Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

Suara Roh Kudus

Mas Ded's picture

Sejak kecil saya sudah terbiasa mendengar maupun melihat hal-hal yang supranatural. Saya berpikir bahwa semuanya itu hanyalah halusinasi saja. Saya pun menghiraukannya ketika memasuki masa remaja. Karena akan terlihat konyol dan kocak bila saya masih menceritakan hal-hal yang demikian kepada orang lain.

Setelah selesai sekolah, saya pun mulai mencoba kembali menceritakannya kepada orang lain. Dan tentu saja respon yang saya dapatkan adalah negatif. Lalu saya mengubur semuanya itu supaya saya dianggap sebagai orang yang waras.

Namun beberapa tahun yang lalu saya kembali dipanggil oleh-Nya untuk menceritakan pengalaman-pengalaman supranatural itu. Dan kali ini saya tidak bisa menolak-Nya. Karena itu saya berkata kepada-Nya "jadilah seperti yang Tuhan kehendaki."

Walaupun akan ada lagi yang menolak dan menganggap saya gila, itu adalah harga dari sebuah ketaatan dalam mengikut Tuhan.

Saya pun mulai mempelajari dan mendalami serta mendiskusikannya dengan teman-teman saya. Sebagian dari mereka mengajukan beberapa keberatan karena hal itu berbau mistis. Sedangkan sebagian lainnya mencoba melihat perkara itu dari sudut pandang Alkitab.

Disepanjang zaman Alkitab, mendengar suara Tuhan secara langsung bukanlah hal yang asing. Dari zaman nabi-nabi sampai kepada zaman rasul-rasul, hal itu kerap kali terjadi.

Silahkan membaca kembali Alkitab disana terdapat banyak sekali peristiwa Allah berfirman secara langsung kepada manusia. Bahkan ada peristiwa dimana Allah berbincang-bincang dengan manusia. Contohnya: Disaat Allah hendak membinasakan Sodom dan Gomora. Allah berbincang-bincang dengan Abraham. Hal yang terlihat mustahil tetapi itulah yang terjadi. Perbincangan antara Allah dengan Abraham tentang nasib Sodom dan Gomora.

Dalam Kisah Para Rasul kita juga dapat menemukan cerita tentang Saulus yang bertobat karena mendengar suara Tuhan secara langsung. Demikian juga dengan Ananias yang disuruh oleh Tuhan untuk mendoakan Saulus supaya dapat melihat kembali.

Tetapi yang menjadi pertanyaan adalah Masihkah Allah berbicara secara langsung kepada manusia di zaman sekarang ini?

Saya tidak mau mendoktrin atau memaksakan siapapun untuk mempercayai hal ini. Mendengar suara Tuhan secara langsung sebaiknya dipelajari dan dipahami oleh masing-masing individu saja. Sebab tidak baik bila iman berdasarkan kata orang lain, bukan berdasarkan perkataan Firman Tuhan yang tertulis di dalam Alkitab.

Alkitab adalah sumber Firman Tuhan yang tertulis. Dan kita dapat membacanya dan mempelajarinya secara langsung. Terlebih sekarang sudah ada banyak terjemahan Alkitab dalam berbagai-bagai bahasa. Karena itu, kunci untuk dapat mendengar suara Allah Roh Kudus secara langsung adalah dengan rajin membaca Alkitab setiap hari.

Bila kita sudah terbiasa membaca Alkitab setiap hari dan menghafalkannya, maka akan lebih mudah Allah Roh Kudus untuk mengingatkan kita kepada ayat-ayat yang sudah kita hafalkan. Andaikan itu bukan suara Roh Kudus, maka pertanyaannya itu suara siapa lagi? Masa iya ketika kita mau berbuat dosa lalu iblis datang dan mengingatkan suatu ayat supaya kita tidak jadi berbuat dosa.

Kunci yang kedua adalah kita harus belajar tunduk pada otoritas. Sebab sering sekali Allah berbicara kepada kita melalui orang-orang yang ada disekitar kita. Entah itu orang tua kita, gembala atau pendeta, dan para pemimpin kita. Sahabat dan orang-orang yang terdekat dengan kita pun dapat dipakai oleh Tuhan untuk berbicara kepada kita. Dan semuanya ini butuh kesabaran untuk dapat peka terhadap suara Tuhan itu.

