuk percaya pada-Nya dan selalu berada dalam firman-Nya untuk mengetahui kebenaran menjadi pengikut-Nya berbuah dan mempermuliakan Allah.

Banyak orang-orang percaya yang tidak mengenali rencana Allah dalam hidup mereka, karena mereka mengandalkan kemampuan, segala keahlian dan usaha mereka sendiri. Rencana baik Allah hanya dapat dicapai dan ditemukan apabila kita selalu berada dalam firman-Nya.
Melalui firman, Allah berbicara memberikan pengertian dan pemahaman atas segala pekerjaan yang telah Yesus lengkapi dengan Roh Kudus sebagai saksiNya.
Dia telah memenuhi segala syarat yang hanya dapat dilakukan oleh Pencipta Sorga dan bumi. Dia telah membawa kita kembali kepada Allah Bapa dan menempatkan kita kembali pada rencana Allah yang telah ditentukan jauh sebelum segalanya diciptakan.

Untuk menjadi seorang sesuai dengan apa yang Allah rencanakan kita harus berada dalam Kristus sebagai satu-satu jalan yang harus ditempuh. Tinggal di dalam Dia berarti bergantung sepenuhnya pada-Nya, bergumul dalam firman-Nya, berubah menjadi seperti diri-Nya, sabar menunggu petunjuk-Nya, dan selalu percaya pada-Nya.

Kita harus melepaskan semua rasa percaya terhadap kemampuan diri sendiri dan membuang rasa sanggup melakukan sesuatu dengan usaha sendiri. Sebaliknya kita harus gantungkan sepenuhnya pada kuasa Allah dalam Kristus dengan segala hal yang melengkapiNya serta terus fokus menatap pada salib Allah.
Berserah dan memberikan diri kita sepenuhnya serta mematuhi segala bimbingan dan perintah Roh Kudus sehingga kita dapat dipenuhi dengan segala hikmat dan pengertian rohani. Haruslah kita terus berkomunikasi dengan Sorga untuk menerima pengertian atas segala rencana Allah bagi kerajaanNya. Dalam Sinar Terang Kristus kita telah dibenarkan dan dimuliakan untuk dapat menjadi pewaris segala yang Allah sediakan bagi orang-orang benar.

Pada saat kita berada dalam Kristus maka firman-Nya akan tinggal dalam kita. Apabila kita terus bersuka cita atas Dia dan mengenal jalan-Nya maka Dia akan menanamkan keinginan di hati kita dan membimbing langkah kita.
Semua keinginan di hati yang telah ditanamkan adalah juga keinginanNya oleh karena itu kita tidak akan gagal.

Tantangan dan cobaan akan datang untuk menguji iman kita, namun Yesus mengatakan “Tinggalah di dalam-Ku “ Dia adalah raja dari segala raja yang telah meletakan segala kuasa dan segala macam tahta dibawah kaki-Nya.

Pada saat Roh Allah membawa Yesus ke padang gurun untuk dicobai oleh iblis, Yesus menyadari bahwa ini adalah perjalanan yang harus Dia lalui dalam melakukan misi besar Allah Bapa di Sorga. Dengan tampil seperti malaikat terang si pencoba berkata “Jika Engkau Anak Allah, perintahkanlah supaya batu-batu ini menjadi roti.” “Rencana iblis adalah membuat keraguan pada Yesus akan kasih Allah Bapa terhadapNya dengan pemikiran bahwa Allah Bapa telah membiarkan Dia sendiri menderita di padang gurun.

Dengan taktik yang sama iblis gunakan untuk mencobai perempuan di taman Eden dan dia berhasil dalam misinya untuk menghasut manusia meracuni fikirannya dengan keraguan dan ketidak percayaan atas kasih Allah Bapa. Karena hal ini mereka jatuh dalam dosa dan terpisah dari Allah.
“Tentulah Allah berfirman: Semua pohon dalam taman ini jangan kamu makan buahnya, bukan?” (Kejadian 3 :1). Beginilah ular yang berusaha menghasut dan menanamkan pemikiran bahwa larangan Allah untuk memakan buah yang enak adalah sangat bertentangan dengan segala kasih dan kebaikan-Nya pada manusia.

Disini di padang gurun kepada si pencoba Yesus menjawab : “Ada tertulis: Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah. Jelas sekali Yesus tidak mencoba untuk membuktikan pada iblis bahwa Dia memiliki kuasa untuk merubah batu menjadi roti tidak juga mengikrarkan bahwa Dia adalah anak tunggal Allah yang sangat dikasihi.
Firman Allah menguatkan dirinya dimasa percobaan. Firman Allah adalah roti kehidupan yang membuat-Nya terus bertahan dan berjalan untuk menyelesaikan misi Sorga yaitu penebusan manusia dari segala dosa dengan darah-Nya di kayu salib.

Cobaan akan datang membujuk hati orang-orang percaya, Iblis memiliki banyak cara dan bermacam proposal yang ditunjukan dihadapan orang-orang percaya yang kelihatan baik, indah dan menakjubkan di mata manusia namun pada akhirnya akan membawa kehancuran pada hidup mereka. Tujuan utamanya adalah mengalihkan perhatian mereka dari segala perintah Allah yang berakhir pada kegagalan dalam mencapai segala rencanaNya yang indah.

Tantangan dan kesulitan yang mungkin dihadapi akan juga iblis gunakan untuk menghasut hati mereka untuk menyerah dan tidak mematuhi Allah. Namun apabila kita terus bertahan dan berada dalam Kristus kita tidak akan gagal. Kita harus benar-benar mengerti bahwa iblis telah dikalahkan di kayu salib dan tidak memiliki lagi kuasa terhadap orang-orang percaya yang mengenal indentitas diri mereka dalam Kristus. Marilah kita selalu terus berada dalam Kristus dengan iman, berakar dan berada dalam kasihNya, maka kita akan mencapai tujuan yang telah ditetapkan yaitu rencana Allah yang sempurna, berbuah banyak seperti anakNya yang tunggal Yesus Kristus.

 

Tuhan berkati

 

 

__________________

Semua orang, yang dipimpin Roh Allah, adalah anak Allah ( Roma 8:14)