Kunci yang ketiga adalah taat walaupun tidak melihat. Setelah kita mengalami kunci yang pertama dan yang kedua, maka Allah Roh Kudus akan mulai berbicara secara langsung akan hal-hal yang tampak sepele. Seperti tawarkan makanan kepada tetangga mu. Secara logika apa salahnya bila kita sedikit berbagi kepada tetangga kita. Terlebih saat itu makanan dirumah kita sedang berlebihan.

Bila kita terus melatih diri dan tidak menolak dorongan dari Roh Kudus untuk berbuat baik kepada sesama. Maka kita akan masuk ke tahap atau kunci yang keempat yaitu percaya saja walaupun diluar logika.

Pada tahap yang keempat ini. Bila kita belum mempunyai dasar Firman Tuhan yang baik, sebaiknya berhati-hatilah. Sebab saya mulai dikatakan aneh sejak melakukan tahap yang keempat ini.

Pada kunci yang keempat ini Allah Roh Kudus akan berbicara kepada kita dan menyuruh kita melakukan hal-hal yang sering bertolak belakang dengan logika. Bila kita menolak suara Roh Kudus itu pada tahap ini, sebenarnya Tuhan tidak marah atau tersinggung. Tetapi yang rugi adalah kita sendiri.

Ada banyak peristiwa pada tahap ini yang menghindarkan saya dari kecelakaan atau musibah. Contoh: disaat sedang menghadiri suatu resepsi pernikahan saya hendak makan suatu menu makanan kesukaan saya. Tetapi ada suara yang mengatakan bahwa janganlah saya memakan yang menu itu. Saya pun berkata kepada Tuhan "tetapi itu makanan enak, dan sudah lama tidak memakannya". Namun suara Roh Kudus terus melarang saya memakannya.

Jujur saja, saya sedikit sebel. Tetapi ya sudahlah, saya tak memakannya. Besok harinya, lebih dari setengah tamu undangan diare semua. Dan Puji Tuhan saya tidak terkena diare.

Secara logika itu adalah makanan enak. Dan saya memang sangat ingin memakannya. Tetapi suara itu terus menerus memperingati saya untuk tidak memakannya. Dan saya pun terhindar dari sakit diare itu.

Setelah diselidiki, ternyata makanan yang tidak saya makan itu sudah dimasak dari pagi dan tidak disimpan pada wadah yang benar sehingga saat disajikan malam harinya, makanan itu sudah basi.

Lalu apakah saya selalu menuruti suara Roh Kudus itu? Jawabnya tentu saja tidak. Saya sering juga ngeyel, dan tetap melakukan hal-hal yang sesuai logika saya.

Seperti beberapa minggu yang lalu. Saat sedang mengikuti acara doa semalaman, disana dihidangkan makanan sabu-sabu. Secara logika, sabu-sabu itu sebenarnya sudah matang, tidak perlu dimasak pun seharusnya tetap bisa dimakan. Dan ini pun sedang acara doa semalaman, masa iya Tuhan membiarkan makanannya menjadi basi. Juga pastinya kegiatan ini diadakan di gereja. Lalu saya tetap memakannya meskipun sudah diperingatkan berkali-kali oleh suara Roh Kudus. Dan akibatnya saya sakit perut selama tiga hari. Haleluya..


Walaupun masih ada kunci-kunci yang selanjutnya, tetapi berhubung saya belum dapat menjelaskannya secara logika, maka mungkin suatu saat baru akan saya lanjutkan kembali. Mohon bantuan doanya supaya saya dapat menjelaskan pengalaman-pengalaman seperti ini kepada semua orang.

Bagi saya, mendengar suara Roh Kudus adalah keharusan bagi setiap orang yang percaya kepada Yesus Kristus Tuhan kita. Sebab Roh Kudus akan membantu kita supaya dapat melakukan segala hal yang telah diperintahkan oleh Tuhan.


Apabila ada hal yang ingin ditanyakan, silahkan tulis komentar dibawah. Like jika anda suka, dan share bila tulisan ini memberkati Anda.

Terimakasih, Tuhan Yesus memberkati..